1. Pendahuluan. 6 Peningkatan ini disajikan dalam tabel dan rincian pada Bab E. Hasil Kampanye Dokumen Laporan Proyek Pride Campaign SM Dolok Surungan

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

2. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek, yang memuncak dalam Rencana Proyek

Dana Alumni Rare 2010 Formulir Aplikasi

G. RENCANA TINDAK LANJUT

E. Hasil Kampanye. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

D. Kegiatan Kampanye

Kampanye Pride. Di KKLD Kaimana

IV. METODE PENELITIAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.29/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menteri Kehutanan No. 134/Menhut-II/2004 tentang Perubahan fungsi

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ ;0 /V.23/HK/2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

Meninjau Ulang Teori Perubahan

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE

A. Bidang. No Nama Bidang Nama Seksi. 1. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan. - Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hutan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR SM DOLOK SURUNGAN. Bobby Nopandry, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, September 2010

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

MATRIK PEMANGKU KEPENTINGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

MEMBANGUN MODEL DESA KONSERVASI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENYELAMATAN KAWASAN KONSERVASI. Oleh : Kusumoantono Widyaiswara Madya BDK Bogor ABSTRACT

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Hegemoni pemerintah dan kontra hegemoni dilatarbelakangi pemikiran

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat Konsorsium Perkumpulan WALESTRA (WALESTRA, ICS &

BAB III METODE PENELITIAN

F. ANALISA KRITIKAL. Tinjauan Kritikal. Tinjauan terhadap Proses Perencanaan Proyek

Keputusan Menteri Kehutanan No. 31 Tahun 2001 Tentang : Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN DAN REHABILITASI LAHAN KRITIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1

Kampaye Pride KKLD Ayau-Asia

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

POLRES TOBA SAMOSIR BELUM TETAPKAN TERSANGKA PERAMBAHAN SM. DOLOK SURUNGAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SULAWESI UTARA

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV Visi, Misi, Strategi, Periodisasi & Pembiayaan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hutan. Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan hutan terluas di dunia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

.000 WALIKOTA BANJARBARU

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI INOVASI ALAT PENANGKAP IKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan berada di provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian

Transkripsi:

G. Tindak Lanjut Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun, dan / atau mempertahankan momentum tahap awal kampanye. Strategi ini mesti mencakup ringkasan sumbersumber daya manusia dan keuangan yang diperlukan; pemantauan yang akan dilakukan, dan mitra-mitra yang diperlukan untuk mencapai sukses. 95

