BAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB 3. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.

: Kasar pada sebelah bawah daun

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

III. BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan pertanaman tebu di PT. Gunung Madu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Transkripsi:

17 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang diuji terdiri atas 10 galur hasil mutasi gen dan 2 varietas pembanding, seperti berikut: A Galur 1 = PMG 01/Psj B Galur 2 = PMG 02/Psj C Galur 3 = PMG 03/Psj D Galur 4 = PMG 04/Psj E Galur 5 = PMG 05/Psj F Galur 6 = PMG 06/Psj G Galur 7 = PMG 07/Psj H Galur 8 = PMG 08/Psj Y Galur 9 = PMG 09/Psj K Galur 10 = PMG 10/Psj L M Varietas = Varietas = Limboto Lokal Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdapat 36 petak perlakuan. Perlakuan ditandai dengan kode pemulia yaitu huruf A sampai M. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Kering Dataran Tinggi Iklim Basah (LKDTIB) di Dusun Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli,

18 Provinsi Bali, dengan curah hujan rata-rata 2.899 mm tahun -1 dan ketinggian 750 meter dpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus tahun 2014 sampai bulan Pebruari 2015. Beberapa variabel yang diamati dianalisis di Balai Penelitian Tanah (Jalan Tentara no. 12) Bogor, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar. 4.3 Bahan dan Alat Penelitian 4.3.1 Bahan-bahan penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi gogo, pupuk kandang sapi, Urea, Ponska, dan bahan-bahan yang digunakan dalam analisis meliputi bahan kimia untuk analisis tanah, kandungan hara daun, kandungan gula total daun, dan gula pereduksi daun. 4.3.2 Alat-alat penelitian Alat-alat yang digunakan antara lain alat pengolahan tanah (traktor, cangkul, sabit, tugal, caplak), meteran, timbangan, kadar air, tali rafia, amplop, kantong plastik, alat tulis, hand refraktometer, chlorophyll meter, pisau, gunting, ember, timbangan analitik, oven, lampu nion, cawan, dan alat-alat yang digunakan untuk analisis di Laboratorium. 4.4 Pelaksanaan Penelitian 4.4.1 Persiapan lahan Tanah diolah sebanyak 2 kali dengan menggunakan traktor pada pengolahan pertama dan pada pengolahan ke dua menggunakan cangkul. Pada pengolahan tanah ke dua dilakukan pembentukan petak dengan ukuran 4 m x 5 m.

Jarak antar petak perlakuan 0,5 m dan jarak antar ulangan 1,0 m. Denah tata letak petak percobaan di lapangan disajikan pada Gambar 4.1. 19 A K F E 0,5 m C G Y H I L B M D A H F Y 1,0 m C D G L 0,5 m II E M K B 1,0 m G D C M Y K F E 0,5 m A H B L III Selatan Utara Keterangan: A (PMG 01/Psj), B (PMG 02/Psj), C (PMG 03/Psj), D (PMG 04/Psj), E (PMG 05/Psj), F (PMG 06/Psj), G (PMG 07/Psj), H (PMG 08/Psj), Y (PMG 09/Psj), K (PMG 10/Psj), L (Varietas Limboto), M (Varietas Lokal) Gambar 4.1 Denah Tata Letak Percobaan di Lapangan

20 4.4.2 Penanaman Penanaman dilakukan secara tugal dengan 3 butir benih per lubang pada kedalaman 5 cm. Jarak tanam yang digunakan yaitu 25 cm x 25 cm, sehingga ada 320 rumpun per petak. Tata letak tanaman disajikan pada Gambar 4.2 25 cm 4,00 m m 25 cm 5,00 m Keterangan: Ukuran petak = 4,00 m x 5,00 m X = sampel pengamatan = ubinan dengan ukuran 1,50 m x 2,00 m atau (6 x 8 ) rumpun. Gambar 4. 2. Tata Letak Ubinan dan Sampel Tanaman yang Diamati

21 4.4.3 Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan cara sebar berdasarkan dosis rekomendasi umum yang berlaku menurut Permentan 40 Tahun 2007 untuk per ha (200 kg urea, 300 kg ponska, 500 kg organik), dengan tahapan pemberian pupuk sebagai berikut: pupuk kotoran sapi ditebar sebelum tanam, pupuk dasar (5-7 hst) = 1/3 dosis Urea + 1/2 dosis Ponska/ha, pupuk susulan I (4 Mst) = 1/3 dosis Urea + 1/4 dosis Ponskal/ha, pupuk susulan II (7 Mst) = 1/3 dosis Urea+ 1/4 dosis Ponska/ha. 4.4.4 Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman yang dilakukan pada umur 1-3 minggu setelah tanam, penyiangan gulma dan pengendalian hama penyakit. Penyiangan dilakukan 3 kali secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan yaitu pada umur 3, 6, dan 9 minggu setelah tanam. Pengendalian penyakit dilakukan secara intensif sesuai Pengendalian Hama Terpadu (PHT). 4.5 Panen Panen dilakukan pada masak fisiologis yang ditandai dengan buah sudah berwarna kuning atau 90% tanaman padi di masing-masing petak telah menguning. Hasil panen yang diambil adalah petak percobaan seluas 1,5 m x 2 m atau (6 rumpun x 8 rumpun). Hasil panen langsung dimasukkan dalam karung untuk mencegah kehilangan hasil karena tercecer pada saat panen. Panen dilakukan dengan gunting yang tajam untuk mengurangi getaran, sehingga kerontokan gabah dapat dihindari.

