STUDI DESKRIPTIF MENGENAI OCCUPATIONAL COMMITMENT PADA WARTAWAN HARIAN DAERAH KOTA BANDUNG M. ARIEF MULIA HAKIM LUIS ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Gambaran Komitmen Organisasi Pada Pengurus BEM Kema Unpad Kabinet Inspirasi Tahun 2015

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

HUBUNGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN TURNOVER INTENTION PADA PERAWAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL. Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN BERORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA UNIT BOLA BASKET UMS NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cusway, 2002). terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranataha

GAMBARAN ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG BERWIRAUSAHA. Kelly Yo Filla

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan

PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SELF ATRIBUT PADA MAHASISWA S1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SARAH F FATHONI ABSTRACT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan, serta beberapa saran yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

CONTROL PADA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. organisasi, karena berkaitan dengan kemampuan karyawan untuk mencapai goals

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Saefuddin Robbani Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran

ANALISA KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN CASTELLO CAFÉ & LOUNGE. Mikhael Surya, Rendy Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sangat cepat pada berbagai aspek. Organisasi dituntut untuk lebih responsif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS

KOMITMEN PEKERJAAN SEBAGAI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) PADA MAHASISWA BK FIP UNY

Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Eselon V PT. Pindad (Persero) *

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology (6th ed.). US:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Studi Deskriptif mengenai Gaya Kepemimpinan di Balai Besar Pelatihan Pertanian. Lembang. LARISSA GINA SARI, AZHAR EL HAMI, S.Psi, M.

R. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN

STUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009

Abstrak. Kata kunci:

BAB I PENDAHULUAN. terbaik di dunia. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V PENUTUP. karyawan PT. Asuransi Kesehatan (Persero) Cabang Utama Jakarta Pusat maka dapat. besar responden adalah wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI HOTEL GUNAWANGSA MANYAR SURABAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga. variabel bebas dengan variabel tergantung.

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. dalam hadist bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap muslim.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

dengan usia sekitar 18 hingga 25 tahun. Menurut Jeffrey Arnett (2004), emerging

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

KOMITMEN ORGANISASI MUSYRIF-MUSYRIFAH DI PUSAT MA HAD AL JAMI AH UIN MALIKI MALANG

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KOMITMEN PROFESI DOSEN TETAP UNIVERSITAS XY JAKARTA. Maria Dwi Yanika Hesti Nugraha Natasia Epheneta ABSTRACT

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ISLAMIYAH DARUSSALAM BABAKAN KABUPATEN CIREBON SUNENGSIH ABSTRAK

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Organisasi pada Karyawan Unit Usaha Industri Hilir Teh Bagian Produksi di PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA ASUH DAN KEMAMPUAN MENUNDA KEPUASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH. Hapsari Wulandari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

Prosiding Psikologi ISSN:

PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN APARTEMEN DI KOTA BANDUNG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL TETAP PADA MAHASISWA PERANTAU FITRIYANTI

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dikonsumsi oleh konsumen serta bermanfaat bagi mereka. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Ormas) maka kemerdekaan Indonesia akan sulit diwujudkan ketika itu

Transkripsi:

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI OCCUPATIONAL COMMITMENT PADA WARTAWAN HARIAN DAERAH KOTA BANDUNG M. ARIEF MULIA HAKIM LUIS ABSTRAK Wartawan merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan media cetak untuk tetap berkembang dengan memberikan berita-berita yang aktual pada pembacanya. Dan hal tersebut tidak mudah untuk diwujudkan oleh para wartawan. wartawan menghadapi banyak tuntutan dan tantangan dalam proses mencari berita. Hal tersebut menunjukkan bahwa wartawan tersebut memiliki Occupational Commitment. Penelitian ini menggunakan rancangan non-eksperimental. Metode penelitian bersifat deskriptif, diterapkan pada data kuantitatif. Variabel penelitian adalah Occupational Commitment, diukur menggunakan kuesioner berdasarkan teori Meyer & Allen (1993) yang terdiri dari komponen affective occuppational commitment, continuance occuppational commitment, dan normative occuppational commitment. Penelitian ini dilakukan pada 71 orang wartawan harian daerah di kota Bandung. Hasil Penelitian ini diolah menggunakan software SPSS Statistics 20.0 sehingga didapatkan komponen yang paling mendasari occupational commitment. Didapatkan hasil bahwa affective occuppational commitment merupakan komponen yang paling mendasari occupational commitment pada wartawan harian daerah di kota Bandung. wartawan dengan dasar keterikatan affective occuppational commitment ini menjalani pekerjaannya sebagai wartawan karena mereka menginginkannya, menyenangi dan bangga akan bidang pekerjaan tersebut. Wartawan dengan affective

