VIABILITAS PROBIOTIK Lactobacillus casei PADA YOGURT SUSU KAMBING SELAMA PENYIMPANAN BEKU

dokumen-dokumen yang mirip
TOTAL PROBIOTIK DAN SIFAT KIMIAWI FROZEN YOGHURTPADA PENYIMPANAN BEKU

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), KADAR LAKTOSA DAN KEASAMAN WHEY YANG DIFERMENTASI DENGAN Bifidobacterium bifidum PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

, KADAR LAKTOSA DAN RASA ES KRIM SIMBIOTIK PADA LAMA PENYIMPANAN SUHU BEKU YANG BERBEDA

Pembuatan Minuman Probiotik dari Susu Kedelai dengan Inokulum Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus acidophilus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Keasaman dan Total Bakteri Asam Laktat Yogurt Akibat Bahan Baku dan Persentase Lactobacillus casei yang Berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar

S. Mulyani, A.M. Legowo dan A.A. Mahanani Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Received April 04, 2008; Accepted May 30, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PERBEDAAN JUMLAH SANTAN DAN LAMA PENYIMPANAN BEKU TERHADAP VIABILITAS Lactobacillus acidophilus DALAM ES KRIM NABATI PROBIOTIK

(Characteristics Total Bacteria Acidity And Texture Sinbiotik Ice Cream Enriched With Purple Sweet Potato After One Month Storage )

KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI DAN TEKSTUR ES KRIM PROBIOTIK DENGAN BAHAN BAKU SUSU SEGAR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas)

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

AKTIVITAS ANTAGONISTIK KULTUR STARTER YOGURT DAN KEFIR TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SELAMA PROSES PENYIMPANAN DINGIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI FRUKTOSA PADA SUSU MENJADI ASAM LAKTAT

DAFTAR PUSTAKA. Arbuckle, W. S Ice Cream 4th Ed. The Avi Publishing Company, Inc., Wesport Connecticut, London.

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

HASIL DAN PEMBAHASAN

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

KAJIAN PEMBUATAN YOGHURT DARI BERBAGAI JENIS SUSU DAN INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DAN DAYA TERIMA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berpengaruh pada pola makan dan pemilihan makanan serta

PENGARUH KONSENTRASI STARTER TERHADAP KUALITAS KEFIR SUSU SAPI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus)

M. I. SABRINA SUTANDEO

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

M. I. SABRINA SUTANDEO

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

PERANAN STARTER DAN CRYOPROTECTAN TERHADAP KUALITAS YOGURT BEKU BUAH PEPINO. (Enfluence of Starter and Cryoprotectan on Frozen Yogurt of Pepino Fruit)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMBINASI Lactobacillus plantarum DENGAN Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus TERHADAP MUTU SUSU FERMENTASI SELAMA PENYIMPANAN

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

Afriani 1. Intisari. Kata Kunci : Bakteri Asam Laktat, Fermentasi, Dadih

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGURT PROBIOTIK DARI SUSU KAMBING SAANEN DAN PESA (PERSILANGAN PERANAKAN ETAWAH DAN SAANEN) SELAMA PENYIMPANAN

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

Susu Fermentasi dan Yogurt

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR DENGAN PENAMBAHAN BUBUR STRAWBERRY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

PENAMBAHAN GULA KELAPA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS SUSU FERMENTASI KACANG MERAH. ( Phaseolus vulgaris L.)

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

Efek Agitasi Susu Probiotik yang ditambahkan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Uji Sensorik dan Total Plate Count

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

AKTIVITAS ANTAGONISTIK KULTUR STARTER YOGURT DAN KEFIR TERHADAP BAKTERI

Pengaruh Kombinasi Susu dengan Air Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

masyarakat adalah keju, yoghurt, kefir, maupun susu fermentasi (Siswanti,

PDF processed with CutePDF evaluation edition

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan (living fluid) yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

PENGGUNAAN TELUR ITIK SEBAGAI PENGENCER SEMEN KAMBING. Moh.Nur Ihsan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

II VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Suplementasi Probiotik (Lactobacillus plantarum) dalam Sari Buah Sebagai Alternatif Produk Pangan Fungsional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN LAMA PEMYIMPANAN TERHADAP KUALITAS FISIK SUSU FERMENTASI

Transkripsi:

VIABILITAS PROBIOTIK Lactobacillus casei PADA YOGURT SUSU KAMBING SELAMA PENYIMPANAN BEKU Viability of The Lactobacillus casei Probiotic in Yoghurt from Goat Milk during Frozen Storage Antonia Nani Cahyanti Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Peternakan, Universitas Semarang Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang Penulis Korespondensi: email nanicahyanti@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji viabilitas probiotic L. casei pada yogurt susu kambing selama penyimpanan beku. Yogurt dibuat dengan L. casei sebagai starter probiotik, disimpan pada pembeku selama 0, 2, 4, dan 6 hari, dan dianalisis meliputi ph, keasaman, dan total probiotik. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan probiotik menurun secara nyata pada hari ke-2 sampai ke-6 penyimpanan, yang ditunjukkan oleh penurunan keasamanm total probiotik, dan peningkatan ph. Probiotik bersifat adaptif terhadap kondisi pembekuan pada hari ke-2 sampai ke-6 penyimpanan yang ditunjukkan oleh peningkatan total probiotik, keasaman, dan penurunan ph. Total probiotik sampai akhir penyimpanan beku adalah 7.96 log CFU/mL yang memenuhi standar Codex Allimentarius untuk susu fermentasi. Kata kunci: yogurt, probiotik, penyimpanan beku, viabilitas ABSTRACT This research was conducted to study the viability of the probiotic L. casei in yoghurt from goat s milk during frozen storage. Yoghurts were made with L. casei as a probiotic starter, stored in freezer for 0, 2, 4, and 6 days, and also evaluated for ph, acidity, and probiotic count. The result showed that probiotic growth was decreased just on the 2nd day of storage significantly, and it was marked with the decreasing of acidity, probiotic count, and the increasing of ph. The probiotic seemed to be adaptive with the freezing condition after the 2nd day of storage until the 6th day of storage. It was marked with the increasing of probiotic count, acidity, and the decreasing of ph. The probiotic count at the end of frozen storage were 7.96 log CFU/mL, wich fullfilled the Codex Allimentarius requirement for fermented milk consumption. Keywords: yogurt, probiotic, frozen storage, viability PENDAHULUAN Situasi terkini menunjukkan terjadi kecenderungan penggantian makanan olahan dan makanan prestise sebagai makanan utama (Bintoro, 2009). Kebiasaan yang timbul adalah mengkonsumsi berbagai makanan atau minuman cepat saji. Melihat situasi demikian, susu fermentasi yang sehat memiliki potensi untuk dikembangkan agar lebih populer dan menarik dengan penambahan probiotik di dalamnya. Dalam perkembangannya, susu fermentasi dimodifikasi menjadi frozen yoghurt atau froyo, yaitu yogurt yang dibekukan dalam freezer. Pengembangan froyo sebagai pembawa probiotik mengikuti pendapat Heller (2001), bahwa perlu dilakukan optimalisasi agar mikrob fermentasi dapat bertahan hidup di dalam penyimpanan beku. L. casei digolongkan ke dalam probiotik karena dapat meningkatkan kesehatan yang mengkonsumsinya. Bakteri ini dapat meningkatkan fungsi pencernaan dengan cara memproduksi asam laktat yang menurunkan jumlah bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mencegah gangguan pencernaan terutama konstipasi dan diare. Perusahaan makanan dari Jepang yaitu Yakult Honsha, telah mengembangkan L. casei strain Shirota sebagai probiotik yang 176

