Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Pemahaman Siswa Melalui Model Cooperatif Learning Tipe Jigsaw

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Taningkola

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu di Kelas 1 Madrasa Ibtidaiyah Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-09)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Transkripsi:

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa Safrudin, Kamaluddin dan Haeruddin E-mail: safrudinfisika@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM.9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar. Penggunaan tutor sebaya adalah pembelajaraan yang memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami konsep pembelajaran. Masalah yang hendak dipecahkan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar fisika siswa kelas XB di SMA Negeri 1 Gumbasa, penelitian ini terdiri dari dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu; Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Penelitian ini melibatkan 25 orang siswa kelas XB SMA Negeri 1 Gumbasa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa seiring dengan diterapkannya tutor sebaya. Hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I yakni 50,00% dan 62,50% atau dalam kategori cukup, pada siklus II diperoleh aktivitas siswa 87,50% dan 93,75% dengan peningkatan aktivitas siswa berada dalam kategori baik dan sangat baik. Hasil belajar pada siklus I dan siklus II yaitu skor rata-rata pada siklus I adalah 52,56 dan skor rata-rata pada siklus II yaitu 70,12. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XB SMA Negeri 1 Gumbasa. Kata Kunci: Penerapan Tutor Sebaya, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN Salah satu indikasi peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari adanya peningkatan potensi akademik atau hasil belajar siswa secara keseluruhan yang meliputi tiga aspek, yaitu : kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dan tercapainya pendidikan nasional, ketiga aspek tersebut harus diperhatikan sehingga proses belajar mengajar tidak hanya menekankan pada pemahaman siswa tetapai juga menerapkan atau mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar di SMA Negeri 1 Gumbasa masih tergolong rendah dan nampak keindividual siswa antara siswa yang memiliki kemampuan rendah dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi akibatnya cendrung siswa yang pintar yang lebih aktif dan mendapatkan hasil belajar yang baik sedangkan siswa yang kurang pintar mendapatkan nilai yang kurang baik, hasil belajar siswa yang bervariasi ini menimbulkan kurang kerja sama siswa antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar, sehingga guru bidang studi diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan beberapa metode ajar yang lebih menarik. Data yang diperoleh dari SMA Negeri 1 Gumabasa di Kelas X B menunjukan bahwa siswa yang mengikuti mata pelajaran Fisika tahun ajaran 2012/2013 semester genap 45

berjumlah 25 siswa, dengan siswa yang yang mengalami kesulitan belajar diberi bantuan memperoleh nilai dibawah standar ketuntasan minimal (65) berjumlah 18 orang dan siswa yang memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimal berjumlah 7 orang dengan hasil ini menunjukan tingkat individual siswa antara siswa pintar dan siswa yang kurang pintar, Guru bidang studi tidak mungkin akan menangani satu persatu siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga diharapkan siswa yang pintar dapat membantu siswa yang menagalami kesulitan belajar dan siswa yang mengalami kesulitan belajar mau bertanya dengan siswa yang pintar, jika hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak yang negatif, yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa dan menimbulkan kesan bahwa mata pelajaran fisika sangat sulit untuk dipelajari dan dipahami. Berdasarkan uraian diatas diperlukan suatu metode ajar alternatif yaitu metode pembelajaraan Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) yaitu pembelajaran yang mengacu pada tiga tujuan intraksional yakni hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial [2]. Bantuan tutor adalah seorang yang dapat membantu murid secara individual artinya siswa oleh teman-teman mereka sekelas yang punya umur sebaya. Tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai keriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami konsep [1]. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanan penelitian ini meliputi beberapa tahap yang tiap tahapnya disebut siklus. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, masing masing siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Adapun tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart [3]. Subjek penelitian adalah siswa kelas X B yang mengikuti mata pelajaran IPA Fisika tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 8 orang siswa laki laki dan 17 orang siswa perempuan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika yang diberikan melalui tes akhir setiap tindakan dan hasil observasi yang memuat catatan 46

