Segera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati

dokumen-dokumen yang mirip
Berburu Kwangwung Di Sarangnya

Bedanya Serangan Kwangwung atau Ulah Manusia pada Tanaman Kelapa

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

Kumbang Sagu (Rhynchophorus, sp) Penyebab Kematian Tanaman Kelapa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Irianto Budi Santosa, SP POPT KABUPATEN JOMBANG

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

setelah peletakan dan menetas pada umur hari. Dalam penelitian yang telah

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

HAMA KUMBANG BIBIT Plesispa reichei PADA TANAMAN KELAPA. Amini Kanthi Rahayu, SP. POPT Ahli Pertama

PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika

II. TINJAUAN PUSTAKA. batang dan daun sedangkan generatif yang merupakan alat perkembangbiakan

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

SERANGAN RHYNCOPHORUS FERRUGENIUS DI WILAYAH JAWA TIMUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

Lampiran 1 Skenario Pengujian Sesuai dengan Rule No. Gejala Identifikasi Pakar Identifikasi Sistem CF

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hama Aggrek. Hama Anggrek

PERKEMBANGAN SERANGAN BRONTISPA LONGISSIMA

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

BIOLOGI HAMA KUMBANG PENGGEREK PUCUK KELAPA SAWIT

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika kumbang tanduk menurut Kalshoven (1981) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Heterorhabditis sp. Dalam Mengendalikan Oryctes rhinoceros. Weiser (1991) mengemukakan bahwa Steinernematidae dan Heterorhabditidae

Mengapa O. rhinoceros menjadi Hama padatanaman Kelapa Sawit?

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ulat kantong Mahasena Corbetti :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

PENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

TEKANAN Metarhizium anisopliae DAN FEROMON TERHADAP POPULASI DAN TINGKAT KERUSAKAN OLEH Oryctes rhinoceros

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup lalat buah mengalami 4 stadia yaitu telur, larva, pupa dan

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

Uji Patogenitas Jamur Metarhizium anisopliae terhadap Mortalitas Larva Oryctes rhinoceros L.

Parasitoid Larva dan Pupa Tetrastichus brontispae

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup S. litura berkisar antara hari (lama stadium telur 2 4

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA. kerusakan daun kelapa sawit. Namun demikian, penggunaan insektisida kimia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi Dan Siklus Hidup Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Hama O. rhinoceros dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

KERAGAMAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PADA TANAMAN KELAPA DAN PENGENDALIANNYA.

TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

Amalan pengurusan seperti ini adalah penting dari segi kos dan isu alam sekitar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Seperti yang terlihat pada

POKOK BAHASAN : PENERAPAN PENGENDALIAN HAYATI

TINJAUAN PUSTAKA. dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam butiran dengan

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

Rintisan Metode Pengamatan Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Kupu-kupu raja helena (Troides helena L.) merupakan kupu-kupu yang berukuran

TINJAUAN PUSTAKA. dan tajam. bentuk daunnya menyirip, tersusun rozet pada ujung batang (Hartono,

TINJAUAN PUSTAKA. buku pertama di atas pangkal batang. Akar seminal ini tumbuh pada saat biji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Conopomorpha cramerella (Lepidoptera: Gracillariidae)

TINJAUAN PUSTAKA. anthesis (mekar) seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Telur P. castanae Hubner. Bentuk telur oval dan dapat menghasilkan telur sebanyak butir perbetina.

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Sumber Pengetahuan Integrasi Sistem Pemeliharaan Sistem Akuisisi Pengetahuan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae)

TINGKAT SERANGAN HAMA PBK PADA KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER Oleh : Amini Kanthi Rahayu, SP dan Endang Hidayanti, SP

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

KEPADATAN POPULASI KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros L.) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PTPN VI UNIT USAHA OPHIR PASAMAN BARAT.

TINJAUAN PUSTAKA. imago memproduksi telur selama ± 3-5 bulan dengan jumlah telur butir.

Transkripsi:

