BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu lembaga yang sah dan memiliki kewenangan untuk melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam terbesar di dunia. Terkait dengan penyelenggaraan ibadah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah Haji merupakan ibadah yang Allah wajibkan bagi umat Islam. Allah

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 97 yang

BAB III METODE PENELITIAN

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB IV ANALISIS PROBLEM SOLVING FORUM KOMUNIKASI KBIH KOTA SEMARANG TENTANG PERMASALAHAN YANG DI HADAPI OLEH KBIH PADA PENYELENGGARAAN HAJI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tingkat menengah umum berciri khas Agama Islam yang. diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lembaga pendidikan ini telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Koperasi Setia Budi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan. perempuan di muka bumi ini dengan dibekali kesempurnaan akal dan hawa

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif, suatu penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jl. Kebalen Wetan No. 01 Selatan Cukam. Lokasi ini dipilh karena

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Fakultas Dakwah UIN Walisongo, 04 Februari 2012). Ibadah Haji bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

SISTEM AKREDITASI KBIH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KBIH DI KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang. adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. nilai-nilai ASWAJA dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di MA NU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan oleh Allah dalam Q.S. Ali Imran ayat 97:

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB III METODE PENELITIAN. Malang yang terletak di Jl. Raya Karanglo No. 25 Singosari Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena terikat dengan nilai-nilai yang dibawa peneliti dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang sesuatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hal. 5

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji atau lebih dikenal dengan KBIH adalah suatu lembaga yang sah dan memiliki kewenangan untuk melakukan bimbingan ibadah haji kepada calon jamaah haji. KBIH merupakan lembaga yang memiliki legalitas, karena pendiriannya melalui prosedur yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) (Depag RI, 2009: 17). Keberadaan KBIH yang semakin banyak di Kota Semarang pada satu sisi memberikan keuntungan bagi calon jamaah haji ketika ingin mendapatkan bimbingan ibadah haji (manasik haji). Kuota calon jamaah akan lebih terbagi ke dalam kelompok yang ideal untuk mengikuti bimbingan, karena semakin banyaknya KBIH maka akan semakin besar peluang calon jamaah haji untuk menentukan pilihan KBIH dalam memperoleh bimbingan ibadah haji. Tetapi di sisi lain, perkembangan KBIH secara tidak langsung telah menimbulkan aroma persaingan dalam lingkup komersial. Bahkan persaingan tersebut tidak lagi berwujud dalam persaingan kualitas pelayanan saja tetapi telah meluas hingga adanya upaya persaingan tidak sehat pada KBIH lain. Hal ini sebagaimana terjadi di Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013 Penyelenggaraan haji tahun 2013 dapat dikatakan berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Persaingan di tahun 2013 lebih kental dan diwarnai dengan persaingan yang tidak sehat. Salah satu KBIH dengan secara terselubung mempengaruhi calon jamaah yang ingin menjadi 1

2 atau bahkan telah ikut menjadi jamaah KBIH lainnya untuk pindah ke KBIHnya. Keadaan ini kemudian diketahui oleh KBIH-KBIH lainnya dan bahkan terdengar hingga ke Kemenag Kanwil Jawa Tengah. Permasalahan yang dialami oleh KBIH di Kota Semarang secara teoritis dapat dikatakan wajar. Keberadaan beberapa kepentingan dan kebutuhan serta orientasi tujuan yang berbeda antar KBIH dapat memicu pertentangan. Pertentangan-pertentangan inilah yang kemudian akan menimbulkan konflik antar beberapa kelompok. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Jamil (2007: 47), konflik memiliki arti hubungan antara dua pihak atau lebih yang memiliki atau menganggap memiliki tujuan yang bertentangan. Permasalahan yang berhubungan dengan persaingan yang tidak sehat tersebut kemudian direspon oleh Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang dan menjadikannya sebagai permasalahan di KBIH yang harus segera diselesaikan secara kekeluargaan. Setelah melakukan pendekatan dan pembahasan mengenai permasalahan yang terjadi, akhirnya permasalahan yang menimpa KBIH Kota Semarang dapat teratasi melalui Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang yang diketuai Ali Mukti yang sekaligus juga menjadi Ketua KBIH Multazam Kota Semarang. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa Forum Komunikasi KBIH sebagai sebuah forum yang menjadi media komunikasi antar KBIH telah berhasil mengatasi permasalahan yang menimpa KBIH Kota Semarang tanpa menimbulkan perpecahan dalam tubuh Forum Komunikasi

