KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 20-203 Khairun Nikmah Hasibuan, Rasmaliah 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.2 Kampus USU Medan, 2055 Abstract Cervical cancer is one of malignant disease in women, especially in developing countries, including Indonesia. Hospital Information System data in 2007 there were.78% of cervical cancer patients who were admitted to hospital in Indonesian and more than 70% of patients present in an advanced stage. The characteristics of a patient that suffer from sevic cancer that are treated on RSUD Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru years 20-203, descriptive study design Case series. This research population is 0 and all of these are samples, the analysis of data with Chi-Square, Fisher's Exact and Mann Whitney. The highest proportion of sociodemographic : age >35 years 90.9%, Malay 44.6%, Muslim 89.%, 47.3% primary school education, Housewife 84.5%, marital status 95.5% and living outside Pekanbaru 69.%. The main complaint of vaginal bleeding 57.3%, Multipara parity 5.8%, advanced clinical stage 85.5%, radiotherapy medical management 53.6%, not own cost 87.3%, long maintainability average 5.26 days and outpatient return 67.3 %. There are differences in the proportion of medical management based on clinical stage (p = 0.000). There is no difference between the proportions of age (p = 0.46), parity (p = 0.620), education (p = 0.6), marital status (p = 0.552), the main complaint (p = 0.50), the source charge (p = 0.688), average long treatment (p = 0.87) based on clinical staging. Difference in the proportion of unknown clinical stage based on the circumstances at any home, the source of the cost based on the circumstances when home. Hospital and staff s are advised to be more active in sharing any information based on cervical cancer, including early detection (Pap s test/iva) and moreover women should always be more cautions at any sign and symptoms also risk factors that can lead to cervical cancer. Key Words : Cervical Cancer, Characteristics. Pendahuluan Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO pada tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia, sebanyak 36 juta disebabkan oleh penyakit tidak menular. Diantaranya terdapat penyakit kanker 27%. Hingga saat ini kanker serviks masih merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di Negara berkembang. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) tahun 200, jumlah kematian akibat kanker pada tahun 2007 sebanyak 7,9 juta kematian. Angka kematian akibat kanker secara global diproyeksikan akan meningkat sebesar 45% dari kondisi tahun 2007 yaitu menjadi,5 juta kematian pada tahun 2030. 2 Di seluruh dunia, kanker serviks memengaruhi setengah juta perempuan dan membunuh seperempat juta perempuan setiap tahunnya. Lebih dari 85% kasus kanker serviks dan kematian terjadi di negara berkembang. Hampir semua kasus terkait dengan infeksi persisten dengan Human Papilloma Virus (HPV). 3
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker serviks menempati urutan kedua pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (,78%). 4 Pada tahun 2004 jumlah pasien kanker yang berkunjung ke Rumah Sakit di Indonesia mencapai 6.5 dengan proporsi pasien kanker serviks yang rawat jalan adalah 6,47% dan rawat inap adalah 0,9%, selain itu lebih dari 70% kasus kanker serviks datang ke Rumah Sakit dalam keadaan stadium lanjut. 5 Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker dalam tiga dasa warsa terakhir. Tingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan, sekitar 70% datang dengan kondisi stadium lanjut. 6 Hasil survei pendahuluan berdasarkan data rekam medik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Propinsi Riau, jumlah penderita kanker serviks pada tahun 20 terdapat 25 orang tahun 202 sebanyak 44 orang dan tahun 203 ada 4 orang yang menderita kanker serviks. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin. Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin. Tujuan Penelitian Mengetahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203. Tujuan khusus penelitian: Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 berdasarkan sosiodemografi yaitu : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, tempat tinggal. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keluhan utama. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan paritas. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan deteksi dini. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan penatalaksanaan medis. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi pendidikan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Manfaat Penelitian Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dalam rangka meningkatkan fasilitas serta upaya pelayanan kesehatan bagi penderita kanker serviks. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai kanker serviks. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penyakit kanker serviks. 2
