BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak tahun 1920, dunia mengalami economic boom, yakni sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Banyak Toko,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih

BAB I PENDAHULUAN. uang, peralatan, dan bahan mentah. Kedua unsur tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pemimpin bukan hanya menduduki jabatan saja, tapi harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Keragaman memang indah dan menjadi kekayaan bangsa yang. dari pada modal bangsa Indonesia (Hanifah, 2010:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar perkembangan pendidikannya (Sanjaya, 2005). Menurut UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum kemunculan telepon seluler, PT. X merupakan penyedia. tunggal layanan komunikasi domestik di Indonesia dengan memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. (Association of Southeast Asian Nations) menyadari bahwa cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga multikultural, dimana dalam kehidupan tersebut terdapat berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. paling penting adalah soal kepemimpinan (Gunawan, Kompas, 20/01/2013).

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

Kak Rya = Batak Admin service

BAB IV SIMPULAN. "Dasar Cina lu." "Eh Cina lu! Cina lu!" "Woi Cina ngapain disini?"

BAB I PENDAHULUAN. Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu diantara sedikit negara di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. bersikap sebagai penyeimbang supaya tidak terjadi hal-hal negatif dalam. Definisi belajar menurut Slameto yaitu:

BAB IV PENUTUP. remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini telah berjalan baik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi peseta didik. Peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA. Zaitun Abdullah Endra Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. turis dalam melakukan perjalanan wisata atupun bisnis. lingkungan atau tempat-tempat tujuan wisata khususnya.

BAB 5 RINGKASAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT. Harja Guna Tama Lestari (BORMA DAKOTA)

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasial. Hal itu berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA. A. Temuan Penelitian. Temuan penelitian berupa data lapangan yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. sudah disusun secara matang dan terperinci. (

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berjalannya suatu perusahaan bergantung pada sumber daya alam dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. secara etimologi berarti keberagaman budaya. Bangsa Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Karena melalui komunikasi seseorang dapat tumbuh dan belajar, menemukan kepribadian diri sendiri dan orang lain. Komunikasi adalah penghubung semua interaksi sosial. Komunikasi dapat menentukan apakah sebuah sistem dapat mempererat, mempersatukan dan memperlancar sebuah aktivitas atau kegiatan di suatu perusahaan. Model komunikasi yang dihasilkan oleh setiap pelaku komunikasi pun berbeda beda. Perbedaan ini tidak lain disebabkan karena adanya perbedaan dalam cara berpikir dan pengalaman seseorang. Dan jika ditarik ke belakang lagi, sebenarnya perbedaan tersebut merupakan hasil dari setiap budaya yang berbeda. Seperti Indonesia yang dikenal dengan slogan Bhineka Tunggal Ika yang berarti meski berbeda baik keyakinan,agama,dan sebagainya kita tetap 1 kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Kata "Bhineka Tunggal Ika" berasal dari bahasa sansekerta yang terdapat dalam kitab sutasoma karangan Empu Tantular pada masa kerajaan Majapahit. Bhineka artinya beraneka, tunggal artinya satu, dan ika artinya itu. Berdasarkan arti yang kaku, bhineka tunggal ika berarti beraneka macam tetapi hanya satu itu saja. Ini hanyalah arti kiasan saja namun memiliki makna yang sangat luas dan berperan sebagai pemersatu bangsa. Seperti halnya dengan keanekaragaman yang dimiliki bangsa ini mulai dari suku, adat dan budaya. 1

