PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA DARI MASA KE MASA Oleh : Sudarman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kini makin sulit percaya pada kejujuran para akuntan. Skandal skandal

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat telah mendokumentasi penurunan partisipasi di program

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saat ini profesi Akuntan Publik di Indonesia telah mengalami

BATANG TUBUH PENJELASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk secara jujur tanpa manipulasi dan terbuka untuk melaporkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Keterangan pemerintah pada sidang kali ini akan kami bagi dalam 3 (tiga) Bagian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari lulusan S1 akuntansi perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG PRAKTIK AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perizinan Usaha Bentuk Usaha. Kantor Akuntan Publik Faisal Riza.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PEDOMAN PELAKSANAAN AUDIT DANA KAMPANYE. NUR SYARIFAH Kepala Biro Hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pembinaan Akuntan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

BABS PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas tentang sedikitnya peminat akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. khususya di tingkat Pemerintah Daerah. Korupsi sebenarnya termasuk salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan perlu dijaga dan hal itu

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Publik terdaftar yang menyediakan jasa professional dibidang audit, pajak, dan konsultasi manajemen. Rekan-rekan Drs.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan berisikan data yang menggambarkan keadaan. keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

BAB I PENDAHULUAN. De Angelo (1981) dalam Kurnia et al. (2014) mendefinisikan kualitas. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory.

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. kode etik profesi. Snoeyenbos et al. (1983) telah menggambarkan ini sebagai

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 57 /DPbS tanggal 22 Desember 2005

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untu

No. 3/32/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pihak perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan. memiliki kompetensi yang memadai. Menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

Transkripsi:

PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA DARI MASA KE MASA Oleh : Sudarman ABSTRAKSI Akuntan publik diperlukan untuk mengurangi information asymmetry antara principal (pemilik) dengan agen (manager profesional) serta debitur. Agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal atau kreditur yang berakibat agen bertindak menguntungkan dirinya sendiri yang bukan merupakan bagian dari keinginan principal. Banyak peluang profesi akuntan publik kedepan karena hanya satu-satunya profesi diberi kewenangan oleh Depatemen Keuangan Republik Indonesia untuk memberikan jasa audit, diberlakukannya Undang-Undang Perseroan Terbatas, sector perbankan yang mewajibkan bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit dalam jumlah tertentu dan banyaknya fasilitas yang diberikan kepada Profesi Akuntan Publik untuk memberikan jasa profesinya. Yang tidak kalah pentingnya bahwa profesi Akuntan Publik di Indonesia jumlahnya sangat tidak sebanding dengan jumlah pengguna jasa profesi akuntan publik. Sedangkan tantangan berat yang mennghadang profesi ini meliputi perkembangan Profesi Akuntan Publik di Indonesia dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya tergolong lambat, hal ini akan menjadi tantangan berat dengan masuknya Akuntan Publik Asing ke Indonesia sehingga persaingan akan semakin berat, dilain pihak sulitnya calon-calon professional muda untuk mendapatkan sertifikat PPAk, CPA dibandingkan dengan Megara-negara maju. Kata kunci : Akuntan Publik, Peluang, Tantangan, Peran Aktif Akademisi PENDAHULUAN Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Akuntan publik diperlukan untuk mengurangi information asymmetry antara principal (pemilik) dengan agen (manager profesional) serta debitur. Agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal atau kreditur yang 1

berakibat agen bertindak menguntungkan dirinya sendiri yang bukan merupakan bagian dari keinginan principal. Banyak jasa yang ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik, mulai dari Jasa Audit, Jasa review, jasa atestasi, jasa pelaporan pajak sampai dengan pemeriksaan manajemen. Semua jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik tersebut tidak terlepas dari kinerja pemilik dan pimpinan Kantor Akuntan Publik serta auditor yang bekerja di Kantor Akuntan tersebut. Jumlah Akuntan Publik di Indonesia per 8 Mei 2012 menurut Departemen Keuangan Republik Indonesia sejumlah 1086 dari jumlah tersebut yang masih aktif sejumlah sebanyak 938, cuti sebanyak 56, pembekuan ijin 10 dan mengundurkan diri sebanyak 82. Profesi akuntan publik di tuntut untuk memberika jasa kepada publik, memenuhi kebutuhan pengguna jasa, memiliki integritas yang tinggi, memiliki kompetensi dan keahlian melalui pendidikan formal dan non formal, menjaga kepatuhan atas aturan dan standar serta menjaga independensi. Perkembangan Akuntan Publik di Indonesia tergolong lebih lambat dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya. Selain dari faktor jumlah Akuntan Publik dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan akan jasa dari Akuntan Publik tersebut jauh lebih sedikit juga dipengaruhi oleh Struktur usia akuntan publik di Indonesia yang berusia di atas 60 tahun sebesar 39% atau keseluruhan terdapat 67% yang berusia di atas 50 tahun, sedangkan tidak semua lulusan CPA menjadi akuntan publik atau hanya sekitar 26% yang menjadi akuntan publik. Selain dari beberapa faktor tersebut juga dipengaruhi oleh sulitnya ujian CPA dibandingkan dengan era sebelum tahun 1990an dan kemungkinan juga dipengaruhi juga oleh diberlakukannya UU Akuntan Publik yang memberikan sanksi pidana dan denda yang nilainya cukup signifikan, hal inilah yang menjadi faktor penghambat perkebangan jumlah akuntan publik di Indonesia. Akibat dari kondisi tersebut maka ketika akuntan publik yang berusia di atas 60 tahun sudah tidak berpraktek lagi, maka dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan akan terjadi penurunan jumlah akuntan publik yang sangat besar. 2

