1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Model keseimbangan air pada waduk (Sumber : Noor jannah,2004)

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR FUZZY

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN ABC )

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Contoh Kasus. Bagus Ilhami HIdayat

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN SUGENO DALAM MEMPREDIKSI TINGGINYA PEMAKAIAN LISTRIK ( STUDI KASUS KELURAHAN XYZ)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI LOGIKA FUZZY UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN MATLAB

Sistem Inferensi Fuzzy

METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

4-5-FUZZY INFERENCE SYSTEMS

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS & DESAIN SISTEM FUZZY. Menggunakan TOOLBOX MATLAB

REVIEW PENERAPAN FUZZY LOGIC SUGENO DAN MAMDANI PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Penerapan Fuzzy Mamdani Pada Penilaian Kinerja Dosen (Studi Kasus STMIK Kaputama Binjai)

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Elin Haerani. Kata Kunci : Defuzzifikasi, COA (center of area), bisektor, MOM (mean of maximum) LOM

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

Oleh: ABDUL AZIS JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Analisis Sistem Inferensi Fuzzy Sugeno dalam Menentukan Kesesuaian Lahan Tembakau di Kabupaten Temanggung

Penerapan Logika Fuzzy

IMPLEMENTASI METODE FUZZY MAMDANI DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH MENGGUNAKAN METODE MAMDANI

Definisi LOGIKA FUZZY. Himpunan Fuzzy. Himpunan Fuzzy(contd) 3/13/2012. Budi Rudianto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

Prediksi Jumlah Produksi Mebel Pada CV. Sinar Sukses Manado Menggunakan Fuzzy Inference System

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

KASUS PENERAPAN LOGIKA FUZZY. Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

Penerapan Logika Fuzzy Metode Sugeno Untuk Memprediksi Jumlah Penumpang Di Terminal Ronggo Sukowati Pamekasan

FUZZY SYSTEM & FUZZY REASONING DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER IPB

BAB II LANDASAN TEORI

DENIA FADILA RUSMAN

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DAN HARGA KAMAR MENGGUNAKAN APLIKASI FUZZY DENGAN MATLAB 3.5.

PENERAPAN LOGIKA FUZZY DALAM OPTIMASI PRODUKSI BARANG MENGGUNAKAN METODE MAMDANI

Tahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy

Bab 2 LANDASAN TEORI

Logika Himpunan Fuzzy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KUALITAS CABE MERAH VARIETAS HOT BEAUTY DENGAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSUKAMOTO

PEMODELAN SISTEM FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY MAMDANI UNTUK MENENTUKAN HARGA GABAH

APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI UNTUK MENGHITUNG JUMLAH PRODUKSI TEMPE

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KESESUAIAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) MAMDANI DALAM PEMILIHAN PEKERJAAN BAGI LULUSAN IBI DARMAJAYA

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

LOGIKA FUZZY (Lanjutan)

SIDANG TESIS. Oleh : Enny Rohmawati Malik. Dosen Pembimbing : Dr. Imam Mukhlash,S.Si,M.T

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimalisasi Jumlah Produksi Jamu Jaya Asli Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Fuzzy Logic Sebagai Pendukung Keputusan Dalam Upaya Optimasi Penjualan Barang

Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

Pendapatan Masyarakat Disekitar Kampus dengan Adanya Mahasiswa Menggunakan Fuzzy

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

Matematika Diskrit Fuzzy Inference System Prodi T.Informatika

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGHITUNGAN WAKTU PENGERINGAN KAYU JATI METODE PROGRESIF DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS CV. DWI TUNGGAL BAWEN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENANGANAN KESEHATAN BALITA MENGGUNAKAN PENALARAN FUZZY MAMDANI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu aplikasi sistem cerdas yang paling sukses dan masih berkembang saat ini yaitu peramalan beban listrik. Peramalan beban listrik adalah suatu ilmu untuk memperkirakan beban listrik di masa yang akan datang berdasarkan beban yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan jangka waktunya, perkiraan beban dapat di bagi menjadi tiga kategori: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tidak ada rumus yang eksak untuk membuat prakiraan beban ini, sehingga perlu ada teknik atau metode dalam membuat prakiraan beban tersebut. Salah satu penerapan logika fuzzy adalah dalam menentukan prakiraan energi listrik. Prakiraan beban, terutama pada jam beban puncak adalah dasar untuk estimasi sistem, kalkulasi teknis dan ekonomis. Hal ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam operasi pemeliharaan peralatan listrik dan rencana konfigurasi operasi jaringan. Kesulitan utama dalam memprakirakan beban pada beban puncak untuk bus penerima dalam sistem distribusi tenaga listrik berasal dari sifat acak beban, keanekaragaman bentuk beban di bagian sistem yang berbeda, kurangnya data terukur dan tidak lengkap serta tidak pastinya karakter informasi di beban dan konsumen. Konsumsi energi listrik dalam periode waktu yang berbeda, tingkat rata-rata konsumsi daya yang diijinkan oleh transformator dan pengukuran beban secara tersendiri, merupakan faktor-faktor pendekatan yang berhubungan dengan prakiraan beban dalam sistem distribusi bus. Pendekatan yang lain berupa konsumsi energi per periode oleh konsumen dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki bentuk beban yang berbeda. Kecukupan pasokan tenaga listrik diukur dengan melihat kemampuan pasokan daya listrik pada saat beban puncak. Hal ini mengingat sifat tenaga listrik yang tidak dapat disimpan, sehingga kebutuhan suatu saat harus dipasok saat itu juga. Disamping itu, kebutuhan tenaga listrik bersifat acak dan dinamis sehingga diperlukan strategi perkiraan pertumbuhan beban dan penyediaan daya yang terdis- tribusi sesuai dengan dinamika kebutuhan beban. Dalam sistem kelistrikan proyeksi atau ramalan sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik. Karena selain faktor teknis, faktor ekonomi juga merupakan faktor terpenting yang perlu diperhitungkan. Bila perkiraan yang tidak tepat akan menyebabkan tidak cukupnya kapasitas daya yang disalurkan untuk memenuhi kebutuhan beban, sebaliknya jika perkiraan beban terlalu besar 1