3 KBIH. Hal ini tentunya tidak dilakukan secara mudah melainkan melalui prosedur dan tata laksana pengelolaan masalah. Oleh sebab itu, akan menjadi sangat menarik untuk diketahui proses pemecahan masalah (problem solving) yang dilakukan oleh Forum Komunikasi KBIH terhadap permasalahan bersama yang dialami oleh KBIH Kota Semarang. Untuk itu penulis bermaksud mengadakan penelitian terkait dengan upaya problem solving Forum Komunikasi KBIH dalam masalah yang dialami oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013. 1.2.Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1.2.1. Apa permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013? 1.2.2. Bagaimana problem solving Forum Komunikasi KBIH terhadap permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013? 1.2.3. Bagaimana upaya Forum Komunikasi KBIH dalam meminimalisir permasalahan di KBIH Kota Semarang? 1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.3.1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013.

4 1.3.2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan problem solving Forum Komunikasi KBIH tentang permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013. 1.3.3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya Forum Komunikasi KBIH dalam meminimalisir permasalahan di KBIH Kota Semarang. Manfaat penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.3.1. Secara teoritis 1. Penelitian ini merupakan media uji materiil penulis terhadap teoriteori yang telah penulis terima selama melakukan studi di bidang Manajemen Dakwah dengan konsentrasi haji khususnya dalam rangka mengembangkan satu pola pelaksanaan problem solving yang dilakukan oleh setiap forum komunikasi KBIH. 2. Hasil penelitian ini akan dapat menambah wacana tentang metode problem solving forum komunikasi KBIH, agar setiap kelompok bimbingan haji dapat menggunakan pemikiran (rasio) seluasluasnya sampai titik maksimal dari daya tangkapnya dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dalam kelompoknya. 1.3.2. Secara Praktis 1. Hasil penelitian ini akan dapat menjadi acuan dalam ilmu manajemen konflik terkait dengan permasalahan di KBIH.

5 2. Hasil penelitian ini akan menjadi referensi lain bagi KBIH dalam mendalami permasalahan yang telah mereka alami dan mampu diselesaikan oleh Forum Komunikasi KBIH. 1.4.Kajian Pustaka Sepanjang penelusuran penulis, belum ada satupun hasil penelitian di lingkungan IAIN Walisongo yang meneliti tentang Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang secara khusus. Umumnya penelitian yang telah dilakukan terkait dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hanya satu penelitian yang memiliki pembahasan mengenai permasalahan yang dialami oleh KBIH Kota Semarang. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut: Penelitian pertama dilakukan oleh Uchwatul Faizah dengan judul penelitian Sistem Akreditasi KBIH Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan akreditasi KBIH Kota Semarang dilakukan setiap 3 tahun sekali. Pelaksanaan akreditasi yang terbaru berbeda dengan pelaksanaan akreditasi sebelumnya. Pada pelaksanaan akreditasi terbaru, yang melakukan penilaian adalah Kemenag Kota Semarang sedangkan pada proses sebelumnya dilakukan oleh Kemenag Kanwil Jawa Tengah. Pada proses akreditasi, nilai yang diberikan kepada KBIH Kota Semarang hanya berupa Surat Keputusan dan symbol penilaian dengan huruf. Sedangkan tingkat kualitas nilai secara angka tidak diterima oleh KBIH Kota Semarang. Penelitian lainnya adalah penelitian yang berhubungan dengan penerapan fungsi manajemen oleh KBIH yakni penelitian yang telah