diaplikasikan dalam minuman fermentasi berbahan dasar susu skim. Bakteri tersebut adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu, mampu bertahan dari pengaruh asam lambung dan dalam cairan empedu, sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Pengembangan probiotik dalam froyo berpotensi mengalami kendala, yaitu mempertahankan viabilitasnya. Viabilitas yang baik akan menentukan jumlah probiotik yang akan dikonsumsi, dan yang mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan manusia, sehingga menimbulkan efek kesehatan. Hal ini diperkirakan berhubungan dengan mekanisme adaptasi probiotik itu terhadap kondisi lingkungan pada saat pengolahan susu. Dalam penelitian Bozanic dan Tratnick (2001), viabilitas probiotik dalam susu fermentasi dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dalam susu. Dalam penelitiannya, viabilitas probiotik selama penyimpanan refrigerasi pada susu fermentasi berbahan dasar susu kambing lebih tinggi daripada susu fermentasi berbahan dasar susu sapi. Susu kambing memiliki potensi yang besar sebagai pembawa probiotik karena komponen di dalamnya mendukung ketersediaan energi, aktivitas enzim metabolisme dan fungsi sel-sel probiotik. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui viabilitas probiotik pada produk olahan susu yang mengalami proses pembekuan (Hekmat dan McMahon, 1992; Davidson et al., 2000). Kualitas mikrobiologi yang baik tentunya dipengaruhi variabel mutu mikrobiologi yang harus tetap diperoleh selama masa simpan tertentu untuk menjamin kualitasnya sampai pada saat akan dikonsumsi. Untuk itu perlu upaya mengetahui dinamika pertumbuhan kultur probiotik dalam froyo selama penyimpanan beku, dan diharapkan dapat dikembangkan produk froyo probiotik dari susu asal ternak lokal asli plasma nutfah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan ph, total asam laktat, total probiotik L. casei, dan kadar laktosa pada froyo akibat lama penyimpanan beku. Hipotesis penelitian ini adalah perbedaan lama penyimpanan yang digunakan tidak menyebabkan perbedaan ph, total asam laktat, total probiotik L. casei, dan kadar laktosa pada froyo yang menggunakan starter probiotik L.casei. BAHAN DAN METODE Bahan Susu kambing diperoleh dari peternakan rakyat dengan ternak kambing yang sama dan berada pada masa laktasi yang sama, selama bulan periode laktasi. Kultur L. casei strain Shirota diperoleh dari produk susu fermentasi merek Yakult. Alat Refrigerator dan freezer yang digunakan keduanya bermerk Sanyo dengan masingmasing suhu refrigerasi 4 C dan suhu pembekuan 0 C. Metode Penelitian Fermentasi susu kambing dilakukan berdasarkan Nurfitasari (2006), didahului dengan menentukan waktu fermentasi yang optimum agar diperoleh total probiotik ³106 CFU/mL dengan total asam laktat 0.6%. Dihasilkan total probiotik L.casei pada kultur kerja umur 24 jam sebesar 1.1 108 CFU/mL dan waktu inkubasi 6 jam untuk memperoleh total asam laktat yogurt 0.6% pada suhu 40 C. Penelitian utama meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut: fermentasi pada suhu 40 C selama 6 jam, pendinginan untuk proses adaptasi probiotik pada suhu 4 C dalam refrigerator selama 4 jam, pembekuan dalam freezer pada suhu 0 C, penyimpanan froyo pada freezer pada suhu 0 C selama 6 hari, pengujian hasil penelitian pada lama penyimpanan, dan memperoleh data variabel pengamatan dari pengujian sampel, yaitu ph (Legowo et al., 2005), total asam laktat (Legowo et al., 2005), total probiotik L. casei dan kadar laktosa (Cahyanti, 2008) pada setiap lama penyimpanan 0, 2, 4, dan 6 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Sebagai perlakuan adalah lama penyimpanan dengan taraf 0, 2, 4, dan 6 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda dari Duncan untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan tersebut pada taraf signifikansi 0.05. 177

