LEMBAR ISIAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Penyusun: Justice for the Poor Project. Desain Cover: Rachman SAGA. Foto: Luthfi Ashari

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mengalami situasi darurat kekerasan. terhadap perempuan. Berdasarkan catatan tahunan dari

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

MENDEKATKAN AKSES PEREMPUAN MISKIN KORBAN KEKERASAN TERHADAP LAYANAN. Komnas Perempuan & Forum Pengada Layanan

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN K/L TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. bentuk kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan pembatasan ruang gerak. Kedua, publik yaitu

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dian Kurnia Putri, 2014

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena yang sering

BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Perkawinan Anak dan Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Standar Operasional Prosedur. Pendampingan dan Rujukan Perempuan Korban Kekerasan Yayasan Sanggar Suara Perempuan SoE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. merumuskan kesimpulan yang bersifat umum yaitu UPT P2TP2A berperan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN

PEDOMAN WAWANCARA. A. Bagi Pegawai P2TPA Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami. 1. Bagaimana sejarah berdirinya P2TPA Rekso Dyah Utami?

Dalam pemaparan Narasumber tersebut, akan dimoderatori oleh LRC-KJHAM

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

MEKANISME PENCATATAN & PELAPORAN KASUS KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK SIMFONI PPA DKI Jakar ta, Oktober 2017

Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia

KEJAHATAN SEKSUAL Lindungi Hak Korban. Masruchah Komnas Perempuan 11 Januari 2012

PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SIDOARJO PASCA BERLAKUNYA UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bukan hal yang baru

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM TERHADAP PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PPT SERUNI KOTA SEMARANG

PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL: UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH SUAMI TERHADAP ISTRI. A.Kajian Hukum Mengenai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM PENANGGANAN PERLINDUNGAN PELAKU ANAK DI PPT SERUNI SEMARANG. A. Gambaran Umum PPT Seruni Semarang

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Meneguhkan Komitmen Negara pada Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan dan Jaminan Hak-hak Asasi Perempuan

Wajib Lapor Tindak KDRT 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

: Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada diktum kedua, Pusat Pelayanan Terpadu tersebut dibantu oleh Sekretariat Tetap dan 3 (tiga) Divisi

Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia: Peta Persoalan dan refleksi peran CSO di Indonesia Yuniyanti Chuzaifah Ketua Komnas Perempuan ( )

BUKU 2 INSTRUMEN IMPLEMENTASI UU PKDRT ASPEK PENCEGAHAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan efek negatif yang cukup besar bagi anak sebagai korban.

Jambi. DKI Jakarta. 1. Pusat Krisis Terpadu RSCM a. Alamat: IGD RSCM Lt. 2 Jl. Diponegoro No. 71, Jakarta Pusat Telp:

Hadirkan! Kebijakan Perlindungan Korban Kekerasan Seksual. Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil Untuk SDGs Infid November 2017

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DAN ANAK DI KABUPATEN KENDAL

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

2015, No Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan

DI RUMAH, PENGUNGSIAN DAN PERADILAN: KTP DARI WILAYAH KE WILAYAH

Pendampingan Terhadap Perempuan & Anak Korban Kekerasan Tahun 2016

FORMULIR PERMOHONAN INFORMASI (RANGKAP DUA) No. Pendaftaran (diisi petugas)* :...

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

"Perlindungan Saksi Dalam Perspektif Perempuan: Beberapa Catatan Kritis Terhadap RUU Perlindungan Saksi usul inistiatif DPR"

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tegas dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menuju Sistem Peradilan Pidana yang Menjauhkan Korban dari Viktimisasi Melalui RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Kekerasan dalam Rumah Tangga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLLIK INDONESIA,

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Lemba

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Arum Yuana NIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN KABUPATEN JEMBER

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya

Transkripsi:

