Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Abstrak. Kata Kunci: adversity quotient, adversity response profile, siswa climber, proses berpikir, pemecahan masalah matematika.

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN ( ABILITY OF PROBLEM SOLVING FROM DIFERENCES OF SEX )

DESKRIPSI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

Unnes Journal of Mathematics Education

DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

PEMAHAMAN RELASIONAL MAHASISWA STKIP PGRI SIDOARJO DALAM GEOMETRI LUKIS

Perbandingan Kemampuan Bernalar Fisika Siswa Laki-laki dan Perempuan SMA melalui Pendekatan Learning By Questioning

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI MIA 4 SMAN 1 MENGANTI GRESIK

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI STATISTIKA SKIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PROFIL SISWA MEMAHAMI KONSEP BARISAN DAN DERET BERDASARKAN TAHAP BELAJAR DIENES DI KELAS IX-C SMP NURIS JEMBER

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER

Key Word : learning activity, math concept comprehension, and PQ4R.

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

OLEH : ANISATUL HIDAYATI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir: Penelitian pendidikan matematika

IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED INSTRUCTION) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

KETERAMPILAN DASAR GEOMETRI SISWA KELAS V DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DI MI AL ISTIQOMAH BANJARMASIN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh DWI SETYANINGSIH NIM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

Valeria Christy Octavia, Sulisetijono, dan Masjhudi Universitas Negeri Malang

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL (UN) MATEMATIKA SMK TAHUN AJARAN 2011/2012 BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING DI KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 9 MALANG

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

Transkripsi:

HASIL ANALISIS PEMAHAMAN GEOMETRI SISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN (ANALYSIS OF UNDERSTANDING GEOMETRY STUDENTS BASED ON GENDER) Erni Hastutik Setiarini (erni.zettya@gmail.com) Lailatul Mubarokah Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Jenggala Kotak Pos 149 Kemiri Sidoarjo Abstrak Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran pemahaman siswa laki-laki dan perempuan dalam mempelajari matematika pada pokok bahasan geometri. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan enam subjek penelitian didasarkan pada dokumentasi nilai ulangan geometri siswa materi dimensi tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada soal tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH, siswa laki-laki kelompok atas dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan benar, sedangkan siswa laki-laki kelompok tengah dan bawah hanya memenuhi dua indikator pemahaman. Pada soal tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGD, siswa perempuan kelompok atas memenuhi tiga indikator pemahaman, sedangkan kelompok tengah dan bawah memenuhi dua indikator pemahaman. Kata Kunci: Pemahaman, Geometri, Jenis Kelamin Abstract This research aims to gain the representation understanding of men and women students in learning about mathematics in subjects geometry. This type of research uses qualitative. Determining six subject or is based on the documentation deuteronomy geometry students in the matter dimensions three. The results of this research showed that the questions about the distance between two points in cube ABCD.EFG, male students groups top was able to solve this problem correctly, while a male students of middle and lower groups only meet two indicators understanding. The questions about the distance between two points in cube ABCD.EFGD, women students group top was able to fulfill three indicators comprehension, while a women students of middle and lower only fulfill two indicators comprehension. Key Words : understanding, Geometry, gender 75

76 Pendahuluan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencantumkan bahwa salah satu tujuan diberikan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah. Untuk memecahkan masalah matematika siswa memerlukan suatu pemahaman yang bersifat individu, karena setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memahami konsep-konsep matematika yang diberikan oleh guru. Purwanto (1994: 44) mengemukakan bahwa pemahaman merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi, atau fakta yang diketahuinya. Senada dengan hal itu, Arikunto (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemahaman adalah penguasaan terhadap materi, dan kemampuan mengungkapkan dalam bentuk lain, menuliskan kembali, menyimpulkan, memberikan contoh, dan mengklasifikasikan sesuai dengan tingkat kemampuan individu. Dalam kegiatan belajar di kelas, diharapkan siswa terlibat langsung baik lakilaki maupun perempuan. Tiap-tiap individu bersama dengan jenis kelaminnya masingmasing mempunyai pembawaan watak, intelegensi, sifat, dan sebagainya yang berbedabeda. Kartono (1992: 178) mengatakan bahwa perempuan lebih tertarik pada masalahmasalah kehidupan yang praktis konkret, sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi yang abstrak. Sedangkan Handayani dan Sugiarti (2002) mengidentifikasi perbedaan emosional dan intelektual antara laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

