BAB II RENCANA STRATEGIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pembangunan Nasional dan Daerah

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Tahun Latar Belakang

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 BAB II RENCANA STRATEGIS Rencana strategis merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis dan implementatif serta menjabarkan strategi pembangunan yang akan dijalankan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah provinsi Kepulauan Riau dalam rangka mengoptimalisasikan pemanfaatan dan pengembangan berbagai potensi dan sumber daya yang tersedia di Provinsi Kepulauan Riau.Rencana strategis akan menjamin konsistensi perumusan kondisi dan permasalahan daerah, arah kebijakan,pembuatan strategi,sampai kepada pemilihan program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Di dalam Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 dijabarkan pernyataan visi, pernyataan misi, dan program dan kegiatan strategis tersebut adalah sebagai berikut : A. VISI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Visi Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Kepulauan Riau adalah Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah Yang Berkualitas Visi tersebut disusun dalam rangka mendukung terwujudnya visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015, yaitu Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia Dan Ramah Lingkungan. Dalam rangka meningkatkan intensitas dan kapasitas pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau memposisikan diri dan berupaya untuk meningkatkan penguatan kelembagaan yang ditempuh melalui penajaman tugas, fungsidan tata kerjanya sehingga dapat memberikan output dan outcome sebagaimana yang diharapkan. 20

Untuk mewujudkan hal tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau harus memiliki, antara lain : 1. Kewenangan yang dimiliki didasari pada ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Karakteristik, potensi dan kebutuhan. Hal ini didasarkan pada kondisi serta kebutuhan secara nyata dan spesifik sehingga dapat dirumuskan fokus substansinya yang menjadi fungsi pengawasan yang harus dilakukan. 3. Ketersediaan sumber daya yang didasarkan pada dukungan sumberdaya dalam pelaksanaan fungsi, terutama ketersediaan tenaga yang profesional dan dukungan anggaran. 4. Pengembangan pola kerja sama yang didasarkan pada potensi lingkungan organisasi. Dengan memiliki keempat aspek tersebut di atas diharapkan dapat menentukan keberadaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau, sehingga pembangunan yang efisien dan efektif dapat terwujud. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau memberikan gambaran suatu cita-cita ke depan yang didasarkan pada paradigma pembangunan yang beroriantasi masa depan, sekaligus memperhitungkan kecenderungan perubahan lingkungan internal Pemerintah Daerah dan lingkungan eksternal baik lokal maupun regional dan nasional. B. MISI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Untuk mewujudkan visi Bappeda tersebut diatas, diperlukan langkah yang tergambar pada misi Bappeda, yaitu : 1. Menyusun rencana pembangunan daerah yang berkualitas; 2. Melaksanakan pengendalian yang efektif terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah; 3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama guna mempercepat pembangunan daerah. 21

Misi merupakan langkah utama sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda yang dimaksudkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Bappeda sebagai unit kerja, bertanggung jawab untuk menghasilkan pembangunan daerah dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan proses sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004. C. TUJUAN Tujuan Bappeda Provinsi Kepulauan Riau sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan serta tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagai unit kerja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi ; 2. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah; 3. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan pembangunan di lingkungan pemerintah provinsi dan kab/kota se-provinsi Kepulauan Riau 4. Meningkatkan kapasitas organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau 5. Terintegrasinya data se-provinsi Kepulauan Riau sebagai informasi D. SASARAN STRATEGIS Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah dirumuskan, maka disusun sasaran sebagai berikut : I. Tujuan : Meningkatkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi Sasaran : 1. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana jangka menengah dan tahunan; 2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergiantara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan SKPD provinsi; 22

3. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan kabupaten/kota; 4. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan nasional; 5. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan dan rencana tata ruang. II. Tujuan : Terwujudnya pembangunan daerah yang mampu menjawab aspirasi masyarakat. Sasaran : 1. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah. III. Tujuan : Meningkatkan konsistensi pelaksanaan pembangunan di lingkungan pemerintah provinsi dan kab/kota se Provinsi Kepulauan Riau. Sasaran : 1. Adanya konsistensi antara pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disusun. IV. Tujuan : Meningkatnya kapasitas organisasi Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Sasaran : 1. Meningkatnya kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia perencana 2. Meningkatnya Mekanisme Kerja Internal Organisasi 3. Meningkatnya kualitas persentase evaluasi dan monitoring V. Tujuan : Terintegrasinya data se-provinsi Kepulauan Riau sebagai informasi Sasaran : 1. Adanya data yang terintegrasi sebagai informasi 23

