PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM MENUMBUHKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA SMA NEGERI 1 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TANDA KECAKAPAN PALANG MERAH REMAJA. (buku saku untuk PMR)

Buku Saku Pembina PMR

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PANDUAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PMR

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(adler, 1927: 72

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

ISBN : Disusun atas dukungan: International Federation Red Cross and Red Crescent Societies

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. manusia meskipun dalam kadar yang berbeda. Manusia dimotivasi oleh dorongan

BAB I DASAR PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai Non Goverment Organization dan seterusnya disebut sebagai NGO mulai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Lampiran Keputusan Rektor Nomor : 219 Tahun 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN SATUAN KEGIATAN PRESTASI MAHASISWA (SKPM)

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. emosi yang bervariatif dari waktu ke waktu, khususnya pada masa remaja yang

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018

PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009

PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016

Kata-kata kunci: Sumber daya sekolah Sumber daya manusia Sumber daya fisik Sumber daya keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pembina Osis merupakan pemegang sekaligus pengendali yang sangat menentukan

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMK NEGERI 2 PENGASIH

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL SOSIAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

I. UMUM. menjadi...

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VOLUNTEER WEEK VI LOMBA KATEGORI PMR WIRA (SMA/SMK/MA)

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. SERTA KEMAMPUAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROSES POLITIK. KEGIATAN MENYAMBUT

DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

ANALISIS EKTRAKULIKULER SENI TRADISIONAL REOG TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Informan pertama bernama Prayoga yang usianya 17 tahun. Informan memeluk

BUPATI CUP LOMBA INVITASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) WIRA SE-EKS KERESIDENAN KEDU DAN BANYUMAS TAHUN 2018 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA PENGAIRAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VOLUNTEER WEEK VI LOMBA KATEGORI PMR WIRA (SMA/SMK/MA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

ABSTRAK PENGARUH KETERLIBATAN SISWA DALAM KEGIATAN PALANG MERAH REMAJA TERHADAP PEMBENTUKAN KETERAMPILAN SOSIAL

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2004).

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

Sistem Pendukung Keputusan Spesialisasi Keahlian

LAPORAN PELAKSANAAN LOMBA PMR BARAPAMERA XI UIN MALIK IBRAHIM TINGKAT JAWA TIMUR DI YONZIPUR KEPANJEN

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMA DI KOTA BATU

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VOLUNTEER WEEK VI LOMBA KATEGORI PMR MADYA (SMP/MTS)

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA

-2- Konvensi Jenewa Tahun 1949 bertujuan untuk melindungi korban tawanan perang dan para penggiat atau relawan kemanusiaan. Konvensi tersebut telah di

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

I. PENDAHULUAN. serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam proses politik. Kegiatan menyambut

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VOLUNTEER WEEK VI LOMBA KATEGORI PMR MADYA (SMP/MTS)

Merah/Bulan Sabit Merah Internasional

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Transkripsi:

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DALAM MENUMBUHKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA SMA NEGERI 1 MALANG THE IMPLEMENTATION OF EXTRACURRICULAR ACTIVITY OF YOUTH RED CROSS ORGANIZATION IN GROWING UP SOCIAL CARE OF STATE SENIOR HIGH SCOOL 1 MALANG Ismakhil Makhfudho Universitas Negeri Malang E-mail: ismakhilisma@yahoo.com Abstract: Extracurricular of Youth Red Cross (PMR) is one of extracurricular in the part of Red Crossness where extracurricular of Youth Red Cross (PMR) is a container coaching young members with the purpose of establishing and developing the character of PMR members and guided by PMR Tribakti and the princip of Red Crossness to become volunteer. in the nex future. This study aims to determine the implementation of extracurricular activities of the Youth Red Cross (PMR) in the growing social care of students in SMA Negeri 1 Malang. The procedures of Data collection using the observation method, interviews, and documentation. The conclusions are that, the implementation of the Youth Red Cross extracurricular activities can grow social care to the students of SMA Negeri 1 Malang, through forms of employment programs or activities that exist in extracurricular of Wira PMR Unit SMAN 1 Malang. Keyword: Extracurricular of Youth Red Cross (PMR), Social Care, SMA Negeri 1 Malang Abstrak: Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) merupakan salah satu ekstrakurikuler yang bergerak dibidang kepalangmerahan dimana ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan anggota remaja dengan tujuan membangun dan mengembangkan karakter anggota PMR yang berpedoman pada tribakti PMR dan prinsip kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa SMA Negeri 1 Malang. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Diperoleh kesimpulan bahwa, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dapat menumbuhkan kepedulian sosial siswa SMA Negeri 1 Malang, melalui bentuk-bentuk program kerja atau kegiatan-kegiatan yang ada di ekstrakurikuler PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang. Kata Kunci: Ekstrakurikuler PMR, Kepedulian Sosial, SMA Negeri 1 Malang 1

