DIALOG KEBIJAKAN DAN PELATIHAN ADVOKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Mobilisasi Sumber Daya untuk Transformasi Sosial: Tantangan Kita

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Mengawal Komitmen Pemerintah dalam Implementasi SDGs

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Oleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

KERANGKA ACUAN MENAKAR KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TAHUN 2017

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1

KERANGKA ACUAN ADVOKASI PELAKSANAAN STRATEGI PUG KEPADA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Laporan Tahunan. Sloka Institute 2010

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

L A P O R A N K I N E R J A

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 8

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

DISKUSI PARALEL II : Kemiskinan dan Ketimpangan. 6 Oktober 2015 dimulai pukul WIB

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : belakang kualifikasi peserta, Jumlah peserta menurut gender; Jumlah

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

vii Tinjauan Mata Kuliah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : Non Pemerintah Dalam Penetapan dan Penyusunan RKPD

Tujuan 4: Memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

PROGRAM DAN KEGIATAN KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

Mitra. Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik. Secara ringkas, partner Perkumpulan Prakarsa dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Diskusi Post event Feedback G20 Summit. INFID, 3 Oktober 2013

H. Afif Nurhidayat, S.Ag.

Australia Awards Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016

Laporan Penyelenggaraan Seminar Publik Representasi Politik Perempuan: RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender 16 Januari 2014 Grand Kemang Hotel

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Jakarta, 10 Maret 2011

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP2KD Pemprov. Kaltara, 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim

MEKANISME PENYELENGGARAAN ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA TAHUN 2017

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Dalam pemaparan Narasumber tersebut, akan dimoderatori oleh LRC-KJHAM

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

Judul Kegiatan: Pengembangan Koalisi CSO untuk Mengawal Proses Reformasi Birokrasi Daerah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

TERM OF REFERENCE DIALOG KEBIJAKAN DAN PELATIHAN ADVOKASI Hotel LPP Garden Ambarukmo Yogyakarta, 10 14 Februari 2014 I. Latar Belakang 1.1 Ketimpangan dan Pembangunan di Indonesia Pembangunan ekonomi merupakan alat untuk menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat yaitu kesejahteraan rakyat. Di Indonesia, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009 2014, tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat memerlukan terciptanya tiga kondisi dasar yaitu: (1) pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan; (2) penciptaan sektor ekonomi yang kokoh serta; (3) pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Dilihat dari data yang ada, selama kurun waktu 2004 2008, pertumbuhan ekonomi Indonesia relative stabil, dari 5,0 % pada tahun 2004 kemudian meningkat menjadi 6,3 % pada tahun 2007 merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang untuk pertama kalinya di atas 6,0 % sejak krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir berada pada kisaran 6%. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diimbangi dengan penurunan ketimpangan yang ada. Pada tahun 2011, gini ratio Indonesia mencapai angka 0,41 meningkat dari 0,34 pada tahun sebelumnya. Sebuah angka yang menunjukkan bahwa ketimpangan semakin melebar dan harus secara serius diatasi karena dimensi yang ada didalamnya sangat banyak. Tabel di bawah ini menggambarkan ketimpangan berdasarkan pengeluaran/konsumsi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sumber: Arief Anshori Yusuf, 2012 1 Page

Lebih lanjut menurut Arief Anshori, jika ketimpangan diukur dengan tingkat pendapatan, angka gini coeficient bahkan jauh lebih tinggi mencapai 0,46. Ketimpangan terus meningkat dan terjadi diberbagai daerah baik di Jawa maupun di luar Jawa. Lebih parah lagi, data BPS di tahun 2012 menunjukkan kekuatan ekonomi dari 20% penduduk terkaya terus meningkat dan menguasai hampir separuh (sekitar 49%) total pendapatan nasional, sementara 40% penduduk termiskin hanya menguasai sekitar 16% dari total kekayaan nasional. Beberapa alternatif kebijakan bisa diambil untuk mengatasi hal tersebut seperti, memperbesar alokasi anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan kaum miskin, sistem pajak yang progresif, alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur khususnya dluar Jawa dan penciptaan lapangan kerja. Saatnya juga untuk menjadikan ketimpangan sebagai salah satu indicator keberhasilan pembangunan karena penurunan kemiskinan sebagai focus utama pembangunan sudah tidak memadai lagi. Setidaknya ada dua alasan mengapa hal tersebut menjadi tidak memadai, yaitu a) Program kebijakan anti kemiskinan dalam bentuk tertentu justru dapat mempertajam ketimpangan (program social yang selektif dan yang menimbulkan stigma bagi penerimanya); b) dan sebaliknya beberpa program kebijakan pemerintah yang sekaligus dapat menurunkan ketimpangan dan kemiskinan (jaminan social universal). Upaya lainnya juga dilakukan oleh DPR, saat ini sudah mulai berkembang usulan penurunan ketimpangan menjadi ukuran keberhasilan pembangunan, misalnya Fraksi PDI Perjuangan sudah mengusulkan penurunan gini rasio (ketimpangan) dari 0,41 menjadi 0,40 serta pertimbangan akan dinamikan dunia internasional yang sudah mulai mengajukan ketimpangan dan penurunan ketimpangan menjadi ukuran capaian pembangunan paska 2015. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat sipil mendorong pembangunan yang bertujuan mengurangi ketimpangan melalui berbagai kebijakan yang tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, INFID menyelenggarakan dialog kebijakan dengan para pengambil kebijakan dan juga pelatihan bagi masyarakat sipil yang ada diberbagai daerah. 1.2 Ketimpangan dan Advokasi INFID Mulai tahun 2012, INFID memberi perhatian terhadap ketimpangan. Hal ini dilandasi oleh kenyataan angka ketimpangan dari berbagai sektor yang terus meningkat. Salah satu kegiatan yang dilakukan di bulan Oktober hingga Desember 2013 adalah melakukan konsultasi terhadap anggota-anggota INFID di berbagai daerah diperkaya dengan masukan dari jaringan dan stakeholder terkait untuk mendapatkan masukan dari anggota INFID terkait dengan peluang dan tantangan advokasi terutama dalam hal ketimpangan. Konsultasi yang menggunakan metode survey, wawancara dan diskusi terarah telah menghasilkan beberapa usulan untuk memperkuat advokasi INFID ke depan. 2 Page