HASIL DAN PEMBAHASAN Total Asam Laktat dan ph Yogurt selama Penyimpanan Beku Keasaman yogurt susu kambing ditunjukkan dengan total asam laktat dan ph. Keasaman yogurt susu kambing mencapai 0.64% (Tabel 1). Menurut Heller (2001), nilai keasaman yang diperoleh dalam pembuatan susu fermentasi antara 0.6 1.3% setara asam laktat. Selama penyimpanan pada suhu pembekuan, terjadi penurunan total asam laktat secara tajam pada hari ke-2 (P<0.05). Penurunan total asam laktat yang selaras dengan peningkatan ph diikuti oleh penurunan viabilitas probiotik L. casei yang sangat tajam (P<0.05), ditunjukkan dengan jumlah total bakteri asam laktat (BAL) 0 log CFU/mL. Hal ini selaras dengan penelitian Soro et al. (2010), bahwa penurunan konsentrasi ion H+ dalam medium pertumbuhan mikrob pada suhu pembekuan dapat mengganggu keseimbangan sifat permeabilitas selektif pada membran sel terhadap elektrolit yang terdapat di dalam medium, maupun gradien konsentrasi antara sel dengan lingkungannya yaitu medium pertumbuhannya. Hal ini mengakibatkan perubahan osmolaritas internal sel yang selanjutnya berdampak pada kematian sel. Menurut Soro et al. (2010), secara statistik ditunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase elektrolit dalam sel yang erat hubungannya dengan penurunan persentase sel yang hidup, dengan koefisien determinasi (R2)=0.90. Peningkatan total asam laktat secara signifikan (P<0.05) kembali terjadi pada hari ke-4 dan tidak berbeda secara signifikan pada hari ke-6. Selaras dengan nilai ph yang menurun secara signifikan pada hari ke-4 (P<0.05) dan tidak berbeda secara signifikan pada hari ke-6. Peningkatan total asam laktat yang selaras dengan penurunan ph menunjukkan adanya aktivitas metabolisme sel probiotik. Total asam laktat menunjukkan konsentrasi asam laktat sebagai hasil metabolisme laktosa susu menjadi galaktosa dan glukosa. Glukosa kemudian memasuki tahap metabolisme melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas yang dikenal dengan sebutan glikolisis, menjadi D-asam laktat. Kadar Laktosa Yogurt selama Penyimpanan Beku Kadar laktosa yogurt probiotik selama enam hari penyimpanan pada suhu pembekuan dapat dilihat pada Tabel 1. Secara umum terjadi penurunan kadar laktosa selama penyimpanan. Adanya metabolisme laktosa kembali, menunjukkan bahwa probiotik L. casei mampu beradaptasi terhadap suhu pembekuan. Total Probiotik Yogurt selama Penyimpanan Beku Total Probiotik L. casei yogurt probiotik selama enam hari penyimpanan pada suhu pembekuan dapat dilihat pada Tabel 1. Pertumbuhan probiotik selama penyimpanan mengalami penurunan tajam pada hari ke-2 (P<0.05). Pada hari ke-4 dan ke-6 mengalami peningkatan secara signifikan. Menurut Moat dan Foster (1988), suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri pada umumnya. Temperatur yang ekstrim dapat menyebabkan inaktivasi enzim-enzim dan fungsi struktur sel, seperti membran sel. Menurut Yousef dan Juneja (2003), penurunan temperatur dapat menyebabkan penurunan fluiditas lapisan ganda fosfolipid yang menyusun membran sel. Lebih lanjut dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi senyawa terlarut dalam sel yang dapat mendorong terjadinya osmotic injury pada protein sel. Kematian sel akibat pembekuan terutama disebabkan osmotic injury protein sel Tabel 1. Nilai ph, total asam laktat, kadar laktosa, dan total probiotik yogurt probiotik susu kambing selama penyimpanan beku Penyimpanan Beku (hari) Total Asam Lak tat (% ) ph Kadar Laktosa (%) 0 0.64 a 5.51 b 3.05 a 7.04 c 2 0.49 b 5.94 a 2.78 b 0.00 a 4 0.64 a 5.41 b 2.79 b 6.66 b 6 0.67 a 5.61 b 2.63 c 7.96 d Total Probio tik (Log CFU/mL) 178