22 4.6 Variabel Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan, hasil dan variabel pendukung. Variabel tersebut adalah: 1. Bentuk rumpun tanaman dilihat dari kompak/berseraknya pertunasan, tegak/terkulainya daun diukur dengan penggaris derajat (elevasi daun) pada umur 60 hari setelah tanam (hst) di daun kedua dari pucuk. 2. Tinggi tanaman fase vegetatif (umur 60 hari dan 73 hari), diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun paling atas yang ditegakkan. 3. Jumlah anakan vegetative ditentukan dengan menghitung 10 (sepuluh) rumpun tanaman sampel yang ditentukan secara acak di dalam petak untuk masing-masing ulangan, kemudian dirata-ratakan. 4. Umur berbunga 50% dihitung jumlah hari mulai dari tanggal tanam sampai 50% dari rumpun berbunga. 5. Jumlah anakan produktif dihitung pada semua anakan yang keluar malainya, dihitung pada saat tanaman berumur 80% masak (bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman). 6. Umur panen dihitung dari hari tanam benih, sampai pada saat tanaman telah menguning atau masak 90%. 7. Bobot 1000 butir dihitung dengan cara menimbang 1000 butir gabah isi dan ukur kadar airnya segera setelah penimbangan. Data kadar air pada saat penimbangan tersebut, hitung berat 1000 butir gabah pada kadar air 14 % dengan rumus sebagai berikut:

(100 Kadar Air gabah)% Bobot 1000 butir KA 14% = ------------------------------ x Berat 1000 butir (100 14)% 23 8. Panjang malai diperoleh dengan mengukur 10 malai pada 10 rumpun tanamam sampel yang ditentukan secara acak di dalam petak untuk masing-masing ulangan, kemudian dirata-ratakan. 9. Jumlah gabah isi/malai dihitung jumlah gabah isi dari 3 rumpun contoh yang diambil secara acak pada arah diagonal, kemudian bagi dengan jumlah malai dari 3 rumpun contoh tersebut. 10. Jumlah gabah hampa/malai dihitung jumlah gabah hampa dari 3 rumpun contoh yang diambil secara acak pada arah diagonal, kemudian bagi dengan jumlah malai dari 3 rumpun contoh tersebut. 11. Hasil gabah kering giling (GKG) (ton/ha), pengukuran berat kering giling adalah: (100 Kadar Air gabah)% = ----------------------------------- x 10.000/luas plot x berat ubinan. (100 14)% 12. Kandungan Air Relatif (KAR) daun, diukur dengan cara mengambil sampel daun sebanyak tiga helai, kemudian dimasukkan ke dalam termos berisi es. Tiga lembar contoh daun tersebut diambil 18 potongan daun menggunakan gunting, kemudian ditimbang berat segarnya (BS). Setelah ditimbang, potongan-potongan daun tersebut dimasukkan ke dalam cawan berisi air dan disinari dengan cahaya fluorescent 40 watt pada suhu kamar selama lima jam. Setelah itu potongan-potongan daun diangkat, air yang masih menempel dibersihkan hati-hati memakai tissue kemudian ditimbang berat turgidnya

(BT). Setelah itu potongan-potongan daun tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 70 0 C selama 24 jam lalu ditimbang beratnya (BKO) di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Nilai KAR dihitung dengan rumus: Berat segar (BS) berat kering oven (BKO) KAR = -------------------------------------------------------- X 100%. Berat turgid (BT) berat kering oven (BKO) 24 13. Kandungan klorofil daun diukur dengan alat chlorophyll meter SPAD-502. Pengukuran dilakukan pada daun, dengan cara mengukur 10 helai daun secara acak pada masing-masing perlakuan, kemudian tiap-tiap daun diukur sebanyak 10 titik. Dengan menekan tombol average pada alat bersangkutan, diperoleh angka rata-rata kandungan klorofil daun bersangkutan. Pemilihan titik contoh dilakukan sedemikian rupa agar tidak mengenai tulang daun. 14. Kandungan zat endogen tanaman meliputi, gula total, gula pereduksi dan sukrosa daun, untuk pengambilan sampel dilakukan sekali menjelang pembungaan. Kandungan gula total, gula pereduksi dan sukrosa daun dianalisis untuk mengetahui kecukupan fotosintat untuk menginduksi terjadinya bunga. Analisis dikerjakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayanan. Prosedur analisis gula total, gula pereduksi dan sukrosa daun mengikuti metode Apriantono et al. (1994) yaitu gula total dengan menggunakan metode Anthrone, gula pereduksi dengan metode Nelson-Somogyi, sedangkan kandungan sukrosa dihitung dari gula total dikurangi gula pereduksi dikalikan 0,95.

25 15. Berat Kering Oven Akar dan panjang akar, sampel diambil pada saat panen kemudian diukur panjangnya kemudian dioven dan ditimbang. 16. Analisis tanah diambil pada 10 titik sampel diambil secara acak dari hamparan lahan kering yang hampir seragam pada kedalaman 0-20 cm dan selanjutnya dianalisis di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Jl. Tentara Pelajar no 12 Bogor. Pengujian kandungan unsur hara pada tanah, dilakukan sebelum penelitian dengan metode sebagai berikut: N (Metode Kjeldhall), P dan K (Metode Bray 1), KTK ( Metode ekstraksi NH4, OAc.1 N.pH7), C-Organik (Metode Walkey & Black) dan ph dengan ph meter (Sudjadi et al., 1971). 4.7 Analisis Data Data yang dikumpulkan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) sesuai dengan rancangan yang digunakan. Apabila hasil yng diperoleh menunjukkan pengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap variabel yang diamati, maka dilanjutkan dengan uji beda nilai rata-rata menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT taraf 5%). Uji korelasi sebagai lanjutan analisis untuk melihat keeratan hubungan antar variabel pendukung hasil akhir (Gomez dan Gomez, 2007).