Aplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data

dokumen-dokumen yang mirip
Relasi Adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan

Relasi. Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A B. Notasi: R (A B).

MATEMATIKA DISKRIT RELASI

DEFINISI. Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A B. Notasi: R (A B).

R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251), (Cecep, IF323) }

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 2

Aplikasi Algoritma Branch and Bound dalam Pencarian Solusi Optimum Job Assignment Problem

Relasi dan Fungsi. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Matriks. Matriks adalah adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.

2. Matrix, Relation and Function. Discrete Mathematics 1

Relasi. Oleh Cipta Wahyudi

Optimalisasi Susunan Tempat Duduk Kereta Api Menggunakan Algoritma Greedy dan Program Dinamis

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penerapan Algoritma Transversal pada Graf dan Algoritma Pencocokan String dalam Sistem Jual-Beli Tiket Bioskop

Penerapan TSP pada Penentuan Rute Wahana dalam Taman Rekreasi

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri )

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

RELASI DAN FUNGSI. /Nurain Suryadinata, M.Pd

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Logika Permainan Sudoku

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Relasi dan Fungsi Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Penerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper

Matematika Diskret (Relasi dan Fungsi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Penerapan Graf pada PageRank

Penerapan Algoritma Brute Force pada Teka-teki Magic Square 3 x 3

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Menentukan Susunan Pengambil Tendangan Penalti dalam Skema Adu Penalti pada Pertandingan Sepak Bola dengan Algoritma Branch and Bound

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Optimasi Sistem Booking Hotel Online

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

RELASI DAN FUNGSI. Nur Hasanah, M.Cs

Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan

Matematika Komputasi RELASI. Gembong Edhi Setyawan

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Matriks, Relasi, dan Fungsi

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

Menyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial

Aplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming

Strategi Optimized Brute Force Pada Tent Puzzle Solver

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Ilustrasi Penggunaan Quaternion untuk Penanggulangan Gimbal Lock

Penerapan Algoritma Brute Force dan Backtracking pada Permainan Skycraper

Matriks, Relasi, dan Fungsi Teknik Neurofuzzy

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

Penerapan Relasi Rekursif dan Matriks dalam Partisi Bilangan Bulat

Penggunaan Algoritma Divide and Conquer Dalam Pewarnaan Graf

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Tutorial Belajar MySQL Part 4: Pengertian Relational Database

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Implementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer

Penerapan Graf dan Pohon dalam Permainan Dota 2

Adri Priadana ilkomadri.com. Relasi

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi

Aplikasi Graf dan Pohon Merentang untuk Pemilihan Kegiatan yang akan Dilakukan Seorang Individu

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA UD. SRI REJEKI SKRIPSI. Oleh

Penerapan Teknik Binary Search Tree Sebagai Alternatif Penyimpanan Data

Memecahkan Puzzle Hidato dengan Algoritma Branch and Bound

Matriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:

Teknik Informatika. Bab III: Perancangan BasisData

Algoritma Greedy dalam Artificial Intelligence Permainan Tic Tac Toe

Penerapan Pohon Keputusan pada Pemilihan Rencana Studi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Penerapan Teori Graf dan Kombinatorik pada Teknologi Sandi Masuk Terkini

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pembuatan Artificial Intelligence Permainan Reversi

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Materi 3 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

PENGANTAR BASIS DATA

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

Penerapan Scene Graph dalam Pemodelan Tiga Dimensi

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

APLIKASI POHON DALAM PENCARIAN CELAH KEAMANAN SUATU JARINGAN

Transkripsi:

Aplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data Calvin Aditya Jonathan 13513077 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia deus.caj@gmail.com Abstract Di zaman yang sudah modern ini, keperluan akan informasi sudah semakin tinggi. Manusia modern butuh informasi dalam jumlah besar dengan cepat. Tanpa sistem pengelolaan data yang baik, kebutuhan tersebut tidak akan terpenuhi. Sistem pengelolaan basis data relasional adalah salah satu solusi untuk masalah tersebut. Makalah ini membahasa tentang sistem pengelolaan basis data yang didasarkan pada konsep relasi tersebut berikut dengan keunggulannya dibandingkan sistem pengelolaan basis data lain. Keywords Basis Data, Data, Pengelolaan, Relasi. besar dengan cepat dan tepat sehingga cocok untuk berbagai bidang kehidupan manusia. II. LANDASAN TEORI 1. Relasi Pengertian relasi adalah suatu hubungan atau perkawanan antara elemen-elemen himpunan A dengan elemen-elemen himpunan B. Relasi biner adalah hubungan antara 2 elemen himpunan. Berikut adalah contoh relasi faktor dari : I. PENDAHULUAN Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi, kehidupan manusia sudah sangat bergantung kepada informasi. Jika informasi yang kita terima tidak cukup maka aktivitas yang akan kita lakukan menjadi terganggu. Contohnya jika kita tidak tahu informasi tentang jadwal kuliah hari ini. Informasi tersebut didapat dengan mengolah data. Karena pola kehidupan manusia saat ini sangat bergantung terhadap informasi, tingkat kebutuhan manusia terhadap sistem pengelolaan data yang baik dan mangkus juga sangat tinggi. Tanpa sistem pengelolaan data yang baik dan efisien, data yang begitu banyak tersebar di sekeliling kita akan sukar diolah menjadi informasi berguna. Tidak hanya itu, data yang diolah juga seringkali terdapat dalam jumlah yang sangat banyak sehingga kita memerlukan sistem yang tepat untuk menghindari kekacauan dalam pengolahan data. Hal ini mungkin tidak terlihat pada kehidupan seharihari, namun pada skala yang lebih besar sistem pengelolaan data sangat penting. Misalnya pada rumah sakit yang membutuhkan informasi secara cepat. Jika sistem pengelolaan data di rumah sakit tersebut buruk dan tidak mangkus, keberlangsungan aktivitas di rumah sakit akan sangat terpengaruh. Mungkin saja ada pasien yang namanya tercatat dua kali atau nomor urut pasien tidak teratur. Oleh karena itu, diciptakanlah basis data relasional. Metode tersebut menghungkan data dengan data lain seperti pada konsep relasi n-ary. Sistem pengelolaan basis data secara relasional dapat mengolah data dalam jumlah Gambar 1. Relasi R Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R. Pada Gambar 1, 2 dihubungkan dengan 4 sehingga dapat ditulis 2 R 4, sedangkan 3 tidak terhubung denga 4 sehingga dapat ditulis 3 R 4. Relasi di atas juga dapat ditulis sebagai R = { (2, 4), (2, 10), (3, 9), (5, 10) }. Relasi dapat direpresentasikan oleh berbagai metode, beberapa di antaranya: a. Diagram Panah Representasi relasi menggunakan diagram panah adalah seperti Gambar 1. b. Tabel Berikut contoh representasi relasi dengan tabel: Tabel I. Representasi Relasi Menggunakan Tabel A B 2 4 2 8 3 15 5 15 Kolom A adalah daerah asal dan kolom B adalah daerah hasil.