Hasil dan Pembahasan Hasil proporsi penderita kanker berdasarkan sosiodemografi meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel : Tabel Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di RSUD Arifin Achmad Sosiodemografi f % Umur (tahun) 20-35 >35 0 9, 90,9 Suku Melayu Minang Batak Jawa Tionghoa Agama Islam 49 6 5 26 4 98 0 44,6 4,6 3,6 23,6 3,6 89, 0,9 9, 0,9 Katholik Protestan Budha Pendidikan SD 52 47,3 SMP 3 28,2 SMA 24 2,8 Akademi/Perguruan Tinggi 3 2,7 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Peg.Swasta/Wiraswasta PNS Pensiunan Petani Status Perkawianan Kawin Janda Daerah Asal Dalam Kota Pekanbaru Luar Kota Pekanbaru 93 7 2 7 05 5 34 76 84,5 6,4,8 0,9 6,4 95,5 4,5 30,9 69, Tabel menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 berdasarkan kelompok umur adalah tertinggi pada kelompok umur >35 tahun yaitu orang (90,9%), sedangkan yang terendah ditemukan pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 0 orang (9,%). Berdasarkan suku proporsi tertinggi adalah suku Melayu yaitu sebesar 44,6% (49 orang) sedangkan terendah adalah Tionghoa yaitu 3,6% (4 orang). Berdasarkan Agama proporsi tertinggi adalah Agama Islam 89,% (98 orang) sedangkan terendah Katholik dan Budha 0,9% ( orang). Berdasarkan Pendidikan proporsi tertinggi adalah SD 47,3% (52 orang) dan terendah Akademi/ Perguruan tinggi 2,7% (3 orang). Berdasarkan pekerjaan proporsi tertinggi adalah Ibu rumah tangga 84,5% (93 orang) dan terendah Pensiunan 0,9% ( orang). Berdasarkan status perkawinan proporsi tertinggi adalah status kawin 95,5% (05 orang) dan janda 4,5% (5 orang). Berdasarkan Tempat tinggal proporsi tertinggi adalah dari luar Kota Pekanbaru 69,% (76 orang) dan terendah dalam Kota Pekanbaru 30,9% (34 orang). Tabel 2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keluhan Utama f % Keputihan 0 Perdarahan Pervaginam 63 57,3 Sakit perut bagian bawah 36 32,7 0 Tabel 2 menunjukkan bahwa proporsi keluhan utama yaitu perdarahan pervaginam sebanyak 63 orang (57,3%), sedangkan sakit perut bagian bawah ada 36 orang (32,7%) dan proporsi terendah adalah keputihan sebanyak orang (0%). Tabel 3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Paritas di RSUD Arifin Achmad Paritas f % Nullipara 6 5,5 Primipara Multipara Grande Multipara 3 57 44 2,7 5,8 40 0 Tabel 3 menunjukkan bahwa proporsi paritas adalah Multipara sebanyak 57 orang (5,8%), disusul Grande Multipara 44 orang (40%), Nullipara 6 orang (5,5%) dan proporsi terendah adalah Primipara sebanyak 3 orang (2,7%). Tabel 4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan di RSUD Arifin Achmad f % I 6 5,4 II III IV 50 47 7 45,5 42,7 6,4 0 3
Tabel 4 menunjukkan bahwa proporsi stadium klinik adalah stadium II sebanyak 50 orang (45,5%), disusul stadium III 47 orang (42,7%), stadium IV 7 orang (6,4%) dan proporsi terendah stadium I 6 orang (5,4%). Tabel 5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis f % Operasi 2 0,9 Radioterapi Kemoterapi Radioterapi+Kemoterapi 59 2 27 53,6 0,9 24,6 0 Tabel 5 menunjukkan bahwa proporsi penatalaksanaan medis adalah radioterapi 59 orang (53,6%), radioterpai+kemoterapi 27 orang (24,6%), sedangkan proporsi terendah adalah operasi dan kemoterapi 2 orang (0,9%). Tabel 6 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya f % Biaya sendiri 4 2,7 Bukan biaya sendiri 96 87,3 (Askes,Jamkesmas, Jamkesda) 0 Tabel 6 menunjukkan bahwa proporsi sumber biaya adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas dan Jamkesda) sebanyak 96 orang (87,3%) dan proporsi terendah biaya sendiri 4 orang (2,7%). Tabel 7 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) Mean 5,26 Standard deviation 2,448 95% CI 4,80 5,73 Min 2 Max 4 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 5,26 hari dengan SD (Standar Deviasi) 2,448 hari, lama rawatan minimum 2 hari dan lama rawatan maksimum 4 hari. Berdasarkan Confidence Interval 95% diperoleh lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 4,80 5,73 hari. Tabel 8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Keadaan Sewaktu Pulang f % PBJ 74 67,3 PAPS 34 30,9 Meninggal 2,8 0 Tabel 8 menunjukkan bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan (PBJ) 74 orang (67,3%), pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 34 orang (30,9%) dan penderita yang meninggal 2 orang (,8%). Tabel 9 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Umur (tahun) 20-35 >35 3 8,7 3 8,3 6 7 7,4 87 92,6 94 p=0,46 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal pada kelompok umur 20-35 tahun adalah 8,7% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 8,3%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut pada kelompok umur 20-35 tahun 7,4% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 92,6%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi antara umur berdasarkan stadium klinik. Tabel 0 Distribusi Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Paritas > 3 3 9 56,3 7 43,7 6 59 62,8 35 37,2 94 p=0,620 4
Berdasarkan tabel 0 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki paritas > 3 adalah 56,3% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 43,7%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memilki paritas > 3 adalah 62,8% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 37,2%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel Distribusi Proporsi Pendidikan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20 203 Pendidikan Rendah Tinggi 0 62,5 6 37,5 6 73 77,7 2 22,3 94 p=0,6 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki pendidikan rendah ada 62,5%, dan yang memiliki pendidikan tinggi 37,5%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memiliki pendidikan rendah ada 77,7% dan pendidikan tinggi 22,3%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara pendidikan penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel 2 Distribusi Proporsi Status Perkawinan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Status Perkawinan Kawin Janda 5 93,7 6,3 6 90 95,7 4 4,3 94 p=0,552 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan status kawin 5 93,7%, status janda 6,3%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut dengan status kawin 95,7% dan status janda 4,3%. Analisa statistik dengan uji chisquare tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel (50,0%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 berarti tidak ada perbedaan proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Tabel 3 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Keluhan Utama Perdarahan pervaginam / Sakit Keputihan perut bagian bawah 0 6,3 0,6 5 84 93,7 89,4 6 94 p=0,50 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan keluhan utama keputihan 6,2% dan yang mengalami keluhan perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 93,8%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut yang mengalami keluhan utama keputihan 0,6%, perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 89,4%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,50) berarti tidak ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Tabel 4 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis Operasi Non Operasi 2 75 4 25 6 0 0 94 94 p=0,000 Beradsarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada
