BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

11 NOPEMBER 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI C NO.4/C SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

6. Undang-undang. file-produk/per-uu/hukum/2004 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI JASA TRANSPORTASI LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT PENGUKURAN DAN TANDA DAFTAR KAPAL LEBIH KECIL DARI GROSS TONAGE (GT) 7

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

1 of 5 02/09/09 11:36

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TUMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGGUNAAN JALAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

L E M B A R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 25 TAHUN 2012

BUPATI BULULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BOM BA NA RETRIBUSI IZIN TRAYEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR '5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK. Tahun. retribusi kewenangan. Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN BENGKEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2002 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2006 PENGATURAN PERDAGANGAN BARANG BEKAS LAYAK PAKAI YANG BERASAL DARI LUAR KOTA MAKASSAR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 13 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG LEGES DAN BIAYA ADMINISTRASI DALAM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2011 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENDARATAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 58 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN LAIK TANGKAP KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 18

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 39 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 26 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

L E M B A R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 21 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA METRO Tahun 2011 Nomor 06

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 31 SERI B NOMOR 19

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN ANGKUTAN UMUM DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

Transkripsi:

1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 11 TAHUN 2003 T E N T A N G RETRIBUSI PENGUKURAN, PENDAFTARAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL ( PAS KECIL ) DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, maka Daerah mempunyai kewenangan di Bidang Perhubungan khusus Perhubungan laut yang merupakan salah satu kewenangan yang perlu segera ditangani untuk menunjang penyelenggaraan Otonomi Daerah ; b. bahwa untuk Pembinaan, Pengaturan, Pengawasan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas di Perairan Laut dan Sungai, maka perlu dilakukan Pendaftaran, Pengukuran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Kecil) dan Sertifikat

2 Kesempurnaan ukuran isi kotor lebih kecil dari GT. 7 dalam Wilayah Kabupaten Jeneponto ; c. bahwa untuk maksud huruf a, b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah - Daerah Tingkat II di Sulawesi ( Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822); 2. Undang Undang Nomor 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3493 ); 3. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3685 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4048 ); 4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839);

3 5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848); 6. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme ( Lembaran Negera RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851 ) ; 7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952 ); 8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4139) ; 9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan (Lembaran Negara RI Tahun 1996 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4145); 10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Perundang Undangan dan bentuk Rancangan Undang Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 70) ;

4 11. Peraturan Daerah Tk. II Jeneponto Nomor 5 Tahun 1988 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Jeneponto ( Lembaran Daerah Tahun 1988 Nomor 23 ) ; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto ; 13. Keputusan Menteri Nomor Km. 82 Tahun 1991 tentang Kewenangan dan Prosedur Penunjukan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah selaku Pembantu Syahbandar ; 14. Keputusan Menteri Nomor Km. 41 Tahun 1990 tentang Pengukuran Kapal - kapal Indonesia ; 15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 1996 tentang Pendaftaran Kapal ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TENTANG RETRIBUSI PENGUKURAN, PENDAFTARAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL ( PAS KECIL ) DAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL

5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto ; 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah bersama Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Jeneponto ; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya di sebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto ; 5. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau ditunda kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah pindah ; 6. Kapal layar dengan pesawat bantu adalah kapal dengan layar lengkap sebagai penggerak utama dan dilengkapi dengan pesawat penggerak bantu ; 7. Perahu layar adalah kapal dengan bangunan sederhana yang hanya dilengkapi dengan layar yang cukup untuk dapat berlayar dengan aman ; 8. Garis lambung timbul adalah jarak vertikal yang diukur pada tengah kapal kearah bawah dari ujung atas garis geladak lambang timbul hingga ujung atas dari garis muat ;