c. Matriks Relasi pada Tabel I dapat ditampilkan dalam bentuk matriks berikut: 1 menandakan ada relasi dan 0 jika tidak ada relasi. d. Graf Berarah Lain halnya dengan tiga cara representasi sebelumnya, graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Jika (a, b) maka dibuat busur dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul awal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex). Jika ada (a, a) R maka dibuat kalang atau loop pada simpul a. Contoh representasi relasi R = { (a, a), (a, b), (b, c) } menggunakan graf berarah: Gambar 2. Representasi Relasi dengan Graf Berarah Relasi biner memiliki beberapa sifat: a. Refleksif Relasi R pada himpunan A dikatakan refleksif jika (a, a) R untuk setiap a A. Relasi tidak refleksif jika ada a A sedemikian sehingga (a, a) R. b. Menghantar Relasi R pada himpunan A bersifat menghantar jika (a, b) R dan (b, c) R maka (a, c) R untuk a, b, c A. c. Setangkup Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika (a, b) R maka (b, a) R untuk a, b A. Relasi R tidak setangkup jika (a, b) R sedemikian sehingga (b, a) R. d. Tolak-setangkup Relasi R pada himpunan A tolak-setangkup apabila (a, b) R dan (b, a) R hanya jika a = b untuk a, b A. Jika ada (a, b) R dan (b, a) R untuk a, b A yang mana a berbeda dengan b maka R tidak tolak-setangkup. Relasi biner hanya menghubungkan dua buah himpunan, relasi yang menghubungkan lebih dari dua himpunan disebut relasi n-ary. Relasi n-ary memiliki derajat atau n. Jika n = 2 maka relasi tersebut adalah relasi biner. Relasi n-ary memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan basis data. Berikut adalah contoh relasi n-ary: Tabel II. Himpunan Nama, NIM, Jenis Kelamin, dan Asal Daerah Nama NIM Jenis Kelamin Asal Daerah Calvin 13513077 Laki-laki Jawa Barat Bobby 13511020 Laki-laki Jakarta Felicia 13510135 Perempuan Jawa Timur M = { (Calvin, 13513077, Laki-laki, Jawa Barat), (Bobby, 13511020, Laki-laki, Jakarta), (Felicia, 13510135, Perempuan, Jawa Timur) }. Relasi M adalah relasi n-ary berderajat 4 antara Nama, NIM, Jenis Kelamin, dan Asal Daerah. 2. Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan informasi. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghindari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga pembaharuan data yang rumit. Beberapa karakteristik basis data yang baik adalah sebagai berikut: - Struktur basis data mangkus dan sistematis - Redundansi data (data rangkap) sedikit atau tidak ada sama sekali - Kebutuhan ruang kecil (tidak memakan memori yang banyak) - Dapat dioperasikan dengan cepat III. BASIS DATA RELASIONAL 1. Pengertian Basis Data Relasional Sistem Pengelolaan Basis Data Relasional atau Relational Database Management System (RDMS) adalah sistem pengelolaan basis data yang menyimpan semua datanya dalam satu atau lebih tabel dua dimensi, yang mana setiap tabel merepresentasikan relasi antar data. Pengelolaan basis data secara relasional didasarkan pada konsep relasi n-ary. Contoh tabel pada basis data relasional: Tabel III. Contoh Relasi pada Basis Data Relasional Nomor KTP Nama Umur Pekerjaan 111 Calvin 30 Dokter 222 Andrew 31 Guru 333 Joseph 32 Polisi Pada tabel di atas kolom Nama, Umur, dan Pekerjaan merupakan atribut, sedangkan setiap baris merupakan data atau elemen relasi. Daerah asal dari suatu atribut adalah himpunan semua isi atribut tersebut.