occuppational commitment yang tinggi akan selalu berusaha memberikan berita-berita yang baru dan terpercaya agar dapat dipercaya oleh masyarakat. OCCUPATIONAL COMMITMENT PADA WARTAWAN HARIAN DAERAH KOTA BANDUNG Informasi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia di era globalisasi. Era globalisasi membuat segala informasi dapat diakses dengan mudah. Rasa ingin tahu merupakan sifat dasar manusia yang menjadi faktor pendorong terbesar akan kebutuhan tersebut. Masyarakat mencari informasi untuk berbagai tujuan hidup. Selain untuk menambah pengetahuan yang dapat memperluas cakrawala berpikir, informasi juga berperan sebagai salah satu sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Media merupakan alat penyebaran informasi yang sering diandalkan oleh rakyat Indonesia sendiri. Menurut KBBI, media diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb) (kbbi.web.id, 2014). Media cetak menurut KBBI diartikan sebagai sarana media massa yg dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah. Sedangkan media elektronik diartikan sebagai sarana media massa yg mempergunakan alat-alat elektronik modern seperti radio, televisi, film, dll (kbbi.web.id, 2014). 2

Perusahaan media cetak harus selalu menjaga kepercayaan masyarakat untuk tetap mengkonsumsi media cetak yang mereka produksi. Perusahaan media cetak sebagai penyedia informasi bagi masyarakat tidak dapat melakukan perannya tanpa adanya wartawan. Wartawan dengan pengetahuan jurnalistiknya dapat mengolah informasi yang berguna dan memilah informasi yang sesuai dengan kaidah jurnalistik. Bekerja sebagai wartawan memiliki tantangan yang cukup berat, banyak kendala yang sering muncul dalam usahanya mengumpulkan informasi untuk membuat sebuah berita, diantaranya waktu yang terbatas, sulitnya mendapatkan sudut pandang dari peristiwa yang diliput, serta sumber-sumber yang tidak kooperatif. Profesi wartawan juga mempunyai persaingan yang cukup ketat, sedangkan tidak banyak perusahaan media yang dapat menampung tenaga profesional wartawan itu sendiri. Beratnya tuntutan pekerjaan yang didapatkan oleh para wartawan, namun masih banyak wartawan yang mempertahankan pekerjaannya selama bertahuntahun, bahkan ada yang sampai lebih dari 10 tahun. Banyaknya wartawan yang berpindah-pindah perusahaan namun tetap menjadi wartawan di perusahaannya yang baru membuktikan bahwa occupational commitment (komitmen terhadap pekerjaan) pada wartawan cukup tinggi. Occupational commitment atau komitmen terhadap pekerjaan didefinisikan sebagai suatu konsep psikologis yang menjelaskan karakteristik hubungan seseorang dengan pekerjaannya yang berdampak pada keputusannya untuk tetap bekerja di pekerjaannya tersebut. (dalam Meyer& Allen, 1997; 1 1). 3