Konsep pendidikan dikembangkan melalui mekanisme proses belajar mengajar yang disebut sekolah, dimana sekolah merupakan tempat menuntut ilmu, guna memiliki pengetahuan akademik maupun non akademik, selain itu sekolah memiliki peranan sebagai media pengembangan diri, pengembangan kreativitas, dan pembentukan watak atau karakter dari peserta didik. Peran dan fungsi sekolah membentuk dan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak yang dikelola melalui proses manajemen sekolah. Salah satu upaya untuk mewujudkan manajemen sekolah yang baik adalah dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Munandar (2004:105) Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan mampu memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang pada suatu saat nanti berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ekstrakurikuler juga dikembangkan pengalaman-pengalaman yang bersifat nyata, yang dapat membawa siswa pada kesadaran pada diri sendiri, kesadaran pada sesama, kesadaran pada Tuhan, dengan kata lain kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan aspek kecerdasan sosial maupun kecerdasan emosional. Berkaitan dengan aspek kecerdasan sosial, salah satu sikap yang terbentuk adalah berupa kepedulian sosial yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler, yang nantinya akan memberikan kontribusi penting dalam memupuk kesadaran nasional. Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) merupakan salah satu ekstrakurikuler yang bergerak dibidang kepalangmerahan dimana ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja dengan tujuan membangun dan mengembangkan karakter anggota PMR yang berpedoman pada Tribakti PMR dan 7 Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) 2

bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang baik secara langsung kepada peserta didik. Hal ini termasuk pada kepedulian sosial melalui interaksi bersama peserta didik yang lainnya. PMR merupakan organisasi binaan dari PMI (Palang Merah Indonesia) yang bertujuan untuk menyiapkan remaja untuk dibentuk menjadi relawan masa depan. Berdasarkan uraian di atas, jika dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dapat menumbuhkan salah satu aspek kecerdasan sosial yaitu berupa sikap kepedulian sisoal, maka para siswa akan tumbuh menjadi generasi muda yang memiliki kepribadian yang mulia sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu agar para generasi muda tidak kehilangan identitas bangsa Indonesia yang selama ini telah menjadi ciri khas dan kepribadian bangsa. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa, dan hasil dari penelitian ini digambarkan dengan menggunakan narasi atau kata-kata. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif (Arifin, 2012:140). Jenis Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perancang penelitian, dan pelaksana di lapangan yang akan mencari informasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa SMA Negeri 1 Malang. Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Malang yang berada di jalan Tugu Utara 1 Malang. Sumber data dari penelitian ini ada 2 macam yaitu sumber data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi pada saat kegiatan ekstrakurikuler PMR berlangsung, kemudian sumber data sekunder, diperoleh dari hasil dokumentasi yang meliputi 3

program kerja PMR, laporan pertanggung jawaban PMR, foto-foto kegiatan PMR, laporan kegiatan PMR. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi, gejala-gejala atau aspek-aspek yang muncul berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data ataupun informasi secara sistematis dan menyeluruh mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa SMA Negeri 1 Malang. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian di lapangan, dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperkuat hasil penelitian sehingga menjadi lebih akurat. Analisi data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2011:248) menjelaskan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan dua cara yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan/keajegan pengamatan. HASIL Gambaran Umum SMA Negeri 1 Malang SMA Negeri 1 Malang adalah Sekolah Menengah Atas Negeri, yang terletak di jalan Tugu Utara No. 1, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Bersamasama dengan SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 3, mereka dikenal dengan julukan SMA Tugu, dikarenakan terletak di jalan Tugu yang terkenal di Malang. SMA Negeri 1 Malang merupakan salah satu sekolah favorit atau sekolah unggulan di kota Malang. Sekolah Menengah Atas Negeri ini secara berkesinambungan terus berpacu dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan pendidikan, 4

