PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 25 TAHUN 2003 SERI : D. 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR: 7 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2003

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 4 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 15 Tahun : 2012 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG IRIGASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG IRIGASI

NOMOR 42 TAHUN 2002 SERI D.39 NOMOR 07 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 46 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG IRIGASI DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG IRIGASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN STATUS DAERAH IRIGASI

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 02 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI KABUPATEN BIREUEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2008 NOMOR 5

BUPATI PESISIR SELATAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PIDIE QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF (PIP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2015 TENTANG KOMISI IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 474 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 c. bahwa guna memberikan dasar dan tuntunan dalam pembentukan kelembagaan pengelolaan irigasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, diperlukan komisi i

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Nomor 2 Tahun 2010 Seri E Nomor 2 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

NO SERI. C PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2004 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PRT/M/2015 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG IRIGASI BUPATI LEBAK,

QANUN ACEH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG IRIGASI BISMILLAHIRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT IRIGASI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2004 T E N T A N G BENTUK PRODUK- PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH TENTANG I R I G A S I BAPPEDA KABUPATEN TANA TORAJA

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 20 TAHUN : 1996 SERI : D.11.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG IRIGASI DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2006 SERI : E.12

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 32 / PRT / M / 2007 TENTANG PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 30 /PRT/M/2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 32 / PRT / M / 2007 TENTANG PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi maka konsekuensi logis Peratutan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Irigasi perlu ditinjau kembali keberadaannya; b. bahwa dengan dijiwai semangat Otonomi dan Kewenangan yang dimiliki Daerah dan menetapkan pedoman tentang Irigasai dengan Produk Hukum Daerah dan berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku; c. bahwa berdasrakan pertimbangan pada butir a dan b di atas, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahu 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3027); 3. Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Cara Pengaturan Air (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4156); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah dan Pengundangan Produk Hukum Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indaramayu Nomor 29 Tahun 2002 Seri D.12); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 19 Tahun 2002 tentang Penataan dan Pembentukan Lembaga Perangkat Daerah Kabuapten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 36 Tahun 2002 Seri D.1);

Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG IRIGASI Pasal I Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Irigasi yang ditetapkan di Indramayu pada tanggal 12 Februari 2001 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 6 Tahun 2001 Seri D.4., tanggal 20 Februari 2001 diubah sebagai berikut : A. Pasal 1 berbunyi : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Indramayu. b. Propinsi adalah Propinsi Jawa Barat c. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Derah. d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu e. Bupati adalah Bupati Indramayu. f. Dinas adalah Dinas Pengairan Kabupaten Indramayu. g. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Indramayu. h. Pihak yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Bupati yang bertindak untuk dan atas nama Bupati. i. Pengairan adalah suatu bidang pembinaan atas air dan sumber air termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung didalamnya, baik yang alamiah maupun yang telah diusahakan manusia. j. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten Indramayu. k. Irigasi adalah usaha penyedian dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. l. Irigasi Kecil adalah jaringan irigasi yang luasnya kecil (dibawah 500 Ha) yang telah diserahkan pengurusannya kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air. m. Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya. n. Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi. o. Petak Irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi. p. Petak Tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama.

q. Penyedian air irigasi adalah penentuan banyaknya air yang dapat dipergunakan untuk menunjang pertanian. r. Pembagian air irigasi adalah penyaluran air dari jaringan air dari jaringan utama ke petak tersier. s. Pemberian air irigasi adalah penyaluran jatah air dari jaringan utama ke petak tersier. t. Pengunaan air adalah pemanfaatan air irigasi di tingkat usaha tani. u. Pertanian adalah suatu kegiatan yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, perikanan air tawar, perikanan air payau dan peternakan. v. Perkumpulan Petani Pengelola Air Mitra Tirta adalah Kelembagaan Pengelola Irigasi yang menjadi wadah petani pemakai dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani secara demokratis, termasuk kelembagaan lokal pengelolal irigasi, selanjutnya disingkat P3A Mitra Tirta. w. Operasi dan Pemeliharaan adalah uasaha-usaha untuk memanfaatkan sarana dan prasarana irigasi secara optimal, serta menjaga agar sarana dan prasarana irigasi selalu dapat berfungsi dengan baik guna pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. x. Panitia Irigasi adalah Panitia yang dibentuk oleh Bupati yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi koordinasi dalam penyediaan, pembagian dan pemberian air irigasi bagi tanaman dan keperluan lainnya. Diubah dan harus dibaca : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Indramayu. 2. Propinsi adalah Propinsi Jawa Barat 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Indramayu yang terdiri dari Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan Eksekutif Derah. 4. Bupati adalah Bupati Indramayu. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnaya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu. 6. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Indramayu 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Indramayu 8. Pihak yang berwenag adalah pejabat yang ditunjuk oleh Bupati yang bertindak untuk dan atas nama Bupati. 9. Pengairan adalah suatu bidang pembinaan atas air dan sumber air termasuk kekayaan alam bukan hewani yang terkandung di dalamnya, baik yang alamiah maupun yang telah diusahakan manusia. 10. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten Indramayu. 11. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. 12. Irigasi kecil adalah jaringan irigasi yang luasnya kecil (dibawah 500 Ha) yang telah diserahkan pengurusannya kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air. 13. Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyedian, pengambilan, pembagian, pemberian, pengunaan dan pembuangannya. 14. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi. 15. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.

