BAB V KONSEP. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Dasar dari perencanaan dan perancangan Kos Kosan Hotel ini adalah konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALIS IS. IV.1. Pendekatan Perancangan Arsitektural Terhadap Topik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP. berkunjung menjenguk anaknya. Kostel yang mengangkat tema mengefisiensikan energi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

46 Andhy Setiawan

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

Transkripsi:

BAB V KONSEP V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kos Kosan Hotel ini adalah konsep yang didapatkan dari hasil menganalisis aspek manusia, lingkungan dan tapak, serta bangunan. Konsep juga mempertimbangkan topik Sustainabilty dan Water Efficiency. Diharapkan konsep yang telah didapatkan dapat menjadi pedoman dalam medesain Kos Kosan Hotel ini, sehingga desain Kos Kosan Hotel ini akan dapat menjawab permasalahan dari aspek manusia, lingkungan dan tapak, bangunan, serta topik Sustainabilty, Water Efficiency. V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.2.1. Bentuk bangunan Bentuk yang sesuai dengan tapak dan fungsi serta efisiensi penggunaan lahan adalah bentuk kotak atau persegi panjang. Mempertimbangkan efisiensi lahan, dan kemudahan untuk pemeliharaan bangunan, massa bangunan yang akan digunakan adalah massa bangunan tunggal. V.2.2. Struktur Struktur yang dipilih adalah struktur dinding pemikul (bearing wall), karena mempertimbangkan pengaturan letak ruang dan perletakan perabotan di dalam ruang. 86

Mempertimbangkan sisi barat tapak yang langsung bersebelahan dengan bangunan lainnya, sehingga pondasi yang digunakan adalah pondasi yang tidak akan membawa dampak buruk untuk bangunan yang berada di sekitarnya. Penggunaan pondasi tiang pancang dengan cara dipukul akan menimbulkan getaran yang berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Sehingga jika memilih menggunakan pondasi tiang pancang cara pemasangan yang tepat adalah dengan cara injection. Pondasi lainnya yang dapat digunakan adalah pondasi bore pile, yang tidak menimbulkan getaran ataupun dampak buruk lainnya. Sehingga jenis pondasi yang dipiliha adalah pondasi bore pile yang tidak membawa dampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Atas pertimbangan topik yaitu water efficincy, dan tema sustainabilty maka digunakan atap datar. Dengan tujuan agar atap datar dapat dibuat penampungan air hujan yang dapat digunakan kembali serta dibuat green roof agar dapat menambah lahan hijau karena daerah sekitar tapak minim lahan hijau. Air dari saluran ini nantinya akan ditreatment dan digunakan kembali oleh penghuni di dalam bangunan. V.2.3. Perencanaan Fungsi Pintu masuk Disimpulkan bahwa entarance yang terbaik adalah dari Jl. Rawa Belong, karena pertimbangan metromini yang suka berhenti disepanjang Jl. Kebon Jeruk, dan arus kedatangan pengguna terbesar datang dari Jl. Rawa Belong. Pertigaan juga merupakan sumber kemacetan sehingga sebisa mungkin pintu masuk jauh dari pertigaan. 87

main entrance Gambar 39. Perletakan main entrance dan side entrance Sirkulasi Untuk sirkulasi horisontal, sirkulasi linear lebih menggambarkan bentuk kos kosan, dan penggunaan double loaded adalah cara yang efektif untuk memanfaatkan penggunaan koridor. Mempertimbangkan tinggi massa bangunan yang mencapai 6 lantai, maka untuk memudahkan sirkulasi pengguna bangunan secara vertikal maka akan digunakan lift yang aktif dari lantai 1 sampai 6. Untuk memudahkan sirkulasi vertikal untuk pengguna bangunan yang hanya ingin turun 1 atau 2 lantai, disediakan tangga. 88

Peruntukan lahan Zoning horizontal privat Semi publik service publik Zoning vertical private semi publik publik service Mempertimbangkan kebutuhan tiap tiap zona maka zoning horizontal yang dipilih adalah alternative 3, namun perlu diperhatikan masalah zona service yang perlu disembunyikan agar tidak terlalu terlihat mencolok dari jalan. Sedangkan untuk zoning vertikal dipilah alternatif 2, mempertimbangkan kebutuhan service akan parkir service, pengawasan terhadap pengguna fasilitas, penggunaan food court dan mini market untuk orang luar. 89