stadium klinik awal yang penatalaksanaan medisnya operasi 75% dan yang non operasi 25%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut tidak ada yang operasi, yang penatalaksanaan medisnya non operasi %. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p<0,05 berarti ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Tabel 5 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 6,3 5 93,7 6 3 3,8 8 86,2 94 p=0,688 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang menggunakan sumber biaya sendiri 6,3%, dan bukan biaya sendiri 93,7%. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang menggunakan sumber biaya sendiri 3,8%, dan bukan biaya sendiri 86,2%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,688) berarti tidak ada perbedaan proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Tabel 6 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) f Mean SD 6 5,56 3,098 94 5,8 2,360 p=0,87 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal lama rawatan rata-rata 5,56 hari dengan standar deviasi 6 (SD) 3,098. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut lama rawatan rata-rata 5,8 hari dengan standar deviasi (SD) 2,360. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p<0,05 (p=0,08) artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinik. Tabel 7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal 3 7,6 6 82,4 74 3 8,8 3 9,2 34 0 0 2 2 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 3 orang (7,6%) dengan stadium klinik awal dan 6 orang (82,4%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 3 orang (8,8%) dengan stadium klinik awal dan 3 orang (9,2%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 2 orang yang meninggal ditemukan dengan stadium klinik lanjut, tidak ada penderita yang meninggal dengan stadium klinik awal. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. Tabel 8 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 9 2,2 65 87,8 74 4,8 30 88,2 34 50 50 2
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 9 orang (2,2%) menggunakan biaya sendiri dan 65 orang (87,8%) menggunakan bukan biaya sendiri. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 4 orang (,8%) menggunakan biaya sendiri dan 30 orang (88,2%) bukan biaya sendiri. Dari 2 orang yang meninggal ada orang (50%) yang menggunakan biaya sendiri dan orang (50%) juga yang mengunakan bukan biaya sendiri. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan a. Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sosidemografi yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 tertinggi pada umur >35 tahun (90,9%), suku Melayu (44,6%), agama Islam (89,%), pendidikan SD (47,3%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (84,5%), status kawin (95,5%) dan tempat tinggal luar Kota Pekanbaru (69,%). b. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah perdarahan pervaginam (57,3%. c. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan paritas tertinggi adalah paritas multipara (5,8%). d. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah stadium klinik II (45,5%). e. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah radioterapi (53,6%). 7 f. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas, Jamkesda) (87,3%). g. Lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap adalah 5,26 hari. h. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan (67,3%). i. Ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik (p=0,000) j. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur (p=0,46), paritas (p=0,620), pendidikan (p=0,6), status perkawinan (p=0,552), keluhan utama (p=0,50), sumber biaya (p=0,688), lama rawatan rata-rata (p=0,87), berdasarkan stadium klinik k. Dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat diketahui perbedaan proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang, sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang karena terdapat 3 sel (50%) expected countnya < 5. 2. Saran a. Kepada pihak rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan informasi tentang kanker serviks, termasuk upaya deteksi dini melalui tes Pap s/iva. b. Dianjurkan kepada kaum wanita yang belum menikah dan mampu untuk melakukan vaksinasi HPV(Human Papilloma Virus). c. Kepada kaum wanita agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor resiko yang dapat memyebabkan terjadinya kanker serviks dan segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang dialami pada alat reproduksi sehingga kanker serviks yang ditemukan masih dalam stadium awal dan dapat diobati serta diatasi dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 202. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular, Volume 2, Semester II. Jakarta. 2. IARC. 200. Globocan 2008. From International Agency for Research on Cancer. http://globocan.iarc.fr, diakses tanggal 0 Oktober 203. 3. CDC-Global Health-Noncommunicable Disease. Cervical Cancer, diakses tanggal 7 September 203. 4. Yayasan Kanker Indonesia. 202. Tentang Kanker www.yayasan kanker indonesia.org. Diakses tanggal 7 September 203. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Profil Kesehatan RI Tahun 2005. 6. Prawirohardjo, S. 2006. Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka, Cetakan I Jakarta. 8