1. Pendahuluan Sampai saat ini Kampanye Pride di SM Dolok Surungan sudah mendapat beberapa capaian. Meskipun capaian-capaian ini tidak sepenuhnya memenuhi target yang ditetapkan pada awal kampanye, tetapi sangat layak untuk mempertahankan capaian ini dan meningkatkannya. Diantara capaian-capaian itu adalah 6 : - Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam bentuk dukungan voluntary : Forum Guru Dolok Surungan, Pendawa, dan KSM Lestari Dongan; terhadap pengelolaan dan upaya penyelesaian masalah perambahan di SM Dolok Surungan - Berjalannya kampanye partisipatif yang idenya muncul dari masyarakat relawan dan dijalankan pula oleh mereka secra aktif : Kunjungan Malam dan Grebeg Pekan - Peningkatan pengetahuan masyarakat Lobu Rappa mengenai peran masyarakat dalam mengelola SM Dolok Surungan sebesar 30,5%, peningkatan pengetahuan masyarakat Meranti Timur mengenati batas kawasan sebesar 12,55% dan tentang status kawasan konservasi sebesar 11,83%. - Peningkatan sikap persetujuan khalayak untuk mengembalikan SM Dolok Surungan kembali seperti semula sebesar 42,6%,mengembalikan SM Dolok Surungan menjadi tempat perlindungan satwa langka sebesar 70,34%, dan setuju untuk ikut bertanggungjawab menjaga dan mengelola SM Dolok Surungan sebesar 42,53% Capaian-capaian ini diyakini akan memberi sumbangan pada perubahan perilaku terkait ancaman perambahan di SM Dolok Surungan sebagaimana tergambar dalam Teori Perubahan (Theory of Change/ToC) Kampanye Pride SM Dolok Surungan. Sampai saat ini, lahan kritis di SM Dolok Surungan masih mencapai angka lebih dari 1.400 ha. Sebuah program tindak lanjut dari Kampanye Pride dibutuhkan untuk memperbesar hasil konservasi dalam rangka mengembalikan fungsi SM Dolok Surungan sebagaimana mestinya sambil meningkatkan kemampuan kawasan ini memberi manfaat langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Program ini akan mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Menyediakan wadah dan pra sarana bagi para relawan kampanye untuk melanjutkan pekerjaan pemasaran nilai penting kawasan dan peran masyarakat dalam mengelola kawasan secara partisipatif. 2. Pendampingan lanjutan untuk menggerakkan program partisipatif KSM Lestari Dongan di Lobu Rappa dan Model Desa Konservasi di Meranti Timur untuk meningkatkan kemandirian dan jaminan keberlanjutan program. 3. Melaksanakan satu program peningkatan ekonomi masyarakat sebagai strategi penyingkiran halangan lanjutan (setelah penegakan hukum pada kampanye tahap awal) untuk memeberi insentif bagi masyarakat ikut mengelola dan menjaga SM Dolok Surungan. Sumber pendanaan kegiatan-kegiatan rencana tindak lanjut ini adalah sisa dana kampanye tahap awal, dana DIPA Balai Besar KSDA Sumatera Utara, dan dana dari sponsorship yang akan dicarai oleh lembaga-lembaga relawan SM Dolok Surungan di lapangan. 6 Peningkatan ini disajikan dalam tabel dan rincian pada Bab E. Hasil Kampanye Dokumen Laporan Proyek Pride Campaign SM Dolok Surungan 96

Strategi I : Pusat Informasi Konservasi SMDS Sasaran SMART : Pada bulan Nopember 2010, satu Pusat Informasi Konservasi Suaka Margasatwa Dolok Surungan telah beroperasi untuk melayani 100 orang target dari populasi 7919 orang dari Desa Lobu Rappa, Desa Meranti Timur dan Desa Kuala Beringin Indikator keberhasilan Program : - Tersedianya satu paket materi cetak mengenai konservasi, pertanian berkelanjutan, materi pengembangan anak, dan sosial keagamaan yang - menjangkau secara aktif 100 anggota masyarakat (dan siswa) Meranti, Lobu Rappa, dan Kuala Beringin yang dijalankan oleh relawan dari Forum Guru Dolok Surungan dan kelompok pemuda. - Jumlah daftar pengguna dan kegiatan yang dilakukan (log book) Deskripsi kegiatan KEGIATAN 1 : Membangun Pusat Informasi Konservasi SMDS Sebuah Pusat Informasi Konservasi SM Dolok Surungan akan menjadi wadah penyediaan maupun sharing informasi terkait SM Dolok Surungan, kegiatan relawan, dan pengumpulan dukungan bagi SM Dolok Surungan. Pusat Informasi ini akan menjadi simpul hubungan antara Forum Guru, Pemuda, KSM Lestari Dongan, dan pihak Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Selama masa kampanye, Kampanye Pride sendirilah yang memainkan peran ini. Pasca Pride harus disediakan wadah untuk kegiatankegiatan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh stake holder pendukung SM Dolok Surungan sebagai dampak kampanye. Rincian Kegiatan : 1. Persiapan fisik : Ruang Baca dan Rak Ruang baca direncanakan dibangun menyatu dengan pos resort SM Dolok Surungan I berupa teras dengan lantai keramik yang mengelilingi Pos ditambah satu ruang penyimpanan dan display materi cetak dan informasi. Ukuran ruang baca tanpa dinding ini adalah 2 x 6 meter + 1 x 5 meter + satu pondok berukuran 3 x 3 meter. Sketsa ruang baca kira-kira sebagai berikut : = Ruang Baca = Pos Resort SMDS I = Pondok Baca 97

