KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

KARAKTERISTIK PASIEN DISPEPSIA YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2008 SKRIPSI. Oleh : SUCI HERAYANI HRP NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA MEDAN TAHUN 2014

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Karakteristik penderita kanker serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RSU Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN SKRIPSI OLEH : FUTRI S NASUTION

KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Dengan Komplikasi Yang Di Rawat Inap Di RSUD Deli Serdang Tahun Abstract

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS STADIUM LANJUT DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA SERVIKS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

Keywords: Characteristics, Malaria Parasites Positive, RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) YANG RAWAT INAP DI RSUD LUBUK PAKAM TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh : KHOIRUN TAMIMI HSB NIM.

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

Keyword : pulmonary tuberculosis smear positive, characteristic of patient

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.

KARAKTERISTIK PENDERITA TRAUMA KAPITIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : IRA MARTI AYU NIM.

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DI RAWAT JALAN DI KLINIK ALIFA DIABETIC CENTRE MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009

KARAKTERISTIK BAYI PENDERITA GASTROENTERITIS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN PAP SMEAR ABNORMAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI RAWAT INAP DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

KARAKTERISTIK PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

Persamaan I 379 = 5a + 15b (x3) 1137 = 15a + 45b Persamaan II 1051 = 15a + 55b (x1) 1051 = 15a + 55b

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

Transkripsi:

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 20-203 Khairun Nikmah Hasibuan, Rasmaliah 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.2 Kampus USU Medan, 2055 Abstract Cervical cancer is one of malignant disease in women, especially in developing countries, including Indonesia. Hospital Information System data in 2007 there were.78% of cervical cancer patients who were admitted to hospital in Indonesian and more than 70% of patients present in an advanced stage. The characteristics of a patient that suffer from sevic cancer that are treated on RSUD Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru years 20-203, descriptive study design Case series. This research population is 0 and all of these are samples, the analysis of data with Chi-Square, Fisher's Exact and Mann Whitney. The highest proportion of sociodemographic : age >35 years 90.9%, Malay 44.6%, Muslim 89.%, 47.3% primary school education, Housewife 84.5%, marital status 95.5% and living outside Pekanbaru 69.%. The main complaint of vaginal bleeding 57.3%, Multipara parity 5.8%, advanced clinical stage 85.5%, radiotherapy medical management 53.6%, not own cost 87.3%, long maintainability average 5.26 days and outpatient return 67.3 %. There are differences in the proportion of medical management based on clinical stage (p = 0.000). There is no difference between the proportions of age (p = 0.46), parity (p = 0.620), education (p = 0.6), marital status (p = 0.552), the main complaint (p = 0.50), the source charge (p = 0.688), average long treatment (p = 0.87) based on clinical staging. Difference in the proportion of unknown clinical stage based on the circumstances at any home, the source of the cost based on the circumstances when home. Hospital and staff s are advised to be more active in sharing any information based on cervical cancer, including early detection (Pap s test/iva) and moreover women should always be more cautions at any sign and symptoms also risk factors that can lead to cervical cancer. Key Words : Cervical Cancer, Characteristics. Pendahuluan Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO pada tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia, sebanyak 36 juta disebabkan oleh penyakit tidak menular. Diantaranya terdapat penyakit kanker 27%. Hingga saat ini kanker serviks masih merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di Negara berkembang. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) tahun 200, jumlah kematian akibat kanker pada tahun 2007 sebanyak 7,9 juta kematian. Angka kematian akibat kanker secara global diproyeksikan akan meningkat sebesar 45% dari kondisi tahun 2007 yaitu menjadi,5 juta kematian pada tahun 2030. 2 Di seluruh dunia, kanker serviks memengaruhi setengah juta perempuan dan membunuh seperempat juta perempuan setiap tahunnya. Lebih dari 85% kasus kanker serviks dan kematian terjadi di negara berkembang. Hampir semua kasus terkait dengan infeksi persisten dengan Human Papilloma Virus (HPV). 3