mengenai kegatan pembelajaran, baik yang berkaitan dengan guru (peneliti) maupun yang berkaitan dengan siswa, serta hasil belajar siswa. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembelajaran siklus I dilakukan dengan membagi siswa dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5orang dengan satu tutor. Siswa dibagikan LKS untuk dikerjakan secara berkelompok, mendiskusikan dan mempresentasekan di depan kelas. Pelaksanaan tindakan pada siklus I yang hendak dilaksanakan mengacu pada perencanaan tindakan siklus I yang terdiri dari skenario pembelajaran yang telah disusun kemudian penyajian materi yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, setiap kali pertemuan atau tatap muka dilakukan pengisian lembar observasi siswa, guru dan evaluasi proses siswa pada saat KBM berlangsung oleh observer. Kemudian pada akhir pelaksanaan siklus dilakukan evaluasi terhadap siswa guna mengetahui hasil belajar atau kemampuan siswa. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 17 dari skor maksimal 28 dengan demikian persentase ketercapaian adalah 67,71%. Observasi guru pada pertemuan kedua jumlah skor yang diperoleh adalah 20 dengan skor maksimal 28 dengan demikian persentase ketercapaian adalah 71,42%. merujuk pada pedoman penilaian kualitatif yaitu cukup pada pertemuan 1 pada pertemuan 2 berada dalam kategori baik. Hasil observasi guru pada siklus II dengan jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 23 dari skor maksimal 28, dengan demikian persentase nilai rata-rata adalah 82,14% dengan kategori baik. Observasi guru pada pertemuan kedua jumlah skor yang diperoleh adalah 26 dengan skor maksimal 28 dengan demikian persentase nilai rata-rata 92,85%, merujuk pada pedoman penilaian kualitatif adalah Baik pada pertemuan pertama maupun kedua yang berada dalam kategori sangat baik. Hasil Observasi siswa pada siklus I memperlihatkan bahwa pada pertemuan 1 persentase skor untuk aktivitas siswa 50,00%, persentase tersebut sudah masuk dalam kategori cukup, sedangkan untuk pertemuan 2 persentase skornya sudah mengalami peningkatan dari pertemuan pertama menjadi 62,50% tetapai masih dalam kategori cukup, sehingga dari keseluruhan jenis penilaian aktivitas siswa yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), rata-rata berada dalam kategori cukup, tetapi terdapat beberapa aspek indikator aktivitas siswa sudah berada dalam kategori baik Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II memperlihatkan bahwa pada pertemuan 1 persentase skor untuk aktivitas siswa adalah 87,50%, keriteria keberhasilannya adalah baik, sedangkan untuk pertemuan kedua persentase skornya adalah 93,75% dengan keriteria keberhasilannya menunjukan sangat baik. Sehingga dari seluruh jenis aktivitas siswa yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), rata-rata berada dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa yang plaing meningkat adalah siswa aktifdalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa tidak merasa malu atau segan lagi bertanya tentang 47