2. Kunci Utama (Primary Key) Atribut khusus yang dapat mengidentifikasi secara unik elemen dari relasi disebut dengan kunci utama Pada Tabel II, nomor KTP adalah kunci utama karena setiap baris atau elemen relasi pasti memiliki nomor KTP yang berbeda. Setiap tabel atau relasi hanya memiliki satu kunci utama, jika ada lebih dari satu kemungkinan kunci utama maka kemungkinan-kemungkinan tersebut merupakan kunci kandidat (candidate key). 3. Kunci Komposit (Composite Key) Terkadang, satu atribut tidak cukup untuk mengidentifikasi setiap elemen relasi secara unik. Dalam kasus tersebut, kunci utama dapat terdiri dari gabungan atribut. Kunci utama yang terdiri dari dua atau lebih atribut disebut kunci komposit. Berikut adalah contoh kasus yang memanfaatkan kunci komposit: Tabel IV. Contoh Relasi yang Menggunakan Kunci Komposit Nama Mata Pelajaran Nilai Calvin Fisika 90 Bobby Fisika 95 Calvin Matematika 100 Bobby Matematika 85 Pada Tabel IV tidak mungkin menggunakan satu atribut saja sebagai kunci utama sehingga kunci utamanya menjadi kunci komposit berisi gabungan atribut nama dan mata pelajaran. 4. Kunci Asing (Foreign Key) Kunci asing adalah atribut atau gabungan atribut yang sama dengan kunci utama pada tabel atau relasi lain. Tujuan dari kunci asing adalah menghubungkan data-data pada suatu relasi atau tabel dengan relasi atau tabel lain. Contoh: Tabel V. Relasi dan Nama Nama 23 Alexander 47 Hans Tabel VI. Relasi, Mata Pelajaran, dan Nilai Mata Pelajaran Nilai 13 Bahasa Indonesia 75 13 Biologi 80 23 Fisika 85 23 Matematika 80 47 Biologi 70 47 Fisika 90 Kunci utama pada Tabel V adalah, kunci utama pada Tabel VI adalah gabungan dengan mata pelajaran, dan kunci asing Tabel VI adalah yang berfungsi untuk menghubungkan Tabel V dan Tabel VI. 5. Operasi Basis Data Relasional Pada sistem pengelolaan basis data relasional, kita dapat melakukan beberapa operasi terhadap basis data, beberapa di antaranya adalah: a. Seleksi Operasi ini digunakan untuk memilih baris yang memenuhi syarat tertentu pada basis data. Contoh: Pada Tabel IV dilakukan seleksi untuk baris yang atribut mata pelajarannya adalah Fisika, maka akan didapat (Calvin, Fisika, 90) dan (Bobby, Fisika, 95). b. Proyeksi Proyeksi digunakan untuk mengambil satu atau lebih kolom tertentu dari sebuah tabel, jika ada kombinasi nilai yang sama maka hanya diambil satu kali saja. Contoh: Tabel VII. Relasi, Nama, dan Hobi Nama Hobi Berenang 3 Jonathan Bermain piano 7 Freddy Membaca Sepak bola 3 Jonathan Memasak Jika dilakukan operasi proyeksi untuk dan Nama terhadap Tabel VII maka hasilnya adalah: Tabel VIII. Hasil Operasi Proyeksi Terhadap Tabel VI Nama 3 Jonathan 7 Freddy c. Join Operasi ini menggabungkan dua buah relasi atau tabel jika memiliki atribut yang sama. Contohnya, jika kita melakukan operasi join terhadap Tabel V dan Tabel VI maka kita akan mendapatkan: Tabel IX. Hasil Operasi Join Terhadap Tabel V dan Tabel VI Nama Mata Pelajaran Nilai Bahasa Indonesia 75 Biologi 80 23 Alexander Fisika 85 23 Alexander Matematika 80 47 Hans Biologi 70 47 Hans Fisika 90 6. Aplikasi Lebih Lanjut Pada dasarnya, aplikasi basis data relasional adalah untuk membuat struktur penyimpanan data yang mudah di tambah, baca, perbaharui, dan hapus. Di samping empat fungsi dasar tersebut, ada beberapa aplikasi lanjutan yang