V.2.4. Estetika Perancangan Gaya bangunan yang dipilih adalah post modern. Elemen estetika yang akan ditambahkan pada tampak bangunan adalah penggunaan tanaman rambat. Tiang tiang untuk tanaman rambat juga dapat menjadi elemen estetika. Mempertimbangkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara, maka jenis tanama rambat yang digunakan pada tampak bangunan adalah yang tidak bersulur, tidak menggantung, tidak berdaun lebar, berbunga indah, dan tidak menumpuk. Pemilihan warna juga menambah nilai estetika pada bangunan, penggunaan warna kecoklatan akan terlihat serasi dengan tanaman rambat yang berdaun hijau. V.2.5. Sistem Kenyamanan dan Keamanan Lingkungan Pencahayaan Penggunaan cahaya matahari digunakan mempertimbangkan banyaknya keuntungan yang dapat diambil, tetapi untuk mengurangi panasnya radiasi sinar matahari, maka akan digunakan sirip untuk penghalau sinar matahari, ataupun orientasi bangunan yang tidak langsung menghadap ke arah timur dan barat. Sedangkan untuk pencahayaan buatan akan menggunakan lampu jenis down light karena lampu jenis ini dapat memberikan penerangan yang merata ke seluruh ruangan dan memberikan kesan yang hangat. Penghawaan Sistem penghawaan alami tetap dilakukan, tetapi tidak menggunakan ventilasi. Bukaan berupa jendela hidup karena mempertimbangkan penggunaan AC dalam ruangan. Penempatan jendela hidup sebaiknya menghindari sumber debu dan 90

asap, juga perlu diperhatikan cara pengaplikasian agar serangga tidak masuk ke dalam ruangan. Penggunaan AC dilakukan karena suhu rata rata kota Jakarta berkisar antara 27-28 o c, dengan kelembaban udara 80%-90%, sedangkan suhu yang nyaman bagi manusia adalah berkisar antara 24-28 o c, dan kelembaban udara sebersar 40%-60%. Instalasi air Atas pertimbangan tema water efficiency maka penggunaan air pada bangunan ini diefisiensikan semaksimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan mengolah air kotor untuk digunakan kembali, hal ini dapat mengurangi konsumsi air bersih. Cara lainnya adalah dengan penggunaan air hujan, air hujan ditampung dan diolah sehingga dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan penghuni bangunan. Sedangkan untuk sistem instalasi air kotor, pipa pembuangan untuk air kotor yang berasal dari kloset dan kitchen sink dibedakan dari yang lain, mempertimbangkan jenis air kotor yang berbeda dan untuk memudahkan dalam pemeliharaan dan perawatan jika terjadi kerusakan. Emergency system Untuk menanggulangi bahaya kebakaran, akan digunakan heat detector, Titik panggil manual, Lampu darurat, Sistem komunikasi darurat, Petunjuk arah keluar bangunan, Sringkler, Fire Hydrant, Pylar hydrant dan Tangga darurat. Mempertimbangkan tema water efficiency, maka air untuk springkler menggunakan rycled grey water. 91

Sedangkan untuk menanggulangi bahaya petir karena jenis atap yang digunakan adalah atap datar maka sistem penangkal petir yang tepat adalah Sistem Faraday. Tiang tiang akan dipasangkan di setiap sudut atap bangunan. V.2.6. Building Performance Symbolic performance Bangunan kos kosan hotel ini merupakan percampuran antara bangunan hotel yang bersifat komersial dan bangunan kos kosan yang bersifat hunian. Secara tampak kedua bangunan ini mempunyai jenis yang sama, seperti bentuk bangunan yang cenderung merupakan massa tunggal dan berbentuk kotak pipih, bentuk jendela yang sama dan berulang pada jarak yang sama, tampak bangunan yang cenderung datar tanpa lekukan lekukan. Human performance Mempertimbangkan bahwa bangunan ini difungsikan sebagai bangunan hunian dimana penghuni tinggal menetap dalam jangka waktu yang cukup lama, maka kesan yang ingin ditonjolkan adalah kesan suatu bangunan hunian yang nyaman. Salah satu cara untuk menimbulkan kesan tersebut adalah dengan penggunaan warna. Warna yang akan digunakan adalah warna kecoklatan yang memberi kesan hangat, natural, dan hommy. 92

V.2.7. Site development Elemen pembentuk ruang luar Mempertimbangkan fungsi tanaman yang dapat mengurangi run off air, membentuk iklim mikro dalam tapak, menyaring debu dan menahan sinar matahari, maka perletakan tanaman akan dimaksimalkan di bagian yang dekat dengan jalan. vegetasi Tanaman juga akan diletakan di bagian sisi barat tapak yang langsung bersebelahan dengan bangunan lain, atas pertimbangan bahwa tanaman dapat mengurangi arus run off air. Di bagian sisi barat juga akan dibuat saluran air, yang dimaksudkan agar air yang mengalir ke arah bangunan lain dapat masuk ke dalam saluran tersebut sehingga keberadaan bangunan tidak membawa dampak buruk terhadap bangunan sekitarnya. 93