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker serviks menempati urutan kedua pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (,78%). 4 Pada tahun 2004 jumlah pasien kanker yang berkunjung ke Rumah Sakit di Indonesia mencapai 6.5 dengan proporsi pasien kanker serviks yang rawat jalan adalah 6,47% dan rawat inap adalah 0,9%, selain itu lebih dari 70% kasus kanker serviks datang ke Rumah Sakit dalam keadaan stadium lanjut. 5 Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker dalam tiga dasa warsa terakhir. Tingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan, sekitar 70% datang dengan kondisi stadium lanjut. 6 Hasil survei pendahuluan berdasarkan data rekam medik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Propinsi Riau, jumlah penderita kanker serviks pada tahun 20 terdapat 25 orang tahun 202 sebanyak 44 orang dan tahun 203 ada 4 orang yang menderita kanker serviks. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin. Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin. Tujuan Penelitian Mengetahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203. Tujuan khusus penelitian: Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 berdasarkan sosiodemografi yaitu : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, tempat tinggal. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keluhan utama. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan paritas. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan deteksi dini. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan penatalaksanaan medis. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sumber biaya. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi pendidikan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Mengetahui distribusi proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Manfaat Penelitian Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dalam rangka meningkatkan fasilitas serta upaya pelayanan kesehatan bagi penderita kanker serviks. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai kanker serviks. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penyakit kanker serviks. 2

Hasil dan Pembahasan Hasil proporsi penderita kanker berdasarkan sosiodemografi meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel : Tabel Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di RSUD Arifin Achmad Sosiodemografi f % Umur (tahun) 20-35 >35 0 9, 90,9 Suku Melayu Minang Batak Jawa Tionghoa Agama Islam 49 6 5 26 4 98 0 44,6 4,6 3,6 23,6 3,6 89, 0,9 9, 0,9 Katholik Protestan Budha Pendidikan SD 52 47,3 SMP 3 28,2 SMA 24 2,8 Akademi/Perguruan Tinggi 3 2,7 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Peg.Swasta/Wiraswasta PNS Pensiunan Petani Status Perkawianan Kawin Janda Daerah Asal Dalam Kota Pekanbaru Luar Kota Pekanbaru 93 7 2 7 05 5 34 76 84,5 6,4,8 0,9 6,4 95,5 4,5 30,9 69, Tabel menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker serviks yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 berdasarkan kelompok umur adalah tertinggi pada kelompok umur >35 tahun yaitu orang (90,9%), sedangkan yang terendah ditemukan pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 0 orang (9,%). Berdasarkan suku proporsi tertinggi adalah suku Melayu yaitu sebesar 44,6% (49 orang) sedangkan terendah adalah Tionghoa yaitu 3,6% (4 orang). Berdasarkan Agama proporsi tertinggi adalah Agama Islam 89,% (98 orang) sedangkan terendah Katholik dan Budha 0,9% ( orang). Berdasarkan Pendidikan proporsi tertinggi adalah SD 47,3% (52 orang) dan terendah Akademi/ Perguruan tinggi 2,7% (3 orang). Berdasarkan pekerjaan proporsi tertinggi adalah Ibu rumah tangga 84,5% (93 orang) dan terendah Pensiunan 0,9% ( orang). Berdasarkan status perkawinan proporsi tertinggi adalah status kawin 95,5% (05 orang) dan janda 4,5% (5 orang). Berdasarkan Tempat tinggal proporsi tertinggi adalah dari luar Kota Pekanbaru 69,% (76 orang) dan terendah dalam Kota Pekanbaru 30,9% (34 orang). Tabel 2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keluhan Utama f % Keputihan 0 Perdarahan Pervaginam 63 57,3 Sakit perut bagian bawah 36 32,7 0 Tabel 2 menunjukkan bahwa proporsi keluhan utama yaitu perdarahan pervaginam sebanyak 63 orang (57,3%), sedangkan sakit perut bagian bawah ada 36 orang (32,7%) dan proporsi terendah adalah keputihan sebanyak orang (0%). Tabel 3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Paritas di RSUD Arifin Achmad Paritas f % Nullipara 6 5,5 Primipara Multipara Grande Multipara 3 57 44 2,7 5,8 40 0 Tabel 3 menunjukkan bahwa proporsi paritas adalah Multipara sebanyak 57 orang (5,8%), disusul Grande Multipara 44 orang (40%), Nullipara 6 orang (5,5%) dan proporsi terendah adalah Primipara sebanyak 3 orang (2,7%). Tabel 4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan di RSUD Arifin Achmad f % I 6 5,4 II III IV 50 47 7 45,5 42,7 6,4 0 3