PELUANG PROFESI AKUNTAN PUBLIK Kebutuhan profesi akuntan publik ke depan akan semakin besar, sejak diberlakukannya sejumlah peraturan yang mewajibkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel, profesi akuntan publik memiliki prospek yang potensial dan bergengsi. Oleh karena itu kenyataan ini seharusnya menjadi peluang besar bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi atau program studi akuntansi untuk mengembangkan diri menjadi akuntan publik. Sebagaimana disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi Unpad, Prof.Dr. Ilya Avianti,SE,M.Si.Ak mengatakan bahwa setelah diberlakukannya Undang-undang tentang otonomi daerah maka diperlukan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel yang harus diaudit langsung oleh akuntan publik. Badan Pemeriksa Keuangan telah menyerahkan lapoean keuangan 33 propinsi dan lebih dari 580 kabupaten/kota ke Kantor Akuntan Publik (keynote speaker dalam National Accounting Week di Unpad) Undang-undang pemilu, juga mewajibkan adanya laporan keuangan yang harus diaudit oleh akuntan publik. Ada sekitar 38 partai politik nasional dan 6 parpol lokal di Nangroe Aceh Darussalam yang memerlukan jasa akuntan publik disamping itu juga dengan diberlakukannya Undang-undang Badan Hukum Pendidikan dan Badan Layanan Umum (BLU) perguruan tinggi negeri utamanya wajib diaudit oleh akuntan publik. Sejak Indonesia bergabung dengan Negara-negara G-20 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia saat itu menyepakati perlunya peningkatan akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan. Perkembangan akuntan publik di Indonesia yang tergolong rendah dibandingkan Negara-negara ASEAN memberikan peluang yang sangat besar bagi profesi ini. Statistik akuntan publik per 30 September 2009 berdasarkan umur akuntan publik adalah : 1 Jumlah Akuntan Publik 887 2 Akuntan Publik yang tidak aktif 89 3 Akuntan Publik yang aktif 798 3

Statistik akuntan publik berdasarkan kelompok umur adalah : No Kelompok Usia Jumlah Akuntan Prosentase publik 1 Usia 60 tahun ke atas 316 39.60% 2 Usia 50 s.d 60 tahun 224 28.07% 3 Usia 40 s.d 50 tahun 196 24.56% 4 Usia kurang dari 40 tahun 62 7.77% Total 798 100.00% Statistik akuntan publik berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan : No Jenis kelamin Jumlah Akuntan Prosentase publik 1 Laki-laki 773 88.00% 2 Perempuan 114 12.00% Total 887 100.00% Selain beberapa peluang tersebut di atas secara keseluruhan peluang profesi Akuntan publik meliputi : 1. Satu-satunya profesi yang diberi kewenangan untuk memberikan jasa audit oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) mewajibkan perseroan dengan aset di atas 50 milyard wajib di audit. 3. BPK akan melimpahkan audit keuangan Negara kepada akuntan publik baik langsung ataupun atas nama BPK 4. Perusahaan Terbuka berdasarkan Undang-undang hanya bisa di atudit oleh Akuntan Publik 5. Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah serta Perusahaan Daerah auditnya bisa dilakukan oleh akuntan publik 6. Audit dan Pelaporan di Sektor perpajakan 7. Sektor perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit dalam jumlah tertentu. 8. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang mewajibkan untuk melampirkan laporan keuangan auditan 9. Audit dana Kampanye, Pemilu 4

