Inisiasi Kota Hijau Banda Aceh 2034

dokumen-dokumen yang mirip
GREEN TRANSPORTATION

MATERI DIALOG INTERAKTIF BPLHD PROVINSI DKI JAKARTA PADA ACARA PAMERAN PEKAN LINGKUNGAN HIDUP 2013 TOPIK : MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PENGERTIAN GREEN CITY

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

STRUKTUR. Profil Kota. Upaya Kota Menuju SDG. Indeks SDG Banda Aceh. Peran Perempuan dalam SDG

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

RENCANA AKSI DAERAH (RAD) UNTUK PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

INDIKATOR DAN SKALA NILAI NON FISIK PROGRAM ADIPURA

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KAJIAN PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KOTA HIJAU DI BANDA ACEH

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah

PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

ENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT. Tatanan : 1 Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Sehat

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Indikator Konten Kuesioner

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

BAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

5.1. DASAR PERTIMBANGAN PENENTUAN KAWASAN

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

Transkripsi:

Inisiasi Kota Hijau Banda Aceh 2034 Oleh: Kepala Bappeda Kota Banda Aceh Februari 2014

PROFIL KOTA BANDA ACEH Selat Malaka Geography Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar Area: 61.36 km2 9 kecamatan dan 90 desa Ketinggian rata-rata : 0.80 m di atas permukaan laut

Banda Aceh City

POPULASI: 238.784 KEPADATAN: 39 PENDUDUK/Ha Sebagian besar penduduk Banda Aceh (68%) hidup di area pinggiran kota, 14% di area desa, 16% di area urban kepadatan sedang dan 2% di area urban kepadatan tinggi. Kota ini tumbuh menyebar (Sprawl development). Piramida Penduduk 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-25 15-19 10-14 5-9 0-4 Laki-laki: 51,46% Perempuan: 48,54% 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10

Density

PDRB per Kapita : Rp.43,4 juta/ Kapita PDRB= Rp. 10,3 triliun Pertanian 2% Bank dan keuangan 4% Persentase PDRB per Sektor Jasa-Jasa 25% Transportasi dan Komunikasi 33% Industri Pertambangan 2% 0% Perdagangan, ho tel dan restauran 23% Bangunan 10% Listrik, gas dan air 1% Sektor ekonomi utama di Kota Banda Aceh adalah sektor transportasi dan komunikasi, sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restauran.

Sebagian besar penduduk Banda Aceh bekerja di sektor Jasa-Jasa Pekerjaan 4% 0% 5% 6% 1% Agriculture Mining Industry 46% 26% Electricity, gas and drinking water Construction Trade, restaurant and hotel 8% 4% transportation and communication Financial and rent Civil service

Industri hanya berkontribusi 2% ke total PDRB Industri di Banda Aceh didominasi oleh industri kecil dan menengah 7% Traditional industry 26% Food and beverage industry 51% 16% service industry construction/ construction material

Pengangguran: 7,17% Kemiskinan: 8,65% Penduduk miskin di Kota Banda Aceh sebagian besar bekerja di: Construction 29% 17% Low waged-service 13% 28% 23% Trade, hotel and restaurant Transportation dan warehouse Other Hanya 6,4% dari penduduk miskin di Kota Banda Aceh adalah pengangguran. 96% pengangguran memiliki jenjang pendidikan yang rendah (di bawah universitas)

RTRW 2029

VISI Green City Banda Aceh

Green Community Green Planning and Design Green Openspace Green Building Kota Terhijau Indonesia 2034 Green Waste Green Energy Green Water Green Transportation

GREEN PLANNING AND DESIGN RTRW 2009-2029 mengadopsi prinsip perencanaan kota hijau dan menjaga karakter kota. Dokumen perencanaan untuk: Kawasan wisata Ulee Lheue RTBL Pusat Kota Baru dan Ulee Kareng Banda Aceh Water Front City Rencana Aksi Kota Hijau 2013-2017 Rusunawa di dekat pusat kota di Keudah dan asrama mahasiswa di dekat sekolah dan universitas.