16. Petak Tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan mendapatkan air irigasi melalui saluran tersier yang sama. 17. Waduk lapangan atau embung adalah tempat/wadah penampungan air pada waktu surplus air sungai atau air hujan. 18. Penyedian air irigasi adalah penentuan banyaknya air yang dapat dipergunakan untuk menunjang pertanian. 19. Pembagian air irigasi adalah penyaluran air yang dimasukkan oleh pihak yang berwenang dalam jaringan iriagsi utama ke petak tersier. 20. Pemberian air irigasi adalah penyaluran jatah air dari jaringan utama ke petak tersier. 21. Pengunaan air adalah pemanfaatan air irigasi di tingkat usaha tani. 22. Pertanian adalah kegiatan yang mencakup tanaman pangan, perikanan air tawar, perikanan air payau dan peternakan. 23. Perkumpulan Petani Pengelola Air Mitra Tirta adalah Kelembagaan Pengelola Irigasi yang menjadi wadah petani dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani secara demokratis, termasuk kelembagaan lokal pengelola irigasi, selanjutnya disingkat P3A Mitra Tirta. 24. Operasi dan Pemeliharaan adalah usaha-usaha untuk memanfaatkan sarana dan prasarana irigasi secara optimal, serta menjaga agar sarana dan prasarana irigasi selalu dapat berfungsi dengan baik guna pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. 25. Komisi Irigasi adalah lembaga koodinasi dan komunikasi antara Pemerintah Daerah, Perkumpulan Petani Pengelolal Air (P3A) Mitra Tirta tingkat Daerah Irigasi, pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya, dan unsur masyarakat yang berkepentingan dalam pengelolaan irigasi yaitu lembaga swadaya masyarakat, wakil Perguruan Tinggi dan Wakil pemerhati irigasi lainnya pada wilayah kerja yang bersangkutan. 26. Forum Koordinasi Irigasi adalah wadah konsultasi dari dan antar P3A Mitra Tirta, petugas Pemerintah Daerah serta pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya dalam rangka pengelolaan irigasi pada satu atau sebagian daerah irigasi yang jaringan utamanya berfungsi multiguna serta dibentuk atas dasar kebutuhan dan kepentingan bersama. B. Pasal 2 ditambah ayat (5) berbunyi : Pasal 2 a) Lembaga pengelola irigasi meliputi instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perkumpulan Petani Pengelola Air atau pihak lain yang kegiatannya berkaitan dengan pengelolaan irigasi sesuai dengan kewenangannya dalam perencanaan, pembangunan, operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembiayaan jaringan irigasi; b) Dalam rangka pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk berbagai keperluan, Bupati membentuk Komisi Irigasi yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati; c) Komisi Irigasi sebagaimana dimaksud ayat (5) butir b pasal ini, mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Bupati dalam rangka peningkatan kinerja pengelolaan irigasi, terutama pada bidang penyediaan, pembagian dan pemberian air irigasi bagi tanaman dan untuk keperluan lainnya serta merekomendasikan prioritas pengelolaan Kabupaten. d) Dalam rangka koordinasi di Daerah Irigasi yang jaringan utamanya berfungsi multiguna, dapat dibentuk Forum Komunikasi Daerah Irigasi. C. Di antara Bagian Pertama dan Kedua disisipi Dua Bagian Pertama dan Bagian Pertama berbunyi selengkap-lengkapnya sebagai berukut : Bagian Pertama

