KARAKTERISASI PISANG LOKAL MAS JARUM DAN GOROHO DI KEBUN KOLEKSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN SULAWESI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.

Studi Eksplorasi Varietas Pisang (Musa spp.) Lokal Tanggamus Sebagai Cikal Bakal Produk Unggulan Pertanian Lampung

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

Karakterisasi Varietas Unggul Pisang Mas Kirana dan Agung Semeru di Kabupaten Lumajang

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

PENGEMBANGAN PISANG KEPOK UNGGUL SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. ekuator, memiliki iklim tropis dan curah hujan yang tinggi mendukung berbagai

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PADA LAHAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI BENGKULU

VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA GENETIK

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

Penemuan Klon Kakao Tahan Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

POTENSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

III. BAHAN DAN METODE

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

INVENTARISASI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN BUAH SPESIFIK KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

EXPLORATION AND CHARACTERIZATION MAS BANANA (Musa spp) IN THE DISTRICT NGANJUK, MOJOKERTO, LUMAJANG AND KEDIRI

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUN PUSTAKA. penghasil pisang yang terkenal diantaranya Brasil, Filipina, Panama,

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN INDONESIA: Studi Kasus Padi

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

Penyediaan Bibit untuk Budi Daya Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.)

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

PEMANFAATAN BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH STROBERI (Fragaria x annanassa) PADA CAMPURAN MEDIA TANAM TANAH LIAT DAN PASIR

Elsje T. Tenda dan Jeanette Kumaunang Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Indonesian Coconut and Other Palmae Research Institute RINGKASAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BPTP SULUT, BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN 2012

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN PISANG(Musa spp.) DITIGA KECAMATAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

EKSPLORASI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA, MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 121/Kpts/LB.240/2/2004 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DALHARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

Transkripsi:

KARAKTERISASI PISANG LOKAL MAS JARUM DAN GOROHO DI KEBUN KOLEKSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN SULAWESI UTARA Janne H.W. Rembang dan Joula O.M. Sondakh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara Kampus Pertanian Kalasey, Kotak Pos 1345, Manado 95013 - Sulawesi Utara Telp. 0431-821150, Fax. 0431-826163 E-mail: willyrembang@gmail.com ABSTRAK Varietas pisang yang ada di Sulawesi Utara memiliki tingkat keragaman yang tinggi, sehingga memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi petani dan daerah. Perbedaan karakter antar varietas dapat dilihat dari penampilan tanaman seperti batang, daun, bunga dan buah. Sifat atau karakter tersebut dapat dijadikan modal dalam perbaikan sifat genetik tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat karakter-karakter spesifik dari beberapa pisang lokal Sulawesi Utara. Penelitian dilaksanakan di Kebun Koleksi Sumber Daya Genetik Sulawesi Utara yang berada di Kebun Percobaan (KP) Pandu dari bulan Oktober 2013 sampai April 2014, dengan mengamati beberapa varietas pisang lokal yang di koleksi dengan lebih memfokuskan pada varietas pisang mas jarum dan pisang goroho serta wawancara dengan petani sekitar mengenai pemanfaatannya. Masingmasing varietas yang diamati diambil dari 5 pohon. Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho terlihat berbeda pada karakter tinggi tanaman dan lingkar batang dimana pisang jarum mas tinggi dan halus, sebaliknya pisang goroho tidak terlalu tinggi, tapi batangnya lebih kekar. Karakter daun pisang mas jarum adalah sempit panjang, dan sebaliknya pisang goroho karakter daunnya adalah gemuk pendek. Karakter buah dari pisang goroho jauh lebih besar dibandingkan pisang mas jarum. Kata kunci: Pisang, karakterisasi, varietas. ABSTRACT Banana varieties that exist in North Sulawesi has a high level of diversity that has a great opportunity to be developed as farmers economic resource and region.the character differences between varieties can be shown by the appearance of plant performance such as stems, leaves, flowers and fruit. These characteristics can be used as source for plant genetic improvement. The activity was aimed to observe specific characteristics of some local banana from North Sulawesi. The research was conducted at the Genetic Resources Collection of North Sulawesi which located at Pandu Experiment Station from October 2013 to April 2014, by observing some local banana varieties collections focusing on the varieties of bananas pisang mas jarum and goroho as well as interviews with local farmers for their utilization. Each variety was observed from 5 plants. The banana pisang mas jarum and goroho showed different characters interms of plant height and trunk. Banana goroho were not too high but had sturdy stems. The banana pisang mas jarum leaf character are long and narrow, while goroho leaf character are short. Fruit character of banana goroho are much larger than that of pisang mas jarum. Keywords: Banana, characterization, varieties. 228 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

