SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

dokumen-dokumen yang mirip
KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP FISIOTERAPI

SKEMA SERTIFIKASI RADIOGRAFER LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP REFRAKSIONIS OPTISIEN LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

SKEMA SERTIFIKASI TEKNIK TRANFUSI DARAH LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

Komite Akreditasi Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

Pokok bahasan. Kesehatan

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PEDOMAN UJI KOMPETENSI DRAFT- Jum at, 27 Mei 2011

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Pengembangan sistem..., Fatimah Haniyah, FKM UI, 2009

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE LISENSI UNIT SERTIFIKASI DAN TATA CARA PEMBERIAN LISENSI

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

FORMULIR PENDAFTARAN

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP

FORMULIR PENDAFTARAN

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

Transkripsi:

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC 17024 : 2012 RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015

PEREKAM MEDIS NO. KODE UNIT KOMPETENSI HALAMAN 1 BKM01/PM-1.1/2009/Rev-001 2 BKM01/PM-1.2/2009/Rev-001 3 BKM01/PM-1.3/2009/Rev-001 4 BKM01/PM-1.4/2009/Rev-001 Meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan Memberikan nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis berdasarkan sistem yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit) Menulis nama pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem yang digunakan Menyusun (assembling) rekam medis rawat jalan dengan baik dan benar berdasarkan SOP yang ada 1 10 19 28 5 BKM01/PM-2.1/2009/Rev-001 6 BKM01/PM-2.2/2009/Rev-001 Menjaga dan memelihara kerahasian informasi kesehatan pasien Menentukan dan melakukan pencatatan nomor kode diagnosis rawat jalan sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku ICD yang berlaku 36 45 7 BKM01/PM-2.3/2009/Rev-001 Meregistrasi kunjungan pasien rawat inap 54 8 BKM01/PM-2.4/2009/Rev-001 9 BKM01/PM-2.5/2009/Rev-001 10 BKM01/PM-2.6/2009/Rev-001 Membuat indeks pasien (kartu atau media lainnya) Menyusun (assembling) rekam medis rawat inap dengan baik dan benar berdasarkan SOP yang ada Mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya. 63 73 82 11 BKM01/PM-3.1/2009/Rev-001 12 BKM01/PM-3.2/2009/Rev-001 13 BKM01/PM-3.3/2009/Rev-001 14 BKM01/PM-3.4/2009/Rev-001 Menentukan dan melakukan pencatatan nomor kode diagnosis dan tindakan/prosedur rawat inap sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku ICD yang berlaku Menfasilitasi pelepasan informasi kesehatan kepada pasien maupun pihak ketiga Menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat meliputi: kebenaran identifikasi, adanya laporanlaporan yang penting, autentikasi, pendokumentasian yang baik Menyimpan / menjajarkan rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan (Terminal digit filling system) 92 101 110 120 1

15 BKM01/PM-3.5/2009/Rev-001 16 BKM01/PM-3.6/2009/Rev-001 17 BKM01/PM-3.7/2009/Rev-001 Mengumpulkan data untuk manajeman mutu, manajemen penggunaan, manajemen resiko dan penelitian lain yang berhubungan dengan asuhan pasien Mengumpulkan dan menganalisa data untuk (kebutuhan khusus) proyek riset klinis. Melaksanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan 129 138 146 18 BKM01/PM-4.1/2009/Rev-001 19 BKM01/PM-4.2/2009/Rev-001 20 BKM01/PM-4.3/2009/Rev-001 21 BKM01/PM-4.4/2009/Rev-001 22 BKM01/PM-4.5/2009/Rev-001 23 BKM01/PM-4.6/2009/Rev-001 Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi kepentingan monitoring KLB epidemiologi dan lainnya Memfungsikan diagnosis dalam proses perhitungan pembayaran kembali jasa pelayanan kesehatan (INA DRG) Melakukan penyusutan (retensi) rekam medis berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku Mengelola data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan Menggunakan aplikasi komputer untuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi kesehatan Mengoperasikan komputer guna penyelenggaraan Sistem Manajemen Informasi Kesehatan/Rekam Medis 154 162 171 180 188 196 24 BKM01/PM-5.1/2009/Rev-001 25 BKM01/PM-5.2/2009/Rev-001 Melakukan analisis untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ( SWOT ) MIK/RM Mempersiapkan laporan untuk badan akreditasi, lisensi dan sertifikasi dalam memenuhi standar akreditasi dan kebijakan yang terkait dengan Perekam Medis 204 212 26 BKM01/PM-5.3/2009/Rev-001 Melakukan analisis statistik 220 27 BKM01/PM-5.4/2009/Rev-001 28 BKM01/PM-5.5/2009/Rev-001 Mendemonstrasikan atau presentasi data dan laporan keberbagai pihak Monitoring pelaksanaan kebijakan dan prosedur manajemen sumber data organisasi 228 236 2