6 dilaksanakan oleh Adnin Mufattahah dengan judul Manajemen Pelayanan Ibadah Haji Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nahdlatul Ulama Kota Semarang. Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana manajemen pelayanan bimbingan ibadah haji yang dilakukan oleh KBIH NU Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Nahdlatul Ulama Kota Semarang dalam pelayanan bimbingan ibadah haji baik bimbingan selama di tanah air sampai di tanah suci hingga bimbingan di tanah air pasca ibadah haji selalu menerapkan fungsi-fungsi manajemen di dalam pengelolaannya. Hal itu terbukti, KBIH NU Kota Semarang selalu membuat perencanaan di setiap kegiatan, baik bimbingan di tanah air maupun bimbingan di tanah suci. Perencanaan yang telah dibuat, tidak hanya sekedar perencanaan tetapi juga diaplikasikan / diimplementasikan oleh pegawai, sebagaimana terlihat adanya susunan pegawai dengan dilengkapi pembagian kerja disetiap kegiatan. Fungsi pengawasan juga sudah diterapkan oleh pegawai, hal itu terbukti adanya penilaian dan evaluasi di setiap pasca kegiatan terhadap program yang direncanakan dan diimplementasikan. Penelitian yang dilakukan Laila Ishayatun Nisa Awaliyah berjudul Studi Komparasi Manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama' dan Muhammadiyah Di Kabupaten Tegal Periode 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prakteknya kedua KBIH ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan KBIH Nahdlatul Ulama di Kabupaten Tegal yaitu KBIH ini dapat menyedot jamaah haji yang berasal dari kampung

7 yang pemahaman keagamaannya agak fanatik. Seiring dengan itu, maka ini menjadi kekurangan KBIH Muhammadiyah yaitu tampaknya masyarakat dari kampung akan memilih KBIH Nahdlatul Ulama dari pada KBIH Muhammadiyah. Akan tetapi kelebihan Muhammadiyah adalah mampu menarik jamaah haji yang berlatar belakang dan pemahaman yang modern. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Siti Zulaikha berjudul Peningkatan Jumlah Calon Jamaah Haji Di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Melalui Strategi Pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Strategi pemasaran yang dilakukan KBIH Multazam memanfaatkan jamaah haji yang sudah mengikuti bimbingan untuk menginformasikan keunggulan-keunggulan KBIH Multazam kepada calon jamaah haji lain sehingga calon jamaah haji tersebut dapat tertarik untuk mengikuti bimbingan di KBIH Multazam. KBIH Multazam juga mengedarkan pamflet dan brosur untuk menarik minat calon jamaah haji. (2) Strategi pemasaran di KBIH Al-Thoyyibah selain memanfaatkan para jamah haji yang sudah pernah mengikuti bimbingan di KBIH ini, KBIH Al-Thoyyibah juga menggunakan media internet dalam memasarkan KBIH. Hal ini cukup memberikan dampak yang signifikan dalam mewujudkan proses pemasaran KBIH secara profesional dan proporsional. Hingga sekarang dapat dilihat bahwa semakin lama semakin banyak calon jamaah haji yang mengikuti bimbingan. Keempat penelitian yang telah dilakukan di atas tidak ada satupun yang meneliti tentang Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang, khususnya

8 dalam hal penyelesaian masalah bersama yang dialami oleh KBIH Kota Semarang. 1.5.Metode Penelitian 1.5.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan (Nawawi dkk, 1996: 174) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan fenomenologis. Pendekatan fenomenologi yang berupa memahami gejala aspek subjektif dari perilaku orang (Moleong, 2001:3). Dalam penelitian ini yang dimaksud perilaku adalah fenomena atau perilaku yang dilakukan Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang dalam melakukan problem solving. 1.5.2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis sumber data dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Data primer, Jenis data primer adalah data pokok yang berkaitan dan diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung (Subagyo, 2004: 87). Dalam penelitian ini yang masuk ke dalam data primer adalah data yang

9 berkaitan dengan masalah yang timbul di lingkungan KBIH Kota Semarang serta penyelesaian masalah yang dilakukan oleh Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang. Data primer ini akan diperoleh dari sumber data primer yakni pimpinan pengurus KBIH Kota Semarang, pimpinan Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang dokumentasi proses penyelesaian masalah KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013. 2. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Azwar, 2002: 91). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber yang dapat memberikan informasi terkait dengan data sekunder yang meliputi dokumen yang berhubungan dengan penyelesaian masalah (problem solving) dan KBIH. 1.5.3. Metode Pengumpulan Data Proses pengumpulan data penelitian ini menggunakan metodemetode sebagai berikut: 1. Metode Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti. Pada saat pengumpulan data kualitatif, selain menggunakan teknik observasi, peneliti dapat juga menggunakan teknik wawancara. Wawancara mendalam merupakan sebuah percakapan peneliti antara dua orang

