BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CONVENTION CENTER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BALI INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Konsep Dasar Perancangan

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AQUATIC CENTER

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Transkripsi:

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CONVENTION CENTER 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 Program Ruang Kelompok Ruang Konvensi Besar KELOMPOK RUANG KONVENSI Kelompok Ruang Konvensi Kecil No Ruang Luas (m 2 ) No Ruang Luas (m 2 ) 1 Ruang konvensi utama 960 1 R. konvensi kecil A 32 2 Main lobby 240 2 R. konvensi kecil B 32 3 Pre function lobby 288 3 Gudang Perabot 25,6 4 Stage 65 4 Lavatory Pria 7,9 5 Ruang VIP 36 5 Lavatory Wanita 10,2 6 Lavatory VIP 13,6 7 Ruang persiapan (ganti dan rias) 21,6 8 Ruang Proyektor 13 9 Ruang Sound System 6 10 Gudang Perabot 96 11 Lavatory Pria 36,6 12 Lavatory Wanita 44 Jumlah 1819,8 Jumlah 107,7 Sirkulasi 30% 545,94 Sirkulasi 30% 32,31 TOTAL 2365,74 TOTAL 140 Total Keseluruhan : 2505,74 m 2 KELOMPOK RUANG EKSHIBISI No. Ruang Luas (m 2 ) 1 2 3 Ruang Ekshibisi 576 Ruang Penyelenggara 13 Loading dock 28,8 4 Gudang 40 Tabel 5.1 Program Ruang Konvensi Sumber: Analisa Penulis, 2014 5 Lavatory Pria 36,6 6 Lavatory Wanita 44 Jumlah 738,4 Sirkulasi 30% 221,52 TOTAL 959,9 91

KELOMPOK RUANG PELAYANAN KELOMPOK RUANG PENGELOLA KELOMPOK RUANG PENUNJANG (SERVIS) No. Ruang Luas (m 2 ) No. Ruang Luas (m 2 ) No. Ruang Luas (m 2 ) 1 Ruang Direktur 25 1 Toko Souvenir 25 1 Loker Karyawan 52,5 2 3 Ruang Sekretaris 15 Ruang Sekretariat Penyelenggara 4 R. Divisi Pemasaran 5 R. Divisi Konvensi Tabel 5.2 Program Ruang Ekshibisi Sumber: Analisa Penulis, 2014 22,5 37,5 37,5 2 3 Biro Perjalanan 14 ATM 10 4 Ruang 4 Informasi 5 Restaurant 200 2 Kantin Karyawan 3 Gudang 4 Musholla 5 Tempat Wudhu 6 R. Divisi Food 6 6 Lavatory Pria 37,5 Medical Room 23 and Beverages 7 R. Divisi 7 7 Lavatory Wanita 37,5 Lavatory Pria 7,9 Administrasi 8 R. Divisi Teknis 37,5 8 Pos Keamanan 9 Ruang Rapat 20 9 Ruang Genset 16 10 Ruang Arsip 27 10 Ruang Pompa Air 50 11 11 Ruang Panel Ruang Tamu 20 30 Listrik 12 Lavatory Pria 7,9 12 Ruang AHU 30 20 50 10 10,2 10,2 Jumlah 335,1 Jumlah 394,1 Jumlah 308,9 Sirkulasi 30% 100,5 Sirkulasi 30% 118,2 Sirkulasi 30% 92,67 TOTAL 435,6 TOTAL 512,3 TOTAL 401,57 Tabel 5.3 Program Ruang Pengelola, Penunjang, Pelayanan Sumber: Analisa Penulis, 2014 NO KELOMPOK RUANG JUMLAH(m²) 1 KELOMPOK RUANG KONVENSI 2505,74 2 KELOMPOK RUANG EKSHIBISI 959,9 3 KELOMPOK RUANG PENGELOLA 435,6 4 KELOMPOK RUANG PENUNJANG 512,3 5 KELOMPOK RUANG PELAYANAN 401,57 6 KELOMPOK RUANG PARKIR 5.921,3 JUMLAH KESELURUHAN 10.736,41m² Tabel 5.4 Program Ruang Keseluruhan Sumber: Analisa Pribadi 92