sehingga saat ini menjadi salah satu kompleks sekolah yang sangat favorit di kota Malang. SMA Negeri 1 Malang dikenal dengan berbagai macam prestasinya, baik prestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik, baik ditingkat regional maupun nasional. Siswa siswi SMA Negeri 1 Malang kerap kali menjuarai lombalomba yang diadakan ditingkat regional maupun nasional. Bahkan dalam beberapa tahun ini, SMA Negeri 1 Malang sudah mengirimkan siswa-siswinya untuk mengikuti pertukaran pelajar di Jerman. SMA Negeri 1 Malang memiliki siswa siswi yang sangat berpotensi dalam berbagai bidang, baik dibidang sains, teknologi, sastra,dan lain sebagainya. Dengan berbagai macam potensi yang dimiliki siswa siswi SMA Negeri 1 Malang, pihak sekolah terus berusaha menggali dan mengembangkan potensi-potensi tersebut dengan mengadakan kegiatan intrakulikuler dan ekstrakurikuler. Perencanaan Program Kerja Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang. Perencanaan Program Kerja Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang di lakukan oleh pihak yang berpengalaman dibidang kepalangmerahan yaitu pelatih PMR dan anggota PMR, dalam hal ini anggota PMR yang dimaksud adalah anggota PMR yang menjabat sebagai pengurus PMR. Program kerja yang telah direncanakan tersebut kemudian dikonsultasikan ke pihak sekolah, pihak sekolah di sini adalah Pembina PMR. Adapun tujuan dari perencanaan program kerja PMR adalah sebagai langkah awal untuk menentukan target-target yang akan dicapai dalam setiap kegiatan PMR. Dengan adanya perencanaan program kerja PMR yang baik, maka dapat membawa organisasi PMR menjadi lebih baik dan bermutu selain itu dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas anggota PMR. Perencanaaan program kerja PMR ini dilaksanakan ketika pengurus PMR yang baru telah dilantik pada saat acara SERTIJAB dan Pelantikan Pengurus. 5

Bentuk-bentuk Program Kerja Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang. Ekstrakurikuler PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang memiliki beberapa program kerja yang harus dilaksanakan dalam satu tahun kepengurusanberikut adalah bentuk-bentuk kegiatan dari program kerja PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang. Donor Darah Tugu (DDT, merupakan bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian sosial. Kegiatan DDT (Donor Darah Tugu) dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya dengan melibatkan SMA Negeri 3 Malang dan SMA Negeri 4 Malang, serta bekerjasama dengan pihak PMI Kota Malang. Adapun bentuk kegiatnnya mengikuti alur atau prosedur donor darah. LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang, merupakan salah satu kegiatan pembinaan anggota PMR. Adapun bentuk kegiatan dari LATBINSAR dan Pelantikan Anggota ada 2 macam yaitu (1) Diklat Forum; diklat forum ini dilaksanakan di dalam lingkungan SMA Negeri 1 Malang. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat diklat forum ini adalah pertemuan pertama berisi perkenalan antar calon anggota PMR, kemudian pertemuan kedua dan seterusnya diisi dengan latihanlatihan dasar dan simulasi tentang materi-materi kepalangmerahan. (2) Diklat Alam; diklat alam dilaksanakan di luar lingkungan SMA Negeri 1 Malang, tepatnya di Cuban Rondo. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat diklat alam ini adalah menerapkan ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh pada saat diklat forum dalam serangkaian kegiatan yang telah dibuat oleh panitia,serta melakukan pelantikan anggota baru PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang. Latihan rutin (LARUT), merupakan salah satu kegiatan pembinaan anggota PMR. Kegiatan ini dilaksanakan secata rutin setiap minggu nya pada hari Rabu dan Kamis. Adapun bentuk kegiatan dalam latihan rutin adalah berupa pemberian ilmu-ilmu kepalangmerahan dan non kepalangmerahan. Siaga kesehatan, merupakan salah satu bentuk kegiatan pembinaan anggota PMR, dengan cara terjun langsung kelapangan untuk mempraktekkan ilmu-ilmu yang selama ini mereka dapatkan. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan pada 6