6 9. Tanda Selar adalah merupakan rangkaian angka dan huruf yang menunjukkan tonase kotor (GT) Kapal, nomor surat ukur serta kode pengukuran yang dibuat dan dipasang di kapal ; 10. Pengukuran Kapal adalah untuk menentukan ukuran dan tonase kapal berdasarkan cara pengukuran kapal kapal dalam Negeri ; 11. Laik Laut Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan kondisi suatu kapal yang harus dipenuhi agar terjamin keselamatan untuk berlayar ; 12. Syahbandar adalah petugas yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi tehnik kapal ; 13. Pembantu Syahbandar adalah petugas dari Pemerintah Daerah setempat atau instansi lain yang di samping menjalankan tugas utamanya ditunjuk dan ditetapkan untuk melakukan tugas tugas Syahbandar ; 14. Surat Pas Kecil adalah bagian dari surat tanda kebangsaan kapal dan untuk memudahkan sesorang mengenal suatu kebangsaan maka kepada subyeknya diberi tanda kebangsaan ; 15. Sertifikat Kesempurnaan adalah surat keterangan kondisi kapal, alat perlengkapan, alat navigasi, alat komunikasi kapal berfungsi tertentu dengan ketentuan setelah diadakan pemeriksaan fisik kapal yang bersangkutan ; 16. Retribusi Pendaftaran, Pengukuran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan yang selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah Pembayaran atas pelayanan pemeriksaan, Pendaftaran, Pengukuran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan sesuai dengan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah ;

7 17. Wajib Retribusi adalah orang atau Badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan air / kapal yang menurut Peraturan Perundang -Undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi ; 18. Masa Retribusi adalah suatu jangka tertentu yang merupakan atas batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan pelayanan Pendaftaraan, Pengukuran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan ; 19. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumnpulkan dan mengola data atau keterangan lainnya untuk menguji kebutuhan pemenuhan kewajiban distribusi dalam rangka melaksanakan Peraturan Perundang Undangan ; 20. Pemeriksaan Kapal adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap nahkoda / juragan kendaraan air / kapal mengenai pemenuhan persyaratan tehnik dan laik laut serta pemenuhan perlengkapan administrasi ; 21. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto. BAB II KETENTUAN PENGUKURAN SERTA PENDAFTARAN KAPAL Pasal 2 1. Setiap kapal yang berukuran isi kotor lebih kecil dari GT.7 yang dioperasikan di laut dan sungai harus memenuhi syarat syarat tehnis dan laik laut sesuai dengan ketentuan Perundang Undangan yang berlaku ;

8 2. Untuk menetapkan kapal yang telah memenuhi syarat syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dilakukan pemeriksaan fisik dan alat perlengkapan keselamatan pelayaran ; 3. Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh petugas yang mempunyai Sertifikat Syahbandar, Pembantu Syahbandar atau dipersamakan dan ditunjuk oleh Bupati. Pasal 3 (1). Jenis kapal wajib diukur serta didaftarkan adalah : a. Kapal Motor ; b. Perahu Gae ; c. Perahu Bagang ; d. Speead boat ; e. Perahu Motor ; f. Perahu layar ukuran tertentu ; g. Perahu Motor Ketek. (2). Masa berlakunya Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil) dan Sertifikat Kesempurnaan selama 1 ( satu ) tahun dan dapat dilakukan penggantian ( surat baru ). BAB III PENGELOLAAN Pasal 4 (1). Pelaksanaan pengutang Retribusi, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan dilaksanakan oleh Instansi Tehnik yang ditunjuk oleh Bupati ;

9 (2). Instansi Tehnik yang mempunyai fungsi : a. Melaksanakan Inventarisasi kendaraan / kapal laut dan sungai untuk pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan ; b. Melaksanakan Pengukuran serta Pendaftaran dan Penyelesaian Adminitrasi ; c. Melaksanakan Penetapan, Penagihan dan Penerimaan Retribusi Pengukuran, Pendaftaran Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan ; d. Menangani pengadaan blangko Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan serta tanda selar kepada pemilik kapal. BAB IV TATA CARA PERMOHONAN PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN KAPAL Pasal 5 (1). Permohonan Pengukuran dan Pendaftaran Kapal diajukan secara tertulis oleh pemilik kapal kepada Kepala Instansi Tehnik dan mengisi formulir permohonan dengan melengkapi : a. Permohonan tertulis dari pemilik kapal ; b. Surat bukti kepemilikan dari Kepala Desa / Lurah; c. Surat keterangan Domisili kapal dari Kepala Desa / Lurah ; d. Surat Pajak (keterangan tukang ); e. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Identitas lainnya ; f. Foto Kapal.

