Internal Audit Perusahaan Ekspor (BEI NEWS Edisi 14 Tahun IV, April-Mei 2003)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran sektor publik merupakan alat ( instrument) akuntabilitas atas

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

Laporan Hasil Audit Internal Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat terus menjaga eksistensi perusahaan (kelangsungan hidup),

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Internal Audit Charter

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

2. Apakah Laporan Hasil Pemeriksaan tepat waktu atau sesuai jadwal pemeriksaan? a. Selalu. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah.

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Variable X. Audit Operasional

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, terjadi perubahan dan perkembangan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sedang mengalami

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini terdapat tantangan-tantangan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, persaingan merupakan hal yang perlu

investasi. Dalam hal ini kredit investasi merupakan bantuan yang diberikan oleh

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. (manajemen) dengan pihak eksternal seperti kreditor, investor, dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, salah satu bidang potensi yang digalakkan di Indonesia adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

AFLY YESSIE, SE, Msi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

KERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Internal Audit Perusahaan Ekspor (BEI NEWS Edisi 14 Tahun IV, April-Mei 2003) Kelangsungan hidup menjadi salah satu alasan penerapan internal audit. Program internal audit harus terencana, komprehensif, dan masuk ke seluruh aspek penting kegiatan eksportir. Apa saja yang harus diperhatikan? *Ir. Izmitra Rachman, M.M. Tidak hanya pada industri perbankan dan lembaga keuangan berskala besar, perusahaan yang berorientasi ekspor pun sudah saatnya menerapkan internal audit untuk meningkatkan daya saing di segala aspek dalam rangka menyosong era pasar bebas. Salah satu alasan penerapan internal audit adalah kelangsungan hidup (survival). Dalam setiap situasi yang serba kompetitif, usaha harus lebih efisien. Kalau manajemen perusahaan tidak mengetahui baik atau buruknya organisasi berprestasi, perusahaan lain akan mengambil alih perannya. Kondisi Eksportir Ada berbagai macam problematika, baik faktor finansial maupun operasional, pada sektor riil yang berorientasi ekspor saat ini. 1. Kondisi keuangan yang belum sepenuhnya pulih akibat krisis. Antara lain, pinjaman dalam restrukturisasi, potensi dan realisasi kerugian valas, serta keterbatasan memperoleh pinjaman untuk modal kerja ataupun investasi baru. 2. Persaingan harga jual yang sangat ketat terhadap produk yang sudah makin standar menyebabkan sektor riil ekspor harus terus menekan cost dengan tetap mempertahankan kualitas barang. Hal ini menuntut sektor riil untuk terus melakukan efisiensi dan efektivitas operasional yang tinggi di segala lini operasi. 3. Di lapangan, pembelian bahan baku kualitasnya sering kali di bawah standar (off spec) basic requirement perusahaan yang berdampak signifikan terhadap produksi, baik berupa kesulitan pengolahan, reject product yang tinggi, atau bahkan sampai pada penghentian produksi (tripped). 4. Mesin-mesin produksi yang memerlukan perawatan optimal secara berkala, termasuk penggantian spare parts. Dalam hal ini, perlu adanya pengawasan khusus berkaitan dengan umur layak ganti spare parts, kualitas, maintanance, serta evaluasi teknik secara profesional

dan independent. 5. Problem dampak lingkungan, ekolabeling, sertifikasi, dan tuntutan sejenis lainnya dari buyer, khususnya dari negara tertentu, misalnya terhadap produk hasil pengolahan kayu di Indonesia. Belum lagi terhadap isu kandungan bahan berbahaya tertentu pada barang-barang ekspor Indonesia, khususnya agriculture products. 6. Banyak perubahan-perubahan pada peraturan ataupun ketentuan-ketentuan yang belum sepenuhnya disosialisasikan kepada eksportir. Eksportir sibuk dengan bisnisnya. Sementara, ketentuan dan peraturan, baik di dalam maupun di luar, selalu berubah dan kadang-kadang tidak terantisipasi di depan. Internal Auditing Meningkatkan kinerja perusahaan dengan menerapkan konsep ekonomi sederhana, yakni menekan harga pokok dan memaksimalkan penjualan tidak dapat menyelesaikan problem di atas secara tuntas. Industri harus menerapkan konsep pengembangan dan perbaikan yang komprehensif. Oleh karena itu, dituntut adanya improvement yang tepat dengan pengawasan yang efektif, baik secara operasional maupun finansial. Sebagai contoh, dalam rangka menerobos pasar, eksportir tidak sekadar meningkatkan penjualan, tapi juga harus menjaga agar perusahaan tetap comply dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Melihat problem di atas, rasanya tepat jika konsep internal audit sudah mulai diterapkan secara bertahap pada perusahaan berorientasi ekspor, baik bagi korporasi maupun perusahaan skala menengah. Berbeda dengan external audit, internal audit lebih menekankan pada upaya improvement perusahaan dengan melakukan pengamatan dan pengkajian terhadap kinerja perusahaan, serta memberikan rekomendasi berupa alternatif tindakan (action) bagi manajemen untuk memecahkan problematika eksportir. Internal audit merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang melakukan fungsi penilaian independent pada aktivitas perusahaan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan eksportir. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu seluruh manajemen dan karyawan eksportir agar dapat melaksanakan tanggung jawab kerja secara efektif.