Gambar 1. Pengaruh lama penyimpanan beku terhadap total probiotik dan kadar laktosa yogurt probiotik asal susu kambing yang menyebabkan kerusakan membran sel dan denaturasi DNA. Kedua hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan total probiotik hingga mencapai pertumbuhan nol pada 2 hari penyimpanan suhu pembekuan. Pada penyimpanan beku terjadi perubahan pada membran sel dari bentuk likuid menjadi fasa kristal yang menyebabkan penurunan fuiditas membran. Perubahan membran sel tersebut telah diidentifikasi sebagai akibat adanya peningkatan proporsi asam lemak jenuh dibandingkan asam lemak tidak jenuh pada membran sel. Namun demikian, L. casei tergolong ke dalam bakteri asam laktat yang diketahui mempunyai mekanisme adaptasi terhadap stress lingkungan, termasuk di dalamnya suhu pembekuan. Dapat dilihat pada Tabel 1, bahwa pada penyimpanan hari ke-4 dan ke-6, terdapat pertumbuhan sel probiotik L. casei kembali, hingga mencapai 7.96 log CFU/mL pada akhir masa penyimpanan. Bakteri ini dapat mengalami stress, yaitu mengalami kondisi lingkungan yang jauh berbeda dari yang optimum untuk pertumbuhannya, sehingga mempengaruhi ketahanan hidupnya. Bakteri yang mengalami stress akan mengeluarkan respon. Respon tersebut semakin lama akan semakin meningkatkan toleransi mikroorganisme terhadap stress tersebut. Fenomena ini disebut dengan mekanisme adaptasi atau protektif. Menurut Yousef dan Juneja (2003), adaptasi bakteri terhadap suhu rendah merupakan proses aktif yang menyebabkan peningkatan konsentrasi asam lemak tidak jenuh dan sintesis polipeptida. Dengan demikian akan terjadi perubahan kembali komponen asam lemak membran sel sehingga mendorong tercapainya nilai optimum bagi fluiditas membran sel. SIMPULAN Lama penyimpanan pada suhu pembekuan menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan pada hari ke-2 penyimpanan, ditandai dengan penurunan total asam laktat, peningkatan ph, dan penurunan total probiotik. Bakteri probiotik L. casei strain Shirota memiliki mekanisme adaptasi yang baik terhadap penyimpanan beku, selama 6 hari masa simpan. Ditandai dengan peningkatan kembali total asam laktat, penurunan ph dan peningkatan total probiotik. Total probiotik pada akhir penyimpanan pembekuan mencapai 7.96 log CFU/mL, di mana telah memenuhi persyaratan Codex Allimentarius untuk susu fermentasi. DAFTAR PUSTAKA Bintoro VP. 2009. Pangan antara Kebutuhan dan Ancaman. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Bozanic R and Tratnick L. 2001. Quality of cow s and goat s fermented bifido milk during storage. Food Technol. Biotechol. 39(2):109-114 Cahyanti AN. 2008. Karakteristik Susu Kambing Fermentasi Menggunakan Starter Probiotik Lactobacillus acidophilus Pada Lama Penyimpanan yang Berbeda. Tesis. Magister Ilmu Ternak. Universitas Diponegoro. Semarang 179

Davidson RH, Duncan SE, Hackney CR, Eigel WN, and Boling JW. 2000. Probiotic culture survival and implications in fermented frozen yogurt characteristics. J. Dairy Sci. 83(4):666-673 Hekmat S and Mc.Mahon DJ. 1992. Survival of Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium bifidum in ice cream for use as a probiotic food. J. Dairy Sci. 75:1415-1422 Heller KJ. 2001. Probiotic bacteria in fermented foods: product characteristics and starter organism. Am. J. Clin. Nutr. 73(suppl):374S-9S Legowo AM, Nurwantoro, dan Sutaryo. 2005. Analisis Pangan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Moat AG and Foster JW. 1998. Microbial Physiology. John Wiley & Sons inc., Singapore Nurfitasari A. 2006. Kualitas Asidophilus Milk Berbahan Dasar Susu Kambing dengan Penambahan Tepung Albumen. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Soro AA, Dje KM, and Thonart P. 2010. An improved test to study the changes in membran permeability during rehydration of freeze-dried Weissella paramesenteroides LC11. The Open Biotechnology Journal (4):8-13 Yousef AE and Juneja VK. 2003. Microbial Stress Adaptation and Food Safety. CRC Press, New York 180