Runoff air vegetasi Saluran air Pintu masuk pejalan kaki dan pedestrian Untuk pencapaian manusia yang berjalan kaki ke dalam tapak perlu diperhatikan masalah keamanan dan kenyamanan termal. Oleh karena itu pintu masuk untuk manusia tidak di satukan pintu masuk kendaraan. Untuk memberikan kenyamanan thermal untuk para pejalan kaki maka akan digunakan kanopi sepanjang pedestrian. Kanopi yang dipilih adalah yang menggunakan tanaman rambat, mempertimbangkan upaya untuk menambah jumlah tanaman pada tapak. Pedestrian menggunakan grass block, dengan tujuan agar air dapat meresap ke dalam tanah dan dapat mengurangi runoff ke arah bangunan sekitar. 94

plaza Pintu masuk pejalan kaki Tempat parkir dan Jalur Kendaraan Bermotor Tempat parkir tamu dan pengelola yang bersifat sementara, akan diletakan berdekatan dengan pintu masuk, tempat parkir untuk penghuni akan berada di basement untuk memberikan rasa aman dan privat kepada para penghuni kos kosan hotel ini. Untuk tempat parkir karyawan dan kendaraan service akan diletakan dekat dengan bangunan service, untuk parkir service akan disediakan disediakan side entrance. Untuk jalur mobil dan tempat parkir yang berada di luar bangunan, akan menggunakan grass blok dan konblok. Penggunaan grass blok dimaksudkan agar air tetap dapat menyerap ke dalam tanah, sedangkan penggunaan kon blok untuk memberikan rasa nyaman yang lebih kepada pengemudi kendaraan bermotor. Ukuran jalur untuk penggunaan kon blok disesuaikan dengan ukuran ban kendaraan. 95

OUT IN OUT Parkir service V.2.8. Dimensi Ruang Parkir penghuni + pengelola (basement) Parkir tamu RUANG LOBBY 250 m 2 Lift (7 lantai) 56.84 m 2 Tangga darurat (7 lantai) 840 m 2 Tangga (7 lantai) 113.4 m 2 Toilet 15 m 2 UNIT HUNIAN Tipe single Tipe standart Tipe deluxe Tipe family FOOD COURT Counter + dapur Areal makan Toilet 3570 m 2 2000 m 2 864 m 2-126 m 2 325 m 2 4.5 m 2 MINI MARKET 120 m 2 LAUNDRY CENTER 80 m 2 FASILITAS Kolam renang: Kolam renang rekreasi Ruang loker, ruang ganti dan bilas, toilet LUAS TOTAL RUANG 200 m 2 30.8 m 2 96

Gudang peralatan Fintness center + sauna : Ruang fitness Ruang sauna Ruang loker, ruang ganti, toilet 15 m 2 1925 m 2 8 m 2 71.5 m 2 KANTOR Kepala pengelola Kantor Ruang rapat Toilet RUANG SERVICE Gardu listrik dan panel Ruang generator dan gudang bahan bakar Ruang pompa air Ruang sampah Ruang jaga Ruang karyawan Lift barang(7 lt) Toilet karyawan Ruang penjaga kos 12.75 m 2 81 m 2 63.6 m 2 24 m 2 25 m 2 25 m 2 25 m 2 50 m 2 4 m 2 64 m 2 23.52 m 2 6.75 m 2 15 m 2 WATER TREATMENT PLAN Clarifier 14.5 m 2 PARKIR BASEMENT 1089 m 2 Total 12138.16 m 2 Sirkulasi 2427.63 m 2 TOTAL LUAS BANGUNAN 14565.79 m 2 Tabel 26. Total Kebutuhan Ruang V.2.9. Skema Hubungan Antar Ruang Lobby : -. Ruang tamu -. Front desk Hunian : Kantor : -. Unit unit hunian -. Kantor Kepala pengalola -. Kantor Wakil kepala pengelola 97

-. Kantor Building Division -. Kantor Facility Division -. Kantor Rent Division -. Kantor Administrasion Division -. Front Office -. Ruang rapat Service : -. Gardu listrik -. Ruang generator -. Gudang bahan bakar -. Ruang kontrol panel -. Ruang pompa air -. Ruang water treatment -. Ruang sampah -. Ruang jaga -. Ruang karyawan -. Gudang peralatan -. Toilet karyawan Fasilitas : -. Kolam renang -. Fitness center dan sauna Penunjang : -. Mini market -. Food court -. Laundry center 98