Segera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati Ika Ratmawati, SP. POPT Ahli Muda Pendahuluan Alunan lagu nyiur hijau menggambarkan betapa indahnya tanaman kelapa yang berbuah lebat dan melambaikan nyiurnya menyapa kita. Sungguh, betapa suburnya tanah Indonesia. Tak salah jika ada pepatah gemah ripah loh jinawi. Tapi...nyiur sekarang apa akan tetap melambai sementara nyiur sekarang mulai banyak yang dirusak...dipotong...dan mati akibat diserang hama kwangwung. Padahal dilihat dari segi ekonomisnya, tanaman kelapa punya banyak arti penting bagi ekonomi manusia. Tak ada yang sia-sia dari bagian tanaman kelapa karena semuanya bisa dimanfaatkan mulai dari akar sampai lidipun laku dijual. Sebagai bahan dasar kopra, komoditi ini sangat menjanjikan sebagai bahan industri dan perdagangan yang memberikan hasil cukup besar bagi masyarakat dan pemerintah. Peremajaan dan perluasan areal tanam menjadi perhatian besar pemerintah mengingat tanaman kelapa sekarang sudah banyak yang gundul akibat serangan hama kwangwung salah satunya. Tapi apalah arti usaha peremajaan dan perluasan areal tanaman kelapa kalau sarang hama kwangwung masih tetap ada. Miris jika melihat tanaman kelapa daunnya terpotong akibat hama kwangwung apalagi yang gundul tak satupun daun tersisa mirip sekali tanaman kelapa seperti tiang listrik yang tak berkabel. Kalau dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan sentra penghasil kelapa menjadi daerah endemis hama kwangwung. Dan akan semakin sulit dikendalikan. Haruskah dibiarkan tunggul kelapa yang mati tetap berdiri? Oo...menunggu pembeli batang kelapa, kapan lakunya? Sementara ancaman bahwa tunggul kelapa akan menjadi sarang berkembangnya hama kwangwung. Kwangwung itu suka tinggal ditempat yang lapuk dan cukup makanan untuk hidupnya, seperti di tunggul kelapa yang mati. Bioekologi Kwangwung Menurut Pracaya (2003) kumbang kwangwung pada umumnya menyerang daun kelapa, sering juga disebut kumbang badak karena memiliki tonjolan semacam cula badak. Daun yang terserang kwangwung nampak seakan-

akan tergunting, akan lebih jelas terlihat sesudah pelepah daun terbuka dan bentuk guntingan membentuk huruf V, hal ini merupakan ciri khas dari serangan kumbang ini. Stadia yang membahayakan adalah pada stadia dewasa (kumbang). Kumbang dewasa akan terbang ke atas menuju bagian tajuk kelapa pada malam hari dan mulai bergerak ke bagian dalam melalui salah satu ketiak pelepah bagian atas tajuk. Biasanya ketiak pelepah ketiga, keempat atau kelima merupakan Guntingan daun kelapa oleh kwangwung (Foto : Ratmawati, 2014) tempat masuk yang paling disukai. Kumbang yang muncul akan mulai berterbangan pada waktu senja hari atau malam hari menuju mahkota daun tanaman kelapa dan menuju ujung batang kemudian menggerek sampai ke titik tumbuh. Kumbang kwangwung (Oryctes rhinoceros) menurut Kartasapoetra (1993) diklasifikasikan dalam ordo Coleoptera, famili Dynastidae, genus Oryctes dan species Oryctes rhinoceros. Selanjutnya, Kartasapoetra (1987) menjelskan bahwa siklus hidup hama O. rhinoceros melewati empat stadia, yaitu stadia telur, larva, pupa (kepompong) dan imago (dewasa/kumbang) yang lamanya mencapai 293 hari. Kumbang betina yang telah kawin bertelur pada bahan organik yang telah lapuk dengan kemampuan bertelur 35 70 butir. Telur berbentuk lonjong, berwarna putih, panjang 3 3,5 mm, terbungkus media tempat telur diletakkkan, masa telur berlangsung 9 12 hari. Larva yang baru keluar dari telur berwarna putih dengan panjang 7 8 mm, pada perkembangan selanjutnya panjang 60 105 mm, lebar 25 mm, masa larva berlangsung 3 4 bulan dipengaruhi lingkungan, yaitu pakan dan iklim mikro. Pakan larva berupa kotoran atau bahan organik yang telah lapuk. Kepompong berukuran panjang 50 mm terbungkus hancuran medianya, masa kepompong rata-rata 20 hari. Kumbang berwarna