PENDAHULUAN Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan Gedhang. Pisang juga diperkaya gizi, karbohidrat, vitamin dan mineral. Pisang biasa juga digunakan sebagai buah meja dan makanan lainnya, dan kulit pisang juga dapat digunakan sebagai bahan makanan. Berdasarkan pemanfaatannya maka pisang dibagi menjadi pisang buah meja dan pisang olahan (Kusumo, 1996; Prahardini et al., 2010). Provinsi Sulawesi Utara memiliki luas 15.273 Km 2 yang terdiri dari 65.629 ha sawah (4,30%) dan lahan kering seluas 1.461.698 ha atau 95,70% dengan tipe agroekologi yang beragam yang dicerminkan oleh beragamnya sifat fisik wilayah, kemiringan maupun ketinggian tempat dari permukaan laut, juga mempunyai iklim tropis basah. Keragaman wilayah, topografi, tanah, ketersediaan air telah membentuk tumbuhan, hewan dan ikan yang beradaptasi pada lingkungan setempat atau spesifik lokasi demikian pula dengan budaya masyarakat yang beragam telah menyebabkan munculnya keanekaragaman spesies, sehingga saat ini Sulawesi Utara sangat kaya akan plasma nutfah dan salah satunya adalah plasma nutfah pisang (BPS Sulut, 2012). Varietas pisang yang ada di Sulawesi Utara memiliki tingkat keragaman yang tinggi sehingga memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi petani dan daerah. Beberapa varietas pisang lokal yang berkembang mempunyai nilai jual yang tinggi dan digemari oleh konsumen baik dari daerah sendiri maupun dari luar, tetapi masih banyak varietas yang belum didayagunakan secara optimum karena belum adanya data karakter dari masing-masing varietas itu sendiri namun ada beberapa varietas pisang yang memiliki keunggulan ditinjau dari potensi, preferensi konsumen dan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Karakterisasi merupakan proses mencari ciri spesifik yang dimiliki oleh tumbuhan yang digunakan untuk membedakan diantara jenis dan antarindividu dalam satu jenis suatu tumbuhan. Sumber-sumber gen dalam plasma nutfah perlu diidentifikasi melalui kegiatan karakterisasi untuk sifat kualitatif serta kuantitatif, dan evaluasi untuk sifat ketahanannya terhadap pengaruh cekaman lingkungan biotik (hama dan penyakit) dan abiotik (Chaerani et al, 2011). Semua informasi yang diperoleh dari hasil karakterisasi dan evaluasi merupakan modal untuk dipergunakan dalam kegiatan penyusunan program pemuliaan, maupun di dalam penyediaan bahan industri yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Perbedaan karakter antar varietas dapat dilihat dari penampilan tanaman seperti batang, daun, bunga dan buah. Sifat atau karakter tersebut dapat dijadikan modal dalam perbaikan sifat genetik tanaman (Rais, 2004). Kegiatan ini bertujuan untuk melihat karakter-karakter spesifik dari beberapa pisang lokal Sulawesi Utara. Keragaman yang ada juga dapat dijadikan dasar pengembangan tanaman pisang dengan melihat kesesuaian antar varietas dengan agroekologinya karena menurut Allard (1989) produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan faktor genetik dimana faktor genetik bergantung pada varietas yang ditanam dengan karakter masing-masing. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 229

BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kebun Koleksi Sumber Daya Genetik Sulawesi Utara yang berada di Kebun Percobaan (KP) Pandu dari bulan Oktober 2013 sampai April 2014, dengan mengamati beberapa varietas pisang lokal yang di koleksi dengan lebih memfokuskan pada varietas pisang mas jarum dan pisang goroho serta wawancara dengan petani sekitar mengenai pemanfaatan. Dari masing-masing varietas yang diamati diambil 5 pohon. Pengamatan dilakukan terhadap: tinggi tanaman (cm), lingkar batang (cm), jumlah anakan, warna batang semu, panjang daun (cm), lebar daun (cm), jumlah daun, warna daun, posisi daun, warna tepi tangkai daun, keadaan tepi tangkai daun, bentuk jantung, panjang jantung (cm), lingkar jantung (cm), panjang buah (cm), lingkar buah (cm), warna buah matang, jumlah sisir/tandan dan jumlah buah/sisir. Pengamatan terhadap hama dan penyakit pisang dilakukan dengan melihat/memperhatikan pertumbuhan keseluruhan pisang yang ada di Kebun koleksi. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, mengedit dan tabulasi secara sistematis, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif sesuai dengan keragaan pertumbuhan tanaman dan tabulasi silang. HASIL DAN PEMBAHASAN Varietas Pisang yang Ada di Kebun Koleksi SDG Sulut dan Penggunaannya Varietas-varietas tanaman pisang di kebun koleksi merupakan tanaman pisang lokal asli Sulawesi Utara yang di dapatkan dari hasil inventarisasi sumber daya genetik (SDG) tanaman pekarangan dan luar pekarangan tahun 2013 yang dilestarikan secara ex situ dengan jumlah varietas sebagaimana tertera dalam Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan jumlah varietas yang di koleksi secara ex situ di kebun koleksi sebanyak 11 varietas, walaupun sebenarnya masih banyak lagi varietas-varietas pisang lokal yang ada di Sulawesi Utara, baik pisang olahan, pisang meja, pisang yang dimanfaatkan baik untuk buah meja maupun olahan. Malah ada beberapa varietas lokal yang tumbuh liar seperti pisang yaki (pisang hutan) yang hanya di konsumsi oleh monyet dan burung karena banyak biji yang keras dalam buahnya, dan ada juga yang hanya untuk diambil seratnya untuk dijadikan tali. Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa jenis pisang dapat dibagi menjadi lima yaitu: Tabel 1. Varietas-varietas pisang yang di koleksi dan penggunaannya. Nama varietas Pisang Goroho Pisang Goroho merah Pisang Gapi Pisang Gapi merah Pisang Cepatu Pisang Raja Pisang Mas Pisang Mas Jarum Pisang Batu Pisang Roa Pisang Susu Penggunaan dan buah meja dan buah meja Buah meja Buah meja Buah meja 230 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

1. Pisang olahan atau pisang yang dimakan setelah adanya proses pengolahan seperti pisang goroho, pisang cepatu dll. 2. Pisang meja atau pisang yang dapat langsung dimakan tanpa diolah lebih dulu seperti pisang mas jarum, pisang ambon dll. 3. Pisang olahan dan buah meja atau pisang yang dapat di makan setelah lewat proses pengolahan maupun langsung dimakan seperti pisang gapi, pisang raja dll. 4. Pisang berbiji jenis ini ada yang di konsumsi manusia dan ada yang hanya dikonsumsi oleh hewan karena biasanya bijinya cukup keras seperti pisang yaki, pisang batu dll. 5. Pisang serat dimana yang dibutuhkan atau diambil dari pisang ini adalah seratnya seperti pisang rote, pisang abaca dll. Pengamatan di lapangan juga tidak menunjukkan adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Hal ini mungkin disebabkan bibit tanaman yang diambil dan di gunakan sebagai koleksi semuanya dalam keadaan sehat serta daerah kebun koleksi bukan merupakan daerah endemik hama dan penyakit tanaman pisang. Karakter Tanaman Pisang Mas Jarum dan Pisang Goroho Pisang goroho berdasarkan spesiesnya termasuk Musa parasidiaca yang merupakan pisang olahan (plantain), sedangkan pisang mas jarum berdasarkan spesiesnya termasuk dalam Musa acuminata yang merupakan buah segar. Kedua varietas pisang ini sangat digemari masyarakat dan sudah sangat terkenal baik di dalam maupun di luar daerah. Hasil karakterisasi kedua varietas pisang ini dapat dilihat dalam Tabel 2. Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho terlihat berbeda pada karakter tinggi tanaman dan lingkar batang, dimana pisang jarum mas tinggi halus, sebaliknya pisang goroho tidak terlalu tinggi tapi batangnya lebih kekar. Sesuai standar International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI), maka dapat dikatakan bahwa kedua tanaman memiliki tinggi yang normal karena memiliki ketinggian di atas 1 meter. Karakter-karakter tanaman seperti ketegakan batang, bentuk batang, warna batang, warna pangkal batang untuk kedua varietas pisang yang di karakterisasi di atas tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan untuk jumlah anakan terlihat lebih banyak pada pisang mas jarum. Karakter Daun Pisang Mas Jarum dan Pisang Goroho Karakter daun dua varietas pisang yang di karakterisasi menunjukkan beberapa kesamaan terutama pada karakter warna tepi tangkai daun, warna daun bagian atas, warna daun Tabel 2. Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho. Karakter Pisang mas jarum Pisang goroho Tinggi tanaman 422 cm 363 cm Ketegakan batang Tegak Tegak Bentuk batang bulat bulat Warna batang hijau kecoklatan hijau Warna pangkal batang Hijau kecoklatan hijau Lingkar batang 33,2 cm 42 cm Jumlah anakan 5,2 4,8 Lebar tajuk 3,2 m 2,42 m Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 231

