APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Desain dan Implementasi Alat Cuci Mobil Otomatis dan Pemanfaatan Piranti Pengatur PLC Omron CP1E

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

RANCANG BANGUN OTOMASI PENGENDALIAN PEMBUATAN KECAP KEDELAI BERBASIS PROGRAMMBLE LOGIC CONTROLLER

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

ALAT PENDETEKSI TINGGI PERMUKAAN AIR SECARA OTOMATIS PADA BAK PENAMPUNGAN AIR MENGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

BAB I PENDAHULUAN. yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB 3. Sistem Pengaturan Otomatis (Level 2 sistem otomasi)

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN MESIN MIXER PELEMBUT DAN PEWANGI PAKAIAN BERBASIS PLC OMRON CPM1A

Programmable Logic Controller

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

IMPLEMENTASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PENGENDALIAN ROBOT PEMINDAH BOTOL MINUMAN. Sujito

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 1. Sistem PLC

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Otomasi Sistem. Konsep Otomasi Sistem dan Strategi Kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Prototipe Sistem Pewarnaan Pupuk Berbasis Programmable Logic Control (PLC)

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

RANCANG BANGUN PERAGA PRAKTIKUM KONTROL LEVEL AIR PADA TANDON DAN BAK MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan pada suatu perusahaan. STIKOM memiliki Laboratorium

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

Transkripsi:

Apliksi Kontrol Permukaan Berbasis Programmable. Muhaimin APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Muhaimin 1 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe muhaiminmt@yahoo.com ABSTRAK Pengaturan kinerja motor pompa dan kontrol akurat dari sebuah sistem kontrol digital dapat diperoleh dalam suatu sistem kontrol dengan menggunakan PLC, dimana parameter terkendali yang mempengaruhi sistem keseluruhan diperoleh dari masukan limit swith yang mendeteksi perubahan permukaan. Pengaturan on/off motor pompa berdasarkan sensor yang sesuai menghasilkan kinerja terbaik yang dapat dicapai sistem untuk menghasilkan respon rangkaian kendali yang merupakan keluaran PLC. Pada kondisi perubahan permukaan yang ditetapkan Pengaturan efesiensi yang digunakan yaitu dengan mencari tetapan waktu pengisian. Perbandingan antara waktu pengisian pompa dan waktu pengisian yang diproses oleh rangkaian kendali akan menunjukkan tingkat efesiensi kinerja rangkaian kendali.. Hasil penelitian menunjukkan pada variasi perubahan permukaan air rangkaian kendali menunjukkan kinerja > 90%. Kata Kunci: Pengaturan Kinerja Motor Pompa, PLC, Tingkat efisiensi I. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, efesiensi menjadi tuntutan disegala bidang usaha sebagai salah satu kunci sukses dalam persaingan industri. Efesiensi industri berarti: kecepatan dalam menghasilkan produk, menurunkan biaya material dan efesiensi pemakaian tenaga kerja, meningkatkan kualitas, meminimalkan downtime dari mesin produksi, biaya peralatan produksi murah. PLC memenuhi kebanyakan dari persyaratan diatas dan merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan efesiensi dalam produksi [1],[3]. Berbagai penelitian telah dilakukan sehingga pemanfaatan motor pompa sekarang tidak hanya terbatas untuk memompa air dari dalam tanah. Kini motor pompa telah memiliki peranan penting tersendiri antara lain sebagai bagian kontrol permukaan pada tangki suplai air untuk komplek perumahan, kapal laut, kontrol pendinginan dengan media air,dan perusahaan air minum. Pada industri yang memerlukan motor pompa dengan jumlah yang besar diperlukan suatu rangkaian kendali yang efesien dan ekonomis serta mudah dalam pengembangan untuk masa depan. Dibandingkan dengan kontrol konvensional menggunakan relai, pada sistem kontrol terprogram (PLC) dapat diperoleh beberapa keuntungan diantaranya yaitu [2],[3],[5]: Memperkecil kosumsi daya pada rangkaian kontrol. Penginstalasian rangkaian kontrol lebih mudah dan sederhana. Pada rangkaian kontrol yang telah jadi dapat dilakukan perubahan maupun pengembangan program. Perubahan program tidak selalu diikuti oleh perubahan pada instalasi sistem. Dari uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Rangkaian kontrol motor pompa berdasarkan deteksi permukaan yang efesien dan dapat dilakukan pengembangan untuk masa akan datang dengan biaya yang ekonomis. 2. Kinerja motor pompa berdasarkan kebutuhan. 3. Rangkaian kontrol motor pompa 1 fasa dengan menggunakan sensor permukaan untuk mengatur on/off motor pompa Hasil yang ingin didapatkan adalah merancang rangkaian kontrol motor pompa, berdasarkan deteksi terhadap permukaan air pada tangki penampung. Rangkaian kontrol dirancang dengan menyusun suatu program dengan menggunakan Personal computer (PC) dan program ini ditransfer ke PLC, yang umumnya digunakan untuk memperbaiki menggantikan relai konvensional, pada terminal masukan dihubungkan sensor yang mendeteksi permukaan air batas atas dan batas bawah, ON/OFF motor pompa berdasarkan sinyal masukan sensor yang mendeteksi permukaan air pada batas permukaan yang telah ditetapkan. Desain rangkaian kontrol motor pompa ini diharapkan mampu memberikan keuntungan sebagai berikut, lebih ekonomis, dapat diandalkan, memberikan kemudahan pengembangan dimasa yang akan datang. II. TINJAUAN PUSTAKA Untuk mengendalikan proses produksi diperlukan strategi kontrol yang tepat agar pelaksanaan proses produksi menjadi efektif dan efisien. Pada umumnya jenis-jenis proses di industri dapat dikelompokkan dalam tiga katagori utama [3]: 36