Penyerahan Kewenangan Pengelolaan Irigasi Pasal 2 A (1) Penyerahan kewewenangan pengelolaan irigasi dari Pemerintah Daerah kepada Perkumpulan Petani Pengelola Air yang berbadan hukum dilakukan secara demokratif dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan. (2) Penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi dari Pemerintah Daerah kepada Perkumpulan Petani Pengelola Air sesuai dengan wilayah kerja Perkumpulan Petani Pengelola Air dilakukan pada tingkat Daerah Irigasi atau sebagian Daerah Irigasi untuk Daerah Irigasi Lintas Kabupaten berdasarkan Keputusan Bupati. (3) Penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi dari Pemerintah Daerah kepada Perkumpulan Petani Pengelola Air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, ditetapkan melalui kesepakatan tertulis tanpa penyerahan kepemilikan aset jaringan irigasi. (4) Penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi pada Daerah Irigasi yang jaringan irigasinya berfungsi multiguna dilaksanakan melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah, Perkumpulan Petani Pengelola Air dan Pemakai Air irigasi untuk keperluan lainnya. Bagian Pertama Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengelola Air (P3A) Mitra Tirta Pasal 2 B (1) Pemerintah Daerah melakukan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengelola Air (P3A) melalui penguatan dan peningkatan kemampuan Perkumpulan Petani Pengelola Air. (2) Pemerintah Daerah atau pihak lain dapat memberikan bantuan dan fasilitas kepada Perkumpulan Petani Pengelola Air, yang dituangkan dalam kesepakatan tertulis. (3) Apabila terjadi hambatan dalam kepengurusan Perkumpulan Petani Pengelola Air yang menyebabkan tidak berfungsinya sebagai pengelola air irigasi, maka Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi penyelesaian permasalahan Perkumpulan Petani Pengelola Air. (4) Pemerintah Daerah menetapkan Kebijakan Daerah sebagai pengaturan lebih lanjut tentang pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengelola Air, melalui Program Pembaharuan Kebijakan Pengelola Irigasi (PKPI). D. Pasal 18 berbunyi : Pasal 18 Pengguna air irigasi hanya diperkenankan dengan mengambil air dari saluran tersier atau kwarter. Diubah dan harus diubah : Pasal 18 (1) Pengelolaan Irigasi diselenggarakan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Petani dengan menempatkan Perkumpulan Petani Pengelola Air sebagai pengambil keputusan dan pelaku utama dalam pengelolaan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya

(2) Untuk mencapai yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dilakukan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengelola Air secara berkesinambungan dan berkelanjutan. E. Pasal 20 ditambah ayat baru yaitu ayat (3), (4), (5), (6), dan ayat (7). Pasal 20 (1) Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan irigasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat petani, pengelola irigasi dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah secara terpadu. (2) Penyelenggara pengelolaan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, dilaksanakan dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan, dengan memperhatikan kepentingan pengguna bagian hulu, tengah dan hilir secara seimbang. (3) Penyelenggaraan pengelolaan irigasi dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan yang dapat dicapai pemanfaatan jaringan irigasi yang optimal. (4) Keberlanjutan sistem irigasi dilaksanakan dengan dukungan keandalan air irigasi dan prasarana irigasi yang baik, guna menunjang peningkatan pendapatan petani. (5) Dalam rangka menunjang peningkatan pendapatan petani sebagaimana dimaksud pada ayat (6) pasal ini, pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan mengantisipasi modernisasi pertanian dan diversifikasi usaha tani dengan dukungan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan. F. Pasal 25 ditambah ayat (4) Pasal 25 (5) untuk mendukung keandalan air irigasi dapat dilaksanakan dengan membangun waduk dan atau waduk lapangan, mengendalikan kualitas air, jaringan drainase yang sepadan dan memanfaatkan kembali air pembuangan/drainase. Pasal II Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Kabupaten Indramayu. Ditetapkan di Indaramayu Pada tanggal 31 Juli 2003 BUPATI INDRAMAYU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2003 NOMOR 25 Cap/ttd IRIANTO MAHFUDZ SIDIK SYAIFUDDIN