LEMBAR ISIAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011 Pengantar Catatan Tahunan mengenai Kekerasan terhadap perempuan (KTP) dikeluarkan Komnas Perempuan setiap tahun dalam rangka memberikan gambaran kepada publik mengenai data KTP di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Catatan Tahunan ini juga memaparkan informasi mengenai penanganan kasus yang dilakukan oleh lembaga negara maupun organisasi masyarakat, serta pembelajaran yang diperoleh dari upaya penanganan kasus-kasus tersebut. Ada pertanyaan tambahan dalam lembar isian kuesioner tahun ini berkenaan dengan 2 hal, yaitu: isu LGBT (lesbian, gay, bi-seksual dan transgender) dan isu WHRD (women human rights defender). Komnas Perempuan menganggap perlu menambahkan pertanyaan berkaitan dengan isu ini dikarenakan adanya laporan yang masuk ke sejumlah lembaga di daerah. Dengan Catatan Tahunan ini diharapkan terbangun dasar pengetahuan yang sama mengenai kekerasan terhadap perempuan, dan terbangun pula jaringan kerja sama antar berbagai pihak serta terobosan lain yang diperlukan. Oleh karena itu, Catatan Tahunan ini akan bermanfaat antara lain untuk : 1) Lembaga-lembaga yang melakukan advokasi untuk penghapusan KTP; 2) Pihak-pihak yang membuat rencana penanganan yang berpihak kepada korban; 3) Lembaga/individu yang bergerak di bidang ini yang melakukan studi/kajian tentang KTP; 4) Media massa yang membutuhkan data akurat mengenai KTP. Sesuai mandatnya, Komnas Perempuan juga bermaksud menyusun data basis (database) KTP nasional untuk dapat diakses oleh segala pihak. Data basis ini dibangun berdasarkan dokumentasi yang telah dilakukan lembaga-lembaga mitra serta pihak-pihak lain yang peduli. Oleh karena itu, Komnas Perempuan sangat berterima kasih atas kerja sama dan partisipasi lembaga-lembaga mitra (LSM, kepolisian, kejaksaan, dan Pengadilan Negri/Agama, serta pihak-pihak lain) dengan mengirimkan catatan/dokumentasi dan proses penanganan KTP. Catatan dan petunjuk pengisian lembar isian: Lembar isian ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem atau format pencatatan yang sudah dimiliki oleh lembaga mitra. Lembar isian ini terdiri dari tujuh (7) hal/aspek pokok dalam pencatatan/pendataan KTP: 1) jenis KTP; 2) sumber kasus KTP; 3) sistem rujukan/kerja sama; 4) kapasitas lembaga; 5) perangkat hukum yang digunakan; 6) pemantauan kasus KTP lewat media cetak lokal; 7) hambatan/kendala dan peluang/terobosan dalam rangka pencatatan, penanganan, dan kerja sama. Yang dimaksud dengan: 1. KTP dalam Keluarga dan Relasi Personal: semua tindak kekerasan yang terjadi dalam keluarga dan yang dilakukan oleh orang-orang yang dikenal, orang dekat (misal : pacar, mantan pacar,dll.), atau anggota keluarga sendiri; 2. KTP dalam Komunitas : semua tindak kekerasan yang terjadi di luar rumah, di tempat kerja (atau dalam rangka mencari kerja), perdagangan perempuan dan anak, dan kekerasan yang disebabkan oleh media dan interpretasi agama; 3. Kekerasan terhadap Perempuan dan peran negara : semua tindak kekerasan yang terjadi karena adanya perangkat hukum, penegak hukum, dan budaya penegakan hukum yang tidak berperspektif jender, serta kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik. Mohon mengikuti petunjuk yang diberikan di setiap tabel yang disediakan. Di masing-masing tabel juga diberikan contoh pengisian jika dianggap perlu. Isikan data atau catatan kasus sesuai dengan yang ada pada lembaga. Sehubungan dengan poin 1, Komnas Perempuan juga bersedia menerima data menurut format yang ada pada lembaga. Untuk hal ini kami mohon kesediaan lembaga membantu dengan menuliskan penjelasan yang rinci mengenai penggolongan/ kategorisasi KTP yang digunakan untuk lembaga. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA SEMOGA KERJA SAMA INI MEMBUAHKAN HASIL YANG BERMANFAAT BAGI SEMUA PIHAK 1

DATA LEMBAGA Nama lembaga : Pengadilan Agama Lamongan Alamat : Jl. Panglima Sudirman No. 738B Lamongan Telp/fax : 0322-321185 / 0322-311017 Email : pa.lamongan@gmail.com Nama Kontak Person (pengelola data) : H. Syaifuddin Latief, S.H. Wilayah cakupan: provinsi / kabupaten / kecamatan/ desa : Lamongan Coret yang tidak sesuai 2

KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011 Mohon dituliskan semua data/kasus KTP yang diterima (sebagai laporan) dan kasus yang ditangani (ditindaklanjuti oleh lembaga) selama tahun 2011 Mohon dituliskan pula karakteristik dari korban dan pelaku KTP sesuai dengan kategorisasi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan/profesi. Kolom penjelasan/catatan dapat digunakan untuk memberikan penjelasan yang dianggap perlu. (Lihat CONTOH seperti yang dicantumkan). KTP dalam Keluarga dan Relasi Personal: semua tindak kekerasan yang terjadi dalam keluarga dan yang dilakukan oleh orang-orang yang dikenal, orang dekat (misal : pacar, mantan pacar,dll.), atau anggota keluarga sendiri. Termasuk dalam ranah ini adalah kekerasan terhadap istri, kekerasan dalam pacaran, kekerasan terhadap pembantu rumah tangga, kekerasan terhadap anak (perempuan) JENIS KTP TEMPAT TERJADI / LOKUS HUBUNGAN () DENGAN () YANG DITERIMA JUML AH YANG DIPROSES DIRUJUK KE LEMBAGA LAIN YANG MENGHENTIKAN KASUSNYA DARI LAYANAN LEMBAGA YANG MENARIK KEMBALI KASUS/ GUGATANNYA - 3

Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Relasi Personal USIA < 5 TH 6-12 TH 13-18 TH 19-24 TH 25-40 TH > 40 TH Lainnya TINGKAT PENDIDIKAN Tidak Sekolah < SD SD SLTP SLTA PT Lainnya PROFESI/PEKERJAAN Ibu Rumah Tangga 4

KTP dalam Komunitas : semua tindak kekerasan yang terjadi di luar rumah, di tempat kerja (misalnya di pabrik, atau dalam rangka mencari kerja), perdagangan perempuan dan anak, dan kekerasan yang disebabkan oleh media dan interpretasi agama. JENIS KTP TEMPAT TERJADI / LOKUS HUBUNGAN () DENGAN () YANG DITERIMA YANG DIPROSES DIRUJUK KE LEMBAGA LAIN YANG MENGHENTIKAN KASUSNYA DARI LAYANAN LEMBAGA YANG MENARIK KEMBALI KASUS/ GUGATANNYA 5

Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan terhadap Perempuan dalam Komunitas USIA < 5 TH 6-12 TH 13-18 TH 19-24 TH 25-40 TH > 40 TH Lainnya TINGKAT PENDIDIKAN Tidak Sekolah < SD SD SLTP SLTA PT Lainnya PROFESI/PEKERJAAN Ibu Rumah Tangga 6

Kekerasan terhadap Perempuan dan peran negara : semua tindak kekerasan yang terjadi karena adanya perangkat hukum, penegak hukum, dan budaya penegakan hukum yang tidak berperspektif jender, serta kekerasan terhadap perempuan di wilayah konflik. JENIS KTP TEMPAT TERJADI ATAU LOKUS HUBUNGAN () DENGAN /K ONTEKS YANG MENDUKUN G TIMBULNY A KTP () YANG DITERIMA YANG DIPROSES YG DIRUJUK KE LEMBAGA LAIN YANG MENGHENTIKAN KASUSNYA DARI LAYANAN LEMBAGA YANG MENARIK KEMBALI KASUSNYA 7

Karakteristik Korban dan Pelaku Kekerasan terhadap Perempuan dan Peran Negara USIA < 5 TH 6-12 TH 13-18 TH 19-24 TH 25-40 TH > 40 TH Lainnya TINGKAT PENDIDIKAN Tidak Sekolah < SD SD SLTP SLTA PT Lainnya PROFESI/PEKERJAAN Ibu Rumah Tangga 8

SUMBER KASUS KTP YANG DITERIMA LEMBAGA Tabel berikut menunjukkan sumber laporan kasus KTP yang diterima oleh lembaga. Tuliskan isian sesuai dengan catatan lembaga Anda pada masing-masing kolom berikut (Lihat CONTOH seperti yang dicantumkan dalam baris pertama). Jika ada sumber selain yang tercantum pada kolom, tuliskan tambahan pada kolom kosong yang disediakan. KASUS KTP YANG DITERIMA (BERDASARKAN CATATAN DATA LEMBAGA) RUJUKAN (DARI LEMBAGA LAIN) MELAPOR LEWAT TELPON / HOTLINE FOLLOW UP KASUS DARI MEDIA MASSA SAKSI / PELAPOR DATANG SENDIRI (SUMBER LAIN JIKA ADA) (SUMBER LAIN JIKA ADA) TOTAL Kekerasan jasmani 40 40 9

