BAB IV PENUTUP. 1. Dasar hukum Majelis Hakim Mengabulkan sebagian Gugatan PT. Bojong

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya,

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN BAGI PENUNTUT UMUM DALAM MELAKUKAN PENUNTUTAN DILIHAT DARI PERAN KORBAN DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualifikasi pulsa telepon seluler sebagai obyek hukum adalah: sebagai suatu obyek hubungan hukum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 6 (2014) Copyright 2014

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis kasus dan penetapan Pengadilan Agama Klas IA Bengkulu

JENIS SITA. Sita Jaminan thdp barang milik Debitur/Tergugat (Conservatoir Beslag) Sita Jaminan thdp barang bergerak milik Penggugat :

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis. menyimpulkan bahwa :

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO.

EVITAWATI KUSUMANINGTYAS C

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DANA BANTUAN HUKUM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PROVINSI LAMPUNG

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

Oleh Helios Tri Buana

Djojodirdjo, M.A. Moegni, 1979, Perbuatan Melawan Hukum : Tanggung Gugat(Aansprakelijkheid) Untuk Kerugian, Yang Disebabkan Karena Perbuatan Melawan

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

KAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sistem hukum Negara Republik Indonesia ini, terdapat

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. terhadap pokok persoalan yang dikaji dalam karya ini, yaitu: 1. Pertimbangan hukum penerimaan dan pengabulan permohonan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

TINJAUAN HUKUM MENGENAI JUAL BELI RUMAH DENGAN OPER KREDIT (Studi Kasus Putusan Nomor : 71/Pdt.G/2012/PN.Skh) Oleh : NOVICHA RAHMAWATI NIM.

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mengatur agar kepentingan-kepentingan yang berbeda antara pribadi, masyarakat dan negara

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN SITA JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK PADA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang diintrodusir oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang. Perdata. Dalam Pasal 51 UUPA ditentukan bahwa Hak Tanggungan dapat

Sosiologis), Penerbit Toko Gunung Agung, Jakarta. Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang

Koto Baru, 10 Oktober 2011 No : 01/X/Pdt.G/2011 Lamp : Surat Kuasa Khusus Hal : Gugatan Wanprestasi, Pembatalan Perjanjian dan Tuntutan Ganti rugi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. jawab orang tua terhadap kesejahteraan anak-anak ditinjau dari Undang-

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara merupakan aturan dan tata cara. aturan perundang-undangan dalam HIR atau RBG.

BAB I PENDAHULUAN. secara umum akan tetapi individu juga harus melakukan suatu perbuatan yang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

SEKITAR PENYITAAN. Oleh A. Agus Bahauddin

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

DAFTAR PUSTAKA. Budihardjo, Miriam, 2008, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama,.Jakarta.

HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2

ELIZA FITRIA

NOMOR : 259 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

BAB II SUMBER HUKUM EKSEKUSI. mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang dijalankan

P U T U S A N NOMOR : 122/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode secara etimologi diartikan sebagai jalan atau caramelakukan atau

Indonesia (Jakarta: Kencana, 2007), h Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB I PENDAHULUAN. zoon politicon, yakni sebagai makhluk yang pada dasarnya. selalu mempunyai keinginan untuk berkumpul dengan manusia-manusia lainnya

3 M. Natsir Asnawi, Hukum Acara Perdata: Teori, Praktik. 4 Lihat PERMA No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak.

BAB III PENUTUP. pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

SEKITAR PENYITAAN. (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

P U T U S A N - S E L A DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sela sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

DAFTAR KEPUSTAKAAN. A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan. Masyarakat Indonesia,Yogyakarta: Kanisius, 1990.

BAB I. Eksekusi pada hakekatnya tidak lain ialah realisasi daripada kewajiban pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak ketiga dalam suatu perkara perdata. Derden verzet merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Anggriani, Jum. Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

1 Pasal 105 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam 2 Salinan Putusan nomor 0791/ Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg, h. 4.

PENYELESAIAN PERKARA GUGATAN PIHAK KETIGA /DERDEN VERZET

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

ARTIKEL PENELITIAN PELAKSANAAN PENCABUTAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) DALAM PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KLAS 1.A PADANG.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

BENI DHARYANTO C FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung : Citra Aditya, 1993.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Penyelesaian Sengketa (APS) atau Alternative Dispute Resolution (ADR). 3 Salah satu

KEDUDUKAN AKTA OTENTIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PERDATA. Oleh : Anggun Lestari Suryamizon, SH. MH

BAB I PENDAHULUAN. yang telah didaftarkan di kepaniteraan pengadilan agama. Pencabutan gugatan

BAB I PENDAHULUAN. keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan diantara mereka. Gesekan-gesekan kepentingan tersebut biasanya menjadi sengketa hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menemukan hukum yang akan diterapkan (rechtoepasing) maupun ditemukan

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

BAB V PENUTUP. melalui mediasi dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : penyelesaian sengketa di pengadilan.