77 Tabel 1. Perbedaan Emosional dan Intelektual Laki-Laki dan Perempuan Laki Laki Perempuan Sangat agresif dan independen Tidak terlalu agresif dan tidak terlalu independen Tidak emosional Lebih emosional Lebih objektif Lebih subyektif Sangat menyukai pengetahuan Kurang menyenangi eksakta eksakta Lebih logis Kurang logis Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa laki-laki lebih menyukai pelajaran eksakta. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran eksakta. Oleh karena itu, banyak ahli psikologis berpendapat bahwa laki-laki akan lebih berhasil mempelajari matematika daripada perempuan. Salah satu cabang ilmu matematika yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan memerlukan pemahaman tinggi dalam proses pemecahan masalah adalah geometri. Materi geometri yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pemahaman siswa adalah materi dimensi tiga khususnya tentang jarak antara dua titik dan jarak antara dua bidang. Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik yang diketahui. Untuk menentukan jarak dua titik dibuat garis hubung dengan menarik garis hubung terpendek antara kedua titik tersebut. Contoh : Gambar 2.1, jarak antara titik P dan titik Q adalah panjang ruas garis PQ yaitu d Gambar 1. Jarak antara titik P dan titik Q adalah d Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus terhadap dua bidang. Contoh: Gambar 2.2, jarak antara bidang V dengan bidang W adalah panjang ruas garis PQ yang tegak lurus pada bidang V dan bidang W yaitu d.

78 Gambar 2. Jarak antara bidang V dan bidang W adalah d Untuk menganalisis pemahaman geometri siswa berdasarkan jenis kelamin pada materi jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH dan jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH digunakan indikator berdasarkan dua hal yaitu pemahaman konsep dan pemahaman prinsip. Adapun penilaian pemahaman siswa terhadap konsep geometri dapat dilihat dalam indikator pemahaman sebagai berikut : 1. Menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar (K1) 2. Mengklasifikasikan objek sesuai dengan konsepnya dengan benar (K2) Sedangkan indikator pemahaman prinsip antara lain : 1. Menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar (P1) 2. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar (P2) 3. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar (P3) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis data sehingga menghasilkan gambaran tentang pemahaman siswa SMA tentang geometri berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 di SMA Dharma Wanita 4 Taman. Subjek penelitian yang terpilih adalah enam siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Pengelompokan subjek didasarkan pada dokumentasi nilai geometri siswa dari guru bidang studi matematika. Kriteria pemilihan subjek adalah satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan dengan nilai paling tinggi pada kelompok atas, satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan pada kelompok

79 tengah yang dipilih secara acak, dan satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan dengan nilai paling rendah pada kelompok bawah. Subjek yang terpilih diberi dua soal tes pemahaman geometri pada yang berupa lembar tugas matematika kemudian dilakukan wawancara untuk menelusuri pemahaman siswa dalam materi jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH dan jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGD yang diperoleh dari langkah penyelesaian siswa dalam menjawab soal-soal pada lembar tugas matematika tersebut. Untuk memeriksa keakuratan dan keabsahan data kualitatif yang diperoleh maka digunakan triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil tes tulis yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan dokumentasi nilai ulangan harian pada materi dimensi tiga yang diperoleh dari guru bidang studi matematika SMA Dharma Wanita 4 Taman, subjek penelitian yang terpilih disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. Subjek Penelitian Kelompok Laki-Laki Perempuan Atas BW AK Tengah FA DR Bawah MW S Dari data hasil analisis tes pemahaman geometri dan wawancara terhadap enam subjek yang terpilih di atas dapat diketahui pemahaman subjek pada materi jarak antara dua titik dan jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH adalah sebagai berikut: 1. Subjek Laki-laki Pada Kelompok Pemahaman Geometri Tinggi (Kelompok Atas) Pada soal No. 1 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH yang diberikan kepada BW tersebut dapat

80 diselesaikan oleh BW dengan benar. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil kinerja BW yang dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu BW dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar untuk mencari jarak anatara titik R dan titik S pada soal No. 1 tersebut. Pada soal No. 2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, BW dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu BW dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar untuk menentukan jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH pada soal No. 2 tersebut. 2. Subjek Laki-laki Pada Kelompok Pemahaman Geometri Sedang (Kelompok Tengah) Pada soal No. 1 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH, FA dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu FA dapat mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar untuk menentukan jarak antara titik R dan titik S pada permasalahan No. 1 tersebut. Pada soal No. 2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH tersebut, FA hanya memenuhi dua indikator pemahaman yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar untuk menentukan jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH pada soal No. 2 tersebut.

