BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM RUBRIK DETEKSI JAWA POS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB IV PROFIL MEDIA CETAK

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tekhnologi semakin maju. Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin banyak, hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

BAB I PENDAHULUAN. segmentasi dan target pasar yang baik. Segmentasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. untuk meneliti imitasi gaya berpakaian dalam majalah Gogirl!. Majalah Gogirl!

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. saja. Seiring dengan kemajuan jaman, pakaian berkembang kegunaannya. Pakaian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gaya hidup menjadi bentuk eksistensi diri yang tidak dapat terpisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan antarmanusia. Kegiatan komunikasi ini telah ada sejak

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai. kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir


BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi pada tahap awal, salah satunya S-O-R theory atau teori S-O-R. Teori S-O-

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan gaya atau mode yang sedang in di dunia. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

KOMODIFIKASI DALAM PROSES PRODUKSI BERITA DI RUBRIK FOR HER JAWA POS. Oleh: Sakinah Utami ( ) - AB

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Tan dan Wright komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto & Erdinaya, 2005:3). Ada 3 macam efek yang dapat ditimbulkan oleh komunikasi massa, yaitu efek kognitif, efek afektif dan behavioral (Ardianto & Erdinaya, 2005:52). Ketiga efek ini dilakukan secara bertahap sehingga dapat mempengaruhi perilaku atau kebiasaan dari masyarakat. Dimulai dari tahap kognitif yang merupakan tahap pertama yang sifatnya memberikan informatif bagi masyarakat (tingkat pengetahuan), tahap afektif merupakan tahapan dimana diharapkan khalayak terlibat secara emosional atau memberikan nilai, kemudian pada tahap terakhir yaitu behavioral merupakan tahapan dimana khalayak mulai terlibat secara langsung dengan bentuk perilaku dan tindakan. 1

2 Ketiga efek di atas, memperlihatkan peranan media massa dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting. Menurut Achmadi (dalam Rohmadi, 2011:18), media massa dalam melaporkan sebuah peristiwa sering memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Bahkan media bukan hanya dianggap sebagai sumber informasi, melainkan juga sering menjadi faktor pendorong (trigger) terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini disebabkan terpengaruhnya tingkat pengetahuan masyarakat melalui media massa. Masyarakat jadi lebih banyak menerima informasi yang secara tidak langsung meningkatkan pengetahuannya. Media massa selalu menyajikan informasi terkini, yang membuat masyarakat cenderung untuk mengikuti perkembangannya. Salah satunya, informasi tentang dunia fashion yang menarik untuk diikuti perkembangannya, dimana setiap tahunnya tren fashion selalu berbeda dari tahun ke tahun. Hal ini dapat terlihat dari adanya acara-acara fashion yang diadakan di Indonesia salah satunya adalah Indonesia Fashion Week yang merupakan salah satu event fashion terbesar. Acara ini digelar di Indonesia karena dilihat dari minat masyarakat akan fashion sudah meningkat (Yudha, 2012). Melalui acara ini juga membuat perkembangan fashion di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Menurut Poppy Dharsono dalam acara fashion Tendance, yang merupakan ketua umum APPMI ( Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia), tren fashion sebagian besar berasal dari benua eropa. Pengaruh fashion dari luar negeri ini dapat masuk dan dikenal di Indonesia melalui pergelaran event dan disebarkan melalui media massa sehingga dapat