10 (2). Setelah didaftar oleh bagian pendaftaran kapal, pemilik kapal diperintahkan membawa kapalnya pada tempat yang telah ditentukan untuk dilakukan pengukuran ; (3). Apabila pemilik kapal tidak dapat membawa kapalnya pada tempat yang telah ditentukan maka pemilik kapal memanggil petugas untuk dilakukan pengukuran ; (4). Petugas melakukan pemeriksaan identitas kapal maupun kelengkapan kelengkapan dan pemeriksaan fisik kapal apabila dianggap laik laut maka dilakukan pengukuran ; (5). Setelah kapal dianggap laik laut, maka hasil pengukuran diberikan kepada bagian pendaftaran kapal untuk diproses lebih lanjut. BAB V NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 6 Dengan nama Retribusi Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan. Pasal 7 Obyek Retribusi adalah Pelayanan, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan.

11 Pasal 8 Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan BAB VI GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 9 Retribusi Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan digolongkan sebagai Retribusi jasa umum. BAB VII PRINSIP DAN SASARAN Pasal 10 (1). Prinsip dan Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup sebagaian atau sama dengan biaya penyelenggaraan, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan (2). Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pemeriksaan kondisi tehnis kapal, pemeriksaan perlengkapan, pengadaan pemasangan tanda selar, Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan.

12 BAB VIII STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 11 (1). Struktur Tarif dibedakan berdasarkan jenis kapal ; (2). Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut : a. Kapal ukuran 0 s/d GT. 1 sebesar Rp. 17.500,- b. Kapal ukuran 2 s/d GT. 3 sebesar Rp. 27.000,- c. Kapal ukuran GT. 4 s/d GT. 5 sebesar Rp. 37.500,- d. Kapal ukuran GT. 6 s/d 6,9 sebesar Rp. 45.000,- (3). Rincian komponen biaya dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 12 (1). Penerimaan Retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal 11 Peraturan Daerah ini seluruhnya disetor ke Kas Daerah secara bruto paling lama 2 x 24 jam ; (2). Kepada petugas pemungut ( kolektor ) diberikan upah pungut / insentif sebesar 5 % (lima persen) dari jumlah penerimaan. BAB IX WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 13 Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah dimana kapal dilakukan Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan.

13 BAB X MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 14 Masa Retribusi adalah pada saat diterbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. Pasal 15 Bentuk isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, ditetapkan kemudian dengan Keputusan Bupati. BAB XI PENETAPAN RETRIBUSI Pasal 16 (1). Retribusi yang terutang berdasarkan SKRD dibayarkan dengan menggunakan SSRD atau dokumen lain yang dipersamakan ; (2). Bentuk isi dan tata cara penerbitan SSRD atau Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan kemudian dengan Keputusan Bupati. BAB XII TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN Pasal 17 (1). Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan ; (2). Retribusi di pungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan.

14 Pasal 18 (1). Pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus ; (2). Tata cara pembayaran, penyetoran tempat pembayaran retribusi diatur kemudian dengan Keputusan Bupati. BAB XIII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 19 Dalam hal wajib Retribusi tidak dapat membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 5% (lima persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang dan ditagih dengan menggunakan STRD. BAB XIV PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 20 (1). Bupati dapat memberikan Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi ; (2). Pemberian Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan wajib Retribusi ; (3) Tata cara Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi ditetapkan oleh Bupati.

15 BAB KETENTUAN XV Pasal 21 PIDANA (1). Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebanyak banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ; (2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XVI PENYIDIKAN Pasal 22 (1). Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkup Pemerintah Daerah di beri wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah sebagaimana di maksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2). Wewenang penyidik sebagaimana di maksud pada ayat ( 1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas. b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang di lakukan sehubungan dengan tindak pidana Perpajakan Daerah tersebut ;

16 c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah ; d. Memberikan buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah ; e. Melakukan penggeladahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; f. Meminta bantuan tenaga Ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah ; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemerikaan sedang berlangsung dan pemeriksaan identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah ; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. j. Menghentikan penyidikan. k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

17 (3). Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikanya kepada penuntut umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Hasil Pengukuran, Pendaftaran, Pemberian Surat Tanda Kebangsaan Kapal ( Pas Kecil ) dan Sertifikat Kesempurnaan yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan Daerah yang ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku samapai akhir masa berlakunya. BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini mengenai aturan pelaksanaannya akan ditetapkan kemudian Keputusan Bupati. sepanjang dengan Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

18 Pasal 26 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan Penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto. Ditetapkan di : Jeneponto Pada tanggal : 28 Agustus 2003 BUPATI JENEPONTO BAHARUDDIN BASO TIKA Di undangkan di : Jeneponto Pada tanggal : 1 September 2003 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JENEPONTO H. SYAHRIR WAHAB LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2003 NOMOR 93