2 maka akan menyebabkan kelebihan kapasitas daya sehingga menyebabkan kerugian. Perkiraan beban jangka pendek adalah untuk jangka waktu beberapa jam (dinyatakan tiap setengah jam) per hari. Dalam perkiraan beban jangka pendek batas atas untuk beban maksimum dan batas bawah untuk beban minimum yang ditentukan dalam perkiraan beban jangka menengah. Perkiraan beban jangka menengah adalah untuk jangka waktu dari satu bulan sampai dengan satu tahun. Poros untuk perkiraan beban jangka menengah adalah perkiraan beban jangka panjang. Perkiraan beban jangka panjang adalah untuk jangka waktu di atas satu tahun. Dalam perkiraan beban jangka panjang, masalah-masalah makro ekonomi yang merupakan masalah ekstern perusahaan listrik merupakan faktor utama yang menentukan arah perkiraan beban (Marsudi (2005a)). Namun dalam menentukan besar perkiraan energi listrik di waktu yang akan datang tidaklah mudah. Banyaknya faktor yang terlibat dalam perhitungan menjadi kendala dalam mengambil kebijakan untuk mendapatkan persediaan energi listrik. Perkiraan beban umumnya mengacu pada statitik masa lalu dan atas dasar analisis karakteristik beban masa lalu. Karakteristik beban masa lalu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: cuaca, waktu, ekonomi, dan gangguan acak (Marsudi. (2005b)). Faktor-faktor cuaca termasuk temperatur, kelembaban, kecepatan angin, keadaan awan, dan intensitas cahaya. Perubahan cuaca menyebabkan perubahan terhadap kenyamanan konsumen dan berpengaruh terhadap penggunaan peralatan. Salah satu yang berpengaruha adalah faktor suhu. Penghantar merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem distribusi daya listrik. Kemampuan penghantar dalam menghantarkan arus listrik salah satunya dipengaruhi oleh temperatur di sekitar penghantar. Temperatur di sekitar penghantar akan menyebabkan perubahan konduktivitas penghantar, semakin besar suhu maka konduktivitas penghantar akan semakin kecil. Faktor waktu mempengaruhi beban pada saat hari libur, hari kerja, hari besar keagamaan, dan lain sebagainya. Faktor ekonomi mempen- garuhi beban karena listrik merupakan suatu komoditas. Situasi ekonomi mempen- garuhi penggunaan komoditas ini seperti derajat industrialisasi, harga listrik, dan kebijakan manajemen beban. Faktor gangguan acak yaitu seperti mematikan atau menghidupkan alat-alat berat pada suatu industri besar, gangguan pada jaringan, dan adanya acara-acara khusus