E. INDIKATOR KINERJA Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan, maka disusun indikator kinerja dalam kurun waktu 2010-2015 tiap tahunnya yang meliputi : I. Sasaran : Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana jangka menengah dan tahunan Indikator : 1. Persentase keselarasan RPJMD Provinsi yang terdapat di RKPD Provinsi : a) Keselarasan tujuan dan sasaran di RPJMD Provinsi yang terdapat di RKPD Provinsi. b) Keselarasan indikator kinerja di RPJMD Provinsi yang terdapat di RKPD Provinsi. c) Keselarasan program/kegiatan di RPJMD Provinsi yang terdapat di RKPD Provinsi. d) Keselarasan target di RPJMD Provinsi yang terdapat di RKPD Provinsi. II. Sasaran Indikator : Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan SKPD provinsi. : 1. Persentase keselarasan RPJMD Provinsi dengan Renstra SKPD Provinsi; RKPD Provinsi dengan Renja SKPD; Penetapan KinerjaProvinsi dengan PK SKPD Provinsi; IKU Provinsi dengan IKU SKPD : a) Keselarasan RPJMD Provinsi dengan Renstra SKPD b) Keselarasan RKPD Provinsi dengan Renja SKPD c) Keselarasan Penetapan Kinerja Provinsi dgn Penetapan Kinerja SKPD d) Keselarasan IKU Provinsi dengan IKU SKPD 24

III. Sasaran : Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan kabupaten/kota; Indikator : Persentase keselarasan RPJMD Provinsi dengan RPJMD Kabupaten/Kota IV. Sasaran : Terwujudnya keterkaitan antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan nasional Indikator : 1. Persentase keselarasan RPJMD Provinsi dengan RPJMN dan RKPD Provinsi dan RKP: a) Persentase keselarasan RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 dengan RPJMN Tahun 2010-2014 b) Persentase keselarasan RKPD Provinsi dan RKP V. Sasaran : Terwujudnya keterkaitan antara rencana pembangunan dan rencana tata ruang Indikator : 1. Persentase keselarasan program/kegiatan antara RPJM Provinsi dan RTRW Provinsi VI. Sasaran Indikator VII. Sasaran : Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah : 1. Persentase usulan kelompok masyarakat dalam Musrenbang yang diakomodir a) Persentase usulan kelompok masyarakat dalam Musrenbang yang diakomodir. : Adanya konsistensi antara pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disusun Indikator : 1. Persentase pelaksanaan program yang sesuai dengan 25

VIII. Sasaran Indikator IX. Sasaran Indikator : Meningkatnya kualitas persentase evaluasi dan monitoring : 1. Persentase evaluasi dan monitoring yang sesuai dengan SOP. : Adanya data yang terintegrasi sebagai informasi : 1. Persentase SKPD yang datanya terintegrasi dengan data Bappeda. 26

Selanjutnya tujuan dan sasaran rencana kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerahtahun 2013 yang telah ditetapkan berdasarkan keterkaitannya dengan misi pembangunan dapat dilihat sebagai berikut: Misi I : Menyusun rencana pembangunan daerah yang berkualitas TujuanStrategis 1. Meningkatkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi 1.1 Sasaran Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana jangka menengah dan tahunan. 1.2 Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan SKPD provinsi. 1.3 Terwujudnya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara rencana pembangunan provinsi dan rencana pembangunan kabupaten/kota. 1.4 Terwujudnya keterkaitan antara rencana pembangunan dan rencana tata ruang. 1.5 Terwujudnya keterkaitan antara rencana pembangunan dan rencana tata ruang. 2 Terwujudnya pembangunan daerah yang mampu menjawab aspirasi masyarakat 2.1 Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah 27

Misi II: Melaksanakan pengendalian yang efektif terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah TujuanStrategis 1. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan pembangunan di lingkungan pemerintah provinsi dan kab/kota se Provinsi Kepulauan Riau. Sasaran 1.1 Adanya konsistensi antara pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disusun. 2. Meningkatkan kapasitas organisas ibadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau. 2.1 2.2 2.3 Meningkatnya kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia perencana. Meningkatnya Mekanisme Kerja Internal Organisasi. Meningkatnya kualitas persentase evaluasi dan monitoring Misi III: Meningkatkan koordinasi dan kerjasama guna mempercepat pembangunan daerah TujuanStrategis 1. Terintegrasinya data se- Provinsi Kepulauan Riau sebagai informasi Sasaran 1.1 Adanya data yang terintegrasi sebagai informasi. F. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Guna mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka ditetapkan strategidanarahkebijakan sebagai berikut: 1. STRATEGI 1) Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kelembagaan. 2) Pemberdayaan aparatur perencana sesuai dengan kompetensinya. 3) Menyusun pembangunan yang rasional, proporsional, transparan dan akuntabel. 28

4) Optimalisasi koordinasi dan sinkronisasi pembangunan daerah dengan stakeholders terkait. 5) Merencanakan dan menjalin kerjasama pembangunan dengan pihak-pihak berkompeten dalam pembangunan. 6) Membuka peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pihak ketiga untuk menjalin kerjasama. 2. KEBIJAKAN 1) Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan. 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur perencana. 3) Penyusunan dokumen yang komprehensif. 4) Perumusan jaringan dan pengendalian yang transparan, partisipatif dan dinamis. 5) Membangun kerjasama pembangunan antar daerah, pusat, swasta dan luar negeri. 6) Menjalin koordinasi lintas sektoral dan antar pelaku pembangunan secara harmonis. 29