Menurut Ahmad Sihabudin ( 2013 : 13 ) yang mengutip definisi komunikasi antarbudaya dari Tubbs dan Moss ( 1996 : 236 ) bahwa komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antar orang orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik ataupun perbedaan sosio ekonomi). Kemudian menurut Suranto komunikasi antarbudaya adalah proses komunikasi yang melibatkan orang orang yang berasal dari lingkungan sosial yang berbeda ( 2010 : 32 ). Penulis menarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah faktor utama yang menjadi latar belakang di dalam kehidupan manusia yang secara tidak langsung juga mempengaruhi perilaku komunikasi antar manusia. Seperti yang terjadi PT Tixpro Informatika Megah yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komputer. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994 dan sampai saat ini tercatat dari hasil rekapan penjualan yang didapat dari tim keuangan bahwa PT. Tixpro Informatika Megah sudah mempunyai rekanan yang cukup banyak di Jakarta maupun di luar Jakarta dan penulis pun melihat di ruang meeting adanya beberapa prestasi yang diukir, ini dilihatnya dari beberapa penghargaan penghargaan yang dipajang dan disusun rapi di ruang meeting dan penghargaan yang diterima berasal dari lokal maupun internasional. PT. Tixpro Informatika Megah terletak di Ruko Mangga Dua No. 19 dan dari hasil data yang terdaftar di bagian HRD bahwa total karyawan berjumlah 350 karyawan dari masing masing divisi yang berbeda dengan suku, etnis dan agama yang beragam. Kegiatan yang dilakukan oleh PT. Tixpro Informatika Megah adalah mendistribusikan beberapa produk yang bergerak di bidang IT seperti CANON, SONY, LOGITECH, TOSHIBA, 2

FUJITSU, DELL.. Barang barang yang didistribusikan seperti mouse, keyboard, speaker, printer, hdd external, dll. Banyak cara yang dilakukan oleh PT. Tixpro Informatika Megah dalam mendistribusikan produk produknya kepada konsumen. Hal ini sesuai disampaikan oleh Product Manager Logitech, bahwa salah satu kegiatan dalam mendistribusikan barang barang adalah dengan mengadakan pameran. Pameran yang diadakan bertujuan untuk lebih dekat dengan calon konsumen dan mengetahui market pasar lebih dalam. Selain itu kegiatan workshop pun juga dilakukan untuk memberi informasi lebih lengkap lagi tentang product knowledge yang didistribusikan oleh PT. Tixpro Informatika Megah. Terciptanya harmonisasi kerja merupakan salah satu tujuan perusahaan PT. Tixpro Informatika Megah dalam menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dengan karyawan dan karyawatinya yang beraneka ragam. Seperti yang penulis kutip ( Arsip Universitas Indonesia 2011: 94 ) mengenai arti dari harmonisasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan harmonisasi sebagai upaya mencari keselarasan. Kata harmonisasi sendiri berasal dari kata harmoni yang dalam bahasa Indonesia berarti penyataan rasa, aksi, gagasan dan minat. Dari rumusan kata harmonisasi diatas maka harmonisasi kerja adalah upaya untuk menselaraskan lingkungan kerja yang nyaman. Kenyamanan dalam bekerja merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang senang bekerja di kantor tersebut. Karena dengan menjaga kenyamanan secara tidak langsung maka itu akan menpengaruhi seseorang untuk bertahan di suatu perusahaan. Seperti contoh ketika X bekerja di sebuah perusahaan Tekstil. Akan ada banyak hal yang akan bisa membuat X merasa nyaman seperti lokasi yang strategis sehingga memudahkan X dalam transportasi, jobdesk pekerjaan yang jelas, dan yang terutama adalah lingkungannnya. Yang dimaksud lingkungan disini komunikasi antar rekan kerja. Di mana rekan kerja terdiri dari 3