bagian bawah, bentuk daun dan susunan daun, sedangkan untuk beberapa karakter daun yang tidak memerlukan pengukuran seperti ketegakan daun, bentuk pangkal daun, tipe kanal untuk kedua varietas ini kelihatan berbeda. Karakter panjang dan lebar daun untuk kedua varietas seperti tertera pada Tabel 3, menunjukkan perbedaan yang bersilangan sehingga dapat dikemukakan bahwa daun pisang mas jarum adalah sempit panjang dan sebaliknya untuk pisang goroho maka karakter daunnya adalah gemuk pendek. Tabel 3 juga menunjukkan bahwa untuk variabel jumlah daun ada perbedaan dari kedua varietas, di mana pisang jarum mas memiliki daun yang lebih banyak, begitu pula dengan karakter jarak antar daun. Data tersebut menunjukkan bahwa penampilan mahkota pisang mas jarum lebih luas dari pisang goroho. Perbedaan karakter-karakter di atas baik penampilan tanaman maupun karakter daun tanaman dapat digunakan sebagai penciri dari kedua varietas yang dikarakterisasi secara mudah walaupun tanaman masih dalam pertumbuhan vegetatif atau belum berbuah. Tabel 3. Karakter daun pisang mas jarum dan pisang goroho. Karakter Pisang mas jarum Pisang goroho Jumlah daun 8,4 7,2 Panjang daun 190 cm 182 cm Lebar daun 43,8 cm 65,2 cm Ketegakan daun menengah tegak Warna tepi tangkai daun Ungu Ungu Bentuk pangkal daun Membulat keduanya Meruncing keduanya Tipe kanal tertutup Terbuka dan tepi tegak Warna daun bagian atas hijau hijau Warna daun bagian bawah hijau hijau Bentuk daun Panjang pipih Panjang pipih Susunan daun Selang seling Selang seling Jarak antar daun 23 cm 12 cm Tabel 4. Karakter bunga dan buah pisang mas jarum dan pisang goroho. Karakter Pisang mas jarum Pisang goroho Bentuk jantung Bulat lonjong Bulat lonjong Warna jantung bagian luar Ungu kemerahan Ungu kehitaman Warna jantung bagian dalam Putih kekuningan Putih kekuningan Kedudukan jantung Ujung batang Ujung batang Panjang jantung 20 cm 22 cm Lingkar jantung 25 cm 29 cm Panjang tangkai jantung 115 cm 94 cm Jumlah sisir/tandan 6,8 5 Jumlah buah/sisir 19 14 Bobot/buah 35 g 124 g Bentuk buah Bulat panjang Bulat panjang Panjang buah 13 17 Lingkar buah 7 13 Warna buah mentah hijau hijau Warna buah matang kuning hijau Warna daging buah mentah putih putih Warna daging buah matang kuning putih Ketebalan kulit buah tipis tebal 232 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