2. Pengadaan buku dan manajerial Buku-buku yang akan disediakan berkaitan dengan konservasi, hutan, keanekaragaman hayati, pertanian, pengembangan desa, materi anak-anak, keagamamaan dan perternakan. Buku-buku akan dibeli dari dana inti kampanye Pride yang tersisa dan dari sumbangan-sumbangan yang dijaring melalui fund raising. Selain itu, leaflet, booklet, dan buku informasi dari lembaga-lembaga yang dikenal dalam jaringan pertemanan seluruh tim yang terlibat dalam proyek Pusat Informasi Konservasi SMDS ini juga akan melengkapi koleksi. Manajemen Pusat Informasi akan diserahkan kepada Forum Guru, Pemuda, dan KSM Lestari Dongan dengan pemantauan dari staf Resort SM Dolok Surungan I. Alasan untuk kegiatan Mitra, penjual atau prasyarat-prasyarat untuk kegiatan Upaya evaluasi proses Sub kegiatan: Penyiapan ruang baca dan rak Sub kegiatan: Pengadaan buku dan manajemen Kerangka waktu: 1 September 1 Oktober 2010 Kerangka waktu: 1 Oktober 2010 Juli 2012 (akan terus berlanjut setelahnya) Dukungan dan antusiasme kerja relawan yang muncul dalam kampanye Pride harus memiliki wadah untuk meneruskan kampanye. Pusat Informasi Konservasi akan mencakup sebagian besar kebutuhan untuk itu : posko, materi informasi, sarana pengumpulan dana (fund raising), wadah share learning, dan alat kampanye. Bobby N, Forum Guru (Bertanggung jawab) Bidang KSDA Wilayah II, Perpustakaan Daerah (Pihak yang dimintai konsultasi) Siswa dan Guru : SD Bintang Timur, Mts Nurul Falah Unit Pusat Informasi tersedia, Materi cetak tersedia, Jumlah masyarkat terjangkau (membaca materi dan mendatangi Pusat Informasi) Anggaran: Pembuatan Ruang Baca -- Rp. 7.000.000,- Rak Buku 1.000.000 Anggaran: Buku dan Materi 2.000.000 Proyektor 4.000.000 Operasional 500.000/bulan RACI 7 : R = Bobby N C = Forum Guru, resort SMDS I RACI: R = Bobby N C = Forum Guru, Resort SMDS I, Yayasan PETAI Komentar: Biaya total Rp. 14.000.000 fixed cost dan Rp. 10.000.000 dana operasional selama 20 bulan (Oktober 2010 Juli 2012) Pemantauan aktual operasional Pusat Informasi akan dilaksanakan oleh para staf Resort SMDS I yang ada, sebagai sarana menjalankan tugas pokok dan fungsi penyuluhan di masyarakat 7 R : Resposible; A : Accountable; C : Consulted; I : Informed. Selama program tindak lanjut ini A secara berjennag adalah Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Kepala Bidang KSDA Wilayah II, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, Tarutung. 98