3 seperti adanya pertandingan olahraga yang digemari oleh konsumen (Feinberg (2004)). Di dalam perhitungan logika fuzzy untuk fuzzy inference systems terdapat beberapa metode, yaitu metode Tsukamoto, metode Mamdani, dan metode Sugeno. Setiap metode tersebut memiliki cara dan hasil perhitungan yang tidak jauh berbeda (Setiadji (2009)). Pada metode Mamdani sering dikenal dengan Metode Min- Max. Metode Mamdani diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Pada metode Mamdani, untuk memperoleh hasil keluaran output, diperlukan 4 tahapan, yaitu: Pembentukan himpunan fuzzy, Aplikasi fungsi implikasi (aturan), Komposisi aturan, dan Penegasan (defuzzifikasi). Tidak seperti penalaran monoton pada metode Tsukamoto, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka pada metode Mamdani penalaran diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilitas OR (probor). Pada metode Mamdani, ada beberapa metode defuzzifikasi yang digunakan, antara lain: metode Centroid (composite moment), metode bisektor, metode MOM (Mean of Maximum), metode LOM (Largest of Maximum), metode SOM (Smallest of Maximum). Penalaran dengan metode Sugeno hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja keluaran/kon- sekuen sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985. Dalam kasus ini, permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mener- apkan metode dari fuzzy inference system yaitu metode fuzzy inference system Tsukamoto untuk memprediksi jumlah kebutuhan energi listrik mengggunakan data beban dan memasukkan faktor-faktor yang mempengaruhi beban listrik seperti suhu sebagai masukkannya. Adapun landasan dari peramalan jumlah kebutuhan energi listrik untuk penggunaan energi listrik yang dibutuhkan pada tahun 2016 untuk penggunaan beban listrik jangka pendek yang akan terjadi pada bulan Februari khususnya untuk penggunaan di kota Medan. Data yang digunakan untuk meramalkan yaitu data beban harian sub sistem Sumatera Utara- Aceh. Pengenalan mengenai metode Tsukamoto adalah sebagai berikut: Pada metode Tsukamoto, setiap aturan direpresentasikan menggunakan himpunanhimpunan fuzzy, dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Untuk menentukan nilai hasil yang tegas/ output crisp (Z) dicari dengan cara mengubah input (berupa

4 himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy menjadi bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini disebut dengan metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzifikasi yang digunakan dalam metode Tsukamoto adalah metode defuzzifikasi rata-rata berbobot (Weighted Average Defuzzyfier). Metode Tsukamoto ini dipilih karena setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN direpresentasikan dengan himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, hasil dari setiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan a disebut dengan alfa predikat, kemudian diperoleh hasil akhir dengan menggunakan rata-rata terpusat atau pembobotan terpusat. Metode ini akan digunakan untuk menentukan besar perkirakan beban energi listrik berdasarkan data historis beban harian sub sistem Sumatera Utara-Aceh dan faktor cuaca yang mempengaruhi beban energi listrik yaitu suhu. Pada penelitian ini, asumsi yang diambil pun masih sederhana, yaitu bahwa besar daya listrik dipengaruhi oleh intensitas cahaya, dan suhu. Banyak lagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi beban, yaitu: selera, luas ruangan, seni, kelembaban udara, gangguan acak, termasuk jumlah penduduk. Data beban historis harian, faktor suhu dan data ramal beban adalah variabel-variabel yang akan direpresentasikan dengan fungsi keanggotaan pada fuzzy. Untuk mengimplementasikan teknik logika fuzzy ke suatu aplikasi yang nyata mengikuti tiga langkah-langkah: 1. Fuzzifikasi: Mengubah data klasik atau data crisp ke data fuzzy atau dengan kata lain ke dalam fungsi keanggotaan. 2. Proses inferensi fuzzy: Mengkombinasikan fungsi keanggotaan dengan aturan-aturan kendali untuk mengambil hasil fuzzy. 3. Defuzzifikasi: Menggunakan metode-metode yang berbeda untuk menghitung tiap hasil yang berhubungan dan meletakkannya kedalam suatu tabel. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan dari Metode fuzzy inferences system Tsukamoto untuk memperkirakan besar

5 kebutuhan beban energi listrik jangka pendek berdasarkan data historis beban harian sub system Sumatera Utara-Aceh dan data historis suhu sebagai faktor yang mempengaruhi. 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada pembahasan dengan beberapa batasan masalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan energi listrik jangka pendek yang hendak diestimasi adalah untuk ruang lingkup yang berada di wilayah SUMBAGUT. 2. Metode yang digunakan adalah dengan metode dari fuzzy inference system yaitu: metode fuzzy inference system Tsukamoto untuk memprediksi jumlah kebutuhan energi listrik jangka pendek berdasarkan data historis beban puncak jangka pendek energi listrik sub sistem Sumatera Utara- Aceh. 3. Salah satu faktor yang mempengaruhi beban listrik yang digunakan adalah faktor suhu (temperatur). 4. Penelitian dilakukan dengan memperkirakan kebutuhan energi listrik jangka pendek yang dilakukan hanya pada bulan Februari 2016 minggu ke empat pada jam-jam yang merupakan jam beban puncak. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah: Menerapkan metode fuzzy inference system Tsukamoto dalam memprediksi besar kebutuhan beban energi listrik berdasarkan data historis harian beban energi listrik sub sistem Sumatera Utara-Aceh kota Medan dan data suhu historis yang mempengaruhi penggunaan beban energi listrik. 1.5. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah ilmu untuk menerapkan penggunaan metode Fuzzy Inference System Tsukamoto sebagai metode alternatif untuk peramalan besar kebutuhan beban energi listrik jangka pendek di kota Medan dan sebagai informasi mengenai penggunaan logika fuzzy dalam Matlab.