Green Planning and Design KEBIJAKAN Mengarahkan pembangunan green city melalui sebuah dokumen perencanaan green city yang terintegrasi STRATEGI Mengembangkan dokumen perancangan kota yang mengarah pada penerapan kawasan berkepadatan tinggi, mixed used, dan berorientasi pada manusia (penyediaan jalur pedestrian, penyandang cacat, pengguna sepeda) Menetapkan dokumen perencanaan dan perancangan kota sebagai produk hukum yang kuat dan mengikat (binding) baik perda/perwal, termasuk peraturan mengenai RTH

RENCANA AKSI Green Planning and Design Pembuatan draft dokumen perencanaan kota hijau pada tahun 2014. Adopsi prinsip perencanaan hijau, seperti vertical development, urban village, pemanfaatan lahan kosong untuk lahan hijau, dan menghindari urban sprawl Perencanaan asrama bertingkat mahasiswa di area sekitar kampus dan rumah susun di area pusat kota tahun 2015 Menciptakan jejaring green coridor dan green park di area kota sehingga micro climate bisa terjaga Peningkatan kualitas ruang terbuka di area milik pemerintah dengan pohon, taman bunga, dan air mancur Promosi perumahan Vauban melalui insentif (rumah bertipe apartment yang dibangun bersama oleh beberapa keluarga). Menentukan daerah yang tidak boleh dibangun/ direservasi Menerapkan prinsip green city melalui IMB Vauban-Freiburg, Germany

Green Planning and Design OUTPUT DAN INDIKATOR Masterplan dan dokumen perencanaan (dokumen pengembangan kawasan, RTRW, RDTRK, dan RTBL) yang mengadopsi prinsip-prinsip perencanaan green city dalam guna lahan dan ruang terbuka hijau, energi, bangunan, transportasi, komunitas hijau, air dan sampah. Regulasi kota yang mendukung pengembangan kota hijau

GREEN OPENSPACE EXISTING: 10,45 % ruang terbuka hijau tahun 2012 Pemeliharaan 74 taman dan 10 areal perkuburan, taman pembibitan (7.12 Ha), hutan kota (6 Ha) Pemko memprioritaskan dana pembebasan lahan setiap tahunnya untuk mencapai target Penanaman pohon pada ruang terbuka non hijau yang telah ada Pembebasan lahan untuk Penambahan RTH Implementasi Riverfront Planning di Krueng Aceh. Pendirian taman pembibitan tanaman di pinggiran sungai Krueng Aceh.

Green Openspace Ruang Terbuka Hijau di Kota Banda Aceh No. Tipe RTH Area (Ha) 2010 Area (Ha) 2011 Area (Ha) 2012 1 Pemakaman 11,00 13,35 13,35 2 Lapangan dan stadion 39,08 39,08 41,86 3 Kolam air 14,57 14,57 14,57 4 Hutan kota 19,93 19,93 22,43 5 Taman dan koridor hijau 548,00 548,00 548,60 Total Area RTH 632,58 634,93 640,81 Luas Banda Aceh 6,132 6,132 6,132 Persentase(%) 10,31% 10,35% 10,45%

Green Openspace KEBIJAKAN: Mencapai 20,52% RTH di 2029 STRATEGI: Meningkatkan jumlah dan kualitas ruang terbuka hijau privat dan publik Mengembangkan RTH yang mudah diakses oleh masyarakat dengan mengembangkan jaringan hijau berdasarkan karakter kota. Konservasi dan preservasi habitat kritis yang terancam oleh pembangunan yang tidak berkelanjutan, seperti manggrove, area konservasi dll

Green Openspace RENCANA AKSI Pengembangan lebih lanjut perencanaan riverfront Konservasi area pantai dan bantaran sungai Prioritas dana untuk akuisisi lahan Implementasi ketat KDB Implementasi urban agriculture di lahan kosong, yang dimiliki oleh komunitas tertentu Pengembangan lebih lanjut taman publik di setiap desa dengan akuisisi lahan OUTPUT DAN INDIKATOR Peningkatan luas green space menjadi 20,52% pada tahun 2029. Dengan demikian, area green space di Banda Aceh harus bertambah rata-rata 0,6% atau 34 ha setiap tahun Meningkatkan atraktifitas dan aksesibilitas green space sehingga meningkatkan kualitas ruang kota sekaligus jumlah pengunjung.

GREEN COMMUNITY EXISTING: Komunitas hijau terlibat dalam manajemen hutan kota, seperti komunitas hutan kota Tibang dan Peulanggahan. Kerjasama dengan NGO and swasta melalui CSR dari beberapa perusahaan negara, seperti PLN, BNI, Bank Mandiri, Taspen, BPD Aceh, BI and BPMD. Kerjasama dengan Yayasan Bustanussalatin, Sahabat Ulee Masen, dan penggiat lingkungan universitas. Dukungan komunitas untuk menghasilkan kompos dari sampah domestik. Green education dan clean education di sekolah.