Tabel 4 menunjukkan bahwa proporsi stadium klinik adalah stadium II sebanyak 50 orang (45,5%), disusul stadium III 47 orang (42,7%), stadium IV 7 orang (6,4%) dan proporsi terendah stadium I 6 orang (5,4%). Tabel 5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis f % Operasi 2 0,9 Radioterapi Kemoterapi Radioterapi+Kemoterapi 59 2 27 53,6 0,9 24,6 0 Tabel 5 menunjukkan bahwa proporsi penatalaksanaan medis adalah radioterapi 59 orang (53,6%), radioterpai+kemoterapi 27 orang (24,6%), sedangkan proporsi terendah adalah operasi dan kemoterapi 2 orang (0,9%). Tabel 6 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya f % Biaya sendiri 4 2,7 Bukan biaya sendiri 96 87,3 (Askes,Jamkesmas, Jamkesda) 0 Tabel 6 menunjukkan bahwa proporsi sumber biaya adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas dan Jamkesda) sebanyak 96 orang (87,3%) dan proporsi terendah biaya sendiri 4 orang (2,7%). Tabel 7 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) Mean 5,26 Standard deviation 2,448 95% CI 4,80 5,73 Min 2 Max 4 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 5,26 hari dengan SD (Standar Deviasi) 2,448 hari, lama rawatan minimum 2 hari dan lama rawatan maksimum 4 hari. Berdasarkan Confidence Interval 95% diperoleh lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks 4,80 5,73 hari. Tabel 8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Keadaan Sewaktu Pulang f % PBJ 74 67,3 PAPS 34 30,9 Meninggal 2,8 0 Tabel 8 menunjukkan bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan (PBJ) 74 orang (67,3%), pulang atas permintaan sendiri (PAPS) 34 orang (30,9%) dan penderita yang meninggal 2 orang (,8%). Tabel 9 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Umur (tahun) 20-35 >35 3 8,7 3 8,3 6 7 7,4 87 92,6 94 p=0,46 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal pada kelompok umur 20-35 tahun adalah 8,7% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 8,3%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut pada kelompok umur 20-35 tahun 7,4% sedangkan pada kelompok umur >35 tahun 92,6%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi antara umur berdasarkan stadium klinik. Tabel 0 Distribusi Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Paritas > 3 3 9 56,3 7 43,7 6 59 62,8 35 37,2 94 p=0,620 4

Berdasarkan tabel 0 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki paritas > 3 adalah 56,3% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 43,7%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memilki paritas > 3 adalah 62,8% sedangkan yang memiliki paritas 3 adalah 37,2%. Hasil analisa statistik dengan uji Chisquare diperoleh nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel Distribusi Proporsi Pendidikan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20 203 Pendidikan Rendah Tinggi 0 62,5 6 37,5 6 73 77,7 2 22,3 94 p=0,6 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang memiliki pendidikan rendah ada 62,5%, dan yang memiliki pendidikan tinggi 37,5%. Proporsi penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang memiliki pendidikan rendah ada 77,7% dan pendidikan tinggi 22,3%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan proporsi antara pendidikan penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik. Tabel 2 Distribusi Proporsi Status Perkawinan Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Status Perkawinan Kawin Janda 5 93,7 6,3 6 90 95,7 4 4,3 94 p=0,552 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan status kawin 5 93,7%, status janda 6,3%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut dengan status kawin 95,7% dan status janda 4,3%. Analisa statistik dengan uji chisquare tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel (50,0%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 berarti tidak ada perbedaan proporsi status perkawinan berdasarkan stadium klinik. Tabel 3 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Keluhan Utama Perdarahan pervaginam / Sakit Keputihan perut bagian bawah 0 6,3 0,6 5 84 93,7 89,4 6 94 p=0,50 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik awal dengan keluhan utama keputihan 6,2% dan yang mengalami keluhan perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 93,8%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut yang mengalami keluhan utama keputihan 0,6%, perdarahan pervaginam / sakit perut bagian bawah 89,4%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,50) berarti tidak ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik. Tabel 4 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Penatalaksanaan Medis Operasi Non Operasi 2 75 4 25 6 0 0 94 94 p=0,000 Beradsarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks pada