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 11 Nomor 1, Maret 2014: hal. 36-40 Proses produksi yang terus-menerus Proses produksi yang terus-menerus ini berkaitan dengan proses produksi pengolahan bahan mentah yang merupakan masukan dari proses yang dijalankan dalam tahapan-tahapan yang terusmenerus, sehingga akhirnya menghasilkan produk dengan kualitas yang diharapkan. Proses produksi yang terputus-putus Pengertian dari proses produksi yang terputus-putus adalah suatu proses produksinya tidak lansung merupakan barang jadi, akan tetapi merupakan proses untuk membentuk satu atau beberapa material menjadi suatu bentuk atau sifat tertentu yang diinginkan selanjutnya diteruskan ke proses produksi selanjutnya. Parameter yang dikontrol meliputi, waktu, siklus naik turunnya suhu, perbandingan volume barang yang dicampur. Proses Produksi Berurutan Sistem pengendalian proses produksi secara berurutan didefinisikan sebagai suatu bentuk pengendalian mesin-mesin produksi dengan urutan kerja yang telah ditentukan, dimana setiap urutan kerja dapat berbeda hasil ataupun bentuk prosesnya. Klasifikasi jenis kontrol berurutan ditentukan oleh: a. Tujuan yang hendak dicapai b. Skala produksi dan jenis dari proses produksi yang hendak dibuat mulai dari yang sederhana sampai bentuk paling rumit. Aplikasi desain rangkaian kontrol dalam pelatihan ini berdasarkan proses produksi berurutan mempunyai bentuk seperti dalam gambar 1. Gambar 1. Blok diagram sistem kontrol berurutan Aplikasi kontrol berurutan sistem komputer yaitu dimana suatu sistem bekerja secara elektronika digital. Suatu sistem kontrol yang memanfaatkan keuntungan fungsi logika (PLC), keuntungan memanfaatkan komputer pada sistem kontrol antara lain: Informasi dan jenis rangkaian kontrol yang dapat ditangani cukup luas Keandalan operasi rangkaian kontrol yang tinggi Cukup fleksibel penggunaannya dengan memanfaatkan perangkat lunak yang dirancang untuk aplikasi pada rangkaian kontrol. Komputer merupakan peralatan hubungan antar muka dengan PLC untuk men dowload pogram yang telah disusun dengan komputer ke PLC. PLC merupakan peralatan yang berbasis mikroprosesor, sehingga dengan memberikan data masukan dan memprogramnya (diagram tangga), kemudian melakukan tindakan dan akan dihasilkan suatu keluaran untuk menghidupkan dan mematikan keluaran (logika 1 atau logika 0, On atau Off). Blok diagram dari rancangan kontrol untuk operasi dengan menggunakan PLC ditunjukkan dalam gambar 2. Sinyal Input Prosesor Program PLC Sinyal Output Gambar 2. Blok diagram kerja program kontrol Sinyal imput diperoleh melalui deteksi oleh peralatan input, setelah tombol start dioperasikan, sinyal imput akan diproses oleh prosesor sesuai dengan program kendali yang telah diprogramkan ke prosesor dengan alat pemograman Personal Komputer (PC), dimana hubungan antara alat pemograman dengan rangkaian kontrol tidak kontinyu (hanya pada transfer program). Hasil kerja prosesor akan berfungsi untuk menggerakan beban meliputi lampu indikator dan mengoperasikan peralatan keluaran. Dalam perancangan dan pembuatan rangkaian kontrol dangan PLC terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti ditunjukkan dalam diagram dalam gambar 3[2],[4]. 37