Green Community KEBIJAKAN Peningkatan kesadaran komunitas, kepedulian dan partisipasi dalam program green city. STRATEGI: Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepedulian terhadap program kota hijau. Menciptakan sebuah komunitas hijau kreatif dan pro-aktif untuk melaksanakan agenda kota hijau dalam sebuah tindakan yang lebih konkrit. Penguatan pemerintah, kemitraan swasta dan publik dalam rangka meningkatkan ruang terbuka hijau, termasuk inisiatif CSR.

Green Community RENCANA AKSI: Mengoptimalkan peran komunitas hijau. Dukungan finansial, penghargaan dan insentif bagi masyarakat hijau. Membangun komunitas hijau di tingkat kelembagaan dan organisasi, dan kawasan strategis (daerah pesisir, sungai) seperti komunitas pertanian perkotaan di sekolah, universitas dan kantor pemerintah dan masyarakat pelestarian pesisir. OUTPUT DAN INDIKATOR Bertambahnya jumlah green community. Bertambahnya jumlah kegiatan dan partisipasi masyarakat dalam green city. Munculnya inisiatif hijau dari grassroot. Bertambahnya jumlah kemitraan pemerintah dan perusahaan dalam inisiasi green city yang dapat diukur dari jumlah MoU dan persetujuan.

GREEN TRANSPORTATION EXISTING: Adanya bangunan untuk pemeriksaan emisi kendaraan umum. Pemasangan peralatan kendaraan pemeriksaan emisi. Pembersihan puing-puing tsunami di sungai Krueng Aceh. Pengembangan dermaga sungai, 5 dermaga di Pango, Panteriek, Kuta Alam. Memulai transportasi sungai. Penetapan rute sepeda. Pengembangan parkir di pusat kota. Pengembangan Pelabuhan Ulee Lheue, terminal bis Batoh dan terminal truk barang Santan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas.

Moda transportasi di Banda Aceh didominasi oleh sepeda motor Vehicle Ownership 90000 80000 76269 70000 60000 50000 40000 2009 30000 20000 10000 0 11099 2757 2523 988 94 1 3311 598 1427 121 154 2010 2011 Tingginya kepemilikan kendaraan pribadi mengurangi jumlah labi-labi (moda angkutan umum tradisional) secara signifikan dan menyebabkan kemacetan di jam sibuk.

Green Transportation KEBIJAKAN: Meningkatkan penggunaan transportasi umum dari 3% hingga 30% pada 2029. Penurunan rasio kepemilikan kendaraan pribadi sebesar 30% dari 80% pada 2012 menjadi 50% pada 2029. STRATEGI: Mengembangkan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dan terintegrasi yang didukung oleh transportasi non motorized. Mengembangkan sistem transportasi sungai. Menerapkan kebijakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jam puncak di pusat kota dan pinggiran kota.

RENCANA AKSI Green Transportation Pengembangan Transkutaraja dikombinasikan dengan minibus untuk daerah kepadatan rendah. Stasiun bus bertipe jembatan di titik transit untuk mengurangi pembebasan lahan Menerapkan fasilitas untuk orang cacat di angkutan umum Meningkatkan kualitas dan fasilitas transportasi tidak bermotor, termasuk rute pejalan kaki, rute sepeda, fasilitas parkir sepeda. Mengembangkan kualitas akses bagi orangorang cacat, trotoar dibuat lebih rendah, jalan bagi orang-orang cacat, lift untuk pergerakan vertikal di tempat umum. Pengembangan sistem transportasi sungai, seperti perahu, kapal pariwisata dan lansekap sekitar sungai yang menarik. Satu mobil tiga orang untuk PNS ke kantor. Bus sekolah untuk sekolah yang kurang dapat diakses. Pengembangan park and ride. Bike share dan fasilitas parkir yang dikelola oleh swasta. Cool pavement untuk rute pejalan kaki dan sepeda.

Untuk menyediakan transportasi yang lebih baik, Banda Aceh berencana untuk membangun sebuah sistem bus KE KRUENG RAYA KUALA rapid transit, Transkutaraja MAKAM SYIAH PELABUHAN FERRY BANDARA SIM TERMINA L TYPE A Trayek Damri Bandara KE MEULABOH KE MEDAN

Green Transportation OUTPUT DAN INDIKATOR Bertambahnya jumlah pengguna transportasipublik hingga 30% pada 2029. Menurunnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi di Banda Aceh hingga 30% pada 2029. Pada tahun 2012, kepemilikan kendaraan adalah 188,817 (BPS), sedangkan populasi adalah 238.784. Rasio kepemilikan kendaraan adalah 80%, yang berarti dalam setiap 5 orang, ada 4 kendaraan. Tahun 2029, rasio ini diharapkandapat dikurangi sampai50%. Penurunan kemacetan lalu lintas di jam puncak. Meningkatnya jumlah pengguna non motorized transportation, termasuk untuk orang-orang cacat.