stadium klinik awal yang penatalaksanaan medisnya operasi 75% dan yang non operasi 25%. Proporsi penderita kanker serviks pada stadium klinik lanjut tidak ada yang operasi, yang penatalaksanaan medisnya non operasi %. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p<0,05 berarti ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik. Tabel 5 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 6,3 5 93,7 6 3 3,8 8 86,2 94 p=0,688 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal yang menggunakan sumber biaya sendiri 6,3%, dan bukan biaya sendiri 93,7%. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut yang menggunakan sumber biaya sendiri 3,8%, dan bukan biaya sendiri 86,2%. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat sel (25%) expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p>0,05 (p=0,688) berarti tidak ada perbedaan proporsi sumber biaya berdasarkan stadium klinik. Tabel 6 Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Yang Dirawat Inap di RSUD Arifin Achmad Lama Rawatan Rata-rata (hari) f Mean SD 6 5,56 3,098 94 5,8 2,360 p=0,87 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 6 penderita kanker serviks dengan stadium klinik awal lama rawatan rata-rata 5,56 hari dengan standar deviasi 6 (SD) 3,098. Dari 94 penderita kanker serviks dengan stadium klinik lanjut lama rawatan rata-rata 5,8 hari dengan standar deviasi (SD) 2,360. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh p<0,05 (p=0,08) artinya data lama rawatan tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat dilakukan dengan uji t-test kemudian dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney. Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinik. Tabel 7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal 3 7,6 6 82,4 74 3 8,8 3 9,2 34 0 0 2 2 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 3 orang (7,6%) dengan stadium klinik awal dan 6 orang (82,4%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 3 orang (8,8%) dengan stadium klinik awal dan 3 orang (9,2%) dengan stadium klinik lanjut. Dari 2 orang yang meninggal ditemukan dengan stadium klinik lanjut, tidak ada penderita yang meninggal dengan stadium klinik awal. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. Tabel 8 Distribusi Proporsi Sumber Biaya Penderita Kanker Serviks Yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 20-203 Keadaan Sewaktu Pulang PBJ PAPS Meninggal Sumber Biaya Biaya sendiri Bukan biaya sendiri 9 2,2 65 87,8 74 4,8 30 88,2 34 50 50 2

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 74 penderita kanker serviks yang pulang berobat jalan terdapat 9 orang (2,2%) menggunakan biaya sendiri dan 65 orang (87,8%) menggunakan bukan biaya sendiri. Dari 34 penderita yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 4 orang (,8%) menggunakan biaya sendiri dan 30 orang (88,2%) bukan biaya sendiri. Dari 2 orang yang meninggal ada orang (50%) yang menggunakan biaya sendiri dan orang (50%) juga yang mengunakan bukan biaya sendiri. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel (50%) expected count nya kurang dari 5. KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan a. Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sosidemografi yang dirawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 20-203 tertinggi pada umur >35 tahun (90,9%), suku Melayu (44,6%), agama Islam (89,%), pendidikan SD (47,3%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (84,5%), status kawin (95,5%) dan tempat tinggal luar Kota Pekanbaru (69,%). b. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah perdarahan pervaginam (57,3%. c. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan paritas tertinggi adalah paritas multipara (5,8%). d. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah stadium klinik II (45,5%). e. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah radioterapi (53,6%). 7 f. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah bukan biaya sendiri (Askes, Jamkesmas, Jamkesda) (87,3%). g. Lama rawatan rata-rata penderita kanker serviks yang dirawat inap adalah 5,26 hari. h. Distribusi proporsi penderita kanker berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan (67,3%). i. Ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik (p=0,000) j. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur (p=0,46), paritas (p=0,620), pendidikan (p=0,6), status perkawinan (p=0,552), keluhan utama (p=0,50), sumber biaya (p=0,688), lama rawatan rata-rata (p=0,87), berdasarkan stadium klinik k. Dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat diketahui perbedaan proporsi stadium klinik berdasarkan keadaan sewaktu pulang, sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang karena terdapat 3 sel (50%) expected countnya < 5. 2. Saran a. Kepada pihak rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan agar lebih aktif dalam memberikan informasi tentang kanker serviks, termasuk upaya deteksi dini melalui tes Pap s/iva. b. Dianjurkan kepada kaum wanita yang belum menikah dan mampu untuk melakukan vaksinasi HPV(Human Papilloma Virus). c. Kepada kaum wanita agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor resiko yang dapat memyebabkan terjadinya kanker serviks dan segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang dialami pada alat reproduksi sehingga kanker serviks yang ditemukan masih dalam stadium awal dan dapat diobati serta diatasi dengan cepat.

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 202. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular, Volume 2, Semester II. Jakarta. 2. IARC. 200. Globocan 2008. From International Agency for Research on Cancer. http://globocan.iarc.fr, diakses tanggal 0 Oktober 203. 3. CDC-Global Health-Noncommunicable Disease. Cervical Cancer, diakses tanggal 7 September 203. 4. Yayasan Kanker Indonesia. 202. Tentang Kanker www.yayasan kanker indonesia.org. Diakses tanggal 7 September 203. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Profil Kesehatan RI Tahun 2005. 6. Prawirohardjo, S. 2006. Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka, Cetakan I Jakarta. 8