beraneka ragam suku dengan latar belakang kepribadian, sudut pandang dan pengetahuan yang berbeda beda. Hal itu pula yang kedepannya akan mempengaruhi X untuk bisa meresprentasikan dirinya di mata rekan rekan kerja nya yang berasal dari suku yang berbeda, tentu saja dengan kepribadian, sudut pandang dan pengetahuan yang berbeda beda. Dari perbedaan itu akan terlihat apakah adanya kesamaan dan pemahaman antar karyawan. Seperti yang dipaparkan oleh salah satu tim marketing kaum Non Pribumi, mereka berpendapat bahwa dalam hal kinerja kaum Pribumi dinilai sangat lamban dalam bekerja khususnya dalam melakukan bidang kerja mereka. Sebut saja karyawan A ( kaum Pribumi ) yang lamban dalam mengerjakan tugasnya melaporkan data penjualan yang harus diserahkan kepada karyawati B ( kaum Non Pribumi ) untuk dilengkapi lagi sebelum diserahkan ke product manager. Dimana menurut karyawati B butuh waktu lama untuk mendorong karyawan A dalam menyelesaikan laporan tersebut, dimana dengan lambannya penyelesaian laporan tersebut berakibat dengan persepsi yang dibuat oleh karyawati B bahwa kaum Pribumi dinilai lamban dalam menyelesaikan pekerjaan sedangkan kaum Non Pribumi dinilai lebih cekatan dan gesit dalam menyelesaikan pekerjaan. Contoh kasus adalah tim menejemen seringkali melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dan karyawati PT. Tixpro Informatika Megah. Evaluasi yang dibahas adalah mengenai kinerja karyawan, informasi ini berkaitan dengan penilaian yang diberikan oleh masing masing manager setiap divisinya. Penilaian yang diberikan pun tidak berkaitan dengan suku, agama maupun latar belakang masing masing karyawan dan karyawati PT. Tixpro Informatika Megah. Laporan yang diberikan pun mencakup penilaian afektif, kognitif dan konatif. Dari hasil pembahasan, pihak menejemen pun menilai bahwa suku menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang menjadi nyaman dalam bekerja. Contoh evaluasi yang diberikan 4

oleh pihak menejemen adalah karyawati yang bernama Yatmi sebagai admin marketing ditempatkan di divisi Logitech kemudian dipindahkan ke divisi Toshiba dengan alasan divisi Toshiba sedang membutuhkan admin marketing, Yatmi langsung menghadap ke pihak menejemen dan menolak untuk dipindahkan. Pihak menejemen pun mempertanyakan alasan Yatmi tidak mau dipindahkan dan terungkap bahwa Yatmi tidak mau bernaung di divisi yang sama dengan Vivi dikarenakan Yatmi merasa tidak cocok dengan sikap Vivi yang suka mendiskriminasi suku lain. Dan Yatmi berpendapat bahwa dengan berpindah satu divisi dengan Vivi tentu saja itu akan mengganggu kenyamanannya dalam bekerja. Namun pihak menejemen pun tidak mau mengambil pusing masalah itu dan tetap mengambil keputusan untuk menempatkan Yatmi di divisi Toshiba. Dan dengan berat hati Yatmi pun menuruti kemauan pihak menejemen. Contoh kasus lainnya adalah adanya keputusan pihak menejemen untuk menempatkan Sofie di Sulawesi dengan jabatan Manager Produk Toshiba Sulawesi. Tentu saja keputusan ini membuat para karyawan karyawati PT. Tixpro Informatika Megah menjadi bingung. Yang membuat bingung adalah penempatan nama jabatan karena jelas bahwa tidak ada pernah sejarah bahwa PT. Tixpro Informatika Megah membuat nama jabatan seperti itu. Berbagai tanggapan pun bermunculan seperti adanya anggapan bahwa Sofie diberikan jabatan itu dikarenakan sama sama berlatar belakang suku Cina dengan pimpinan PT. Tixpro Informatika Megah. Padahal jika dievaluasi prestasi dari penjualan yang dicapai Sofie tidak semaksimal teman teman lainnya dan sikap Sofie yang kurang bisa menghandle masalah customer. Hal ini terbukti dari berbagai keluhan yang disampaikan oleh para customer terhadap sikap Sofie yang tidak bersahabat selain itu sikapnya yang suka mendiskriminasi suku lain. Setelah penulis telusuri, penulis pun mendapatkan alasan pihak menejemen memilih Sofie sebagai Manager Produk Toshiba 5

