BAB I PENDAHULUAN. smartphone, setiap orang dapat berkomunikasi secara real time tanpa bertemu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

chating, dan lain sebagainya melalui smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai pengguna internet urutan keenam di dunia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, 2008). Melalui internet, orang-orang dapat mengakses informasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Mulai dari kalangan bawah maupun orang kaya hanpdhone

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknologi berlomba-lomba mengeluarkan alat-alat elektronik terbaru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Asosiasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kemajuan teknologi dan informasi terus berkembang. Dengan

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi ikut mempengaruhi perubahan gaya hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pemikiran manusia yang semakin berkembang dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (Handphone). Handphone saat ini sudah menjadi alat komunikasi yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga pula anak-anak mulai menerima pendidikan yang pertama dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sekarang ini semakin pesat sebagai akibat oleh semakin besarnya kebutuhan manusia akan informasi. Terbukti dengan banyaknya inovasi teknologi komunikasi yang hadir mewarnai kehidupan manusia. Dimana teknologi komunikasi tersebut dapat mempermudah pola komunikasi, bahkan digunakan sebagai media komunikasi utama dalam aktivitas sehari-hari. Teknologi seakan menjawab kebutuhan manusia akan kecepatan, kecermatan, dan ketepatan dalam melakukan berbagai kegiatan. Salah satu contoh teknologi komunikasi populer yang menjadi fenomena saat ini adalah hadirnya gabungan handphone dan internet menjadi satu alat yaitu smartphone. Fenomena yang terjadi diawal kemunculan smartphone ialah hadirnya fitur lengkap yang semakin memudahkan komunikasi (cepat dan praktis), seperti kemampuan mengirim email, akses hiburan melalui chatting, game, browsing, mengakses jejaring sosial, audio, gambar, video, dan aplikasi menarik yang ditawarkan dalam smartphone. Bahkan melalui smartphone, setiap orang dapat berkomunikasi secara real time tanpa bertemu, contohnya adalah melalui aplikasi Skype. Era smartphone ini semakin 1

banyak diminati sejak bermunculannya berbagai jejaring sosial dalam dunia maya. Menurut Vermaat (2007, h. 19), smartphone adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi PDA. PDA (Personal Digital Assistant) menyediakan fungsi personal organizer yang berfungsi sebagai kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan. Sebagai tambahan dari kemampuan dasar untuk menelepon, smartphone dapat mengirim dan menerima pesan e-mail, mengakses Web, mendengarkan musik, dan membagi foto atau video. Contoh lain yang lebih mudah ialah fenomena penggunaan smartphone ialah aplikasi chatting Blackberry Messengger (BBM) dalam smartphone Blackberry. Sementara dulu handphone hanya cukup digunakan untuk telepon dan sms, serta internet yang hanya bisa diakses melalui komputer. Smartphone yang lebih praktis dan efisien membuat banyak masyarakat (terutama modern perkotaan) berpindah dari handphone ke smartphone. Dalam sebuah situs media online, lembaga riset GfK Asia mengeluarkan hasil survei tahun 2013 terkait jumlah konsumsi pembelian smartphone di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya, Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara paling konsumtif dalam hal pembelian smartphone di Asia Tenggara. Dengan telah membeli sebanyak 14,8 juta smartphone seharga pengeluaran US$ 3,33 miliar (Rp 39,1 triliun). (Mahardy, 2014, para. 8-9) 2

Berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2014, berdasarkan medianya, 85% orang Indonesia paling banyak mengakses internet melalui smartphone. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, pengguna internet di Indonesia berasal dari tingkat SMA/SMA sederajat, yaitu sebesar 64,7%. Dari data survei ini juga diketahui bahwa terdapat tiga alasan utama orang Indonesia menggunakan internet. Tiga alasan tersebut adalah untuk mengakses sarana sosial/komunikasi (72 persen), sumber informasi harian (65 persen), dan mengikuti perkembangan jaman (51 persen). Tiga alasan utama mengakses internet itu dipraktikan melalui empat kegiatan utama, yaitu menggunakan jejaring sosial (87 persen), mencari informasi (69 persen), instant messaging (60 persen), dan mencari berita terbaru (60 persen). Di Indonesia terdapat lebih dari 60% pengakses internet berada dalam rentan umur dibawah 25 tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (2012), pengakses internet paling muda didapati pada rentang umur 5 hingga 12 tahun. Kemudian, jika ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan pelajar juga menduduki peringkat atas sebagai pengakses internet dibandingkan dengan profesi lainnya. Kepemilikan smartphone bukan merupakan hal yang aneh lagi di kalangan pelajar, terutama pelajar yang berlatarbelakang memiliki orang tua yang mampu secara ekonomi. Kemudian, berdasarkan survei yang berjudul Children s use of mobile phone: An international Comparison 2012 yang dikeluarkan oleh GSMA dan 3