Strategi II : Mempertahankan dampak kampanye dengan program kampanye lanjutan mengenai pentingnya kawasan SM Dolok Surungan dan peran strategis masyarakat ikut mengelolanya secara partisipatif Sasaran SMART Sampai bulan Juli 2012, Forum Guru, KSM Salipotpot Indah, Resort SM Dolok Surungan I, dan Pam Swakarsa Kehutanan telah melaksanakan satu seri kampanye lanjutan bagi khalayak 9873 orangdi Desa Lobu Rappa, Meranti Timur, Meranti Tengah, dan Kuala Beringin Indikator keberhasilan program : - Jumlah khalayak yang dijangkau dan paparan media - Efektivitas media dalam penyampaian pesan (evaluasi alat/kegiatan) - Pengaruh media dalam perubahan perilaku - Perubahan komponen K, A, IC dalam ToC Deskripsi kegiatan KEGIATAN 2 : Penjangkauan oleh Relawan Kegiatan penjangkauan adalah lanjutan dari apa yang sudah dikerjakan oleh relawan kampanye sejak fase pertengahan sampai akhir. Penjangakauan akan meningkatkan serapan khlayak akan pesan-pesan inti kampanye di semua komponen teori perubahan dan berusaha meningkatkan pemahaman khalayak yang sudah ada pada tingkat tertentu dalam difusi inovasi. Kunjungan malam dan Grebeg Pekan dipilih sebagai kegiatan tindak lanjut penjangkauan karena kedua kegiatan ini merupakan kegiatan kampanye yang berasal dari inisiatif relawan. Sehingga, kedua kegiatan ini memiliki keterikatan dengan relawan yang lebih besar daripada kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan dalam penjangkauan ini meliputi dua jenis kegiatan penjangkauan : Grebeg Pekan dan Kunjungan Malam; dua jenis produksi cetakan : poster dan booklet hukum; dan satu festival. Rincian kegiatan penjaungkauan terdiri dari 1 Kunjungan Malam per 2 bulan, pembuatan dan penyebaran 2 poster, pembuatan dan penyebaran 1 booklet hukum, 2 festival, dan 6 kali Grebeg Pekan di Kuala Beringin, Meranti Timur dan Lobu Rappa. Rincian Kegiatan 1. Kunjungan Malam Kunjungan malam adalah kegiatan penjangkauan ke kampung-kampung dengan atraksi panggung boneka atau pemutaran film. Dalam jeda-jeda akan diadakan diskusi dan tanya jawab mengenai pesan-pesan kunci sesuai dengan level perubahan masyarakat kampung tersebut. Jika memungkinkan (tersedia) maka kuis-kuis akan digelar untuk mempertahankan audiens di tempat acara dengan hadiah suvenir-suvenir kampanye. Evaluasi efektivitas kegiatan adalah kuis dan tanya jawab yang disampaikan di akhir acara. Secara internal, akan diadakan evaluasi proses dari tim yang berangkat untuk menjadi masukan bagi kegiatan kunjungan berikutnya. 99

2. Poster Poster merupakan media dengan jangkauan paling luas pada kampanye Pride SM Dolok Surungan. Dua seri poster akan dikeluarkan lagi dengan tema manfaat pengelolaan hutan bersama dan tema kebanggaan masyarakat atas SM Dolok Surungan. Proses pembuatan ringkasan kreatif, desain, pre testing, perbaikan dan distribusi akan diulangi lagi untuk menghasilkan repetisi (ilmu) bagi CM, Balai Besar KSDA Sumatera Utara dan relawan. Efektivitas akan diukur dari jumla poster yang terpasang dan evaluasi proses akan didiskusikan di dalam tim. 3. Boklet Hukum Booklet hukum adalah hutang dari kegiatan kampanye Pride di SM Dolok Surungan. Konsep isi awal dan ilustrasi sudah tersedia pada akhir kampanye, tetapi pencetakannya tidak terkejar di dlam tenggat waktu kampanye. Booklet hukum merupakan materi penting untuk penjangkauan sebab akan memuat aturan-aturan yang harus ditaati dalam pengelolaan SM Dolok Surungan yang selama ini hanya diketahui oleh petugas saja. Bahasa yang dipakai di dalam booklet adalah bahasa ringan yang mudah dipahami. Booklet juga akan menjadi pegangan utama bagi relawan dalam memainkan perannya dalam penjangkauan. 4. Pers Release Penyampaian pers release terkait dengan ekspansi kampanye. Kampanye diarahka tidak hanya kepada khalayak demi perubahan perilaku di lapangan tetapi juga kepada stake holder lain yang lebih luas di Sumatera Utara. Kampanye di media massa terutama untuk mengklarifikasi batas, sejarah kawasan, dan untuk mengekspose peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan. Ekspose ini juga dapat menjadi kampanye untuk meningkatkan motivasi internal lembaga (Balai), ajakan peningkatan kinerja untuk aparat penegakan hukum (polisi, jaksa, dan pengadilan), penyampaian informasi kepada NGO atau perguruan tinggi dan meningkatkan partisipasi donor untuk program-program relawan. 5. Festival Festival di Dolok Surungan akan diusahakan menjadi even tahunan yang akan menjadi kebanggaan masyarakat sekitar SM Dolok Surungan. Kepanitiaan dan peran serta masyarakat yang sudah ada pada Festival Hari Bumi di Dolok Surungan tahun 2010 ini harus ditingkatkan untuk memberi kesan kepemilikan program kepada masyarakat. Festival ini akan berisi sosialisasi program-program masayrakat dan Balai terkait pengelolaan SM Dolok Surungan, perlombaan siswa sebagai jamboree program sekolah, perlombaan bagi masyarkat umum, penanaman simbolik, dan pentas seni oleh relawan dan masyarakat. 6. Grebeg Pekan Grebeg Pekan adalah kunjungan ke pasar-pasar mingguan di sekitar SM Dolok Surungan I dan memasarkan pesan a la penjual obat. Suvenir-suvnir kecil dibagikan sebagai penarik massa dan lembar informasi dibagikan kepada pengunjung yang tertarik pada atraksi orator. Program ini merupakan favorit kelompok pemuda relawan kampaye, oleh karena itu akan dipertahankan dengan evaluasi-evaluasi untuk menambah tajam teknik penyampaian pesan sehingga bisa lebih mendalam. 100