saat siaga kesehatan ini adalah anggota PMR yang bertugas siaga selalu siap, sigap, dan tanggap, ketika ditugaskan untuk siaga disuatu kegiatan atau acara. Mengikuti lomba-lomba PMR, merupakan salah satu kegiatan pembinaan anggota PMR. Adapun bentuk kegiatannya adalah anggota PMR mengikuti lomba sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh panitia lomba yang bersangkutan. SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan Pelantikan Pengurus, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap satu tahun sekali atau setelah selesai massa bakti pengurus. Adapun bentuk kegiatan SERTIJAB dan Pelantikan Pengurus ini adalah berupa memberikan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan kepada pengurus baru yang terpilih. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial di SMA Negeri 1 Malang. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa, tercermin dalam bentuk-bentuk kegiatan dari program kerja ekstrakurikuler Palang Merah Remaja yang telah dilaksanakan. Berikut adalah beberapa pelaksanaan program kerja PMR dalam menumbuhkan kepedulian sosial. Kegiatan Donor Darah Tugu (DDT), dalam kegiatan ini anggota PMR menjadi pelopor untuk mengadakan acara yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Hal tersebut juga tercermin dalam tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan darah, serta untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan dan solidaritas terhadap sesama manusia, sebagaimana yang tertuang dalam 7 Prinsip Palang Merah. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa anggota PMR memiliki kemauan atau keinginan untuk mengadakan kegiatan donor darah guna membantu seseorang yang sedang membutuhkan darah sehingga dapat dikatakan bahwa anggota PMR memiliki kepedulian sosial terhadap sesama. Kegiatan LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang, dalam kegiatan ini ada 2 macam 7

yaitu (1) Diklat forum, dalam kegiatan diklat forum, calon anggota PMR dibekali meteri-materi kepalangmerahan seperti DDS (Donor Darah Sukarela), ASB (Ayo Siaga Bencana), PP (Pertolongan Pertama). Sedangkan (2) Diklat alam, dalam kegiatan diklat alam ini, mereka dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh dalam diklat forum, selain itu kegiatan diklat alam ini dapat mempererat rasa kekeluargaan dan solidaritas mereka, serta dapat menumbuhkan kepedulian sosial mereka terhadap satu keluarga yaitu PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang. Kegiatan latihan rutin (LARUT, dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswa dibekali materi-materi kepalangmerahan dan non kepalangmerahan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial mereka terhadap sesama, mereka diajari caracara merawat orang yang sedang sakit, diajari melakukan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), diajari cara meringankan atau menyembuhkan orang yang sedang sakit. Kegiatan Siaga Kesehatan, dalam kegiatan ini, siswa dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu-ilmu dan pegalaman-pengalaman yang selama ini mereka dapatkan pada saat latihan rutin dalam kehidupan sehari-hari, salah satu bentuk kegiatan dalam siaga kesehatan adalah pada saat upacara rutin setiap hari Senin. Anggota PMR yang bertugas siaga upacara, selalu siap untuk menolong temannya yang sakit, selalu tanggap jika ada temannya yang sakit dan membutuhkan bantuan. Kegiatan ini dapat menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap sesama. Kegiatan mengikuti lomba-lomba PMR, dalam kegiatan ini harus terjalin rasa kerjasama dan tanggung jawab antar anggota tim. Jika dalam suatu tim terdapat salah satu anggota tim yang mengalami kesusahan maka angota tim yang lain wajib untuk membantunya, secara tidak langsung kegiatan mengikuti lomba ini dapat mengembangkan kepedulian siswa terhadap sesama teman. Kegiatan SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan pelantikan pengurus, dimana kegiatan ini merupakan wadah untuk melaporkan hasil kerja pengurus selama satu tahun masa bakti dan tempat untuk memberikan masukan atau saran kepada pengurus sehingga dapat memperbaiki di kepengurusan yang akan datang. Kepedulian sosial mereka tampak ketika mereka memberikan masukan atau saran guna menjadikan organisasi PMR menjadi lebih baik untuk kedepannya. 8

