Gambar 1 UVTRON R2868. Gambar 2 Grafik respon UVTRON

dokumen-dokumen yang mirip
OP-01 UNIVERSAL OP AMP

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

JOBSHEET SENSOR PIR (PPASSIVE INFRARED RECEIVER)

Aplikasi OP-01 sebagai Pengukur Kelembaban Relatif Dengan Sensor HS-15P

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

BAB III METODE PENELITIAN

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

Teknik Elektromedik Widya Husada 1

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III KONSEP RANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN ALAT

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Bab III. Operational Amplifier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK INSTRUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko.

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III ANALISA SISTEM

TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian dasar dari DAC dan ADC secara prinsip

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

BAB III METODE PENELITIAN

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

Sensor Tekanan. Laila Katriani.

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III. Perencanaan Alat

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

Transkripsi:

Sensor-sensor Keperluan Khusus Sensor-sensor jenis ini adalah merupakan sensor yang digunakan secara spesifik untuk robot-robot dengan tujuan tertentu. Contohnya, sensor api untuk robot yang difungsikan bekerja untuk memadamkan api, sensor medan magnet pada kompas digital untuk menentukan arah robot, sensor PIR untuk mendeteksi gerakan manusia dan lain-lain Sensor Api (Hamamatsu UVTRON) Hamamatsu UVTRON R2868 adalah sebuah sensor yang mendeteksi adanya nyala api yang memancarkan sinar ultraviolet. Pancaran cahaya ultraviolet dari sebuah nyala lilin berjarak 5 meter dapat dideteksi oleh sensor ini. Sensor ini juga dapat mendeteksi beberapa fenomena yang tak nampak seperti transmisi tegangan tinggi. Gambar 1 UVTRON R2868 Gambar 2 Grafik respon UVTRON Gambar 2 menunjukkan respon UVTRON dibandingan dengan cahaya matahari, nyala api gas maupun cahaya Tungsten.

Agar sensor UVTRON ini dapat terhubung pada sistem mikrokontroler maka diperlukan rangkaian peng-kondisi sinyal yang berfungsi mengubah respon dari UVTRON menjadi pulsa yang dapat dikenali oleh sistem mikrokontroler. Dengan Modul C3704 maka respon UVTRON akan diproses menjadi pulsa-pulsa selebar 10 ms dan arus maksimum 100mA. Keluaran modul ini menggunakan konfigurasi open collector. Gambar 3 Rangkaian C3704 Pada modul ini, power supply 5 Volt diubah menjadi 350 Volt DC melalui bagian High Voltage DC to DC Converter untuk mengaktifkan sensor UVTRON. Sedangkan Signal Processing Circuit berfungsi untuk mengatur berapa jumlah pulsa yang masuk dari sensor UVTRON selama 2 detik yang akan direspon oleh C3704 menjadi pulsa selebar 10mS. Pada kondisi standard, digunakan setting 3 pulsa dalam 2 detik. Namun untuk kondisi di mana banyak cahaya-cahaya liar lainnya, setting dapat diubah menjadi 5, 7 atau 9 pulsa sehingga sensitivitas dari C3704 menjadi lebih rendah. Keluaran dengan pulsa sebesar 10mS ini selanjutnya dapat dihubungkan langsung pada sistem mikrokontroler seperti DST-51, DST-52 ataupun DST-R8C di mana program pada sistem mikrokontroler tersebut akan mendeteksi adanya perubahan kondisi input dengan periode 10mS sebagai indikasi adanya nyala api dalam area 5 meter. Sensor Tekanan (MPX4100) MPX4100 adalah sebuah sensor tekanan yang sudah dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal dan temperatur kalibrator yang membuat sensor ini stabil terhadap perubahan suhu. Untuk akurasi pengukuran sensor ini menggunakan teknik micro machine, thin film metalization dan proses bipolar semiconductor. Gambar 4 MPX4100A Dengan adanya rangkaian pengkondisi sinyal, sensor ini dapat terhubung langsung pada Analog to Digital Converter. Rangkaian pengkondisi sinyal menghasilkan tegangan analog dengan Skala Penuh (Full Scale) hingga 5 Volt.