Secara umum konsultasi menghasilkan tiga hal penting yaitu masyarakat sipil memiliki peran penting dalam mendorong perubahan kebijakan yang melindungi masyarakat miskin dan terpinggirkan. Meskipun begitu masyarakat sipil perlu meningkatkan sinergi agar programprogram yang dijalankan bisa saling memperkuat. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah perlunya ada prioritas kerja bersama antar masyarakat sipil juga terus meningkatkan kapasitas masyarakat sipil dalam upaya mempengaruhi kebijakan. Sesuai dengan temuan dari hasil konsultasi tersebut, maka akan diselenggarakan pelatihan advokasi ditambah dengan dialog kebijakan berkaitan dengan isu ketimpangan. Kegiatan akan diselenggarakan dalam sebuah rangkaian kegiatan yang kesemua kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk memperkuat kapasitas anggota dan jaringan INFID dalam mempengaruhi kebijakan yang ada. 2. Tujuan Kegiatan 1. Sharing pengalaman advokasi dan pengetahuan mengenai masalah pembangunan terutama dengan trend ketimpangan yang ada di berbagai daerah di Indonesia 2. Meningkatkan kapasitas advokasi baik nasional dan internasional sekaligus meningkatkan alat analisa terkait dengan isu ketimpangan 3. Melakukan identifikasi kebijakan-kebjakan (tantangan maupun peluang) baik di daerah maupun nasional yang mendorong meningkatnya angka ketimpangan maupun yang berkontribusi terhadap penurunan angka ketimpangan 4. Meningkatkan sinergi advokasi masyarakat sipil terutama anggota dan jaringan INFID dalam isu ketimpangan 3. Peserta 3.1 Kualifikasi peserta pelatihan: 1. Memiliki pengalaman melakukan advokasi kebijakan selama tiga sampai lima tahun 2. Staf lembaga yang memiliki kewenangan lembaga untuk melakukan advokasi kebijakan atau memutuskan hal-hal strategis 3. Staf menengah lembaga 4. Menyiapkan presentasi dengan cakupan trend dan bentuk ketimpangan di masing-masing wilayah lokasi peserta, advokasi kebijakan yang sudah dilakukan, dan rencana advokasi yang akan dilakukan 3 Page

3.2 Peserta yang diharapkan hadir terdiri atas: NO LEMBAGA WILAYAH 1. Koalisi NGO HAM Aceh 2. Baist Banten 3. Bali Fokus Denpasar 4. AMAN Indonesia Jakarta 5. ELSAM Jakarta 6. Kalyanamitra Jakarta 7. Migrant Care Jakarta 8. YLBHI Jakarta 9. Yayasan Alfa Omega Kupang 10. AcSI Makassar 11. YLK Makassar 12. Rumpun Malang 13. Yayasan Suara Nurani Manado 14. KSPPM Medan 15. Yapsel Merauke 16. SCEDEI Padang 17. YTM Palu 18. LBBT Pontianak 19. Yayasan Setara Semarang 20. Gita Pertiwi Solo 21. YBKS Solo 22. Cakrawala Timur Surabaya 23. Cindelaras, Yogyakarta 24. Forum LSM Yogyakarta 25. Gusdurian Yogyakarta 26. IDEA Yogyakarta 27. Indonesian Court Monitoring Yogyakarta 28. Lappera Yogyakarta 29. SAMIN Yogyakarta 30. Yasanti Yogyakarta 4.Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Senin Jumat, 10 14 Februari 2014 Pukul : 09.00 17.00 WIB Tempat : Hotel LPP Garden Ambarukmo, Yogyakarta Jl. Jl. Laksda Adisucipto Km.6 Yogyakarta Phone:0274-489185, Fax:0274-484177 4 Page