Alasan untuk kegiatan Mitra, penjual atau prasyarat-prasyarat untuk kegiatan Upaya evaluasi proses Sub kegiatan: Grebeg Pekan dan Kunjungan Malam Sub kegiatan: Pembuatan Poster dan booklet hukum Sub kegiatan : Festival Kerangka waktu: 1 x per 2 bulan dari September 2010 Juli 2012 Kerangka waktu: 1 April 2011 dan 1 April 2012 Kerangka Waktu : Pebruari/April 2011 dan 2012 Mempertahankan dan meningkatkan capaian kampanye dalam rangka terus mengusahakan perubahan perilaku masyarakat terkait perambahan di SM Dolok Surungan. Forum Guru, Pendawa, KSM Lestari Dongan (Bertanggung jawab) Item kegiatan terlaksana dalam kerangka waktu Anggaran: Bahan bakar -- @300.000 Konsumsi tim -- @200.000 Anggaran: Desain Pre Testing Cetak Distribusi Anggaran : 20.000.000 Komentar: Biaya total: Pemantauan aktual akan dilaksanakan secara internal oleh para penanggung jawab kegiatan ini RACI4: R = Pendawa, Forum Guru, KSM LD C = Resort RACI: R = Bobby N, PETAI C = Seksi Perlindungan Strategi III : Dengan dana DIPA : Model Desa Konservasi Sasaran SMART : Pada bulan Desember 2010, MDK Meranti Timur sudah memiliki master plan desa konservasi yang disusun oleh tim kerja desa dan diketahui oleh Camat Pintu Pohan Meranti Deskripsi kegiatan KEGIATAN 2 : Pendampingan MDK Sasaran konkret untuk pengembangan Model Desa Konservasi Meranti timur sampai denga akhir tahun ini adalah membuat master plan desa konservasi dengan memanfaatkan data-data yang terkumpul selama masa kampanye Pride sebagai dasar penyusunan. Pendanaan DIPA Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan lebih berkelanjutan pad setiap MDK jika telah melengkapi syarat administratif dan teknis termasuk master plan dan keberadaan pendamping aktif dari masyarakat. Selama penyusunan master plan ini peningkatan kapasitas dan komitmen relawan Meranti Timur (dari Pam Swakarsa dan atau Manggala Agni) diupayakan selama proses pendampingan. 101