Apliksi Kontrol Permukaan Berbasis Programmable... Muhaimin Deskripsi kerja rangkaian kontrol permukaan Pembuatan daftar alokasi peralatan input dan ouput yang digunakan Pemilihan Tipe PLC (Omrom TPM 1 A, I/O 20 ) Pembuatan program Rangkaian kontrol Program ditransfer ke PLC Pengujian program Program siap dijalankan Gambar 3. Blok diagram prosedur pembuatan program rangkaian kontrol III. METODE PENELITIAN Melaksanakan pengendalian dalam suatu sistem proses produksi diperlukan sintesa sebuah sistem pengendalian sebagai berikut: 1 Waktu gejala peralihan (transient period): yaitu setiap sistem pengendalian/pengaturan diharapkan mempunyai transient time (waktu untuk gejala peralihan ) sekecil mungkin. artinya dapat proses sesingkat-singkatnya, sehingga harga keluarannya sesuai dengan yuang diinginkan. Tetapi pada transient time yang kecil, keluaran akan mempunyai simpangan atau osilasi yang besar. 2 Waktu steady state (setelah wahtu gejala peralihan dianggap selesai), disini ada dua hal yang sangat penting yaitu: Adanya kesalahan (steady state error); output yag sebenarnya tidak sama dengan output yang diinginkan. Melaksanakan pengendalian dalam suatu sistem proses produksi diperlukan sintesa sebuah sistem pengendalian sebagai berikut: Pembuatan modul sistem kontrol motor pompa berdasarkan perubahan permukaan air untuk mengendalikan proses pemompaan berdasarkan sensor terhadap ketinggian permukaan air. Strategi pengendaliannya, digunakan tiga buah sensor untuk mendeteksi batas permukaan air tangki air, sensor 1 akan mendeteksi batas atas permukaan air tangki air bagian atas (tangki 1) dan pada kondisi ini motor pompa harus berhenti bekerja, sedangkan bila air mencapai batas bawah permukaan yang telah ditetapkan sensor 2 akan bekerja yang akan memberikan Sinyal komando untuk mengaktifkan motor pompa. Sensor 3 untuk mendeteksi level permukaan air tangki bagian bawah (tangki 2). Dalam desain ini akan Digunakan motor pompa satu fasa pada tegangan kerja 220 Volt. Dalam penelitian dan pembuatan modul ini yang merupakan simulator dari kontrol permukaan dengan perencanaan : Digunakan Motor pompa 1 fasa, 220 Volt, 50 Hz. Untuk Deteksi permukaan air digunakan tiga buah limit switch dengan pemasangan bola pelampung pada tuas limit switch dengan menggunakan tali, dengan ketentuan panjang tali untuk ketiga limit swich berbeda. Kontruksinya ditunjukkan pada gambar 4. Keterangan : R1 dan R2 = relai Gambar 4. Kontruksi desain kontrol permukaan 38