hitam, bagian bawah badan berwarna coklat. Kumbang jantan bercula dan umumnya lebih panjang dari cula betina dan kumbang betina mempunyai bulubulu pada bagian pasterior abdomen (Lever, 1969 dalam Kartasapoetra, 1987). Kumbang O. rhinoceros mempunyai tipe alat mulut mengigit-mengunyah, digunakan untuk menggerek pelepah daun muda yang belum membuka. Kerusakan yang diakibatkannya baru terlihat jelas setelah daun membuka 1 2 bulan kemudian, berupa guntingan-guntingan mirip seperti kipas. Sifat memakan ini selalu berpindah-pindah dari satu tanaman ke tanaman lainnya, 5 ekor kumbang kelapa ini dalam satu hektar dapat menurunkan produksi 38 %. Berdasarkan pengalaman pribadi dalam mengamati perkembangan serangan hama kwangwung, dicirikan bahwa cukup mengamati 3 5 janur utama saja. Jika janur utama tersebut masih terdapat guntingan akibat serangan kwangwung, berarti kwangwung dewasa (imago) masih tetap berada di pohon kelapa tersebut sampai pada akhirnya kelapa tidak tumbuh daun lagi. Akibat pelukaan yang diakibatkan oleh hama kwangwung mengakibatkan hama lain juga ikut menyerang seperti hama kumbang sagu (Rhynchophorus sp), sehingga memudahkan Rhynchophorus menembus titik tumbuh (umbut jawa ). Jika titik tumbuh mati, tanaman kelapa akan menjadi sarang kwangwung berkembang biak. Tunggul Kelapa Mati Sarang Aktif Kwangwung Stadium yang aktif menyerang adalah imago (kumbang dewasa), sedangkan stadia telur, larva dan pupa berada pada bahan organik seperti tunggul kelapa yang mati untuk dijadikan sarang hidupnya. Imago yang masih mudapun juga berada dalam sarang tersebut. Berbagai cara untuk mengatasi hama kwangwung sudah banyak dilakukan mulai dari pemasangan perangkap sampai menebar obat. Tapi selama sarang kwangwung masih ada otomatis keberadaan kwangwung akan terus ada. Ibarat ketersediaan bahan makanan dan tempat tinggal yang nyaman bagi kwangwung selalu ada, maka hama ini akan tetap jadi ancaman bagi tanaman kelapa.

Jika tunggul dibiarkan apalagi petani biasanya membiarkan tunggul tetap berdiri lantaran masih menunggu pembeli yang akan membeli pohon kelapa. Kenapa masih nunggu pembeli? Jikalau langsung di potong kemudian dijual sendiri itu akan lebih menyelamatkan pohon kelapa yang lain dari ancaman kwangwung. Tunggul kelapa yang mati sarang kwangwung (Foto : Ratmawati, 2014) Kenapa Tunggul Kelapa Harus Dipotong??? Memutuskan siklus kwangwung bila tidak kontinyu akan tetap membuat hama ini akan menjadi momok bagi petani kelapa, apalagi tidak dkendalikan secara bersama. Takkan ada artinya dikendalikan secara individu, karena kwangwung ini mudah sekali menyebar dan menyerang pohon kelapa yang lain. Salah satu sarang yang harus diputus adalah dengan memotong tunggul kelapa yang sudah mati. Akan sangat berbahaya jika tunggul kelapa tidak segera dipotong atau dibiarkan, karena akan menjadi sarang kwangwung untuk Pemotongan tunggul kelapa yang mati (Foto : Ratmawati, 2015) berkembang biak sebelum akhirnya stadia imago (kumbang dewasa) menyerang daun muda kelapa. Memotong tunggul kelapa yang mati adalah tindakan yang tepat untuk mengurangi populasi kwangwung disarangnya.

Berburu kwangwung di tunggul kelapa yang lapuk (Foto : Ratmawati, 2015) Pemotongan tunggul kelapa bisa dengan menggunakan gergaji kayu (chainsaw), karena akan lebih mempercepat pemotongan. Jika tunggul kelapa dipotong dan dibelah akan banyak dijumpai kwangwung mulai stadia telur sampai imago. Jumlah kwangwung yang di dapat dalam satu tunggul bervariasi tergantung berapa lama tunggul mati itu dibiarkan. Karena semakin lama dan lapuk batang kelapa, maka akan banyak dijumpai kwangwung yang bersarang di situ. Ciri khas bahwa tunggul kelapa yang mati menjadi sarang kwangwung adalah jika kondisi batang kelapa sudah mulai mengering, kwangwung tidak menyukai dan lebih memilih tempat-tempat yang lapuk dan lembab serta masih banyak bahan organiknya sebagai makanannya dan rumah tinggalnya. Masihkah terus menunggu tunggul kelapa menjadi lapuk, sementara di dalam tunggul kelapa hama kwangwung akan terus melanjutkan keturunannya untuk menyerang kelapa lain yang masih sehat? Tunggu apalagi, segera potong tunggul kelapa yang mati, agar nyiur kembali melambailambai menyapa kita. Daftar Pustaka Kartasapoetra AG, 1993. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 165-170. Lever, R.J.A.W, 1969. Pest of the Coconut Palm Food and Agriculture Organisation of United Nation. 188 hal. Mulyono, 2007. Kajian Potogenesitas Cendawan Metarhizium anisopliae terhadap Hama Oryctes rhinoceros L. Tanaman Kelapa pada Berbagai Waktu Aplikasi. Tesis. Unversitas Sebelas Maret. Surakarta. Pracaya, 2003. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Depok. 72 halaman.