3 menjangkau khalayak luas. Media massa yang membuat tingkat pengetahuan masyarakat tentang fashion jadi bertambah. Terlihat bahwa media massa merupakan saluran dari komunikasi massa dalam menyampaikan sebuah informasi yang dibutuhkan masyarakat. Jika dilihat dari fungsinya sebagai komunikasi massa, menurut Alexis S. Tan terdapat empat fungsi di dalamnya, yaitu memberi informasi, mendidik, mempersuasi, dan memuaskan kebutuhan komunikan. Fungsi informasi memegang peranan yang paling penting. (Nurudin, 2011:66). Sebagai manusia sosial, khalayak akan sangat membutuhkan informasi tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Hal ini terjadi karena khalayak ingin mengetahui dan mempelajari ancaman dan peluang yang ada, memahami yang terjadi di sekitarnya (lingkungan), dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengambil sebuah keputusan (Ardianto & Erdinaya, 2005:19). Media massa selain memberikan informasi juga merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya. Di dalam media massa menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik. Cara yang dilakukan media massa untuk mendidik adalah dengan memberikan pengajaran mengenai nilai, etika serta aturanaturan yang berlaku melalui cerita, drama, diskusi,dan artikel (Ardianto & Erdinaya, 2005:19). Penyaluran nilai, etika serta aturan-aturan dilakukan tidak secara langsung disampaikan. Nilai-nilai yang harus dianut oleh masyarakat ini divisualisasikan dengan contoh atau gambar (Ardianto & Erdinaya, 2005:20).

4 Hal ini dilakukan agar khalayak memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna, sehingga khalayak dapat memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakat dengan mempelajari nilai dan aturan yang sesuai agar diterima oleh masyarakat (Nurudin, 2011:65). Jadi media massa disini berperan besar dalam meningkatkan pengetahuan khalayak dengan informasi yang berisi nilai- nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat. Jika dilihat dari fungsinya di atas, media massa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Media massa berperan meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan informasi-informasi yang diberikan. Selain itu juga dapat memberikan dan menyebarkan nilai-nilai yang cocok kepada masyarakat. Salah satu contoh peran media massa dalam meningkatkan pengetahuan dan nilai kepada masyarakat adalah tentang tren fashion. Awal mula masuknya tren fashion banyak yang didominasi dari eropa. Pengaruh fashion dari luar negeri ini dapat masuk dan dikenal di indonesia melalui pergelaran event dan disebarkan melalui media massa sehingga dapat menjangkau khalayak luas. Media massa berperan dalam mengenalkan seputar fashion dari Eropa kepada masyarakat Indonesia yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang fashion dan secara tidak langsung memberikan pandangan atau nilai baru tentang fashion. Salah satu media massa yang sampai sekarang masih banyak peminatnya dan masih efektif dalam menyampaikan informasi adalah media cetak.

5 Gambar I.1. Media massa yang paling diminati. (Sumber : PT. Jawa Pos Koran, 2014) Gambar di atas menunjukkan bahwa media cetak yaitu surat kabar masih banyak peminatnya di urutan kedua setelah televisi terutama di daerah kota Surabaya. Hal ini cukup membuktikan surat kabar masih bisa bersaing dengan media lainnya. Apalagi surat kabar juga mempunyai keunggulan yang bisa menjadi daya tarik bagi khalayak yaitu media cetak ini mampu untuk menampilkan informasi berita dan gambar secara lebih rinci dan informasi di dalamnya dapat disimpan atau didokumentasikan agar dapat dibaca berulang kali di kemudian harinya (Madjadikara: p.12) Pengaruh fashion dari luar Indonesia dapat masuk ke Indonesia berawal dari event fashion yang disebarkan melalui media massa sehingga dapat menjangkau masyarakat luas. Salah satu media massa atau surat kabar yang konsisten membahas tentang fashion adalah For Her yang merupakan salah satu rubrik di surat kabar Jawa Pos.

6 Jawa Pos merupakan surat kabar harian terbesar di Indonesia terutama Jawa Timur (PT. Jawa Pos Koran, 2014). Gambar I.2. Surat kabar dengan pembaca terbanyak di Indonesia (Sumber: PT. Jawa Pos Koran, 2014) Surat kabar Jawa Pos ini sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia serta diakui secara Internasional. Hal ini terbukti dari penghargaan Internasional yang diterima Jawa Pos pada tahun 2011 yaitu World Young Reader Newspaper of The Years 2011. Tidak hanya itu saja Jawa Pos juga meraih penghargaan penghargaan lain. Prestasi yang diraih Jawa pos pun tidak bisa diragukan lagi (PT. Jawa Pos Koran, 2014).

