BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan suatu prestasi maksimal tidak hanya diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mendaki gunung adalah suatu kegiatan berpetualang di alam terbuka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih baik. Olahraga adalah kegiatan gerak tubuh yang sering dilakukan untuk mendapatkan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

2014 PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

2015 PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGEKSEKUSI PENALTI DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

PSIKOLOGI PELATIHAN FISIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hendra Dana, 2014

Ketegaran Mental (Mental Toughness) Oleh: Agus Supriyanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

TINGKAT SELF CONFIDENCE DALAM PERTANDINGAN FUTSAL ANTAR KELAS PADA MAHASISWA PJKR FKIP UNISMA BEKASI

2015 PENERAPAN BOLA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASING DALAM PERMAINAN FUTSAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya (Zakiah Daradjat, 1975). Keharmonisan antara fungsi jiwa dan tindakan dapat dicapai antara lain dengan menjalankan ajaran agama dan berusaha menerapkan norma-norma sosial, hukum, dan moral. Dengan demikian akan tercipta ketenangan batin yang menyebabkan timbulnya kebahagiaan di dalam dirinya. Definisi ini menunjukkan bahwa fungsi-fungsi jiwa seperti fikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan, harus saling menunjang dan bekerja sama sehingga menciptakan keharmonisan hidup, yang menjauhkan orang dari sifat ragu- ragu dan bimbang, serta terhindar dari rasa gelisah dan konflik batin. (http://serulinglando.blogspot.com/2012/01/konsepsi-kesehatan-mentalmenurut Daradjat.html) Menurut WHO (2008), kesehatan mental adalah suatu keadaan kesejahteraan yang mana tiap individu mampu mengoptimalkan kemampuannya, dapat mengatasi stress dalam hidupnya, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat serta dapat berkontribusi terhadap komunitasnya. Dengan kesehatan mental yang baik, individu akan dapat tampil optimal sesuai kapasitasnya serta produktif, yang pada gilirannya akan menunjang pada terciptanya masyarakat yang maju. Sebaliknya bila kesehatan mental seseorang rendah, orang akan sangat menderita, kualitas hidupnya buruk, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Harsono (1998) dikatakan kesalahan umum para pelatih adalah bahwa aspek kesehatan mental yang sangat penting artinya itu sering kali di abaikan atau tidak di perhatikan pada waktu melatih, oleh karena itu dalam mempersiapkan atletnya mereka hanya selalu menekankan pada penguasaan teknik, taktik serta pembentukan keterampilan yang sempurna Sepak bola adalah olahraga yang tergolong membutuhkan penampilan, kepercayaan diri yang tinggi dilapangan, baik menghadapi lawan maupun menghadapi sorakan para suporternya. Terutama pada saat usia dini, gejolak dalam diri seseorang pada umumnya masih berpengaruh dengan apa yang ada di sekitarnya. Dalam sepak bola juga dibutuhkan suatu kondisi jiwa yang baik terutama kondisi psikologinya dan mentalnya. Kesehatan mental merupakan faktor yang sangat mempengaruhi penampilan atlet baik di dalam pertandingan maupun di luar pertandingan. Dalam mencapai kesehatan mental tersebut seseorang juga akan dipengaruhi gangguangangguan yang dapat mengganggu kesehatan mentalnya. Adanya motto Mens sana in corpora sano yang merupakan semboyan hidup bangsa romawi terkesan bahwa tubuh yang sehat itu dianggap sebagai suatu presupposisi atau condisi sine Quanom, yang berupa manusia sempurna, terkait dua unsur bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Hal ini menunjukkan bahwa jasmani sehat atau sehat dengan mental sehat itu secara relatif dekat dengan integritas jasmani dan rohaniah ideal, yang merupakan pembagian dari dua unsur saja (dichotome) antara tubuh dan jiwa (Suyadi, 2006 : 13). Gangguan yang ditandai dengan kecurigaan dan sifat permusuhan yang berlebihan disertai perasaan yang di kejar-kejar. Gangguan dimana rasa cemas merupakan gejala utama atau rasa cemas dialami bila individu tidak menghindari situasi-situasi tertentu yang ditakuti, yang kesemuanya akan menimbulkan kejenuhan bahkan berakibat pada menurunnya kualitas fisik