materi yang belum dipahami karena bimbingan tutor sebaya, siswa terbiasa hadir pada tepat waktu, perhatian dalam mengikuti pelajaran, mampu bersosialisai dengan teman-temannya. Hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa ada sebagian siswa belum mampu mengerjakan soal yang diberikan terutama nomor 8 dan 9, penyebabnya adalah siswa kurang mampu dalam menghitung dan tidak memahami konsep kelistrikan dengan baik, siswa tidak termotivasi untuk belajar, tidak menyalin kembali penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan serius. Tetapi pada siklus II hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Tabel 1. Hasil analisis skor perolehan siswa pada siklus I dan siklus II Siklus I Siklus II DSK 57,17% 87,65% Hasil analisis pada siklus I diperoleh bahwa daya serap klasikal belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 80%, sehingga masih ada sejumlah tujuan pembelajaran yang belum tercapai Hasil analisis tes tindakan siklus II seperti yang terlihat pada tabel diatas telah mencapai indikator keberhasilan siswa 87,65%. Oleh karena itu pokok bahasan listrik dinamis dianggap tuntas dan selesai. Penelitian ini bertumpu pada tutor sebaya dimana siswa belajar dengan bimbingan tutor dalam penyelesaian LKS sehingga siswa mendapat pengalaman dalam menemukan konsep kelistrikan dibawah bimbingan tutor sebaya, dengan menggunakan bimbingan tutor sebaya siswa tidak malu dalam bertanya tentang materi yang tidak dimengerti dan diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep kelistrikan serta hasil belajar siswa dapat meningkat. Pada siklus I hasil yang diperoleh berdasarkan daya serap klasikal (DSK) yaitu sebesar 57,17% sehingga pada siklus I indikator kinerja belum memenuhi yang ditentukan dalam indikator kinerja sebesar 80%, tetapi aktivitas siswa yang diperoleh sebesar 62,50% dalam kategori Cukup dan penilaian afektif yang diperoleh sebesar 76,00% dalam kategori Cukup. Pada aktivitas siswa terdapat aspek yang persentasenya masih dalam kategori cukup dari yang lain yaitu siswa kurang menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, kurang aktif dalam diskusi kelompok, dan kurang menghargai tutor yang telah ditunjuk untuk membimbing, serta siswa kurang mampu menyimpulkan materi yang diajarkan. Untuk penilaian afektif siswa terdapat aspek yang persentasenya masih dalam kategori cukup dari aspek yang lain yaitu kurang menghargai tutor dan disiplin masuk kelas, serta mengerjakan LKS masih kurang baik, hal ini disebabkan sebagian siswa masih ada yang bermain-main sehingga tidak konsentrasi dalam pembelajarannya. Sehingga pada siklus I masih ada sejumlah tujuan pembelajaran yang belum tercapai seperti pada soal nomor 8 tentang hambatan listrik dalam penghantar. Dengan demikian permasalahan tersebut, menyebabkan siswa tidak memahamai bagaimana cara menyelesaikan soal perhitungan kuat arus listrik dan tidak memahami konsep kelistrikan, siswa tidak sering membaca kembali materib yang telah diajarkan sampai dirumah, siswa kurang mampu mengembangkan idenya untuk soal yang membutuhkan imajinasi dan siswa kurang 48

diberi kesempatan bertanya saat kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, aktivitas siswa dan penilaian afektif siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan penerapan tutor sebaya hasil belajar siswa meningkat ditandai dengan hasil belajar yang menujukan peningkatan dan aktivitas siswa yang jauh lebih baik. Pada siklus II guru mengusahakan meminimalisir keurangan-kekurangan pada siklus I, sehingga hasil pada siklus II meningkat dari pada siklus I. Hal ini terlihat dari hasil skor rata-rata siswa meningkat dari 52,56% menjadi 70,12%. Hasil penelitian diatas tampak bahwa dengan menerapkan tutor sebaya telah mencapai ketuntasan belajar melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80%. Dari data hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran sikkus I dan siklus II tampak bahwa aktivitas siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran sudah memenuhi indikator kinerja. Hasil ini terlihat bahwa nilai-nilai rata-rata dari siklus I dan siklus II meningkat yaitu 52,56% menjadi 70,12%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar fisika siswa pada materi listrik dinamis mengalami peningkatan. Dengan penerapan tutor sebaya, siswa lebih aktif bertanya dengan tutor karena tidak malu atau segan, termotivasi untuk belajar bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, melakukan diskusi bersma tutor untuk mendapatkan informasi konsep kelistrikan yang lebih mendalam. fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB SMA Negeri 1 Gumabasa, selain itu aktivitas siswa masuk dalam kategori baik dalam merespon pembelajaran fisika yang menggunakan tutor sebaya. Masalah yang dihadapi dalam penerapan tutor sebaya yaitu dalam mempersiapkan tutor memerlukan bayak waktu dan memberi prifate pada siswa yang menjadi tutor yang diberikan diluar jam sekolah. DAFTAR PUSTAKA [1] S.Nasution. 2003.berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Cetakan VIII.Jakarta : Bumi Aksara [2] Mustanin, Nur.2000.pengajaran berpusat pada siswa dan pendekatan kontruktivis dalam pengajaran.surabaya: University Press. [3] Depdiknas.2003. penelitian tindakan kelas. Bahan ajar pembekalan Guru bantu. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan tutor sebaya dalam pembelajaran 49