PEMBAHASAN Perencanaan Program Kerja Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang. Perencanaan program kerja ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 1 Malang dilakukan oleh pelatih PMR dan anggota PMR, dalam hal ini anggota PMR yang dimaksud adalah anggota PMR yang menjabat sebagai pengurus, sedangkan pelaksana program kerja adalah keluarga besar PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang. Anggota PMR (pengurus) dan pelatih PMR diberikan wewenang untuk merencanakan dan menyusun program kerja, hal ini dikarenakan anggota PMR (pengurus) dan pelatih PMR lebih mengetahui seluk beluk kegiatan-kegiatan PMR. Anggota PMR dan pelatih PMR telah berpengalaman dalam melakukan perencanaan program kerja, sehingga dapat menghindari pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi dari perencanaan itu sendiri adalah untuk mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material. Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak, atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan ( Zelth: 2013). Tujuan adanya perencanaan program kerja dari ekstrakurikuler PMR ini adalah untuk mengetahui target-target yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan. Dengan adanya perencanaan program kerja PMR yang baik, maka akan mendapatkan hasil yang baik pula. Hal ini sejalan dengan pendapat Zelth (2013) yang menyatakan bahwa Perencanaan merupakan suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan, dalam perencanaan terdapat pedoman, garisgaris besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dilaksanakan jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Program kerja PMR yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan, ada 6 program kerja antara lain (1) DDT (Donor Darah Tugu), (2) LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang, (3) latihan rutin (LARUT), (4) siaga kesehatan, (5) mengikuti lomba-lomba PMR, (6) SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan Pelantikan 9

Pengurus. Program kerja yang telah direncanakan tersebut akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan jiwa dan raga siswa, hal ini sejalan dengan fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk menyalurkan atau mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar bersosialisasi, menambah keterampilan, mengisi waktu luang. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat belajar sebagai manusia yang berguna, belajar menghargai keberhasilan orang lain, belajar sportif, dan berprestasi secara jujur (Wahdjosumidjo, 215:2000 ). Bentuk-bentuk Program Kerja Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang. Bentuk-bentuk program kerja dalam ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang dapat dijadikan sebagai wadah untuk pengembangan diri bagi siswa dan membentuk nilai-nilai kepribadian para siswa. Dalam hal ini program pengembangan diri dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler PMR yang dilaksanakan atas persetujuan pihak sekolah, ternyata bisa berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan peranan kegiatan ekstrakurikuler yang dikeluarkan oleh Depdikbud 1998 yang menyatakan bahwa ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan yang mempunyai peranan utama untuk: (1) memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum yang ada, (2) pembinaan, pemantapan, dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa, (3) membina serta meningkatkan bakat, minat, dan keterampilan,serta hasil yang diharapkan ialah untuk memacu anak kearah kemampuan mandiri, percaya diri, dan kreatif. Berikut bentuk-bentuk program kerja ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di SMA Negeri 1 Malang. Donor Darah Tugu (DDT), merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian sosial, dimana dalam kegiatan donor darah ini bertujuan untuk membantu menolong sesama manusia yang sedang membutuhkan bantuan darah, serta untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan dan solidaritas antar 10

sesama manusia. Hal ini sesuai dengan salah satu isi dari 7 Prinsip Dasar Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah yaitu prinsip Kemanusiaan, makna dari prinsip kemanusiaan disini adalah bahwa adanya kemauan atau keinginan untuk menolong sesama manusia tanpa membeda-bedakan mereka dan keinginan untuk meringankan penderitaan sesama manusia, dimana dalam rasa kemanusiaan ini terjalin rasa saling pengertian, kerjasama dan perdamaian antar manusia. LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang, merupakan kegiatan pembinaan anggota PMR. Adapun bentuk kegiatannya ada 2 macam yaitu. (1) Diklat forum, kegiatan diklat forum merupakan kegiatan pengenalan materi awal bagi calon anggota PMR, sehingga dari kegiatan ini akan nampak bakat minat dan keterampilan mereka dibidang kepalangmerahan, hal ini sesuai dengan salah satu peranan penting kegiatan ekstrakurikuler yaitu siswa diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat, dan keterampilan. Hasil yang diharapkan ialah untuk memacu anak kearah kemampuan mandiri, percaya diri, dan kreatif (Depdikbud,1998). Sedangkan (2) Diklat alam, kegiatan ini dilaksanakan di luar lingkungan SMA Negeri 1 Malang, tepatnya di Cuban Rondo. Dalam kegiatan diklat alam ini calon anggota baru PMR dibina baik fisik maupun mentalnya, serta untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan persahabatan. Hal tersebut telah mengamalkan salah satu isi dari Tribakti PMR yaitu mempererat persahabatan nasional maupun internasional. Latihan rutin (LARUT), merupakan salah satu kegiatan pembinaan anggota PMR. Adapun bentuk kegiatan dalam latihan rutin adalah berupa pemberian ilmu-ilmu kepalangmerahan dan non kepalangmerahan. Pemberian ilmu kepalangmerahan bisa berupa materi maupun praktek, Materi kepalangmerahan yang diberikan pada saat latihan rutin disesuaikan dengan kurikulum PMR yang telah dikeluarkan Markas Besar PMI Pusat. Dari kurikulum PMR tersebut terdapat standarisasi pelatihan PMR dimana dalam pembinaan anggota PMR pada saat latihan rutin terfokus pada pengembangan nilai-nilai karakter dan keterampilan siswa. Hal tersebut sesuai dengan pedoman penyelenggaraan PMR mengenai Tahap Pelatihan PMR yang dikeluarkan oleh tim PMI pusat. 11