GREEN WATER EXISTING Banda Aceh baru memiliki sistem sanitasi on site. Air limbah domestik masih langsung dibuang ke sistem drainase tanpa diolah. Persentase rumah tangga dengan akses ke air bersih adalah 83%. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak adalah 92,77%.

Green Water KEBIJAKAN: Pembangunan sistem sanitasi off site pada tahun 2015 dan pengurangan kebocoran jaringan pipa air bersih hingga 20% dan air minum pada 2029. STRATEGI: Meningkatkan kualitas air bersih hingga dapat diminum serta pengurangan kebocoran. Meningkatkan sistem sanitasi. Meningkatkan sistem drainase (drainase tertutup). Pembentukan sistem sanitasi off site.

Green Water RENCANA AKSI: Konservasi DAS tercakup dalam kerjasama regional Basajan. Peningkatan teknologi sistem air minum termasuk dalam proses filtrasi, kualitas pipa dan pemeliharaan. Reparasi jaringan pipa. Pembuatan sumur infiltrasi dan biofori. Memproduksi rencana induk sistem pembuangan limbah. OUTPUT DAN INDIKATOR Pembangunan sistem sanitasi off site pada tahun 2032. Pengurangan kebocoran air bersih sampai 20% pada 2029. Air bersih dari PDAM dapat diminum di tahun 2032. Kualitas freshwater yang lebih baik.

GREEN ENERGY Existing: Pemanfaatan lampu publik hemat energi Car free day pada hari Minggu di jalan utama. Lampu panel surya di beberapa taman KEBIJAKAN: Pengurangan penggunaan listrik tidak terbarukan sampai 5% di kantor pemerintah STRATEGI: Pemanfaatan energi yang efisien (pengalihan load time, kampanye hemat energi) Pelaksanaan kebijakan pemanfaatan energi terbarukan. Mempersiapkan rencana pengurangan emisi karbon dari kegiatan perkotaan (industri, transportasi, pengelolaan limbah domestik).

RENCANA AKSI: Memasang panel surya di atas atap kantor pemerintah. Menginisiasi desa mandiri energi di desa nelayan di Meuraxa, yang energinya dipasok dari panel surya di siang hari dan kincir angin skala kecil di malam hari. Pembangunan infrastruktur untuk memanfaatkan potensi biogas dari pengolahan sampah di TPA Gampong Jawa, limbah dari industri kedelai / industri tahu, dan limbah dari bisnis toko daging, dan limbah dari pabrik pengolahan limbah terpadu untuk memproduksi pupuk anorganik. Dana pinjaman bergulir untuk lingkungan. Menyediakan pinjaman tanpa bunga kepada perusahaan dan pemilik bangunan yang menerapkan prinsip efisiensi energi dan atau teknologi baru yang meningkatkan kualitas udara (termasuk atap hijau dan langkah-langkah penghijauan lainnya). Desa Mandiri Energi Poncosari, Yogyakarta Green Energy

Green Energy OUTPUT DAN INDIKATOR Penggunaan energi terbarukan untuk listrik meningkat hingga 5% di kantor pemerintah di 2034. Adanya penggunaan panel surya pada gedung pemerintahan. Terbangunnya desa energi mandiri pada desa-desa nelayan. Pengembangan pabrik pengolahan biogas di TPA Gampong Jawa pada tahun 2016. Tersedianya dana pemerintah untuk dana pinjaman bergulir untuk lingkungan.

GREEN BUILDING Existing: Prinsip green building belum diterapkan dengan baik di Banda Aceh KEBIJAKAN: Penerapan prinsip green building di kantor pemerintahan utama (hemat air, hemat energi, bahan bangunan hijau dll) STRATEGI: Menerapkan standar untuk bangunan hemat energi dan air. Menggunakan bahan ramah lingkungan lokal. Menerapkan KDB dan KLB berdasarkan prinsip lingkungan hidup (menjamin resapan air, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan). Menyiapkan standar dan peraturan tentang sertifikasi bangunan hijau (untuk bangunan yang ada dan bangunan baru).