Occupational commitment terdiri dari tiga komponen, yaitu affective occupational commitment, continuance occuppational commitment, normative occupational commitment. Komponen affective occupational commitment menunjukkan adanya ketertarikan psikologis antara individu dengan pekerjaannya. Dimana seseorang bertahan disuatu bidang pekerjaan karena mereka memang menyenangi dan menginginkannya. Komitmen ini meliputi ikatan emosional karyawan, pengenalan, dan keterlibatan dalam organisasi. Seseorang dengan affective occupational commitment yang tinggi akan tetap bertahan pada pekerjaannya tersebut karena keinginan mereka sendiri dan karena mereka ingin (want to). Continuance occupational commitment, yaitu komitmen individu yang didasarkan pada pertimbangan tentang apa yang harus dikorbankan bila meninggalkan pekerjaannya. Seseorang yang memiliki komitmen ini akan tetap menjalankan bidang pekerjaannya dengan alasan keuntungan yang didapat dan apa yang harus di korbankan, seperti ekonomi dan terlalu banyak hal yang harus dikorbankan seperti waktu, dan usaha yang telah di investasikan, bila meninggalkan pekerjaannya. Ini berarti bahwa mereka bertahan di suatu bidang pekerjaan karena mereka membutuhkan pekerjaan tersebut. Semakin lama karyawan berada pada bidang pekerjaan tersebut, maka ia akan semakin tidak ingin kehilangan apa yang sudah mereka invesatasikan pada bidang pekerjaannya selama mereka bekerja. Seseorang yang memiliki continuance occupational commitment yang kuat akan cenderung mengikatkan diri pada pekerjaannya 4

karena ada suatu kebutuhan yang sifatnya personal (need to do) dan mereka akan merasa mengalami kerugian apabila melepaskan pekerjaan tersebut. Sementara normative occupational commitment adalah keyakinan individu tentang tanggung jawab terhadap bidang pekerjaannya. Sehingga komitmen ini didefinisikan sebagai suatu bentuk komitmen yang terbentuk karena persepsi individu bahwa sebagai karyawan mereka merasa ada kewajiban untuk tetap memiliki komitmen terhadap bidang pekerjaannya. Ini berarti bahwa individu tetap bertahan pada pekerjaannya karena ia merasa punya kewajiban. Sesorang yang memiliki normative occupational commitment yang tinggi merasa memiliki keharusan untuk tetap bertahan pada pekerjaannya (ought to do). Setiap karyawan memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar affective memiliki tingkah laku berbeda dengan karyawan yang memiliki komitmen yang berdasarkan continuance. Begitu pula dengan karyawan yang memiliki komitmen normative. METODA Partisipan Populasi dari penelitian ini adalah wartawan tetap harian daerah di kota Bandung yang terdaftar menjadi anggota PWI yaitu sebanyak 227 orang, dengan sampel penelitian sebanyak 71 orang. Pengukuran 5

Kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang merupakan hasil modifikasi dari Occupational Commitment Questionnaire yang terdiri atas affective occupational commitment, continuance occupational commitment dan normative occupational commitment berdasarkan teori Meyer & Allen (1993). Occupational Commitment Questionnaire ini merupakan pengmbangan dari konsep Organizational Commitment yang dikemukakan juga oleh Meyer & Allen (1993). Kuesioner ini terdiri dari beberapa dimensi dan item sesuai dengan penurunan komponen komponen yang dimiliki komitmen pada pekerjaan, yaitu affective occupational commitment (11 item), continuance occupational commitment (11 item), normative occupational commitment (11 item). Jumlah pernyataan atau item seluruhnya adalah 33 item. HASIL Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pembahasan terhadap Occupational commitment terhadap wartawan harian daerah kota Bandung, didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Affective occupational commitment merupakan komponen occupational commitment yang paling banyak mendasari komitmen para wartawan harian daerah kota Bandung. Hal ini terlihat dari 81.69% wartawan harian didasari oleh komponen ini. Hal ini juga terlihat dari adanya keterikatan dan keterlibatan emosional antara wartawan harian daerah kota Bandung 6

dengan pekerjaannya berupa perasaan bahagia dan bangga ketika hasil karyanya dihargai oleh para pembacanya. 2. Kemudian sebanyak 1 orang (1,41%) diantaranya memiliki dasar keterikatan continuance occuppational commitment, dimana mereka tetap bertahan pada pekerjaannya karena ada suatu kebutuhan yang bersifat personal dan mereka merasa mengalami kerugian apabila melepaskan pekerjaan tersebut. 3. Sebanyak 11 orang (15,49%) diantaranya memiliki dasar keterikatan normative occuppational commitment dimana mereka tetap bertahan pada pekerjaannya karena merasa memiliki keharusan untuk bertahan pada pekerjaannya. 4. Terdapat 1 orang wartawan (1,41%) dimana mereka memiliki dua dasar keterikatan dalam dirinya untuk tetap bertahan pada pekerjaannya, yaitu memiliki dasar keterikatan affective dan normative occupational commitment. DAFTAR PUSTAKA Christensen, L. B (2004). Experimental Methodology 9 th Edition. Pearson Education, Inc. Culpepper. Robberta A (2000). Educational and Psychological Measuremen Available online at http.www.sagepublications.com. (diunduh 29 Oktober 2014 pukul 19.00) Friedenberg, Lisa (1995). Psychological testing: design, analysis, and use. Massachussetts. A Simon & Schuster. Gibson, J.L. & Ivancevich, J.M.2003. Organizations11 th Edition. New York: McGraw-Hill. 7