Karakter Bunga dan Buah Pisang Mas Jarum dan Pisang Goroho Tabel 4 menunjukkan bahwa ada beberapa karakter baik bunga maupun buah dari kedua varietas yang memiliki kesamaan seperti bentuk jantung pisang, warna jantung bagian dalam, kedudukan jantung, bentuk buah, warna buah mentah dan warna daging buah mentah tetapi untuk variable yang tidak melalui pengukuran ini juga ada yang berbeda seperti karakter warna jantung bagian luar, warna buah matang dan warna daging buah matang. Panjang jantung dan lingkar jantung pisang goroho lebih tinggi dari pisang mas jarum, dan hal ini menunjukkan secara keseluruhan jantung pisang goroho lebih besar. Sedangkan warna jantung bagian luar untuk pisang goroho kelihatan lebih gelap. Untuk tangkai jantung, pisang mas jarum masih lebih panjang daripada pisang goroho. Dari karakter jumlah sisir per tandan maupun jumlah buah persisir jelas terlihat bahwa pisang mas jarum lebih banyak tetapi sebaliknya untuk karakter panjang buah, bobot buah dan lingkar buah maka pisang goroho berada diatas. Hal ini menunjukkan bahwa buah dari pisang goroho jauh lebih besar dari pisang mas jarum. Ditinjau dari warna buah mentah sama tetapi setelah matang buahnya warnanya berbeda di mana untuk pisang goroho warnanya tetap hijau, sedangkan pisang mas jarum warna kulit buahnya berubah menjadi kuning, demikian pula dengan warna daging buahnya disaat masih muda sama tetapi setelah matang berbeda. Kulit buah yang tipis dari pisang mas jarum mudah berubah dari kuning bersih menjadi kuning kehitaman walaupun dagingnya masih enak untuk di makan tetapi hal ini sangat mempengaruhi penampilan buah saat dihidangkan apalagi varietas ini merupakan jenis Musa acuminata atau buah meja. Sebagai pisang jenis olahan maka buah pisang goroho banyak dimakan setelah dibakar, direbus (lebih banyak oleh penderita diabetes) digoreng atau dijadikan bahan dasar pembuatan keripik pisang oleh industri rumah tangga skala kecil dan menengah. Ketebalan kulitnya juga merupakan keuntungan sendiri sehingga masa simpannya akan lebih lama. KESIMPULAN Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho terlihat berbeda pada karakter tinggi tanaman dan lingkar batang dimana pisang jarum mas tinggi halus, sebaliknya pisang goroho tidak terlalu tinggi tapi batangnya lebih kekar. Karakter daun pisang mas jarum adalah sempit panjang, dan sebaliknya untuk pisang goroho maka karakter daunnya adalah gemuk pendek. Karakter buah dari pisang goroho jauh lebih besar dibandingkan pisang mas jarum. UCAPAN TERIMA KASIH Disampaikan penghargaan kepada BPTP Sulut yang membiayai kegiatan penelitian dengan Kode 634022 DIPA Lingkup BBP2TP TA 2014 nomor anggaran SP DIPA- 018.09.2.634040/2014. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 233

DAFTAR PUSTAKA Allard, R.W. 1989. Pemuliaan Tanaman 2. Bina Aksara Jakarta hlm. 339 409. BPS Sulawesi Utara. 2012. Sulawesi Utara Dalam Angka. Chaerani, N. Hidayatun, dan D.W. Utami. 2011. Keragaman Genetik 50 Aksesi Plasma Nutfah Kedelai Berdasarkan 10 Penanda Mikrosatelit. Jurnal AgroBiogen Vol. 7 No. 2, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Kusumo, S., R.E. Nasution, H. Sumarjono, F.A. Bahar, dan S. Pratikno. 1996. Koleksi, Konservasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Pisang. Laporan Hasil Penelitian RUTI. Proyek pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong. 40 hlm. Prahardini, P.E.R., Yuniarti, dan A. Krismawati. 2010. Karakterisasi Varietas Unggul Pisang Mas Kirana dan Agung Semeru di Kabupaten Lumajang. Buletin Plasma Nutfah Vol. 16 No. 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Rais, S.A. 2004. Eksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan Barat. Buletin Plasma Nutfah Vol. 10 No. 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 234 Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian

Form Diskusi T: Karakterisasi secara morfologi seperti pada kajian ini sudah banyak dilakukan. Apakah telah dicoba upaya karakterisasi secara molekuler untuk melihat keragaman kaitannya terhadap faktor biotik seperti penyakit layu pisang Fusarium dan blood disease bacteria (BDB) mengingat Sulawesi juga diduga menjadi pusat penyebaran pisang?? J: Karakterisasi secara morfologi terhadap karakteristik lainnya masih perlu dilakukan disamping upaya kerjasama dengan peneliti dan perguruan tinggi dalam mengembangkan pisang unggul. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 235