orang tersebut. Menurut Noto Soedirjo, 1980 menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental adalah memiliki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang datang dari lingkungan. Gunarsa (1996 : 12) mengatakan sebagian besar atlet yang sukses mencapai puncak prestasi sebanyak 60% sampai 90% dipengaruhi oleh faktor psikologi atau mental dan kemampuan atlet menguasai kondisi psikologinya. Seorang atlet sering mengalami gejolak mental dan sering berada dalam situasi stress yang berpengaruh terhadap prestasinya, maka kesehatan mental harus dilatih dan di kelolah dengan sengaja, dengan bener, sistematik dan berencana, terutama keadaan mental saat pertandingan. Masalah kesehatan mental sangat penting kaitannya dalam prestasi belajar serta pertumbuhan dan perkembangan gerak seorang anak, karena pada saat itu mereka mempunyai karakteristik mulai kematangan dalam fisik dan fisiologis serta perkembangan dan minat melakukan aktivitas fisik (Suyadi, 2006 : 13). Dalam aktivitasnya sehari-hari seperti di sekolah sepak bola Aldas Prima seorang anak masih memiliki rasa minder, rasa takut keluar keringat, takut salah, hal ini dikarenakan adanya rasa tidak percaya diri. Misalnya ; seorang anak mengetahui bahwa ia tidak boleh menendang bola kegawang lawan karena posisinya yang kurang baik. Akan tetapi karena desakan penonton yang berteriak tendang, tendang, maka ia menendang bola ke gawang lawan. Tindakan itu dilakukan hanya untuk mengabulkan dan menggerakkan hati penonton. Dengan demikian dia merasa bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan terhadap penonton. Tanpa kebaikannya tersebut mungkin dia akan dicemooh oleh mereka, hal tersebut merupakan kejadian yang sangat ditakuti oleh sianak.

Dalam pelaksanaan di lapangan akan banyak terjadi kendala yang akan dialami atlet, disamping penampilan fisiknya kendala lain juga muncul pada saat latihan bahkan pada saat pertandingan. Kendala tersebut biasaanya muncul akibat penguasaan diri yang gagal dilakukan oleh atlet tersebut. Penyesuaian diri ini meliputi berbagai bentuk aktivitasnya, mulai dari bagai mana atlet tersebut bergaul dengan yang lain sampai dengan bagai mana atlet tersebut menyelesaikan masalahnya sendiri. Proses penyesuaian diri yang sukses akan dapat menghasilkan yang terbaik, namun sebaliknya proses penyesuaian diri yang gagal malah akan dapat menimbulkan konflik bagi dirinya maupun dengan yang lain. Berdasarkan pengamatan penulis, saat ini belum ada yang melakukan penelitian tentang analisis kesehatan mental atlet usia dini pada Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum 2012, tentunya analisis seperti ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesehatan mental atlet usia dini Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum. Alangkah baiknya kesehatan mental ini lebih di perhatikan dan ditingkatkan lagi agar prestasi yang di peroleh nantinya juga lebih maksimal dan lebih baik lagi dari hasil yang diperoleh saat ini. Sehingga Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum dimasa yang akan datang bisa menjadi barometer penelitian bagi sekolah sepak bola lainnya yang ada di Sumatera Utara. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut : faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan mental? Apakah kesehatan mental mempengaruhi prestasi atlet usia dini? Apakah usia mempengaruhi

kesehatan mental? Bagaimana tingkat kesehatan mental atlet usia dini Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum 2012? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah Analisis Kesehatan Mental Atlet Usia Dini Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum FC Kabupaten Batu Bara 2012. D. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yakni: 1. Bagaimana kondisi kesehatan mental atlet usia dini sekolah sepak bola Aldas prima Inalum Kabupaten Batu Bara 2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan mental atlet usia dini Sekolah Sepak Bola Aldas Prima Inalum FC Kabupaten Batu Bara 2012. F. Manfaat Penelitian

berikut: Bertolak dari tujuan di atas, penulis berharap penelitian ini mempunyai manfaat sebagai 1. Sebagai masukan bagi para pelatih olah raga untuk dapat merekrut calon atlet yang memiliki kesehatan mental yang baik. 2. Sebagai masukan kepada atlet usia dini untuk dapat menjaga serta merawat kesehatan mentalnya dengan baik. 3. Sebagai upaya untuk menambah dan memperluas wawasan tentang Kesehatan Mental. 4. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan teoritis dan empiris dalam bidang olahraga kesehatan. 5. Mengungkapkan suatu dari sekian banyak masalah dalam bidang olahraga dan kesehatan.