Jones, Gareth R (2010). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education. Kerlinger, Fred N.(1990). Asas-Asas Penelitian Behavioral;.Yogyakarta Gajah Mada University Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014). Available online at Kbbi.web.id (diunduh tanggal 29 Desember 2014 pukul 20.30) Media kpk News (2014) Http://mediakpknews.com/sekwan-meranti-cekalwartawan/ (diunduh tanggal 8 Oktober 2014 pukul 19.30) Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1997), Commitment in the Workplace. Sage publications, Inc. Meyer, John P., Stanley David J., Herscovith Lynee, & Topolnytsky Laryssa. (2002). Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organization: A Meta-analysis of Antecedents, Correlates, and Consequences. Journalof Vocational Behavior 61,20-52. Available online at http://haagsebeek.nl.com (diunduh tanggal 28 September 2014 pukul 14.30). Nasr, Linda. 2012. The Relationship Between the Three Components Model of Commitment, Workplace Stress, dan Career Path Application to Employees in Medioum Size Organization in Lebanon. Journal of Organizational Culture, Communication, and Conflict 16, 71-87. Avaliable online at http://proquest.com (diunduh tanggal 15 Oktober 2014 pukul 17.00). Nita, Yuliandini, 2013. Occupational Commitment pada Guru SLB B Negeri Cicendo Bandung. Jatinangor, Fakultas Psikologi Unpad Skripsi yang tidak Dipublikasikan. Olivia, Dilla. (2014) Studi Deskriptif Mengenai Occupational Commitment pada Masinis PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (DAOP) 2 Kota Bandung. Jatinangor: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran- Skripsi tidak dipublikasikan. Persatuan Wartawan Indonesia (2014 ) Available online at (diunduh tanggal 20 Agustus 2014 14.50) www.pwi.or.id Pratiwi, Anggi Anggraeni. (2011) Studi Deskriptif Mengenai Occupational Commitment pada Bintara Unit di Satuan Penjagaandan Pengaturan Polantas Polda Metro Jaya Jakarta. Jatinangor: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Skripsi yang tidak dipublikasikan. 8

Robbins, S. P. 2001. Organizational Behavior: Concept, Controversies & Application 5 th Edition. NewJersey. Prentince Hall International Editions. Romeltea.(2007). Kode Etik Wartawan: EtikaProfesional Wartawan, 02 Oktober 2007. http://romeltea.wordpress.com/2007/10/02/kode-etik-jurnalistiketika-profesional-wartawan/ (diunduh pada tanggal 20 Agustus 2014 pukul 14.30). Simola, Sheldene (2010) Relationship Between Occupational Commitment and Ascribed Importance of Organisational Characteristics, Business Administration Program, Trent University, Peterborough, Canada (diunduh tanggal 20 September 2014 pukul 21.00). Suara-Islam.com (2014) http://www.suara-islam.com/read/index/12427/jurnalis- Senior---Media-Cetak-Sudah-Sunset--Menuju-Tiang-Gantungan (diunduh tanggal 28Desember 2014) Sudjana. (1992). Metode Statistika.Bandung :Tarsito. Santrock, J. W. (2008). Adolescense 12 th Edition. Mc. Graw Hill. Sugiyono, (2006) Statistika untuk penelitian. Bandung. Alfabeta. Vidyanti, Tikta Pracasta (2010). Hubungan Antara Stres Kerja dengan Moril Kerjapada Wartawan Koran Tempo. Jatinangor: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Skripsi yang tidak dipublikasikan. 9