lebih kompleks, beberapa di antaranya adalah: a. Kontrol Konkurensi Misalkan pada situs pemesanan tiket pesawat ada penerbangan dengan satu sisa kursi kosong dan ada dua orang yang ingin memesan tiket untuk penerbangan tersebut pada saat yang bersamaan. Jika kedua orang tersebut menekan tombol pesan pada saat bersamaan, sistem yang baik seharusnya memberikan kursi kosong kepada salah satu pemesan dan menampilkan pesan penerbangan sudah penuh kepada pemesan yang lain. Hal ini dimungkinkan oleh kontrol konkurensi. Tanpa kontrol konkurensi, sistem pemesanan tiket pesawat tersebut mungkin dapat menjumpai error yang dapat berakibat fatal. b. Kontrol Transaksi Sebuah transaksi adalah kumpulan aksi atau operasi terhadap basis data, contohnya menghapus dan menambah data. Dalam sebuah transaksi biasa, semua aksi yang termasuk dalam transaksi tersebut harus dijalankan dengan sukses, jika tidak maka basis data akan di roll back atau dikembalikan seperti keadaan semula sebelum transaksi. Lain halnya dengan nested transaction atau transaksi bersarang. Pada transaksi bersarang, setiap aksi merupakan sub-transaksi sehingga jika transaksi gagal maka hanya aksi yang tidak dapat dijalankan yang di roll back, aksi yang sudah berhasil dijalankan tidak terpengaruh. c. Integritas Referensial Integritas referensial adalah konsep dalam basis data yang memastikan relasi antar tabel tetap konsisten. Ketika sebuah tabel atau relasi memiliki kunci asing terhadap tabel lain, integritas referensial tidak memperbolehkan pengguna untuk memasukkan data tambahan ke tabel yang memiliki kunci asing tersebut kecuali ada data yang koresponden dalam tabel yang terhubung. Contohnya adalah sebagai berikut: Tabel X. Relasi Pegawai dan Manajer Pegawai Bobby Freddy Steven Tabel XI. Tabel Manajer Manajer Calvin Juan Felicia Manajer 1 Calvin 2 Juan 3 Felicia Misalkan Tabel X memiliki kunci asing Manajer, jika pengguna ingin menambah data ke Tabel X maka sistem akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap Tabel XI untuk memastikan nilai atribut manajer yang ingin ditambahkan ada atau tidak. Contohnya jika pengguna menambahkan (Alexander, Hans) ke Tabel X maka sistem akan mengembalikan error karena Hans tidak ada pada Tabel XI. Jika Tabel XI diperbaharui maka semua data yang berhubungan pada Tabel X harus diperbaharui juga. Hal yang sama dilakukan untuk penghapusan, jika ada data manajer yang dihapus dalam Tabel XI maka setiap pegawai dengan manajer tersebut harus dihapus dari Tabel X. Contohnya jika pada Tabel XI (2, Juan) diganti menjadi (2, Hans) maka pada Tabel X (Freddy, Juan) akan berubah menjadi (Freddy, Hans). Jika (1, Calvin) dihapus dari Tabel XI maka pada Tabel X (Bobby, Calvin) juga akan dihapus. 7. Keuntungan Pengelolaan Basis Data Relasional Beberapa keunggulan pengelolaan basis data relasional adalah sebagai berikut: a. Data hanya disimpan sekali saja. Karena adanya relasi antar tabel melalui kunci asing, data tidak perlu dimasukkan berkali-kali, cukup dimasukkan ke satu tabel saja dan tabel lain yang terhubung akan secara otomatis ter-update. Hal ini membuat basis data relasional tidak memakan disk storage yang besar dan membuat perubahan terhadap basis data mudah dilakukan. b. Keamanan yang lebih baik. Akses masing-masing tabel dalam basis data relasional dapat diatur sesuai dengan status pengguna. Sebagai contoh, seorang resepsionis dapat melihat rincian profil pegawai tetapi tidak dapat melihat gaji mereka. Contoh lain adalah seorang salesman dapat melihat hasil penjualan timnya tetapi tidak dapat melihat hasil penjualan tim lain. c. Mudah dimodifikasi untuk keperluan mendatang. Karena data disimpan dalam tabel-tabel terpisah, akan sangat mudah untuk menambah data yang sekarang belum diperlukan tetapi akan diperlukan di masa depan. Contohnya adalah menambahkan manajer pada Tabel XI. Meskipun tabel lain belum menggunakan data yang baru saja ditambahkan, hal tersebut akan memudahkan penambahan data ke Tabel X. Sebuah basis data dengan flat file tidak bisa melakukan hal ini.

IV. KESIMPULAN Pengelolaan basis data dengan konsep relasi memegang peranan penting di zaman modern ini karena dapat memenuhi kebutuhan manusia akan pengolahan data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Dengan menggunakan sistem pengelolaan basis data relasional, kita dapat menghindari duplikasi data, menjaga konsistensi data dan relasi antar tabel, pengamanan yang lebih baik, dan lebih mudah untuk memperbaharui basis data. Hal-hal tersebut menjadikan sistem pengelolaan basis data relasional lebih unggul dibandingkan dengan sistem pengelolaan basis data lainnya. V. UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat-nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Aplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Rinaldi Munir, MT dan Harilili S., M.Sc. atas pengajaran dan bimbingannya selama satu semester kuliah Matematika Diskrit karena ilmu yang didapat penulis sangat membantu dalam pengerjaan makalah ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman atas dukungan, masukan, dan doa yang telah mereka berikan. DAFTAR PUSTAKA [1] Ambler, Scott. Relational Databases 101: Looking at the Whole Picture. 9 Desember 2014. http://www.agiledata.org/essays/relationaldatabases.html. [2] Anonim. A Relational Database Overview. 9 Desember 2014. https://docs.oracle.com/javase/tutorial/jdbc/overview/database.html. [3] Anonim. Advantages of A Relational Database. 9 Desember 2014. http://www.teachict.com/as_as_computing/ocr/h447/f453/3_3_9/database_design/ miniweb/pg8.htm. [4] Chapple, Mike. Referential Integrity. 9 Desember 2014. http://databases.about.com/cs/administration/g/refintegrity.htm. [5] Lozano, Fernando. Introduction to Relational Database Design. 9 Desember 2014. http://www.edm2.com/0612/msql7.html. [6] Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Informatika, Bandung: 2010 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 9 Desember 2014 Calvin Aditya Jonathan 13513077