Alasan untuk kegiatan Mitra, penjual atau prasyarat-prasyarat untuk kegiatan Upaya evaluasi proses Sub kegiatan: Diskusi dan pertemuan Sub kegiatan: Penyusunan dan pencetakan dokumen Komentar: Pemantauan aktual akan dilaksanakan oleh Seksi Konservasi Wilayah III Kerangka waktu: 1 November - 31Desember 2009 Diskusi 200.000 Kerangka waktu: 31 Desember 2010 Anggaran: Biaya cetak dan perbanyakan 500.000 Memfasilitasi MDK Meranti Timur memiliki kelengkapan organisasi sebagai acuan program kerja dan kelengkapan administrasi MDK yang berguna untuk akses bantuan pendanaan dari Kementerian Kehutanan Departemen Kehutanan, Seksi Konservasi Wilayah III, resort SMDS I (Bertanggung jawab) Seksi PJLWA (Pihak yang dimintai konsultasi) Dokumen ditandatangani oleh Kepala Desa dan Kepala Balai diketahui oleh Camat Pintu Pohan Meranti Anggaran: Konsumsi dan Snack @ RACI4: R = Resort SMDS I C = Kepala Desa RACI: R = Staf Resort SMDS I Strategi IV : Pendampingan KSM Lestari Dongan Sasaran SMART : Sasaran SMART 1: Pada bulan Desember 2010 KSM Lestari Dongan sudah memiliki Program Kerja tahunan yang memuat rancangan umum kegiatan yang akan dikerjakan oleh organisasi sampai bulan Desember 2011. Sasaran SMART 2: Pada bulan Juli 2012 Desa Lobu Rappa, Meranti Timur dan Kuala Beringin sudah memiliki peta desa yang menggambarkan posisi desa dan Kawasan SM Dolok Surungan yang diketahui oleh warga masyarakat masing-masing desa. Indikator keberhasilan : - Anggota KSM Lestari Dongan mengetahui teknis dan sudah membuat Program Kerja Organisasi untuk satu tahu ke depan. - Tersedianya Program Kerja KSM Lestari Dongan. - Terlaksananya kegiatan pelatihan pemetaan partisipatif yang diikuti 20 peserta dari Desa Lobu Rappa, Meranti timur, dan Kuala Beringin. - Tersedianya satu peta desa di masing-masing desa - Terlaksananya kegiatan pelatihan perbanyakan bibit vegetatif yang diikuti 10 peserta dari Desa Lobu Rappa. - Terbangunnya satu kebun bibit unggul karet 102

Deskripsi kegiatan KEGIATAN 2 : Pendampingan KSM Lestari Dongan Kegiatan ini berfungsi menggerakkan, memotivasi, meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan pemahaman masyarakat melalui KSM Lestari Dongan. Pendanaan untuk kegiatan diusahakan dari upaya-upaya fund raising atas nama KSM Lestari Dongan dengan dukungan dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Pendanaan dari Kementerian Kehutanan juga sangat diharapkan apabila Desa Lobu Rappa dapat diusulkan menjadi Model Desa Konservasi kedua di SM Dolok Surungan. Pada bulan Juli 2010 20 perwakilan masyarakat sudah mengikuti pelatihan pemetaan desa dan melaksanakan pemetaan partisipatif di desa masing-masing, 10 warga Lobu Rappa sudah mengikuti pelatihan perbanyakan benih vegetatif dan membangun satu unit kebun bibit karet unggul secara swadaya, Siaran pers resmi Balai Besar KSDA Sumut akan dikeluarkan sebagai bagian dari kampanye. Rincian Kegiatan : 1. Penyusunan Program Kerja dan Master Plan Program Kerja atau Master Plan KSM Lestari Dongan adalah dokumen perencanaan yang mencakup semua potensi fisik dan sosial yang dimiliki KSM untuk menyelesaikan permasalahan terkait pengelolaan bersama SM Dolok Surungan yang diaplikasikan dalam program-program kegiatan partisipatif. Data dasar untuk penyusunan program kerja ini dapat diperoleh dari Rencana Proyek Kampanye Pride dan Laporan Akhir Kampanye Pride yang sudah memuat data-data Knowledge, Attitude, and Practice (KAP) masyarakat. Penambahan data kualitatif dapat dijaring dalam diskusi-diskusi kelompok menggunakan beberapa alat PRA (Participatory Rural Appraisal) jika diperlukan. 2. Pelatihan pemetaan partisipatif Pelatihan pemetaan partisipatif merupakan langkah awal dan paling penting untuk melaksanakan pemetaan desa partisipatif. Kegiatan ini merupakan kegiatan pemasaran pesan tentang batas-batas kawasan sekaligus untuk mengdukasi masyarakat terkait penataan ruang dan teknik pemetaan. Hal ini akan sangat berguna bagi desa di kemudian hari yang akan banyak menemukan kasus-kasus pertanahan baik menyangkut perladangan maupun batas administratif antar desa. Sehubungan dengan isu pengambilan lahan masyarkat menjadi kawasan hutan, pelatihan pemetaan juga dapat menjadi bahan advokasi dan penyadartahuan bagi masyarakat mempertahankan hak milik mereka berdasarkan bukti-bukti yang ada. 3. Pembangunan kebun benih unggul Kebun bibit unggul adalah usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakt melalui intensifikasi pertanian. Konsentrasi penyediaan bibit adalah bibit karet kloning yang dapat menghasilkan lebih banyak getah dibanding karet kampung yang saat ini dipakai sebagian besar petani. Teknologi pembuatan bibit unggul sebenarnya sudah dikuasai oleh beberapa orang warga. Namun, karena tidak adanya program khusus dan penyediaan bahan baku menyebabkan keahlian ini tidak dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat. Fungsi pencarian mitra dan bahan baku bibit akan dijalankan oleh Pusat Informasi, KSM, atau Forum Guru. 103