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 11 Nomor 1, Maret 2014: hal. 36-40 Untuk mengisi bak bagian atas, pompa akan hidup jika permukaan air berada pada level Lb dan akan mati jika permukaan air pada level La. Pada level permukaan air Lb, pompa akan memompa air dari bak bagian bawah. Jika permukaan air pada bak atas pada level La, maka dengan membuka kran air sehingga air mencapai level Lb, pompa bekerja akan menguras air dari bak bagian bawah. Bila permukaan air dibak bawah sudah mencapai level Lbb dan pada bak atas belum mencapai level La, perlu ditambahkan air pada bak bagian bawah untuk meneruskan operasional pompa. Tabel 1. Parameter motor pompa. Pada panel terdapat PB 0 (start) dan Pb1 (stop ) (PB = push button), lampu indikator kerja motor pompa. Analisa penelitian kontrol permukaan dengan menggunakan metode perbandingan efesiensi rating motor pompa dengan hasil dari penelitian dengan asumsi mendekati > 90 % atau mendekati rating motor pompa, sehingga diperoleh efesiensi (%) dinyatakan sebagai berikut: Waktu pengisian kapasitas motor/liter /Waktu pengisian tangki /liter x 100 %. Dengan demikian dapat ditentukan waktu pengisisan berdasarkan perubahan permukaan. Parameter motor pompa seperti ditunjukkan dalam tabel 1. IV. / Tegangan Frekwensi kerja (Volt/Hz) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran Daya (Watt) Kondisi operasional motor pompa ditunjukkan dalam tabel 2. Tabel 2. Kondisi operasional motor pompa HP Parameter Inominal Kecepatan (Amper) Intensitas pengisian 220/50 125 0,17 0.57 2850 35 Liter /menit Operasional motor pompa Batas air Batas air / Sensor 1(LS1) Sensor 2 (LS2) Sensor 3 (LS3) Motor pompa /Tangki 1 tangki 2 NO NO NC Lb/1 > Lbb on on off on Lb/1 >Lbb on off off off La/1 >Lbb off off off off Lb/1 Lbb on on on off La/1 Lbb on off on off Kinerja motor pompa sebagai pesuplai air ke tangki berdasarkan waktu pengisian dan intensitas perubahan permukaan ditunjukkan dalam tabel 3..Tabel 3. Operasional motor pompa berdasarkan kapasitas yang diisi Pengujian (menit) Kapasitas yang diisi (Liter) Waktu pengisian (Menit ) Waktu (ms) 1 kali / 30 menit 20 0.59 1 35 (tipikal) 2 kali / 30 menit 25 0.78 1 35 (tipikal) 3 kali / 30 menit 30 0.89 1-35 (tipikal ) 4 kali /30 menit 35 1.1 1 35 (tipikal) Efesiensi (%) P (W) I (A) V (rpm) 96.6 126 0.57 2850 91 126 0.57 2850 96.6 126 0.57 2850 90 126 0.57 2850 39

Apliksi Kontrol Permukaan Berbasis Programmable... Muhaimin 1. Urutan kerja sensor berdasarkan perubahan permukaan air. 2. Kinerja motor pompa berdasarkan diagram tangga dengan urutan logika masukan pengontrol sensor Ls1 pada kondisi on, Ls 2 pada kondisi on dan Ls 3 pada kondisi off. 3. Waktu respon rangkaian kendali yang cepat terhadap perubahan permukaan air 4. Variasi intensitas pengisian tidak mempengaruhi waktu pengisian 5. Percepatan waktu dapat ditingkatkan dengan peningkatan kapasitas pengisian motor pompa. 6. Efesiensi yang dihasilkan > 90%. Gambar 5. Grafik Kapasitas Yang Diisi Vs Efesiensi Keterangan: waktu respon tipikal merupakan waktu respon PLC TPM 1A (1-35 milidetik) dan dapat ditulis sebagai berikut : Waktu respon total = waktu respon masukan + waktu respon eksekusi diagram tangga + waktu respon keluaran. Analisis dengan metode perhitungan efesiensi: Efesiensi (%) = waktu _ pengisian_ kapasitas_ motor / liter x100% Waktu _ pengisian_ tan gki / liter DAFTAR PUSTAKA [1]. W. W. John, Programmable Logic Controller, Fourth Edition, Prentice Hall, 1992.[2]. Clement-Jewery. K, Jeffcoat. J, PLC Workbook, Prentice Hall, 1995. [2]. Omron, Sysmac CPM Programming Manual, Omron Corporatioan, Jepang, 2001. [3]. Cahyono. A, PLC Untuk Instruktur Politeknik Se Indonesia, PEDC- ITS, 1997. [4]. GE Fanuc, Programmable Manual, GE Fanuc Automation, 1996 [5]. A. Kent. S, Design With Microprosessors for Mechanical Enggineers, McGraw Hill,1992. Efesiensi = 96,6 % Waktu pengisian motor 35 liter/1 menit. Bila tangki akan diisi sebanyak 20 liter : T pengisian tangki = waktu _ pengisian _ motor / 20 _ liter efisiensi Maka: 0.57 Waktu pengisian tangki = 0. 58 menit. 0.966 Antara waktu pengisian teoritis motor dengan waktu hasil penelitian ditunjukkan dalam tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Waktu Teoritis dan Hasil Penelitian Kapasitas yang diisi Waktu pengisian teoritis Waktu pengisian motor motor (menit) hasil penelitian (menit) 20 0,57 0,59 25 0,71 0,78 30 0,86 0,89 35 1 1,1 V. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut: 40

Jurnal Litek (ISSN: 1693-8097) Volume 11 Nomor 1, Maret 2014: hal. 36-40 41