Sulawesi yaitu dikarenakan Sofie masih mempunyai hubungan kerabat dengan pimpinan PT. Tixpro Informatika Megah. Dan dengan adanya persamaan dan pemahaman antara sesama karyawan yang berbeda suku, etnik dan agama maka komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Seperti yang penulis amati di lingkungan tim marketing PT. Tixpro Informatika Megah dimana mayoritas kaum Pribumi disini lumayan banyak daripada kaum Non Pribumi. Dengan latar belakang suku yang beranekaragam maka akan muncul berbagai asumsi yang menimbulkan prasangka yang kemudian berujung dengan benar atau tidaknya prasangka tersebut. Prasangka yang muncul kemudian akan berefek dengan munculnya pemahaman bahwa latar belakang suku menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan kemudahan di dalam lingkungan kerjanya. Dari contoh diatas penulis berpendapat bahwa masing masing suku mempunyai persepsi yang berbeda beda terhadap suku lainnya.. Ditambah lagi dengan kejadian yang mereka alami, ini menimbulkan prasangka bahwa adanya ketimpangan dalam penempatan posisi yang menimbulkan rasa diskriminasi terhadap kaum lainnya. Pembahasan masalah budaya yang penulis amati di PT. Tixpro Informatika Megah adalah adanya perbedaan komunikasi antarbudaya antara kaum Non Pribumi dan kaum Pribumi. Hal ini dirasakan oleh salah satu tim gudang yang berasal dari kaum Pribumi bahwa adanya rasa perbedaan yang diterima dari kaum Non Pribumi. Seperti contoh yang baru baru ini terjadi bahwa ada karyawan dari divisi supir yang meninggal dan kotak amal pun diedarkan, yang terlihat adanya kurang ikhlas beberapa kaum Non Pribumi dalam memberikan sumbangan sementara kaum Pribumi tanpa berpikir panjang langsung memberikan sumbangan dan bahkan 6

mengajak partisipasi karyawan dan karyawati yang lainnya untuk datang langsung ke tempat pemakaman. Kurangnya rasa empati kaum Non Pribumi menjadikan kaum Pribumi menyakini fakta bahwa kaum Non Pribumi kurang peka dalam bersosialisasi. Perbedaan budaya memang selalu menjadi masalah utama di setiap perusahaan. Dan ini pun yang menjadi alasan penulis mengangkat masalah perbedaan kebudayaan dan harmonisasi kerja di PT. Tixpro Informatika Megah yang dengan berlokasi di jl. Mangga Dua, dimana lokasi ini identik dengan mayoritas kaum Non Pribumi yang banyak membuka usaha dan kaum Pribumi yang bekerja dengan kaum Non Pribumi. Selain itu perusahaan yang memiliki 350 karyawan dirasa penulis cukup menjadi bahan penelitian dalam kasus perbedaan budaya yang mempengaruhi harmonisasi kerja. Mengingat pentingnya komunikasi antar budaya dalam menciptakan harmonisasi kerja di suatu perusahan, hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti judul Komunikasi Antarbudaya Dan Harmonisasi Kerja Di PT. Tixpro Informatika Megah. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu : Bagaimana perilaku komunikasi antarbudaya karyawan PT. Tixpro Informatika Megah dalam menjaga harmonisasi kerja?. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Bagaimana mendeskripsikan karyawan karyawati yang multikultural di PT. Tixpro Informatika Megah?. 7

2. Bagaimana menjelaskan penyebab terjadinya perbedaan sudut pandang dari masing masing etnis terhadap kaum etnis lainnya yang multikultural di Tixpro Informatika Megah?. 3. Bagaimana mengetahui pentingnya manfaat perbedaan dalam bekerja di suatu perusahaan dengan segala perbedaan etnis yang ada di PT. Tixpro Informatika Megah?. 4. Bagaimana mengetahui cara menciptakan harmonisasi kerja di PT. Tixpro Informatika Megah?. 5. Bagaimana mengubah paradigma negatif masyarakat Cina dimata masyarakat Jawa? 1.4 Manfaat Peneltian a. Manfaat Teoritis Peneltian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian ilmu sosial yaitu ilmu komunikasi pada umumnya dan komunikasi antar budaya. b. Manfaat Praktis anatarbudaya. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi panduan dalam menangani masalah 1.5 Sistematika Laporan Sistematika laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, dimana uraian setiap babnya sebagai berikut : 8

BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritis dan praktisi, dan sistematika laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan penguraian dan penjelasaan dari masalah penelitian secara teoritis dan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Bab ini meliputi kerangka teori, operasional variabel, dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN observasi data. Bab ini berisi desain penelitian, populasi, teknik pengumpulan data, wawancara dan BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini berisi subjek penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan tugas-tugasnya. Dalam bab ini juga menguraikan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran saran dari penulis atas penelitian yang telah dilakukan. 9