7 Gambar I.3. Penghargaan Jawa Pos di dunia Internasional dan nasional (Sumber: PT. Jawa Pos Koran, 2014) Salah satu rubriknya yaitu For Her diperuntukkan bagi kaum perempuan, yang memberikan porsi lebih kepada perempuan dan memandang perempuan lebih dari sekedar segmentasi karena selama ini sudut pandang koran lebih kepada pria yang memandang perempuan. Tetapi bagi Azrul Ananda selaku President Director mengatakan bahwa rubrik For Her dibuat untuk lebih mengambil dari sudut pandang perempuan karena perempuan dianggap mampu membuat perubahan besar yang lebih baik. Meskipun surat kabar lain pun juga membahas mengenai perempuan tetapi tidak seperti Jawa Pos yang memberikan tempat khusus yang membicarakan tentang perempuan di bagian tengah koran dan menempati hingga sampai dua halaman penuh.

8 Gambar I.4. Halaman For Her Jawa Pos menempati hingga 2 halaman penuh. (Sumber: Jawa Pos, Rubrik For Her 6 April 2013) Rubrik ini juga membawa Jawa Pos dalam meraih penghargaan Indonesia s Most Favorite Women Brand 2011 untuk kategori media cetak/surat kabar, berdasarkan Indonesia Women Consumers Survey 2011 yang dilakukan oleh majalah Marketeers bekerja sama dengan lembaga riset MarkPlus Insight (PT. Jawa Pos Koran, 2014)

9 Gambar I.5. Most Favorite Women Brand 2011 Penghargaan yang diterima For Her Jawa Pos. (Sumber : PT. Jawa Pos Koran, 2014) Jawa Pos mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan surat kabar di Indonesia, memperlakukan perempuan bukan hanya sebagai bagian dari populasi penduduk. Di dalam Rubrik For Her ini tersedia banyak berita dengan topik yang didedikasikan untuk perempuan dan untuk mendukung perempuan (Ananda, 2010). Topik yang diangkat setiap harinya berbeda beda, yaitu: No. Hari Tema yang Diangkat 1. Senin Taste : Membahas seputar kuliner dan cara pembuatannya. Bisnis : Membahas seputar dunia bisnis yang dijalankan perempuan dan SWOT dari bisnis tersebut. 2. Selasa Home : Membahas tentang arsitektur dan perabot rumah. Health : Memberikan informasi seputar kesehatan.

10 3 Rabu Story : Membahas kehidupan sosok perempuan yang inspiratif. Pet : Memberikan informasi dan tips seputar dunia binatang. Hobby : Membahas tentang hobby dan koleksi yang unik. 4. Kamis Journey : Membahas tentang perjalanan wisata di luar negeri dan di dalam negeri. Health : Memberikan informasi seputar kesehatan. 5. Jumat Parenting : Membahas dan memberikan informasi tentang masalah yang dihadapi orang tua. For Kids : Membahas tentang dunia anak-anak. 6. Sabtu Hitz : Membahas informasi yang lagi trend. Bugar : Memberikan informasi tentang kegunaan berolahraga serta saran dalam berolahraga. Versus : Membahas suatu permasalahan berdasarkan pendapat orang lain di dalamnya terdapat pro dan kontra. 7. Minggu Hot Papa : Membahas sesosok suami yang menjadi idaman para perempuan. Fashion : Mengangkat sebuah trend fashion kemudian para ahli fashion memberikan penilaian dan komentar. (Sumber: Ariyanti Rahmana selaku Kepala Kompartemen For Her Jawa Pos)