5.1.2 Tapak Terpilih Terdapat di Jalan Jenderal Sudirman. Terletak di SWP Pemalang dengan peruntukan lahan sebagai pusat pemerintahan daerah, perdagangan dan jasa, pariwisata, pertanian lahan pangan, perikanan dan industri. Pada tapak ini sebagian besar masih terdapat lahan kosong yang belum terbangun. Batas batas - Utara : Sawah - Selatan : Jalan Perintis Kemerdekaan - Barat : Jalan Beji Gambar 5.1 Tapak Terpilih Sumber: Dokumen Pribadi - Timur : Sawah dan Kantor Migrasi Gambar 5.2 Kondisi Tapak Terpilih Sumber: Dokumen Pribadi 93

Potensi potensi tapak antara lain : a. Mempunyai akses langsung dengan sistem transportasi. b. Potensial Rencana Detail Tata Ruang Kota sebagai bangunan perdagangan dan jasa, pariwisata. c. Memiliki jaringan jalan yang baik d. Memenuhi syarat minimal sistem utilitas infrastruktur kota seperti, jaringan listrik, air bersih, telepon dan drainase kota. e. Dekat dengan hotel, perkantoran dan fasilitas umum yang mendukung kegiatan MICE. Penentuan pemilihan tapak dari 3 alternatif tersebut didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan pada analisis penilaian lahan pada tabel 4.5, antara lain sebagai berikut : Luas tapak : 16388 m 2 Ketinggian maksimal 4 lantai Menurut Peraturan KDB maksimal adalah 60% karena Convention Center merupakan bangunan yang membutuhkan kapasitas parkir yang besar maka KDB ditetapkan 40% jadi luasan yang boleh dibangun: 0,4 x 16388 m 2 = 6555 m 2 Garis Sempadan Bangunan = 10 meter Dari analisa pendekatan besaran ruang, maka didapat total besaran ruang tidak dengan area parkir adalah 4815,11m 2 dengan total rencana bangunan Convention Center adalah 2 lantai dengan luas lantai dasar sebesar 70% dari 8.346m 2 = 3370m 2 <6555 m 2 5.2 PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.2.1 Aspek Kinerja a. Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara yang diterapkan pada bangunan konvensi adalah : 1) Pengkondisian udara alami Dapat berupa ventilasi yang diterapkan pada kelompok ruang service. 2) Pengkondisian udara buatan 94

Diterapkan pada kelompok ruang konvensi, ruang ekshibisi, dan ruang-ruang utama lainnya, dengan penerapan sistem AC sentral pada ruang konvensi, ruang ekshibisi dan ruang-ruang yang berkapasitas besar. Karena berdasarkan studi banding, penerapan AC sentral sangat cocok untuk digunakan pada ruang konvensi karena dapat menyebarkan udara secara merata. Dan untuk ruang-ruang kecil menggunakan AC central dengan panel thermostat agar dapat diatur suhu ruangan sesuai kehendak. Exhaust fan, diterapkan pada kamar mandi/wc, gudang, dan ruang-ruang mekanikal elektrikal. b. Sistem Pencahayaan 1) Pencahayaan Alami Pencahayaan alami diterapkan pada ruangan-ruangan yang memungkinkan memperoleh sinar matahari pada saat siang hari dan tidak membutuhkan pencahayaan khusus. Sun shading digunakan untuk mengatasi tingginya intensitas cahaya matahari. 2) Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan direncanakan di semua ruang dalam dan di tempat-tempat di luar bangunan seperti tempat parkir. Pemberian efek-efek cahaya akan menambah estetika pada ruang seperti pada restoran lobby, ruang konvensi, ruang ekshibisi dan lain - lain. Lampu yang dipakai adalah lampu TL, dengan cahaya putih maupun kuning. c. SistemAkustik Sistem akustik diterapkan pada ruang konvensi untuk menghindari adanya cacat bunyi. Penerapannya berupa menjauhkan ruang konvensi dari sumber bunyi yang berasal dari luar dan dengan cara melapisi bahan lantai, dinding, plafon pada ruang konvensi dengan bahan peredam bunyi. d. SistemSoundsystem dan Audiovisual Soundsystem dan Audiovisualmenggunakan Car calling diletakkan di area parkir dan main lobby, Simultaneous interpreter diletakkan pada ruang konvensi.pemancar suara diletakan di ruang-ruang yang memerlukan. Microphone dan speaker pengeras suara pada ruang konvensi.film projector di ruang konvensi. e. Sistem Telekomunikasi Sistem telekomunikasi berupa : 1) Komunikasi internal, merupkan komunikasi di dalam bangunan dengan menggunakan pengeras suara dan interkom. 2) Komunikasi eksternal, menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange) untuk kemudahan pelayanan telekomunikasi dengan sistem manual dengan bantuan operator. 95

