5. PROGRAM PERAWATAN DAN PENGUJIAN BERKALA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

2. PENGEMBANGAN BATAS-BATAS DAN KONDISI-KONDISI OPERASIONAL

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

DEFINISI. Definisi-definisi berikut berlaku untuk maksud-maksud dari publikasi yang sekarang.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.655, 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Manajemen. Penuaan. Nuklir Nonreaktor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

CONTOH FORMULIR PERSETUJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMAT DAN ISI BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA. I. Kerangka Format Batasan dan Kondisi Operasi Reaktor Nondaya

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN INSTALASI NUKLIR NON REAKTOR

PRINSIP DASAR KESELAMATAN NUKLIR (I)

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR

LAMPIRAN PENJELASAN BENTUK-BENTUK YANG DIGUNAKAN DALAM DOKUMEN

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga

FORMAT DAN ISI LAPORAN PENILAIAN KESELAMATAN BERKALA KONDISI TERKINI STRUKTUR, SISTEM, DAN KOMPONEN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

2. PERSYARATAN UNTUK PENGKAJIAN KESELAMATAN DALAM PROSES PERIJINAN REAKTOR RISET

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG KETENTUAN PERAWATAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA

LAMPIRAN I METODE DAN PENDEKATAN ANALISIS KESELAMATAN

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA

Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Laporan. Analisis Keselamatan Reaktor Nondaya. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN OPERASI REAKTOR

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KETENTUAN PERAWATAN REAKTOR NONDAYA. BAB I KETENTUAN UMU

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

A. KRITERIA AUDIT SMK3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN PERALATAN PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR NONDAYA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KATEGORISASI. Kegiatan: Modifikasi Utilisasi (centang kotak yang sesuai)

OLEH : Dra. Suyati INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF ZAT RADIOAKTIF

Bab 8 Pengujian Tahap Program

DIREKTORAT PERIZINAN FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Bab 3 IMPLEMENTASI PERTAHANAN BERLAPIS

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 07/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG JAMINAN KUALITAS INSTALASI NUKLIR

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

KETENTUAN KESELAMATAN DEKOMISIONG REAKTOR NUKLIR 1

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PERAWATAN REAKTOR NONDAYA.

DASAR DASAR MANAJEMEN DESAIN

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA. BAB I KETENTU

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. BAPETEN. Reaktor Nondaya. Keselamatan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Komponen-komponen dari Sistem Penjaminan Kualitas Software

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN PROTEKSI TERHADAP BAHAYA INTERNAL

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Outline 0 PENDAHULUAN 0 PERENCANAAN UNTUK IMPLEMENTASI 0 PENGENDALIAN DAN PERAWATAN SOLUSI 0 TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI MODEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:


STANDAR KOMPETENSI MANAJER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. 1. Kualifikasi : Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air 2. Definisi

DIVISI SUPPORT JOB DESCRIPTION ADMINISTRASI DIVISI SUPPORT

PRINSIP DASAR KESELAMATAN NUKLIR (II)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

5. PROGRAM PERAWATAN DAN PENGUJIAN BERKALA Umum 5.1. Sesuai dengan Ref [1], par. 903, tertulis program-program untuk perawatan dan pengujian berkala harus disusun berdasarkan Laporan Analisis Keselamatan (LAK) dan semua persyaratan lainnya. Program-program ini dapat disajikan dalam satu atau lebih dokumen dan harus mencakup suatu program perawatan terhadap peralatan eksperimen. Dalam Pedoman ini, program-program tersebut dipandang sebagai satu, program tunggal yang disebut sebagai Program Perawatan dan Pengujian Berkala. 5.2. Program Perawatan dan Pengujian berkala harus disusun diawal proyek reaktor penelitian, sebelum permulaan operasi, dan harus terus-menerus dikembangkan selama umur reaktor. 5.3. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus mencakup semua tindakan administrasi dan teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan dan pengujian berkala. Tindakan-tindakan tersebut meliputi servis, overhaul, perbaikan, penggantian komponen, pengujian, kalibrasi dan inspeksi. 5.4. Infomasi berikut harus tersedia untuk penyusunan program perawatan dan pengujian berkala : - Laporan Analisis Keselamatan; - Batas Kondisi Operasi; - persyaratan jaminan kualitas; - - diagram pemipaan dan instrumentasi, diagram proses, gambar skematis atau garnbar - rinci (termasuk gambar sebagaimana terpasang / as built drawing); - spesifikasi teknis komponen perangkat; - informasi pabrikan (misalnya: deskripsi, spesifikasi, manual operasi dan manual - servis); - data kegagalan (bila tersedia); - informasi tentang praktek perawatan dari reaktor yang lain. 5.5. Kegiatan-kegiatan perawatan dan pengujian berkala dapat saling berpengaruh secara signifikan terhadap keselamatan. Kegiatan-kegiatan ini harus direncanakan dalam manajemen reaktor keseluruhan. Isi Program 5.6. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus ditulis sedemikian rupa sehingga tujuan dan metoda perawatan dan pengujian berkala mudah dimengerti untuk keperluan tinjauan ulang, pengkajian dan penerapan, serta untuk memungkinkan kendali dan koordinasi manajemen. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus mencakup aspek-aspek berikut: 11