Siaga kesehatan, merupakan salah satu bentuk kegiatan pembinaan anggota PMR. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan pada saat siaga kesehatan ini adalah anggota PMR secara langsung terjun kelapangan untuk mempraktekkan ilmu-ilmu yang selama ini mereka dapatkan. Pada saat anggota PMR bertugas dalam siaga kesehatan, mereka selalu mengutamakan prinsip Kesamaan yang tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah. Mengikuti lomba-lomba PMR, merupakan salah satu kegiatan pembinaan PMR yang tidak terjadwal pelaksanaannya (Insidental). Adapun bentuk kegiatan program kerja ini adalah anggota PMR mengikuti lomba sesuai dengan ketentuanketentuan yang dibuat oleh panitia lomba yang bersangkutan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk mempererat persahabatan nasional maupun internasional sesuai dengan salah satu pengamalan Tribakti PMR, karena dalam satu wadah lomba seperti ini, dapat mempertemukan tim-tim PMR sekolah lain, sehingga mereka dapat menjalin silaturrahmi dan persahabatan antar Tim Sekolah lain, selain itu anggota PMR dapat bersaing secara sportif dan berprestasi secara jujur. SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan Pelantikan Pengurus, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada akhir tahun atau setelah selesai masa bakti pengurus. Dalam kegiatan ini anggota PMR, alumni PMR, maupun pelatih PMR berhak memberikan komentar berupa masukan atau saran terhadap hasil laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh pengurus, sehingga komentarkomentar yang masuk akan dijadikan sebagai masukan atau saran untuk diperbaiki di kepengurusan tahun depan. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial di SMA Negeri 1 Malang. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam menumbuhkan kepedulian sosial di SMA Negeri 1 Malang telah dilaksanakan dengan baik. Dilihat dari beberapa program kerja atau kegiatan-kegiatan yang ada di ekstrakurikuler PMR, hampir semua pelaksanaan kegiatan-kegiatan PMR dapat menumbuhkan kepedulian sosial siswa. Berikut beberapa pelaksanaan 12

kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam menumbuhkan kepedulian sosial siswa. Kegiatan (DDT) Donor Darah Tugu yang diadakan PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang ini dapat menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap sesama manusia. Hal tersebut tercermin dalam tujuan diadakannya kegiatan DDT (Donor Darah Tugu) yaitu untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan darah, serta untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan dan solidaritas terhadap sesama manusia. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa anggota PMR memiliki rasa peduli atau Care terhadap sesama manusia, dimana rasa kepedulian sosial mereka tampak ketika mereka memiliki niat atau berkeinginan untuk mengadakan acara donor darah ini, guna menolong sesama manusia yang sedang membutuhkan darah, hal tersebut sejalan dengan pernyataan Erik H. Eriksona (dalam Calvin S. Hall, 1993:153) mengenai bentuk dari rasa peduli seseorang terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang lain, kemudian keinginan memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkan, serta berkeinginan unuk menolong sesama manusia yang sedang membutuhkan bantuan. Kegiatan LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota, juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial anggota PMR. Dimana dalam kegiatan ini ada 2 macam yaitu diklat forum dan diklat alam. Kegiatan diklat forum dan diklat alam selain dapat mengamalkan salah satu Tribakti PMR yaitu mempererat persahabatan nasional dan internasional, ternyata kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kepedulian social. Kegiatan latihan rutin (LARUT) juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial anggota PMR. Dimana dalam pelaksanaan kegiatan latihan rutin ini, anggota PMR dibekali materi-materi kepalangmerahan dan non kepalangmerahan, mereka diajari cara-cara merawat orang yang sedang sakit, diajari melakukan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Dalam kegiatan latihan rutin ini materi yang diberikan telah disesuaikan dengan kurikulum PMR yang dikeluarkan oleh Markas PMI Pusat. Kurikulum PMR tersebut sudah mendapatkan standarisasi pelatihan PMR, jadi dalam hal ini Tahap 13