Alasan untuk kegiatan Mitra, penjual atau prasyarat-prasyarat untuk kegiatan Upaya evaluasi proses Sub kegiatany: Penyusunan Program Kerja Sub kegiatan: Pelatihan Pemetaan Partisipatif Sub Kegiatan : Pembangunan kebun bibit unggul Kerangka waktu: 1 November 31 Desember 2010 Menjamin keberlanjutan kerja KSM Lestari Dongan yang sudah memiliki semangat, komitmen, pengurus, dan lembaga baru dengan memfasilitasi berjalannya aktivitas kegiatan selama 2 tahun Balai Besar KSDA Sumut (Bertanggung jawab) Camat dan Kepala Desa (Pihak yang dimintai konsultasi) Anggaran: 3 kali pertemuan 600.000 Survey lapangan 1.000.000 ATK dan Print 500.000 RACI4: R = Bobby N, Mariadi C = Yayasan PETAI, Kepala Desa Lobu Rappa Kerangka waktu: April 2011 Anggaran: 15.000.000 RACI: R = Bobby N Kerangka waktu: 1 Oktober 2010 Juli 2012 Anggaran : Lahan 12.000.000 Alat 1.000.000 Bahan 2.000.000 Instruktur 2.000.000 RACI: R = Bobby N, Sidik Komentar: Sampai perencanaan tindak lanjut ini dibuat, sumber dana untuk kegiatan ini belum bisa dipastikan. Pemantauan dilaksanakan untuk memastikan semua kegiatan dapat dilaksanakan dalam kerangka waktu yang direncanakan 2. Kesimpulan Rencana Tindak Lanjut Kampanye Pride SM Dolok Surungan merupakan langkah-langkah strategis mempertahankan dampak kampanye yang terkait dengan capaian-capaian Konservasi, Kapasitas, dan Konstiuen SM Dolok Surungan dan pengelolanya. Kegiatan-kegiatan yang dirancang merupakan lanjutan dari dasar yang sudah diletakkan pada masa kampanye. Sasaran akhir dari semua ini adalah kembalinya fungsi SM Dolok Surungan sebagai kawasan perlindungan harimau sumatera dan tapir sekaligus sebagai simbol kebanggaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat dicapai dengan partisipatif dan mengedepankan tiga pilar aspek (kawasan) konservasi : Perlindungan kawasan, Pengawetan keanekaragaman hayati, dan Pemanfaatan lestari yang berkelanjutan. 104