10 atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti pada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab (Danim, 2002: 130). Obyek wawancara penelitian ini pengurus KBIH dan Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang. Jenis wawancara yang akan penulis gunakan adalah jenis wawancara semi struktural. Wawancara semi struktural adalah wawancara yang daftar pertanyaannya dapat dikembangkan dan tidak hanya terpaku pada daftar pertanyaan yang dibawa oleh penulis. Dengan adanya fleksibilitas dalam bertanya akan memudahkan penulis untuk mengembangkan pertanyaan (Arikunto, 2006: 145). 2. Metode Observasi Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. (Margono, 2004: 158) Metode ini dimaksudkan untuk mengamati proses pelaksanaan problem solving di Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang. 3. Metode Dokumentasi Metode pengumpulan data secara dokumenter yaitu mencari data dari benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, surat kabar, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 185).

11 Data yang akan dikumpulkan melalui metode dokumentasi meliputi profil Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang. 1.5.4. Analisa Data Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data secara mendalam. Menurut Lexy J. Moloeng (2002: 103) proses analisa dapat dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul. Guna memperoleh gambaran yang jelas dalam memberikan, menyajikan, dan menyimpulkan data, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisa deskriptif kualitatif, yakni suatu analisa penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat (Danim, 2002: 41). Metode deskriptif kualitatif yang peneliti gunakan ini mengacu pada analisis data secara induktif, karena: 1). Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat dalam data, 2). Lebih dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi ekspilisit, dapat dikenal dan akuntabel, 3). Lebih dapat menguraikan latar belakang secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya, 4). Analisa induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan, 5). Analisis

12 demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian struktur analitik (Moleong, 2002: 10). Metode deskriptif kualitatif mengacu pada analisis data secara induktif peneliti gunakan untuk menganalisis problem solving Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang tentang permasalahan yang dihadapi oleh KBIH pada penyelenggaraan haji tahun 2013 dan analisis upaya Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang dalam meminimalisir permasalahan yang di hadapi oleh KBIH. Selain itu penelitian juga menggunakan analisis SWOT dalam menganalisis pola problem solving Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang tentang permasalahan yang dihadapi oleh KBIH dengan langkah strategik, weakness, dan opportunity. 1.6.Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini akan ditulis dalam bentuk skripsi dengan tiga bagian yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Bagian awal yang isinya adalah halaman cover, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman pernyataan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, dan halaman daftar isi. Bagian isi yang terbagi lagi ke dalam lima bab dengan penjelasan sebagai berikut:

13 Bab pertama adalah Pendahuluan yang isinya meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah Teori tentang Problem Solving dan KBIH. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang berhubungan dengan problem solving dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), sub bab problem solving meliputi: pengertian problem solving dan tahapan problem solving, sedangkan sub bab kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) meliputi: pengertian KBIH, hak dan kewajiban KBIH, larangan dan sanksi, fungsi KBIH dan tugas koordinasi KBIH. Bab ketiga adalah pelaksanaan Problem Solving KBIH Kota Semarang Tahun 2011 dan Penyelesaiannya melalui Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang. Dalam bab ini akan dipaparkan tentang profil Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang, gambaran permasalahan bersama Forum Komunikasi KBIH kota Semarang, Problem Solving Forum Komunikasi KBIH tentang permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada Penyelenggaraan Haji tahun 2013 dan upaya Forum Komunikasi KBIH dalam meminimalisir permasalahan bersama KBIH Kota Semarang. Bab keempat adalah Analisis Problem Solving Forum Komunikasi KBIH tentang Permasalahan yang di hadapi KBIH Kota Semarang Tahun 2013. Bab ini meliputi analisis permasalahan yang dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013, analisis problem solving Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang tentang permasalahan yang

14 dihadapi oleh KBIH Kota Semarang pada penyelenggaraan haji tahun 2013 dan analisis upaya Forum Komunikasi KBIH Kota Semarang dalam meminimalisir permasalahan yang di hadapi oleh KBIH Kota Semarang Bab lima adalah Penutup yang isinya meliputi kesimpulan, saran dan penutup.