pelatihan lebih terfokus pada pengembangan nilai-nilai karakter dan keterampilan siswa. Kegiatan siaga kesehatan juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial anggota PMR. Dimana dalam kegiatan siaga kesehatan ini, siswa dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu-ilmu yang selama ini mereka dapatkan pada saat latihan rutin dalam kehidupan sehari-hari, misalnya siaga kesehatan pada saat upacara rutin setiap hari Senin. Pada saat anggota PMR bertugas dalam siaga kesehatan, mereka selalu mengamalkan prinsip Kesamaan yang bermakna bahwa seorang relawan (anggota PMR) dalam bertugas dilapangan diwajibkan untuk memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang yang membutuhkan bantuan tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan SARA. Kegiatan mengikuti lomba-lomba PMR merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial, dimana dalam mengikuti lomba-lomba PMR selama ini, selalu dalam bentuk Tim (beregu). Dalam sebuah tim harus terjalin rasa kerjasama dan tanggung jawab antar anggota tim. Jika dalam suatu tim terdapat salah satu anggota tim yang mengalami kesusahan maka angota tim yang lain wajib untuk membantunya. Kegiatan mengikuti lomba ini dapat mengembangkan kepedulian siswa terhadap sesama teman. Kegiatan SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan pelantikan pengurus. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial. Kepedulian sosial mereka tampak ketika mereka memberikan masukan atau saran guna menjadikan organisasi PMR menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dari hal tersebut bisa diartikan bahwa rasa kepedulian sosial terlihat ketika mereka berkeinginan bekerja secara bersama-sama untuk kemajuan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi masing-masing (Jess Feist dan Gregory J. Feist, 2002:72). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disusun kesimpulan sebagai berikut: (1) perencanaan program kerja ekstrakurikuler Palang 14

Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang bertujuan untuk mengetahui targettarget atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan. (2) bentukbentuk program kerja ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Malang berupa kegiatan yang berhubungan dengan sosial masyarakat dan bentuk kegiatan pembinaan anggota PMR, (3) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja yang dapat menumbuhkan kepedulian sosial di SMA Negeri 1 Malang adalah DDT (Donor Darah Tugu), LATBINSAR (Latihan dan Pembinaan Dasar) dan Pelantikan Anggota PMR Wira Unit SMA Negeri 1 Malang, latihan rutin (LARUT), siaga kesehatan, mengikuti lomba-lomba PMR, SERTIJAB (Serah Terima Jabatan) dan Pelantikan Pengurus. Saran Penulis memberikan saran kepada institusi, pembina PMR, pelatih PMR, anggota PMR, dan penelitian lanjutan untuk terus meningkatkan dan menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap sesama, serta memberikan masukan untuk selalu mengajarkan bentuk-bentuk sikap kepedulian sosial kepada anak didiknya maupun orang lain disekitarnya, hingga kelak bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. DAFTAR RUJUKAN Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Depdikbud. 1998. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Dirjend Dikdasmen. Feist, Jess dan gregory J. Fest.Theories of Personality.2002. USA: McGraw-Hall companies. Hall, Calvin S.diterjemahkan oleh Yustinus.1993.Teori-teori Psikodinamika (Klinis).Yogyakarta: Kanisius. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas Siswa Berbakat. Cetakan 2: Jakarta: Rineka Cipta. Susilo, Juliati. 2008. Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Edisi I: Jakarta. PMI Pusat. Zelth, Dedet.2013. Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Perencanaan.(Online) (http://dedetzelth.blogspot.com/2013/02/pengertian-tujuan-danfungsi-perencanaan.html), diakses 29 September 2013. 15