SIDE ENTRANCE MAIN ENTRANCE MAS UK/KELUAR PARKIR S ERVIC E PARKIR / PLAZA SERVICE KANTOR LOBBY FASILITAS HUNIAN PENUNJANG V.3. Penekanan Khusus Penekanan khusus pada konsep ini adalah pada topik tema Sustainabilty, Water Efficiency yang lebih ditekankan pada penggunaan peralatan yang hemat air dan penggunaan kembali air kotor (grey water) dan air hujan yang telah diolah untuk beberapa keperluan tertentu. Sehingga yang menjadi poin penting yang ditekankan pada konsep perencanaan dan perancangan ini adalah material bangunan, jenis peralatan saniter yang digunakan, sistem penampungan dan pengolahan air kotor dan air hujan, penggunaan air daur ulang. 99

V.3.1. Bahan Bangunan Perlu dipilih bahan bahan yang mudah dan cepat dalam pemasangan, ramah lingkungan dan mempunyai daya tahan yang cukup lama. Oleh karena pertimbangan tersebut, dipilih dinding bata ringan, plafond gypsum untuk semua ruangan. Finishing dinding cat untuk semua ruangan sedangkan untuk ruang fitness menggunakan cermin dan gypsum untuk meredam suara, untuk ruang sauna menggunakan kayu. Penutup lantai untuk area hunian (dalam ruang hunian) menggunakan parket, karena bahan material ini tidak perlu terlalu sering dibersihkan dengan menggunakan air. Untuk area kantor, koridor, minimarket, lobby menggunakan granit karena material ini tahan gores. Untuk area service dan laundry center, keramik. Untuk bagian fasilitas, kolam renang menggunakan batuan alam, untuk ruang fitness menggunakan karpet agar dapat meredam suara dan tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan air, dan sauna menggunakan parket. V.3.2. Jenis Peralatan Saniter JENIS PERALATAN JUMLAH AIR YANG D IGUNAKAN (PER UNIT) Toilet (dual flush) 3 l / flush, 6 l / flush Shower 7 l / menit Keran air (tekan) 4 l / tekan Mesin cuci 3kg = 44 l / cuci 8kg = 67 l / cuci Tabel 27. Jenis Peralatan Saniter yang Digunakan 100

V.3.3. Sistem Penampungan dan Pengolahan Air Kotor dan Air Hujan Jumlah air bersih dan air daur ulang yang digunakan adalah 762691.7L, jumlah air yang dapat didaur ulang adalah 746911.5L, sedangkan jumlah air kotor yang dibuang adalah >15780L. Air kotor yang didaur ulang akan ditampung dan diolah di WTP. Sedangkan air kotor yang dibuang (yang berasal dari kloset) akan melalui resapan, septik tank dan dibuang ke riol kota. Sedangkan jumlah air hujan maksimal yang dapat ditampung adalah 1047802.5L. Sehingga bak penampungan air hujan yang harus disediakan >1047.8 m 3, asumsi 20% dari total air. Ukuran bak penampungan 1257.36 m 3, dibulatkan menjadi 1300 m 3. 101

Skematik Pengolahan Air Hujan HUJAN ATAP DAN DINDING TAMAN BASEMENT BAK ATAS BAK BAWAH RAIN WATER MANAGEMANT TREATED RAIN WATER WASTAFEL LAUNDRY KOLAM RENANG SPRINGKLER 102

Skematik Pengolahan Grey Water WATER TREATMENT PLAN BAK WASTAFEL KITCHEN SINK SHOWER RECYCLED GREY WATER KLOSET KOLAM RENANG SIRAM TANAM AN V.4. Tuntutan Perancangan Tuntutan dari perancangan adalah perbedaan antara kos kosan yang ideal dengan yang ada sekarang. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah : 1. Banyak bangunan disekitar tapak yang melanggar peraturan GSB, KDB, dan KLB, karena terlalu memaksimalkan lahan mereka untuk bangunan sehingga ruang terbuka hijau menjadi minim. 2. Kos kosan yang ada sekarang kebanyakan hanya menyediakan 1 tipe kamar, sehingga sulit untuk mereka yang ingin tinggal bersama mendapatkan tipe kamar yang tepat. 103

3. Kurangnya kesadaran akan krisis air yang telah terjadi, bangunan disekitar tapak masih tidak menggunakan air seefisien mungkin. 4. Keamanan dan kenyamanan para penghuni kos kosan kurang. Sehingga dalam perancangan Kos Kosan Hotel ini, permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar kos kosan yang ada sekarang ini, menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan program ruang dan desain yang tepat serta penerapan topik Sustainabilty, Water Efficiency. 104