(a) deskripsi umum (b) jaminan kualitas (c) organisasi dan tanggung jawab (d) pemlihan dan pelatihan personil perawatan (e) komponen perangkat dan parameter yang tercakup dalam program (f) prosedur (g) kendali administrasi (h) penjadwalan (i) tinjau ulang (review) dan verifikasi program (j) dokumentasi (k) fasilitas perawatan (l) pengadaan dan penyimpanan. Deskripsi Umum 5.7. Deskripsi umum harus menyebutkan tujuan, spesifikasi dan ruang lingkup program keseluruhsn Jaminan Kualitas 5.8. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus merinci tindakan-tindakan jaminan kualitas yang dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan perawatan dan pengujian berkala (lihat Bab 2). Organisasi dan Tanggung Jawab 5.9. Diperlukan suatu bab tersendiri untuk harus menggambarkan struktur organisasi dan mendefinisikan tanggung jawab untuk perawatan dan pengujian berkala di dalam organisasi pengoperasi atau fasilitas reaktor. Bab 6 menguraikan secara lebih rinci topik-topik mengenai organisasi dan tanggung jawab yang harus dijelaskan dalam Program Perawatan dan Pengujian Berkala. Seleksi dan Pelatihan Personil Perawatan 5.10. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus menyebutkan kualifikasi personil yang terlibat dalam kegiatan perawatan dan pengujian berkala. Pelatihan untuk personil tersebut juga harus disebutkan. Bab 7 membahas hal-hal mengenai seleksi dan pelatihan personil perawatan yang harus dijelaskan dalam Program Perawatan dan Pengujian Berkala. Komponen dan Parameter yang Dicakup dalam Program 5.11. Program perawatan dan pengujian berkala harus mencatumkan daftar semua struktur, sistem, komponen dan parameter yang menjadi sasaran perawatan dan pengujian berkala. Daftar ini harus mencakup semua sistem dan parameter yang penting bagi keselamatan. Uraian singkat mengenai pengujian berkala atau perawatan pencegahan sebaiknya dimasukkan juga ke dalam daftar tersebut. Pada Aneks II disediakan contoh item-item dan parameter-parameter yang perlu ditampilkan dalam daftar. 12