NTT Docomo, penggunaan layanan jejaring sosial dengan menggunakan mobile phone tertinggi di Indonesia berada pada usia 17 tahun. Menurut Sarwono (2006, h. 204), pada proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, dalam tahap perkembangan remaja, tahapan usia remaja, yaitu usia 15-18 tahun termasuk dalam remaja madya (middle adolescence). Dimana pada tahapan ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan dan adanya kecederungan untuk narsistik. Selain itu, pada tahapan ini, remaja juga berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, idealis atau matrealis dan lain sebagainya. Kemudian, menurut Hurlock (2004, h. 209) bahwa pada masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan karena masa remaja merupakan suatu periode peralihan, sauatu masa perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari indetitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistis, dan ambang dewasa. Maka itu pada masa ini perlu pendampingan dari orang tua dan orang dewasa lainnya untuk membantu remaja menghadapi perubahan-perubahan yang akan dialami anak pada masa remaja setelah melewati masa kanak-kanak. Fenomena lain yang muncul akibat kehadiran smartphone adalah pengguna smartphone yang seakan-akan memiliki dunia sendiri dan membuat penggunanya menjadi kecanduan. Seringkali pengguna smartphone tidak peduli dan mengabaikan orang-orang disekelilingnya sehingga menjadi anti- 4

sosial. Ketergantungan ini membuat para pelajar tersebut sulit lepas dari smartphone, sehingga pemakaian smartphone di kalangan pelajar dapat merubah pola interaksi dalam berkomunikasi, salah satu yang mau diteliti ialah pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak dan interaksi dengan teman sebaya. Seperti hasil penelitian dari Saputra A. Prayudi yang berjudul Fenomena Penggunaan Smartphone Di Kalangan Pelajar (Studi Kasus Di SMP Islam Athirah I Makassar) yang menyimpulkan bahwa dalam fenomena penggunaan smartphone pada pelajar, terdapat dua faktor utama dalam penggunaannya yaitu faktor kebutuhan dan faktor gaya hidup. Teknologi-teknologi tersebut memang memudahkan setiap orang, terutama dalam berkomunikasi. Namun ironisnya, teknologi canggih tersebut justru menjauhkan orang-orang terdekat, terutama keluarga. Tidak jarang orang-orang justru intens berkomunikasi dengan orang-orang yang jarang mereka temui dibandingkan dengan keluarga sendiri, bahkan kepada orang tua sekalipun. Begitu juga dengan ketika berkumpul dengan teman sebaya, mereka malah lebih tertarik memainkan smartphone. Kehadiran teknologi ini telah mengubah pola komunikasi manusia, seperti pola interaksi tatap muka beralih ke dunia maya. Menurut Djamarah (2004, h. 1), pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. 5

Terkait dengan pola komunikasi yang telah berubah akibat kehadiran smartphone, para penggunanya cukup berkomunikasi dengan menggunakan media sosial. Apalagi media sosial yang kemudian didukung oleh aplikasiaplikasi tambahan yang cukup menghibur. Mereka terjebak di dunia maya yang seakan tidak ada habisnya. Sehingga, para pengguna internet hanyut dalam realitas virtual yang cenderung bersifat imajinatif. Kurangnya jalinan komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak ini dapat menyebabkan kerenggangan hubungan emosi diantara keduanya. Akibatnya, ketika orang tua ingin memberi nasehat atau masukan, komunikasi jadi terasa mandek. Seperti dalam hasil penelitian dengan judul Dinamika Komunikasi Keluarga Pengguna Gadget yang dibuat oleh Rr. Sukma Ayu Dewi Anggrahini, bahwa intensitas komunikasi keluarga menjadi berkurang sejak menggunakan gadget. Anak menjadi susah diajak berkomunikasi, tidak peduli, sering badmood, tidak mendengarkan nasehat orang tua, tidak terbiasa mengutarakan pendapat dan masalah pada keluarga, lebih sering berkomunikasi dan menceritakan masalah dengan teman, serta sangat lambat responnya saat diperintah orang tua untuk melakukan sesuatu. Psikolog Anna Surti Ariani MSi mengatakan "Banyak orang masih mengira kedekatan fisik saja sudah cukup, padahal perlu juga diciptakan komunikasi mendalam dengan pasangan dan juga anak-anak," katanya dalam acara yang digelar di Jakarta oleh Sariwangi, Rabu (19/3/2014). Ketergantungan pada gadget membuat masing-masing anggota keluarga 6

menjalani kesibukannya. Bahkan meski berada dalam satu ruangan yang sama, mereka tidak saling berkomunikasi secara mendalam. (Anna, 2014, para. 3-4) Kurangnya interaksi sosial dengan teman sebaya juga dapat menyebabkan sesorang menjadi malas untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Seperti dalam hasil penelitian dengan judul Efek Penggunaan Smartphone Blackberry pada Perilaku Remaja di SMA Kesatuan 1 Samarinda yang dibuat oleh Tri Ayu Octaviani, bahwa dampak negatif yang muncul akibat penggunaan smartphone pada remaja adalah seseorang menjadi kurang peka terhadap orang sekitar. Fitur-fitur yang dihadirkan oleh smartphone tersebut membuat seseorang lebih memfokuskan perhatiannya terhadap smartphone tersebut dibandingkan dengan orang disekitarnya. Menurut psikolog di University of Bedfordshiren, Dr. Emma Short, teknologi dapat membuat Anda sulit untuk mengelola batas-batas dalam kehidupan Anda. Semakin sering Anda terlibat dengan aktivitas di jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook, semakin berkurang pula waktu berkualitas yang Anda berikan pada teman, kekasih, keluarga, dan rekan kerja Anda. Maka, Anda perlu membatasi penggunaan smartphone pada waktuwaktu tertentu, seperti saat makan dan berkumpul dengan keluarga, agar hubungan Anda tetap terjaga. (Putri, 2013, para. 2) Global Jaya School (GJS) merupakan sekolah internasional yang sepenuhnya berwenang untuk melaksanakan Baccalaureatte Internasional. GJS terdaftar dengan Departemen Pendidikan Indonesia, berlokasi di Bintaro. 7

Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1995 dengan misi untuk memberikan kesempatan pendidikan berkualitas tinggi bagi siswa Indonesia dan asing, agar mereka menjadi pemimpin yang aktif dalam komunitas lokal mereka dan warga global yang efektif. Dalam lembar informasi pendaftaran, Global Jaya School mencantumkan development fee (uang pangkal) sebesar Rp90 juta untuk enam tahun. Kehadiran para pendidik dari mancanegara, kata Nurcahyani (33), salah seorang pengunjung festival Scope (festival khusus sekolah-sekolah bertaraf intenasional di Indonesia), menjadi daya tarik untuk memilih sekolah bagi anaknya, "Pengajar ekspatriat setidaknya memiliki pengalaman pendidikan yang lebih mendukung. Mereka dibesarkan dalam iklim pendidikan yang lebih maju, diharapkan budaya belajar mereka dapat diikuti oleh anak-anak kita", katanya. Kemudian mantan Executive Principal Global Jaya School, Richard F. Henry, mengatakan bahwa: "Guru kami yang berdedikasi tinggi ditraining dengan baik akan mengimplementasikan pembelajaran berstandar internasional bagi anak-anak dari TK hingga SMA. Dengan harga pendidikan yang sefantastik itu, sekolah bertaraf internasional seperti Global Jaya memang hanya dapat dijangkau kalangan berkantong tebal. (Priyanto, 2008, para. 13-15) Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk melakukan survei kepada murid SMA Global Jaya School kelas XI angkatan 2014/2015, dikarenakan terdapat kesesuaian karakteristik yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu memiliki siswa-siswi yang aktif berkomunikasi menggunakan smartphone. 8

Sekolah ini berbasis sekolah internasional dengan fasilitas memadai. Global Jaya School juga berbeda dengan sekolah pada umumnya dengan menyediakan zona Wifi sehingga siswa-siswa bisa membawa gadget mereka untuk mengakses internet dimana saja. Oleh karena itu, atas dasar uraian-uraian yang telah diuraikan di atas, saya sebagai penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Pola Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Dan Anak dan Interaksi dengan Teman Sebaya (Survei Terhadap Murid SMA Global Jaya School Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015). Topik ini menjadi penting untuk diteliti karena di era smartphone sekarang ini, semua kalangan dari muda-tua rata-rata memiliki smartphone. Penggunaan smartphone tersebut tentu berpengaruh pada komunikasi antarpribadi dan interaksi pengguna dengan orang-orang di sekitarnya, terutama pada kalangan pelajar yang rata-rata masih tinggal dengan orangtuanya dan masih perlu bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan sekolah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan pokok dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.2.1 Adakah pengaruh penggunaan smartphone terhadap pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015? 9

1.2.2 Seberapa besar penggunaan smartphone terhadap pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015? 1.2.3 Adakah pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi dengan teman sebaya di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015? 1.2.4 Seberapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi dengan teman sebaya di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah: 1.3.1 Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan smartphone terhadap pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.3.2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.3.3 Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi dengan teman sebaya di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 10

1.3.4 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi dengan teman sebaya di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi pemikiran dalam proses pengembangan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi, interaksi, dan penggunaan smartphone. 1.4.2 Kegunaan Praktis - Hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi pihak yang memberikan perhatian terhadap pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan teknologi komunikasi khususnya penggunaan smartphone. - Hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi orang tua mengenai cara berkomunikasi yang baik dan efektif dengan anak pengguna smartphone, agar dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, tidak merusak kepribadian, tapi justru dapat memberikan kontribusi positif. 11

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian menjadi penting, selain agar penelitian berjalan lebih terarah, juga untuk menghindari agar pembaca penelitian ini tidak salah mengartikan mengartikan luasnya cakupan penelitian. Peneliti juga memiliki keterbatasan kemampuan, waktu, serta biaya. Maka dari itu, peneliti membuat ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini ruang lingkup akan difokuskan pada penggunaan smartphone terhadap pola komunikasi antarpribadi orang tua-anak dan interaksi dengan teman sebaya di kalangan murid SMA Global Jaya School kelas XI tahun ajaran 2014/2015 dari persepsi anak, karena itu kuesioner hanya akan disebarkan kepada anak. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Global Jaya School yang berlokasi di Emerald Boulevard, Bintaro Jaya Sektor IX, Tangerang, Banten. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2015 hingga Juli 2015. 12