81 3. Subjek Laki-laki Pada Kelompok Pemahaman Geometri Rendah (Kelompok Bawah) Pada soal no. 1 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH tersebut, MW dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan benar. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisis terhadap MW yang dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu MW dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar untuk mencari jarak anatara titik R dan titik S pada soal No. 1 tersebut. Pada soal no. 2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, MW hanya dapat memenuhi 2 indikator pemahaman, yaitu MW dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar. 4. Subjek Perempuan Pada Kelompok Pemahaman Geometri Tinggi (Kelompok Atas) Pada soal No. 1 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH, AK dapat memenuhi semua indikator pemahaman yaitu AK dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar pada tes pemahaman untuk menentukan jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH. Pada soal No. 2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang ABCD.EFGH, AK memenuhi tiga dari lima indikator pemahaman. Indikator pemahaman yang dipenuhi oleh AK yaitu bahwa AK dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai

82 dengan konsepnya dengan benar, dan menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar untuk pemecahan masalah pada soal tersebut. 5. Subjek Perempuan Pada Kelompok Pemahaman Geometri Sedang (Kelompok Tengah) Pada soal No.1 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua titik ABCD.EFGH, DR dapat memenuhi semua indikator pemahaman dengan baik dan benar. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisis terhadap DR yang dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu DR dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar. Pada soal No.2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, DR memenuhi dua indikator pemahaman yaitu DR dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar. 6. Subjek Perempuan Pada Kelompok Pemahaman Geometri Rendah (Kelompok Bawah) Pada soal No.1 tes pemahaman geometri tentang jarak antaradua titik pada kubus ABCD.EFGH, S dapat memenuhi indikator pemahaman yaitu S dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar. Pada soal No. 2 tes pemahaman geometri tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, S hanya memenuhi dua indikator pemahaman yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan menentukan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep dengan benar.

83 Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMA Dharma Wanita 4 Taman terhadap pemahaman geometri, terdapat temuan penelitian yaitu subjek tidak dapat menggambar kubus dengan benar. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil kinerja subjek terhadap soal tes pemahaman geometri. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Analisis Pemahaman Geometri Siswa Kelas XI IPA di SMA Dharma Wanita 4 Taman Berdasarkan Jenis Kelamin pada tahun ajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemahaman Siswa Laki-Laki Pada soal tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGH, siswa laki-laki dapat memenuhi semua indikator pemahaman dengan benar. Hal ini dapat dibuktikan dengan indiktor-indikator yang terpenuhi oleh siswa yaitu siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menentukan syarat cukup atau syarat perlu dari suatu konsep dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar. Pada soal tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, siswa laki-laki pada kelompok pemahaman geometri tinggi dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan benar. Hal tersebut dibuktikan dari idikatorindikator pemahaman yang dipenuhi oleh siswa yaitu bahwa siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar. Sedangkan siswa laki-laki pada kelompok pemahaman geometri sedang dan rendah sama-sama hanya memenuhi dua indikator pemahaman yaitu siswa

84 dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar. 2. Pemahaman Siswa Perempuan Pada soal tentang jarak antara dua titik pada kubus ABCD.EFGD, siswa perempuan dapat memenuhi semua indikator pemahaman dengan benar. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan indikator-indikator pemahaman yang terpenuhi oleh siswa yaitu siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, menentukan syarat cukup atau syarat perlu dari suatu konsep dengan benar, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar. Pada soal tentang jarak antara dua bidang pada kubus ABCD.EFGH, Siswa perempuan pada kelompok kemampuan geometri tinggi memenuhi tiga indikator pemahaman yaitu siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, mengklasifikasikan objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar, dan menentukan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dengan benar. Sedangkan siswa perempuan pada kelompok kemampuan geometri sedang dan rendah hanya memenuhi dua indikator pemahaman yaitu siswa dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar, dan menentukan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dengan benar. Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). (Cet.IX; Jakarta: Bumi Aksara). Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Jakarta. Ernawati. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika SMU Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Skripsi). Bandung: UPI. Handayani dan Sugiarti. (2002). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

85 Jatmiko, Yudi. (2010). Profil Keterampilan Dasar Geometri Siswa SMP Kelas VIII Dalam Memahami Konsep Geometri (Skripsi). Surabaya: FMIPA. UNESA. Johannes, Kastolan, dan Sulasin. (2003). Kompetensi Matematika. Jakarta: Yudhistira. Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita (Jilid 1): Mengenal Gadis Remaja & Wanita Dewasa. Bandung: CV Mandar Maju. Kurniasih. (2012). Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah Tewrhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Sekolah Dasar. Bandung: UPI. (Online) http://repository.upi.edu/kampusdaerah/fulltext/upload/s_pgsd_tasik_0802121_chapter1.pdf, (diakses 10 Mei 2013 pukul 20.12 WIB). Purwanto, M. N. (1994). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sarwono. W, Sarlito. (2011). Psikologi Remaja (edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers. Seminar Nasional FKIP Universitas Sriwijaya (Pemahaman Konsep). (Online) http://dedi.26.blogspot.com/2013/05/indikator-pemahaman-konsepmatematika.html?m=1, (diakses 25 mei 2013 pukul 21.25 WIB). Soedjadi. R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta. Sumardyono. (2010). Geometri Transformasi SMA (revisi 2).

86