Prosedur 5.12. Prosedur-prosedur tertulis merupakan bagian penting dari Program Perawatan dan Pengujian Berkala. Daftar semua prosedur perawatan dan pengujian berkala harus ditampilkan dengan urutan menurut sistem atau tugas frekuensi kegiatan (harian, mingguan, dll.). Di beberapa negara anggota prosedur-prosedur ini ditampilkan dalam suatu dokumen terpisah. 5.13. Apabila digunakan.suatu prosedur umum, yang tidak khusus dibuat untuk kegiatan perawatan (misalnya: prosedur administrasi atau prosedur proteksi radiasi), maka prosedur tersebut harus diacu sebagaimana mestinya.untuk rekomendasi dan petunjuk lebih lanjut mengenai prosedur perawatan dan pengujian berkala, lihat Bab 8. Kendali Administrasi 5.14. Di samping memuat daftar prosedur perawatan dan pengujian berkala untuk setiap sistem atau komponen, Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus juga menyediakan petunjuk rinci mengenai aspek-aspek administrasi dalam suatu bab terpisah atau dalam suatu prosedur. Petunjuk tersebut harus menggambarkan urutan langkah-langkah (misalnya: persetujuan kerja, pelaksanaan pekerjaan, pengendalian pekerjaan dan pemeliharaan catatan) dalam pelaksanaan pekerjaan. Petunjuk lebih lanjut mengenai kendali adrministrasi terhadap perawatan dan pengujian berkala diberikan dalam Bab 9. Penjadwalan 5.15. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus menyatakan frekuensi atau indikator dari kegiatan perawatan dan pengujian berkala. Interval di antara kegiatan-kegiatan berkala yang berurutan biasanya ditetapkan menurut kerangka waktu dengan jangkauan tertentu demi fleksibilitas pelaksanaannya. 5.16. Sesuai dengan para 907 dari ref. [2], frekuensi atau indikator perawatan, pengujian berkala dan inspeksi harus ditentukan sedemikian rupa sehingga keandalan.masing-masing struktur, sistem dan komponen terjamin dengan mempertimbangkan: (a) kepentingannya relatif terhadap keselamatan; (b) kebolehjadian kegagalan untuk melaksanakan fungsi yang diharapkan; (c) persyaratan yang ditetapkan dalam LAK Pendahuluan dan revisi-revisi selanjutnya. Di samping itu, frekuensi atau indikator tersebut sebaiknya mengikuti rekomendasi perancang dan pabrikan, serta disesuaikan dengan pengalaman organisasi pengoperasi. Jadwal operasi reaktor harus dipertimbangkan juga dalam penentuan frekuensi tersebut. Tinjauan Ulang dan Verifikasi Program 5.17. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus memuat pernyataan mengenai review/tinjauan ulang dan verifikasi program pengujian berkala, termasuk 13

review/tinjuan ulang terhadap prosedur-prosedur untuk perawatan dan pengujian berkala. Tinjauan ulang terhadap program dan prosedur harus didasarkan pada pengalaman dan hasil pengujian berkala serta kondisi komponen yang sesungguhnya. Dokumentasi 5.18. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus menyebutkan dokumentasi yang disyaratkan dan cara pengarsipan catatan-catatan perawatan dan pengujian berkala. Dokumen-dokumen yang disyaratkan akan diterbitkan, disetujui, ditinjau ulang dan dipelihara sesuai dengan prosedur-prosedur jaminan kualitas. 5.19. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perawatan dan pengujian berkala biasanya meliputi: - dokumen jaminan kualitas, - prosedur, - persetujuan kerja, - dokumen pendukung (misalnya: gambar dan spesifikasi), - laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan, - hasil pengujian berkala, - catatan perawatan. 5.20. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus mensyaratkan pelaporan hasil kegiatan perawatan yang mempunyai dampak yang berarti terhadap keselamatan. Laporan-laporan tersebut meliputi : - uraian pekerjaan yang diselesaikan; - nama pemimpin tim pekerja; - tanggal pelaksanaan; - cacat yang ditemukan dan tindakan perbaikan yang dilakukan; - sumber daya yang digunakan: orang-jam, bahan dan suku cadang; - prosedur yang digunakan; - hasil pengujian; - paparan radiasi akumulasi; - pengalaman yang diperoleh dalam pelaksanaan pekerjaan; - status komponen atau perangkat setelah perawatan dilaksanakan; - rekomendasi tindakan di masa mendatang. 5.21. Jangka waktu yang disyaratkan untuk penyimpanan catatan dan laporan tersebut harus dinyatakan dalam program perawatan dan pengujian berkala. Fasilitas Perawatan 5.22. Fasilitas diinstalasi yang digunakan untuk tugas-tugas perawatan harus diuraikan secara singkat dalam program perawatan dan pengujian berkala. Uraian tersebut dapat meliputi hal-hal berikut: - fasilitas bengkel, - fasilitas dekontaminasi, - fasilitas perawatan item-item komponen radioaktif, - fasilitas pengangkat dan penanganan, 14

- fasilitas dan peralatan khusus, - fasilitas penyimpanan. Informasi lebih lanjut mengenai fasilitas perawatan diberikan dalam Bab 10. Pengadaan dan Penyimpanan 5.23. Program Perawatan dan Pengujian Berkala harus menguraikan proses pengadaan serta mengidentifikasikan semua item dan kuantitas suku cadang, peralatan dan bahan material yang diadakan dan disimpan. Kondisi dan batas waktu penyimpanan juga harus disebutkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini, lihat Bab 11. 15