11 Salah satu tema yang menarik untuk diteliti adalah fashion, tema yang diangkat di setiap hari Minggunya ini dibahas dan dikemas agar ringan dibaca oleh pembaca. Selain itu juga tidak hanya memberikan pengetahuan tentang fashion yang terbaru saat ini tetapi juga memberikan saran atau kritik kelemahan dan kelebihan dari fashion itu melalui Meet The Police. Menurut hasil wawancara dengan Kepala Kompartemen For Her Meet The Police adalah tiga pengamat fashion yang dipilih untuk mengomentari fashion yang diangkat. Gambar I.6. Meet The Police (Sumber: Jawa Pos,Rubrik For Her ) Tiga pengamat fashion dalam Meet The Police terdiri dari, Ivo Ananda yang merupakan pemilik dari butik Turqoise dan finalis gadis sampul tahun 2009. Terus yang kedua adalah Embran Nawawi SDs yang merupakan sarjana lulusan sekolah tinggi seni rupa dan desain Indonesia, selain itu juga mengajar fashion di Lassale College serta punya bisnis butik dan designer. Pengamat fashion yang ketiga adalah Elisa Purnomo merupakan desainer yang sering meraih gelar dari sejumlah kompetisi fashion dan memperoleh gelar Bachelor of Applied science di RMIT

12 University, Melbourne, Australia. Tiga pengamat fashion ini memberikan penilaian dan komentar terhadap fashion yang diangkat. Penelitian ini dilakukan terhadap perempuan karena rubrik For Her ini merupakan rubrik yang didekasikan khusus untuk perempuan (PT. Jawa Pos Koran, 2014). Selain itu Jawa pos juga telah melakukan survei yang menunjukkan bahwa perempuan adalah pembaca terbanyak surat kabar dan keputusan dalam memilih belanja media lebih banyak di tangan perempuan (Kurniawan, 2011). Perempuan yang dipilih dalam penelitian ini berdasarkan dari segmentasi utama rubrik For Her. Menurut hasil wawancara dengan Ariyanti Rahmana selaku Kepala Kompartemen For Her yang berkisar antara umur 20-55 tahun. For Her dalam memilih segmentasi utamanya berdasarkan pada ketersediaan pasar, yang sudah dimasuki rubrik lain di Jawa Pos. Segmentasi usia 20 tahun ke bawah sudah dimasuki oleh rubrik Deteksi, sedangkan usia 55 tahun ke atas sudah dimasuki oleh rubrik Life. Penelitian ini dilakukan terhadap perempuan yang tinggal di Surabaya karena menurut hasil riset yang dilakukan Jawa Pos, Koran Jawa Pos merupakan koran yang paling diminati di Surabaya.

13 Gambar I.7. Koran yang paling dominan di Surabaya. 1200 1000 800 600 400 200 0 Surya Memorandum Jawa Pos (Sumber: PT. Jawa Pos Koran, 2014) Peneliti ingin mengetahui seberapa besar rubrik For Her dapat memberikan pengetahuan tentang fashion. Sehingga perlu diketahui tingkat pengetahuan perempuan Surabaya tentang fashion. I.2 Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai Fashion pada Rubrik For Her di Jawa Pos? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai Fashion pada Rubrik For Her di Jawa Pos.

14 I.4 Manfaat Penelitian Manfaat dengan dilakukannya penelitian mengenai tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai fashion di rubrik For Her Jawa Pos adalah: 1. Manfaat Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data bagi redaksi For Her tentang tingkat pengetahuan perempuan Surabaya mengenai fashion di rubrik For Her Jawa Pos. 2. Manfaat Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji efek media terutama efek kognitif yaitu tentang tingkat pengetahuan masyarakat pada surat kabar. I.5 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar rubrik For Her yang bertemakan fashion dapat mempengaruhi dan memberikan pengetahuan bagi para perempuan. Terutama bagi perempuan yang menjadi segmentasi rubrik ini dan yang sudah pernah membaca. Pada penelitian ini subyek penelitiannya adalah perempuan Surabaya, sedangkan obyek penelitian adalah tingkat pengetahuan.