29 BKM01/PM-5.6/2009/Rev-001 30 BKM01/PM-5.7/2009/Rev-001 31 BKM01/PM-5.8/2009/Rev-001 32 BKM01/PM-5.9/2009/Rev-001 Menyusun kebijakan dan prosedur tentang sistem MIK/RM yang sesuai hukum, sertifikasi, akreditasi dan kebutuhan setempat Menyusun analisa jabatan dan uraian tugas MIK/Perekam medis Menyajikan informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna evaluasi kinerja unitnya Memberikan konsultasi dalam pengelolaan informasi kesehatan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya 244 253 261 269 33 BKM01/PM-5.10/2009/Rev- 001 Menjalin kerjasama dengan Bagian Sistem Informasi RS dalam pengembangan teknologi baru 277 3

KODE UNIT : BKM01/PM-1.1/2009/Rev-001 JUDUL UNIT : Meregistrasi Atas Semua Kunjungan Yang Ada Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan peran, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk Perekam Medis agar mampu meregistrasi semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan, baik registrasi pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap maupun UGD Elemen Kompetensi 1. Melakukan registrasi pendaftaran pasien rawat jalan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Formulir identitas pasien dijadikan dasar penerimaan pasien baru 1.2 Variabel yang diperlukan dalam registrasi pasien rawat jalan dipastikan kelengkapan & kebenarannya 1.3 Kartu pasien dijadikan dasar penerimaan pasien lama Metode Penilaian 1.1 Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan 1.2 Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan 1.3 Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan BATASAN VARIABEL 1. KONTEKS VARIABLE Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan registrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan, baik registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan UGD 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN Standar Prosedur Operasional, pedoman kerja, Instruksi kerja parameter dan manual pencatatan Formulir Identitas Pasien, Surat persetujuan masuk rawat, kartu pasien ATK dan komputer (online) Buku expedisi Media penyimpanan data (manual atau komputerisasi) Laporan harian jumlah pasien 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN Pedoman Prosedur dan Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, DEPKES RI Permenkes RI No.269a/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Observasi langsung pada saat melakukan penerimaan pasien Memeriksa laporan dan hasil kerja Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan Umpan balik dari rekan kerja Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan 1

menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI Pendidikan Minimal D3 Rekam Medis Memiliki STR Mengikuti pelatihan tentang manajemen dasar rekam medis Mengikuti pelatihan tentang pelayanan prima Sehat jasmani dan rohani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN Sistem Registrasi Sistem Penamaan Sistem Penomoran Aplikasi pendaftaran pasien masuk, pindah dan keluar Sistem Pendokumentasian Service Excellent Bahasa Inggris 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Melakukan komunikasi dengan baik Ketelitian dalam menulis identitas pasien Melakukan komunikasi dengan bahasa inggris Memberikan informasi mengenai pelayanan dan fasilitas saryankes 5. ASPEK KRITIS Kelengkapan dan keakuratan data identitas sosial pasien Cekatan dan tanggap dalam penerimaan pasien Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Cara memakai dan memelihara peralatan sesuai prosedur yang berlaku 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 s ebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi 2

menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. 3

3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. 4

i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan. B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerj a dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal 5

asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Kn owledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala 6

permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain. 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan 7

pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu) tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai dengan proses sertifikasi awal c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan. C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi. 7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang 8

Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik. 9

KODE UNIT JUDUL UNIT : BKM01/PM-1.2/2009/Rev-001 : Memberikan Nomor Rekam Medis Secara Berurutan Dan Sistematis Berdasarkan Sistem Yang Digunakan (Penomoran Seri, Unit, Seri Unit). DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan peran, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk Perekam Medis agar mampu memberikan nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis berdasarkan sistem yang berlaku Elemen Kompetensi 1. Memberikan nomor rekam medis pasien secara berurutan sesuai dengan sistem yang digunakan. 2. Melakukan monitoring sistem pemberian nomor untuk kualitas data entry sistem penomoran sesuai yang ditentukan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Nomor RM diberikan kepada setiap pasien baru 1.2 Nomor RM dicatat/dientry kedalam indeks pasien 1.3 Nomor RM dicatat di kartu pasien 1.4 Kartu pasien diberikan kepada pasien 2.1. Alat monitoring data entry sistem penomoran disiapkan untuk monitoring urutan dan sistematis cara penomoran. 2.2. Alat monitoring urutan dan sistematis cara penomoran digunakan untuk validasi data entry pasien baru setiap hari 2.3. Hasil yang diperoleh dievaluasi/klarifikasi untuk perbaikan Metode Penilaian Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan BATASAN VARIABEL 1. KONTEKS VARIABLE Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemberian nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis berdasarkan sistem yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit) 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN Standar Operasional Prosedur, pedoman kerja dan instruksi kerja dan manual pemberian nomor Buku Bank Nomor Rekam Medis (manual) Formulir dan ATK sesuai dengan kebutuhan Alat penyimpanan data (komputer) 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN Pedoman Prosedur dan Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, DEPKES RI Permenkes RI No.269a/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis 10

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Observasi langsung pada saat melakukan pemberian nomor rekam medis Demonstrasi pemberian nomor rekam medis Memeriksa hasil kerja Umpan balik dari rekan kerja Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI Pendidikan Minimal D3 Rekam Medis Memiliki STR Mengikuti pelatihan tentang manajemen rekam medis Sehat jasmani dan rohani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN Jenis-jenis penomoran Sistem penomoran Pemilihan sistem penomoran yang sesuai Tujuan pemberian nomor 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Ketelitian dalam pengeluaran nomor rekam medis Ketelitian dalam membuat nomor rekam medis Menjaga keamanan dan kerahasian informasi Mendokumentasikan hasil pekerjaannya 5. ASPEK KRITIS Menginterpretasikan tujuan pencatatan pemberian nomor Membedakan jenis-jenis penomoran Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Mendokumentasikan hasil pekerjaannya Cara memakai dan memelihara peralatan sesuai prosedur yang berlaku 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 s ebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan 11

diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 12

2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 13

20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan 14

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal. d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mu lai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 15

4. Penilaian 4 Analisis ( Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling 16

lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu) tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai dengan proses sertifikasi awal c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan. C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard 17

yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi. 7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik. 18

KODE UNIT : BKM01/PM-1.3/2009/Rev-001 JUDUL UNIT : Menulis Nama Pasien Dengan Baik Dan Benar Sesuai Dengan Sistem Yang Digunakan DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan peran, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk Perekam Medis agar mampu menulis nama pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem yang digunakan Elemen Kompetensi 1. Melakukan wawancara untuk pengisian identitas pribadi dan data sosial pasien rawat jalan/ugd 2. Menulis nama pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem yang digunakan Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Identifikasi identitas pribadi dan data sosial pasien dikomunikasikan pada pasien/keluarganya melalui pertanyaan efektik guna memperoleh pengisian yang akurat pada kolom rawat jalan/ugd 1.2 Validasi data yang sudah dikaji dimintakan pengesahannya dengan tanda tangan pasien/keluarganya 1.3 Data identitas pribadi data sosial pasien hasil validasi disalin (data entry) dalam komputer 2.1. Sistem penamaan dilaksanakan secara baik dan benar oleh petugas data entry 2.2. Kebenaran data kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial pasien (RJ,RI,UGD) divalidasi 2.3. Penulisan nama pasien dilakukan dengan proses data entry (komputerisasi) Metode Penilaian Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan Observasi Simulasi, Role Play, Pertanyaan Tertulis, Pertanyaan Lisan BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan registrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan, baik registrasi pendaftaran pasien rawat jalan, inap maupun UGD. 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN Standar Prosedur Operasional, pedoman kerja, Instruksi kerja parameter dan manual pencatatan Formulir Identitas Pasien, Surat persetujuan masuk rawat, kartu pasien ATK dan komputer (online) Buku expedis Media penyimpanan data (manual atau komputerisasi) Laporan harian jumlah pasien 19