10. Audit dana hibah 11. Perusahaan yang terkait dengan penggunaan dana masyarakat 12. Dalam Wajib Daftar Perusahaan, mewajibkan perusahaan dengan nilai asset 25 milyard, wajib melampirkan Laporan keuangan yang telah diaudit (LKTP) 13. Dan lain-lain Besarnya peluang tersebut jika dibandingkan dengan jumlah akuntan publik di Indonesia masih sangat besar peluangnya, oleh karena itu akuntan publik dan caloncalon akuntan publik di Indonesia harus mewaspadai masuknya akuntan publik asing yang nota bene diperbolehkan praktek di Indonesia. Untuk melihat seberapa besar peluang akuntan publik di Indonesia, berikut adalah data perbandingan akuntan publik di negara-negara ASEAN pada tahun 2008 : Akuntan Publik di ASEAN tahun 2008 No. Negara Akuntan Publik Berizin CPA yidak/belum berpraktek jadi AP 1 Malaysia 2.410 54 2 Thailand 6.070-3 Singapore 862 14.261 4 Myanmar 319-5 Philipina 4.011 11.101 6 Indonesia 877 419 7 Vietnam 1.046 454 Beberapa fakta terkait Pendidikan Profesi Akuntan di Indonesia : 1. Di ASEAN, hanya di Indonesia yang mensyaratkan S1 Akuntansi masih harus menambah Pendidikan Profesi untuk bisa mengikuti CPA, sedangkan di Negara maju memang ada pendidikan profesi, tetapi S1 hanya 3 tahun dan beberapa mata kuliah di S1 dapat ditransfer ke program pendidikan Profesi. 2. Di Indonesia hanya S1 Akuntansi yang dapat mengikuti pendidikan profesi, sedangkan di Negara-negara maju seperti Audtralia dan Amerika Serikat pendidikan profesi justru menjadi solusi untuk menjembatani S1 dari berbagai jurusan untuk menjadi Akuntan (program penyetaraan). 5

3. Hihg barriers to entry to becaome an accountant mengankibatkan kebanyakan lulusan S1 tidak mampu meneruskan langsung ke program pendidikan profesi melainkan bekerja terlebih dahulu. 4. Pemenuhan kebutuhan akutan di pemerintah (Dept Keu) seringkali terkendala usia yang sudah melampaui persyaratan. Dengan melihat beberapa fakta akuntan publik di Indonesia dan segala permasalahannya tersebut, maka tidak ada lagi alasan bahwa bagi mahasiswa jurusan akutansi untuk tidak mau menjadi akuntan publik, sedangkan pemerintah (Departemen Keuangan) bersama-sama dengan IAPI harus segera merumuskan tentang kemungkinan-kemungkinan penyederhanaan ujian CPA dan perijinan untuk menjadi Akuntan Publik jika tidak ingin adanya serbuan besar-besaran akuntan public asing masuk ke Indonesia. Penyederhanaan ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah akuntan publik dengan tidak mengurangi kualitas, karena IAPI telah melakukan terobosan-terobosan besar dengan mengeuarkan Kode Etik dan Standar Profesi, Standar Pengendalian Mutu serta penegakan disiplin akuntan public dan yang tidak kalah pentingnya adalah telah dikeluarkannya Undang-undang Akuntan Publik No. 5 tahun 2011 yang dengan jelas dan tegas mengatur tentang persyaratan sampai dengan sanksi-sanksi akuntan public. TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK Tantangan profesi akuntan publik sebanding dengan peluangnya, hal ini terjadi karena : 1. Struktur akuntan publik di Indonesia yang berusia di atas 50 tahun mencapai 67% 2. Profesi akuntan publik tampaknya sudah tidak menarik lagi, yang ditandai dengan akuntan publik yang beralih profesi. 3. Tidak mejadi pilihan utama mahasiswa akuntansi untuk berkarir 4. Belum adanya kesiapan akuntan publik Indonesia dalam menghadapi era pasar global yang ditandai kurangnya penguasaan bahasa asing. 6