Gambar 5 Blok Diagram MPX4100 Sensor ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tekanan 15 hingga 115 kilo Pascal dan bekerja berdasarkan perbedaan tekanan antara P1 dan P2. P1 atau Pressure Side terdiri dari fluorisilicone gel yang melindunginya dari benda-benda keras Gambar 6

Grafik Tekanan vs Tegangan Output Gambar 6 menunjukkan perubahan tekanan terhadap tegangan output dari sensor di mana perubahan bergerak linear setelah 20 kpa. Tampak 3 buah garis pada grafik tersebut yang menunjukkan batas maksimum dan minimum error dari hasil pengukuran sensor. Sensor tekanan pada aplikasi robotik seringkali digunakan sebagai feedback mechanic di mana sistem mikrokontroler dapat mendeteksi kondisi mekanik pada saat itu. Contohnya untuk mendeteksi kuat lemah cengkeraman robot atau menghitung beban yang diletakkan pada robot. Sensor Infrared Pasif / PIR (RE200B) PIR atau Passive Infrared adalah merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Aplikasi ini biasa digunakan untuk system alarm pada rumah-rumah atau perkantoran. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya radiasi panas tubuh manusia yang diubah menjadi perubahan tegangan. Namun perubahan tegangan pada PIR sangatlah kecil yaitu berkisar pada ordo 10 hingga 20 milivolt atau bahkan lebih kecil lagi. Hal ini sangat tergantung dari beberapa factor yaitu, panas tubuh dari manusia yang dideteksi, jarak dengan sensor maupun suhu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan rangkaian penguat non inverting amplifier terlebih dahulu seperti yang ada pada gambar 7. VCC POT 1M Tegangan dikuatkan hingga ayunan berkisar 0,2 Volt 3 2 + - 1 3 2 1 PIR 47K POT 10K Gambar 7 Non Inverting Amplifier Penguatan yang ada pada Non Inverting Amplifier yang ada pada gambar 7 ini dapat ditentukan dengan rumus berikut: A = Rf/Ri = 1M/10K = 100x Pengguna dapat mengatur nilai Rf dan Ri dengan memutar variable resistor 1M dan 10K yang ada pada Modul OP-01 Agar ayunan tegangan tersebut dapat diketahui oleh mikrokontroler ataupun rangkaian-rangkaian digital lainnya, maka diperlukan sebuah comparator yang akan mengubah ayunan tegangan tersebut menjadi kondisi logika 0 dan 1. Ayunan tegangan ini tidak selalu terjadi pada nilai tegangan yang sama. Artinya sebagai contoh untuk ayunan sebesar 0,2 volt dapat terjadi pada tegangan 3,8 volt ke 4 volt atau dapat juga pada 3 volt ke 3,2 volt dan lain-lain. Hal ini akan mempersulit bagian comparator dalam menentukan tegangan pembanding.

Agar ayunan tegangan ini selalu pada posisi yang sama, maka level DC dari sinyal ini dapat dihilangkan dengan menggunakan capacitor seperti yang terlihat pada gambar 8. Capacitor akan membloking tegangan DC sehingga hanya ayunan tegangan saja yang masuk ke input dari comparator. + 10uf POT 10K VCC 3 2 + - 1 Ayunan diatas tegangan pembanding akan menjadi 3,5 Volt dan dibawah tegangan pembanding akan menjadi 0 Volt Gambar 8 Bagian Comparator Untuk mengatur Modul OP-01 menjadi rangkaian Non Inverting Amplifier yang diteruskan ke Comparator maka berikut gambar 9 menunjukkan penggunaan Op Amp 1 sebagai Non Inverting Amplifier dan Op Amp 2 sebagai Comparator. NON INVERTING AMPLIFIER JUMPER DILEPAS JUMPER DIPASANG P2 JP11 -IN0 P8 JP13 -IN3 VR PENGATUR PENGUATAN SINYAL JP1 O0 O3JP4 VCC AIN0 P1 P7 AIN3 G S D AIN1 P3 P5 AIN2 PIR 47K JP2 O1 O2 JP3 -IN1 JP12 P4 JP14 -IN2 P7 JUMPER DIPASANG JP6 COMPARATOR JUMPER DILEPAS C3 OUTPUT PIR DETECTOR CIRCUIT 10uF Gambar 9 Aplikasi PIR dengan menggunakan Modul OP-01

Rangkaian PIR Detector Dengan memasang JP10 pada Modul OP-01, anda dapat memantau perubahan tegangan output comparator melalui 8 bit LED Indicator yang ada pada modul ini. Pengguna dapat menghubungkan keluaran dari comparator ini ke mikrokontroler atau rangkaian-rangkaian digital lainnya.