Green Building RENCANA AKSI: Menerapkan sistem penampungan air hujan Penerapan material dan prinsip green building (energy saving, water saving and green local material) di gedung-gedung pemerintahan Pemanfaatan lampu hemat energi LED dengan sensor gerak dan panas Mendesain bangunan dengan sistem sirkulasi udara yang mengalir Retrofitting dalam bangunan pemerintah, contoh perbaikan sistem insulasi Menerapkan pembangunan taman atap/roof garden dan vertical garden (diterapkan di sekolah, perkantoran)/untuk bangunan dengan KDB diatas 50% Melakukan sertifikasi bangunan hijau (program green building council of Indonesia) Memberikan insentif atau stimulus kepada para pemangku kepentingan yang berperan aktif terhadap perencanaan bangunan hijau. Mengadopsi prinsip green building pada IMB pada bangunan-bangunan tertentu, contoh sekolah baru, gedung pemerintah baru, supermarket dll

Green Building OUTPUT DAN INDIKATOR Prinsip bangunan yang efisien energi dan air dilaksanakan oleh 50% dari kantor pemerintah pada 2029, atau 1 kantor setahun. Dengan asumsi bahwa biaya investasi untuk retrofitting adalah 1 miliar rupiah per gedung, itu berarti pemerintah perlu mengalokasikan Rp 1 miliar per tahun. Penggunaan air di gedung pemerintah berkurang sebesar 10% pada 2017. Jumlah penggunaan energi di gedung pemerintah berkurang sebesar 20% pada 2029. Sertifikasi green building. Meningkatnya luas atap hijau. Anggaran untuk insentif green building. Bangunan dibangun berdasarkan izin mendirikan bangunan.

GREEN WASTE Existing Pengolahan limbah: - Daur ulang: 20 ton / hari (11,3%) - Composting: 5 ton / hari (2,7%) - TPA: 150 ton / hari (83,3%) - Lain-lain (pembakaran, illegal: 5 ton / hari (2,7%) dumping, mengubur, dll) Daur ulang plastik Composting sampah hijau Reduce - Reuse - Recycle (3R) Rumah komposting (800 rumah tangga yang aktif) "Pengomposan sampah hijau" untuk TPA aplikasi penutup harian Kompos sampah pasar Daur ulang plastik (tanaman mini) Program "Bank Sampah" di sekolah-sekolah dan desa-desa tingkat Limbah produk (memberikan pelatihan bagi para guru & siswa untuk mengubah sampah menjadi produk yang berharga) Expo selama kampanye 3R. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kampong Jawa menggunakan tangki oksidasi dan sludeg drying bed serta kombinasi pengolahan aerob dan anaerob.

Peta Sanitary Landfill Gp. Jawa

Green Waste KEBIJAKAN: Pelaksanaan pemisahan sampah, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 50% dalam sepuluh tahun. STRATEGI: Menerapkan strategi 4R dalam pengelolaan sampah. (reduce, reuse, recycle, rethink). Menerapkan strategi pemisahan sampah yang ketat dan didukung oleh fasilitas persampahan seperti tong sampah terpisah dan truk sampah yang canggih. Menetapkan kebijakan ekonomi yang mendukung perkembangan industri daur ulang sampah.

Green Waste RENCANA AKSI: Penyediaan tempat sampah terpisah di setiap gampong yang memiliki kapasitas sampah 1,8 ton. Mengeluarkan regulasi yang mengikat ritel dan supermarket untuk menyediakan kantong plastik bio dan berbayar bagi pelanggan. Kerjasama dalam pemanfaatan limbah antara industri daur ulang limbah dan pemerintah sehingga industri daur ulang sampah dapat menggunakan limbah daur ulang sebagai produk. Pengembalian sampah di supermarket dan di tingkat masyarakat. Revolving loan untuk industri daur ulang sampah. Penghargaan inisiatif hijau untuk desa terbersih. Insentif untuk pemulung yang memisahkan sampah berguna di TPA dan titik pengumpulan sampah. Hukuman bagi orang yang membuang sampah sembarangan. Bank sampah yang dibayar oleh industri. Pemanfaatan biogas di TPA.

Green Waste OUTPUT DAN INDIKATOR Volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang hingga 50% pada 2024. Bank sampah dan tong sampah terpisah disediakan di daerah yang ditetapkan pada tahun 2017. Compacter truck mulai 2014. Penggunaan kantong plastik bio dan berbayar. Kontrak antara pemerintah dan industri daur ulang sampah. Tempat pengembalian sampah/ bank sampah di supermarket dan desa. Anggaran untuk pinjaman revolving untuk industri daur ulang sampah dan insentif bagi pemulung pada tahun 2017. Orang-orang menjadi lebih partisipatif dan sadar dalam pengelolaan sampah.

CONCLUSION Banda Aceh berkeinginan untuk berkembang dengan cara yang berkelanjutan. Visi kota hijau Banda Aceh hanya dapat dicapai dengan menggunakan pendekatan yang komprehensif dan terpadu. Kota ini telah menerapkan prinsip green city di beberapa bidang. Namun, hal ini masih perlu perbaikan dan pengembangan.