5. Perkembangan profesi akuntan public di Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. 6. Tidak semua lulusan CPA menjadi akuntan publik, hanya sekirat 26% yang menjadi akuntan publik Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya lulusan S1 Akuntansi yang bekerja di kantor akuntan publik atau membuka Kantor Akuntan Publik : 1. Selain harus mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) masih harus mengikuti ujian CPA. 2. Setelah memiliki setifikasi CPA tidak otomatis dapat Membuka Kantor Akuntan Publik, tetapi mereka hatus mempunyai pengalaman paling sedikit 1000 jam audit dalam 5 tahun terakhir dan tidak kalah pentingnya adaah harus mengurus ijin praktek yang dirasa tidak mudah. 3. Kantor Akuntan publik memiliki cara sendiri dalam menentukan besaranya gaji kepada auditornya. Perbedaan penggajian ini didasarkan pada besar kecilnya proyek klien yang ditangani kantor akuntan publik. 4. Kecilnya gaji auditor dibandingkan dengan gaji instansi lainnya memicu auditor untuk keluar masuk unatuk mencari peluang kerja yang lebih bagus. 5. Gaya kepemimpinan pemilik Kantor Akuntan Publik juga sangat mempengaruhi keinginan auditor untuk bertahan atau hanya sebatas mencari pengalaman kerja. 6. Beratnya sanksi yang diterapkan Undang-Undang Akuntan Publik Sedangkan tantangan Profesi Akuntan Publik di Era Globalisasi adalah : 1. Diberlakukannya liberalisasi Jasa Akuntansi di ASEAN dan harus ditindaklanjuti dengan MRA antar negara. 2. Adanya barrier to entry yang ketat akibat lamanya dan mahalnya pendidikan sesudah seseorang menyelesaikan S1 Akuntansi. 3. Terjadinya krisis global di seluruh dunia yang berdampak menunculnya ririko tentang pelaporan keuangan paupun hukum. 4. Meningkatnya kompleksitas pelaporan keuangan (nilai wajar, Standar lebih banyak menjadi Principled Based, bukan Ruled Based lagi 7

5. Audit dalam lingkungan global dan dinamis ; Banyak terjadinya merger dan akuisisi yang berskala Internasional; diberlakukannya IFRS dan ISA 6. Meingkatnya kebutuhan transparansi keuangan perusahaan secara tepat waktu dan interaktif yang diharapkan dapat disediakan oleh Akuntan Publik. Guna meminimalisadi tantangan tersebut maka diperlukan peran aktif Akademisi untuk meningkatkan daya saing profesi akuntan publik Indonesia yaitu dengan : 1. Melakukan Benchmark pendidikan nasional akuntansi dengan standar internasional yang ditetapkan IFAC Education committee 2. Mendorong akademisi untuk meng ubdate bahan ajar yang merefleksikan perubahan dunia yang riil dalam lingkungan bisnis agar dapat merefleksikan perkembangan baru seperti meningkatnya penggunaan IFRS, ISA, keputusan bisnis berbasis risiko, dan pelaporan nilai wajar. 3. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari perkembangan teknologi dalam pelaporan keuangan dan audit seperti extensible Business Reporting Language XBRL) dan Electronic Audit. (Dept Keu) PENUTUP Kebutuhan profesi akuntan publik di Indonesia ke depan semakin besar, sejak diberlakukannya sejumlah peraturan yang mewajibkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel baik di sektor publik maupun swasta, selain itu jumlah profesi akuntan publik dibandingkan dengan jumlah pengguna jasa sangat tidak sebanding, hal ini disebabkan kerena perkembangan jumlah profesi akuntan publik di Indonesia masih sangat lambat dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya. Data Departemen Keuangan per 8 Mei 2012 bahwa Jumlah Akuntan Publik Indonesia hanya sejumlah 1086, dari jumlah tersebut yang masih aktif hanya sejumlah 938, cuti 56, terkena pembekuan ijin 10 sedangkan yang mengundurkan diri sebanyak 82. Tantangan profesi akuntan publik sebanding dengan peluang yang ada. Tampaknya profesi akuntan publik sudah tidak menarik lagi, hal ini ditandai dengan akuntan publik yang beraliih profesi dan tidak menjadi pilihan utama mahasiswa 8

akuntansi untuk berkarir. Disamping itu untuk menjadi Profesi akuntan publik di Indonesia jauh lebih sulit dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat, harus berpendidikan formal S1 Akuntansi diikuti dengan kewajiban mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan masih harus mengikuti ujian CPA, setelah lulus CPA harus memiliki pengalaman minimal 1000 jam audit dalam 5 tahun terakhir, gaji auditor juga menjadi ancaman berat bagi Kantor Akuntan Publik karena ketentuan penggajian ditentukan berdasarkan jumlah proyek yang dikerjakan sehingga tidak menarik bagi lulusan S1 akuntansi untuk berkarir di Kantor Akuntan Publik, dan beratnya sanksi yang diterapkan oleh Undang-undang Akuntan Publik mengakibatkan tantangan berat bagi calon-calon profesi akuntan publik. Referensi : 1. www.ppajp.depkeu.go.id pusat pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik 3. Unpad.ac.id, national Accounting Week 4. Institut Akuntan Publik Indonesia 16 Oktober 2009 9