f. JaringanListrik Sumber listrik yang utama di dalam bangunan disuplai dari PLN dan menggunakan genset sebagai pemasok listrik cadangan yang berfungsi secara otomatis menggantikan aliran listrik dari PLN saat mengalami pemadaman atau kerusakan. g. Sistem Air Bersih Sumber air adalah berasal dari PAM, atau menggunakan sumur dalam, yang kemudian ditampung dalam reservoir atau tanki. Tanki ini bisa diletakkan di atas atau di bawah, atau di keduanya. Dapat menggunakan dua sistem distribusi yang digunakan untuk air bersih, yaitu : 1) Sistem Up Feedyaitu air dipompakan dari bawah ke outlet air. 2) Sistem Down Feedyaitu air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, untuk kemudian disalurkan ke outlet air secara gravitasi.kebutuhan pompa akan tergantung dari tinggi/jarak dari sumber penampungan air di bawah ke sumber penampungan air di atas / outlet air.pipa untuk air bersih biasanya di cat biru. h. Sistem Air Kotor Pembuangan air kotor yang berasal dari air hujan dan pembuangan lavatory disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran pembuangan kota. Sedangkan untuk pembuangan kotoran dalam bentuk padat yang berasal dari WC disalurkan ke septictank kemudian ke sumur peresapan. i. SistemPemadamKebakaran Sistem detector fire dipasang pada semua ruangan untuk menanggulangi kebakaran. Selain itu juga terdapat sistem pemadam kebakaran lain yang digunakan, yaitu : 1) Sprinkler diletakkan di langit-langit. Sprinkler digunakan dengan heat dan smoke detector. 2) Hydrant box terhubung dengan jaringan air sistem down feed. 3) Fire extinguisher diletakkan di dalam atau di luar ruangan. 4) Hydrant pillar, alat pemadam kebakaran di luar bangunan yang terhubung dengan ground reservoir atau rooftank. j. SistemPenangkalPetir Sistem penangkal petir yang digunakan dapat berupa sistem Faraday yang biasanya digunakan pada bangunan bentang lebar. k. SistemTransportasiBangunan Sistem transportasi vertikal antara lain adalah tangga, escalator dan ramp karena bangunan konvensi ini hanya dua lantai. 96

5.2.2 Aspek Teknis Modul yang digunakanberdasarkankelipatanmodulterkecilruangkonvensidanmodulvertical menyesuaikanaktivitas di dalamruangan. Sistemsub structure bangunanmenggunakantiangpancang atau dengan footlplat dengan pondasi cyclope, sedangkanuntukmiddle structuredan upper structure pengunaansystemstrukturpadabangunankonvensimerupakangabungandarisys temstrukturkonvensional, yaitusystemmodulkolomdengansystemstruktur advance, yaitusystemstrukturbebaskolomsepertistrukturkabel, space frame, strukturlipatan. Pemilihanbahanbangunandalamperancangandilakukandenganpertimbangansebagaib erikut: Sesuaidengansystemstruktur, moduldankonstruksibangunan. Kesanbangunanatauruang yang ditampilkandenganpermainanteksturdanwarna. Kekuatandankemudahanperawatanbahanbangunan yang digunakan. 5.2.3 Aspek Arsitektur a. Konsep bangunan Konsep bangunan yang digunakan dalam perancangan bangunan Pemalang Convention Center adalah arsitektur post-modern. Adapun pertimbangan yang mendasari pemilihan desain ini adalah potensi tapak yang strategis dan dapat dilihat dari segala arah serta Kabupaten Pemalang yang sedang mengalami perkembangan menuju modernisasi di segala bidang tapi tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya setempat yang nantinya akan disilouetkan dalam bangunan yang modern dan monumental. Adapun ciri arsitektur post-modern adalah : Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat local atau popular Membangkitkan kenagan historik Berkonteks urban Menerapkan kembali teknik ormentasi Bersifat representasional Berwujud metaforik Dihasilkan dari partisipasi b. Material, tekstur, warna Material, tekstur, warna yang digunakan juga mengacu pada karakter budaya setempat dan mencerminkan konsep arsitektur post-modern. Material yang digunakan merupakan material-material yang mengikuti perkembangan teknologi 97

sesuai dengan keutuhan. Pemilihan material juga harus memperhatikan kekuatan bahan terhadap cuaca/ iklim dan kemudahan dalam perawatan. 98