Untuk itu, pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar. Konsep Internal Audit dan Implementasinya pada Eksportir Internal audit merupakan kata kunci untuk perbaikan dalam keuangan, operasional, mutu, ataupun kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan. Konsep internal audit tradisional yang menciptakan audit berreputasi kaku hanya menimbulkan rasa tidak percaya kepada auditee dan menumbuhkan rasa takut di antara karyawan. Konsep modern dari internal audit yang baik diimplementasikan kepada eksportir adalah audit yang fleksibel, dengan menciptakan nuansa konsultasi dalam rangka perbaikan semua aspek. Lembaga ini harus independent pada organisasi eksportir, dan memiliki otoritas serta dukungan penuh dari manejemen untuk dapat mengakses seluruh data dan fasilitas perusahaan, termasuk berkomunikasi dengan seluruh staf eksportir. Internal audit diharapkan memberi second opinion terhadap kinerja eksportir berupa rekomendasi yang konstruktif dalam segala hal untuk tercapainya perbaikan. Secara sederhana, konsep internal audit akan membantu eksportir dalam memecahkan masalah, dengan memberikan rekomendasi yang berarti untuk dilakukannya tindakan yang realistis dan konstruktif. Program dan Organisasi Internal Audit Program internal audit harus terencana, komprehensif, dan masuk ke seluruh aspek penting kegiatan eksportir. Umumnya, terbagi atas reguler internal audit yang berkarakteristik terjadwal dan diterapkan pada seluruh bagian, serta adhoc atau special audit program yang diterapkan pada bagian-bagian tertentu yang dirasakan perlu sesuai dengan permintaan manajemen eksportir. Special audit umumnya tidak terjadwal dan dapat melakukan interupsi setiap saat reguler audit program. Internal audit harus memperoleh dukungan penuh dari manajemen perusahaan eksportir. Sehingga, mereka mendapat dukungan dan kerja sama dari pihak yang diperiksa. Status organisasi unit internal audit harus memberikan keleluasaan untuk memenuhi dan menyelesaikan tanggung jawab pemeriksaan yang diberikan.

Pemimpin internal audit secara periodik harus memperkirakan mengenai masih mungkin tidaknya tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab organisasi internal audit untuk mencapai sasaran. Apalah arti temuan dan rekomendasi jika tidak efektif dikomunikasikan. Implementasi yang realistis sangat dituntut, dan bukan hanya sekadar saran di atas kertas. Sifat internal audit harus objective, independent, fair, professional, dan team work. Oleh karena itu, dibutuhkan team yang kuat dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu terkait serta pemahaman yang kuat atas industri eksportir. Prosedur Internal Audit Prosedur internal audit sebenarnya sudah standar dan tidak kompleks. Yang paling prinsip adalah tata cara pelaksanaan audit harus dituangkan dalam suatu prosedur tertulis yang disetujui oleh manajemen perusahaan. Tata cara yang jelas dan komitmen dari manajemen akan memudahkan auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Tulisan ini tidak mengkaji secara mendalam teknis melakukan auditing. Tapi, ada beberapa hal prinsip yang harus dicermati dalam melaksanakan internal audit. 1. Audit harus dilakukan secara terencana dan dalam program yang jelas sesuai dengan sasaran, skala prioritas, dan kepentingan perusahaan. 2. Pelaksanaan internal audit tidak boleh mengganggu jalannya operasional perusahaan. Pertimbangan pilihan waktu harus melihat loading pekerjaan auditee. 3. Setiap hasil temuan audit merupakan hal yang harus dikomunikasikan dengan pihak auditee. Baik pada saat pre-finding maupun rekomendasi, semuanya harus jelas adanya hak jawab dari auditee. 4. Auditor tidak sekadar pencari kesalahan. Tapi, dia harus datang dengan beberapa alternatif solusi dan rekomendasi untuk perbaikan. 5. Laporan audit harus sampai ke pucuk pimpinan perusahaan, yang selanjutnya digunakan untuk pengambilan persetujuan agar ditindaklanjuti oleh auditee. 6. Auditor juga harus mencermati apakah hasil rekomendasi yang telah disetujui manajemen telah ditindaklanjuti atau belum. Hasil Aktivitas Internal Audit

Dengan dilaksanakannya internal auditing, baik secara finansial maupun operasional, ada beberapa output yang diharapkan dapat diperoleh eksportir. 1. Eksportir akan tercegah atas risiko-risiko yang muncul, misalnya atas perubahan ketentuan pajak, ketentuan tarif, baik di dalam maupun luar yang secara signifikan dapat mengganggu kelangsungan usaha perusahaan. 2. Eksportir akan memperoleh data-data keuangan yang akurat dan dapat dipercaya sehingga keputusan yang diambil menjadi sangat optimal. 3. Serupa dengan financial auditing, operational auditing juga akan memberikan informasi operasi yang akurat, dan mengevaluasi seluruh fungsi operasi eksportir mengenai keefektifan dan keefisienannya. 4. Poduk ekspor akan mencapai kesesuaian atau kecocokan dengan spesifikasi dan standar yang diharapkan buyer. Sehingga, hal itu dapat memuaskan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan dengan biaya yang kompetitif. 5. Produk ekspor akan dapat masuk ke celah-celah pasar yang awalnya sulit ditembus karena rigid-nya peraturan dan persyaratan. 6. Sebagai penutup, dengan dilakukannya internal auditing yang komprehensif, diharapkan akan memberikan hasil perlindungan yang optimal terhadap sumber daya dan asetaset eksportir dari risiko pemborosan dan inefisiensi, serta menjamin kelangsungan usaha eksportir yang optimal dan menguntungkan.