5. Agenda Kegiatan Tanggal, pukul Kegiatan Output 09 Februari 2014 Pesertatibadilokasiacara 10 Februari 2013 09.00 09.30 Pembukaan oleh Direktur Eksekutif INFID 09.30 13.00 Perkenalan: - Fasilitator Menjelaskan alur pelatihan - Peserta menjelaskan mengenai lembaga, peran peserta dalam advokasi kebijakan, dan program yang sedang dijalankan - Adanya kesepakatan agenda dan alur pelatihan 14.00 15.00 Melanjutkan perkenalan - Teridentifikasinya relasi dan kecenderungan advokasi yang sedang dilaksanakan 15.00. 15.30 Coffee Break 15.30 17.00 Presentasi advokasi INFID (nasional dan Internasional) - Adanya gambara advokasi yang sedang dijalankan INFID 11 Februari 2013 09.00 13.00 Presentasi dari peserta: Trend dan bentuk ketimpangan dari berbagai sektor dan berbagai wilayah di Indonesia - Adanya data mengenai trend dan bentuk ketimpangan di berbagai sektor dan di berbagai wilayah di Indonesia 14.00 17.00 Roundtable discussion mengenai sifat dan trend ketimpangan: Trend Ketimpangan dalam Dekade Terakhir Narasumber: - Trend Ketimpangan di Indonesia: Arief Anshori Yusuf dari Center for Economic and Development Studies, Fakultas Ekonomi UNPAD (Bandung) - Mengulas trend ketimpangan dalam dekade terakhir - Adanya usulan tindakan/kebijakan di berbagai level 5 Page

Tanggal, pukul 12 Februari 2014 Kegiatan Output 09.00 13.00 Ragam Tindakan Mengatasi Ketimpangan Narasumber: - Kebijakan anggaran dan perpajakan, termasuk akses keuangan bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah: Prastowo, Perkumpulan Prakarsa (Jakarta) - Perempuan dan pembangunan di Indonesia: Kebijakan keterwakilan perempuan: Ibu Ruwaidah, Universitas Indonesia (Jakarta) - Ketimpangan layanan publik (pendidikan dan kesehatan): Bapak M. Hanief Arie, Deputi II UKP4, Deputi Pemantauan Prioritas Nasional dan Kelembagaan. UKP4, (Jakarta) - Kebijakan pertanahan oleh Bapak Dian Yanuardy, Sayogyo Institute (Jakarta) - Politik Ketimpangan dalam Pembangunan: Ari Sujito, IRE (Yogyakarta) - Teridentifikasinya ragam kebijakan dan program pembangunan dalam rangka penurunan ketimpangan - Adanya sharing pengalaman advokasi baik di nasional maupun di daerah 14.00 17.00 Presentasi peserta: Ragam Tindakan Mengatasi Ketimpangan - Idem dengan sebelumnya 13 Februari 2014 09.00 13.00 Dialog Kebijakan: Ketimpangan dan Strategi Pembangunan Nasional Narasumber: Strategipengurangan ketimpangan dalam RPJM 2015 2019: Bpk Dr. Prasetijono Widjojo MJ. MA., Bappenas, (Jakarta) Partai Politik dan Ketimpangan di Indonesia: Dadang Yuliantara, PDIP (Yogyakarta) Peranan Media dalam mendorong penurunan ketimpangan, Muhammad Rofiuddin, AJI INDONESIA (Jakarta) - Adanya gambaran persepsi/kebijakan pemerintah, partai politik dan media massa terkait dengan ketimpangan - Teridentifikasinya kendala dan tantangan dalam upaya penurunan ketimpangan - Teridentifikasi peluang advokasi kebijakan 6 Page

Tanggal, pukul Kegiatan Politik Ketimpangan dan Peranan Masyarakat Sipil: Dr. Hempry Suyatno, UGM (Yogyakarta) Output 14.0 17.00 Pengamatan lapangan - Idem dengan sebelumnya 14 Februari 2014 09.00 13.00 Rencana Aksi: Kerja kelompok - Adanya rumusan strategi advokasi dalam mendorong penurunan ketimpangan (penganggaran, peranan partai politik, program pembangunan, dll) - Adanya sinergi advokasi baik di nasional maupun di lokal 14.00 17.00 Presentasi Kelompok - Idem dengan sebelumnya 15 Februari 2014: peserta kembali ke daerah asal 6. Penyelenggara Kegiatan Kegiatan diselenggarakanoleh INFID bekerja sama dengan SAMIN Yogyakarta. ---000--- 7 Page