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dasar hukum Majelis Hakim Mengabulkan sebagian Gugatan PT. Bojong Westplas (Penggugat) dalam Putusan Nomor : 21/Pdt.G/2009/PN.BKL, yaitu adanya permohonan untuk peletakkan sita jaminan terhadap perkara perdata sesuai dengan ketentuan pasal 227 HIR ayat (1), pada dasarnya pokok permasalahan tersebut yaitu masalah ingkar janji/wansprestasi antara PT. Bojong Westplas dengan PT. Cipta Graha Bengkulu berdasarkan ketentuan Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, serta ketentuan Pasal 1246 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sehingga Majelis hakim berpendapat bahwa secara alamiah tidaklah mungkin terjadinya perjanjian jual beli hanya dilakukan oleh satu orang/pihak saja. Dengan demikian Majelis Hakim menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang diletakkan dalam perkara ini serta menyatakan menurut hukum Para Tergugat mempunyai hutang, kepada Penggugat atas barang pesanan sebesar Rp. 54.326.749 (lima puluh empat juta tiga ratus dua puluh enam ribu tujuh ratus empat puluh sembilan rupiah). Dasar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang memutus perkara Nomor : 21/Pdt.G/PN.BKL sudah memenuhi nilai-nilai dasar

hukum sebagai tujuan hukum, yaitu rasa keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan. 2. Faktor penghambat yang ditemui dalam peletakan sita jaminan terhadap perkara perdata nomor : 21/Pdt.G/2009/PN.BKL yaitu pihak tergugat merasa bahwa harta benda yang tersebut dalam sita jaminan berupa seluruh isi barang-barang dagangan yang berada di dalam rumah toko yang terletak di jalan May. Jend Sutoyo nomor 4 dan 5 Tanah Patah kota Bengkulu tidak pernah dijadikan jaminan dalam melakukan kegiatan bisnis atau perikatan kepada PT. Bojong Westplas (penggugat) sehingga pihak tergugat (tersita) tidak bersedia melaksanakan perintah penyitaan, namun pihak tersita wajib melaksanakan putusan yang telah incracht dan menyerahkan barangbarang yang tersita tersebut sesuai dengan berita acara sita jaminan nomor : 21/BA.CB/Pdt.G/2009/PN.BKL. B. Saran 1. Hendaknya Putusan Majelis Hakim tentang sita jaminan (conservatoir beslag) dapat dipahami oleh masyarakat umum. 2. Hendaknya Aparat Penegak Hukum melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai putusan majelis hakim yang menyatakan bahwa sita jaminan dapat dilakukan peletakkannya pada saat gugatan diajukan.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Andi Hamzah, 1986, Kamus Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia. Chainur Nurasjid, 2004, Dasar-dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika. Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Djazuli Bachar, 1987, Eksekusi Putusan Perkara Perdata Segi Hukum dan Penegakan Hukum, Jakarta: Akademika Presindo. Iskandar, 2002, Bahan Ajar Hukum Administrasi, Bengkulu: Lemlit Fakultas Hukum Universitas Bengkulu. Jimmly Asshiddiqie, 2007, Pokok-pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, PT. Buana Imu Populer Kelompok, Jakara: Gramedia. John Z Loudoe, 1981, Fakta dan Norma dalam Hukum Acara, Jakarta: Bina Aksara. Kansil CST, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Muchsin, 2006, Ikhtisar Ilmu Hukum, Jakarta: Iblam. M. Yahya Harahap, 1987, Ruang Lingkup Pelaksanaan Eksekusi Bidang Perdata, Jakarta: Gramedia. M. Yahya Harahap, 1993, Berbagai Permasalahan Formil Surat Kuasa dan Gugatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 2003, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Pers. Simorangkir JCT, dkk, 2005, Kamus Hukum, Jakarta: Sinar Grafika. Sudarsono, 2007, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudikno Mertukusumo, 1992, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty. B. Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah amandemen. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Herziene Indonesisch Reglement (HIR) Pasal 227 Junto pasal 197 atau Rechts Reglement Buiten Gewesten (RBG) Pasal 261 Junto pasal 206. Undang-undang Nomor 02 tahun 1986 Tentang Peradilan Umum. Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Putusan Pengadilan Negeri Kelas 1.A Bengkulu Nomor : 21/Pdt.G/2009/PN.BKL. C. Internet Arisastia, 2013, Teori-teori eksekusi.blogspot.com. Diakses 09 Desember 2013, pukul 20.10 Wib. Artijo, Alkosar, 2004, Fenomena-fenomena Paradigmatik Dunia Peradilan di Indonesia,(Telaah Kritis terhadap Putusan Sengketa Konsumen) Jurnal Hukum Ius Quia Ius Tum. No.26 Vol.11. Hanif, 2013, Filsafat Hukum.blogprinsip.blogspot.com. Diakses 14 September 2013, pukul 08.00 Wib Haryatmoko, 2005, Ketika Keadilan Diabaikan. Kompas 09 Juli 2013, http://www.kompas.com/kompas-cetak. H. Rifa i, 2013, Tujuan Hukum Menurut Beberapa Para Ahli. advokatnews@blogspot.com. Satjipto Raharjo, 2000, Tidak Menjadi Tawanan Undang-undang. http://www.kompas.com/kompas -cetak/24 Juli 2013. Siti Aminah, 2006, Penafsiran dan Konstruksi Hukum dalam Masyarakat. hukum@blog.spot.

Wahyu Kuncoro, 2011, Mengenal Macam dan Jenis Putusan Pengadilan. http://advokatku.blogspot.com/2010/01/mengenal-macam-dan-jenisputusan.html. Yusuf, 2013, Wanprestasi dan akibat-akibatnya.blogprinsip.blogspot.com. Diakses 09 Desember 2013, pukul 20.00 Wib