SISTEM RUJUKAN DAN KERJA SAMA PENANGANAN KTP Tabel berikut menunjukkan bantuk kerja sama dan/atau sistem rujukan yang dikembangkan lembaga Anda dengan lembaga lain dalam rangka menangani korban KTP. Tuliskan isian sesuai dengan situasi lembaga Anda berkaitan dengan bentuk kerja sama dan sistem rujukan yang dikembangkan. NAMA LEMBAGA / INSTITUSI RUJUKAN / YANG DIAJAK KERJA SAMA BENTUK KERJA SAMA SISTEM RUJUKAN (YANG DIKEMBANGKAN) - 10

KAPASITAS DAN FASILITAS LEMBAGA DALAM MENANGANI KTP Tabel berikut menunjukkan kapasitas lembaga berkaitan dengan SDM, pendanaan, program pendampingan yang dikembangkan, dan fasilitas yang dimiliki oleh lembaga Anda. Tuliskan isian sesuai dengan keadaan lembaga masing-masing. KAPASITAS DAN FASILITAS LEMBAGA PENJELASAN / CATATAN Tenaga konselor yang sensitif gender Tenaga medis yang sensitif gender Hakim dan/atau Jaksa yang sensitif gender Polisi Perempuan (yang sensitif gender) Tenaga untuk pendataan (database) Tenaga / pencatat kasus (intake data korban/kasus) Tenaga khusus lainnya: Ruang khusus pemeriksaan medis Ruang khusus konseling Ruang tunggu khusus (persidangan) Ruang khusus lainnya: Shelter (rumah aman) Line telpon khusus pengaduan (hotline) Komputer Printer Mesin Facsimile (Fax) Alat transportasi (mobil atau motor atau lainnya) Fasilitas lainnya: Alokasi dana lembaga untuk penanganan kasus KTP Sumber dana lainnya Mohon ditambahkan kapasitas / fasilitas lain sesuai dengan yang ada di lembaga Anda (bisa ditulis di lembar terpisah/tambahan). 11

PERANGKAT HUKUM YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES LITIGASI DAN KEPUTUSAN PENGADILAN Jika lembaga Anda melakukan litigasi kasus KTP, tuliskan perangkat hukum yang pernah digunakan/dirujuk dalam kolom yang tersedia JENIS KASUS KTP YANG SEDANG DALAM PERANGKAT HUKUM DAN PASAL YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES LITIGASI PROSES LITIGASI JENIS KASUS KTP YANG TELAH DIPUTUS PENGADILAN 40 PERANGKAT HUKUM DAN PASAL YANG DIGUNAKAN DALAM KEPUTUSAN PENGADILAN Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jika perlu, tambahkan kasus-kasus yang sedang dan/atau telah dilakukan Lembaga dalam lembaran terpisah 12

PENERAPAN UU PKDRT PENERAPAN UU 23 TAHUN 2004 Ya Tidak PENJELASAN / ALASAN Apakah Lembaga Anda sudah mengetahui UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT)? ya Apakah Lembaga Anda menggunakan UU PKDRT dalam melakukan penangananpenanganan kasus KTP? tidak Hambatan-hambatan apa saja yang Lembaga Anda hadapi ketika menerapkan UU PKDRT? Bagaimana Lembaga Anda mengatasi hambatan-hambatan tersebut? 13

HAMBATAN/KENDALA DAN PELUANG/TEROBOSAN YANG DIALAMI LEMBAGA Mohon dituliskan hambatan/kendala dan peluang/terobosan yang dialami/dilakukan oleh Lembaga khususnya dalam hal pencatatan / pendataan, penanganan, dan kerja sama PENCATATAN / PENDATAAN KASUS KTP HAMBATAN / KENDALA PELUANG / TEROBOSAN PENANGANAN KASUS KTP KERJA SAMA DENGAN PIHAK / LEMBAGA LAIN 14

KASUS LGBT DAN WHRD Selama tahun 2010 ini, apakah lembaga Anda menerima kasus LGBT dan WHRD*? Jenis Kasus LGBT yang dilaporkan Jumlah kasus Sumber kasus (siapa yang melaporkan) Tindakan (follow up) yang dilakukan lembaga Anda - Catatan Jenis Kasus WHRD yang dilaporkan Jumlah kasus Sumber kasus (siapa yang melaporkan) Tindakan (follow up) yang dilakukan lembaga Anda - Catatan LGBT (Lesbian, gay, bi-seksual, dan transgender), mencakup usia, semua bentuk kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan WHRD (Women Human Rights Defender) perempuan pembela hak asasi, mencakup semua bentuk kekerasan yang dialami ketika sedang melakukan penanganan kasus KTP 15