BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Double Blind Permutted. (- : kontrol)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

BAB VI PEMBAHASAN. Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Sel NK. kontrol mengalami kenaikan. Hal ini dapat kita lihat pada grafik berikut ini.

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Empat puluh pasien karsinoma mammae stadium III B yang memenuhi kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA. : Pengaruh Pemberian Susu Mengandung EPA pada Jumlah. Sertifikat Ethical Clearance No 150/EC/FK/RSDK/2011

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan jenis New Zealand

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dan. menggunakan metode Pretest posttest with control group.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

STATISTIK NON PARAMTERIK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Pendidikan SMP SMA DIII S1 S2 Jumlah 2.9% 100% S2 3% SMP 29% DIII 15%

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GRAFIK... ix

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB IV METODE PENELITIAN. menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. (Informed Consent)

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB VI PEMBAHASAN. Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental) dengan desain penelitian One Group Pretest-Postest.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) TERHADAP JUMLAH SEL NK DAN KADAR IFN-γ PADA PENDERITA HIV DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit hemodialisa RS

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan pendekatan pre-test

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif yaitu eksperimen semu. kontrol diri sendiri (pre and post test without control).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

Transkripsi:

43 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi sampel adalah pasien HIV dengan terapi ARV >6 bulan. Penelitian dibantu oleh dokter dan perawat yang berwenang. Populasi total pasien yang terdaftar di Klinik Seroja yaitu sekitar ±156 pasien. Setelah dibantu oleh tenaga medis di klinik seroja, sampel diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel pasien yang sudah terseleksi kemudian diberikan pengarahan dengan Informed consent dan skrining. Skrining meliputi ketersediaan dalam mengikuti penelitian hingga selesai, status kesehatan dan bersedia mengikuti alur dari penelitian, contohnya bersedia tidak meminum obat sejenis hingga selesai program. Sampel yang bersedia mengikuti penelitian dikonfirmasi kembali untuk memastikan jadwal pengambilan darah pertama (pretest), konfirmasi berupa SMS dan Telefon. Kemudian dilakukan tahapan pengambilan darah awal atau pre test untuk melihat jumlah CD4+ pasien sebelum memulai penelitian, yang kemudian data ini akan menjadi Base line. Pengambilan darah dilakukan di klinik seroja dengan bantuan dokter dan perawat di klinik tersebut. Setelah pengambilan darah tersebut, darah langsung disiapkan untuk dibawa menuju Laboratorium Patologi Klinik Universitas Gajah Mada. Total dari pasien yang siap menjadi subjek penelitian sebanyak 40 pasien, terbagi menjadi 2 kelompok yaitu : 20 pasien untuk kelompok pemberian EKBM dan 20 pasien dengan pemberian Placebo (caramel). Pemberian ekstrak dan placebo dilaksanakan 30 hari, dimulai bulan November Desember. Setiap pasien selalu diberi perhatian dan pengingat untuk mengkonsumsi ekstrak dan placebo dengan SMS atau Telefon. Hingga pengambilan

44 darah kedua pasien sangat antusias mengikuti penelitian hingga selesai, dari penelitian ini beberapa pasien dapat saling mengenal dan berkomunikasi dengan baik. Namun, beberapa pasien tidak menginginkan bertemu dengan pasien lainnya karena dahulu penah saling mengenal. Hingga pengaturan waktu dalam jadwal pengambilan darah disesuaikan dengan pasien. Hasil dari data uji pre dan post test hasil laboratorium Patologi klinik UGM, kemudian dianalisis dengan desain yang digunakan adalah pre and post test control group design. Penelitian ini diuji secara eksperimental laboratorium untuk menganalisis pengaruh efektifitas EKBM terhadap jumlah limfosit T CD4+ dan kadar IL-2 pada penderita HIV dengan terapi ARV. 5.2 Sebaran Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pasien dengan ARV dengan adherence yang baik, pasienpasien ini juga direkomendasikan oleh dokter yang bertanggung jawab di Klinik Seroja. Hasil dari uji beda menunjukkan subjek penelitian rata-rata menggunakan 3 jenis ARV. Jenis ARV yang paling sering dikonsumsi adalah Duviral dan Neviral. Sampel penelitian adalah pasien berumur >15 tahun dengan rerata umur 34,10±5,93. Rata-rata jumlah limfosit T CD4+ kelompok pemberian EKBM adalah 373±28 dan pada kelompok placebo 438±36, dari hasil tersebut terlihat bahwa subjek penelitian memiliki jumlah limfosit T CD4+ rata-rata >350 sell/mm 3. Nilai P pada analisis Limfosit T CD3+ adalah 0,172 (>0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemberian ekstrak dan placebo.

45 Tabel 7. Karakteristik subyek penelitian (n=40) Karakteristik Rerata ± SB Kelompok pemberian EKBM Kelompok Placebo Uji Person Chi square 0,176 Umur 34,10±5,93 33,25±5,17 34,95±6,63 0,464 Limfosit CD4+, 406±148 373±28 438±36 0,172 Mean Cells/mm 3 ±SD Lama Waktu 3,55±52,3 3,1±2,31 4,0±2,27 0,135 penggunaan ARV ±SD Berat badan (kg) 58,23±11,11 58,3±10,6 58,15±11,87 0,828 a. Uji Person Chi Square dengan signifikansi p<0,05 Berdasarkan nilai dari penjabaran tabel diatas, maka secara analisa statistika bahwa nilai P menunjukkan masing-masing kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna atau P<0,05 yang artinya antara kedua kelompok (placebo dan EKBM) memiliki karakteristik yang setara. Tabel 8. Presentase jenis kelamin kelompok Ekstrak dan Placebo Variabel N Ekstrak Placebo Wanita 15 8 7 Presentase (%) 37,5 % 40 % 35% Laki-Laki 25 12 13 Presentase (%) 62,5 % 60 % 65 % Jumlah 40 20 20 Total frekuensi 100 % 100 % 100% P Hasil dari Uji Person Chi Square didapatkan nilai signifikan (p-value) =0,744 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan Antara jenis kelamin laki-laki dan wanita. Ratarata karakteristik dari subjek penelitian adalah laki-laki sejumlah 25 pasien, hasil setelah melakukan observasi pasien dengan jenis kelamin laki-laki tertular HIV karena hubungan seksual dengan PSK, pergaulan dari penggunaan jarum injeksi narkoba dan karena hubungan

46 seks sesame jenis. Total pasien dengan jenis kelamin wanita sejumlah 15 pasien, terinfeksi HIV karena tertular dari suaminya dan pekerjaan mereka yaitu PSK (Pekerja seks komersial). 5.3. Limfosit T CD4+ Hasil analisis jumlah limfosit T CD4+ dengan uji normalitas menggunakan Shapiro wilk, menunjukkan nilai P>α dengan nilai P Value >0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebaran distribusi data adalah normal. Analisis selanjutya dilakukan uji hipotesis menggunakan Paired T test antara kelompok ekstrak dan placebo yang kemudian dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 9. Hasil Uji Paired T Test Variable Mean Std. Deviation Interval P kepercayaan 95% Ekstrak 28,0 80,6 9,7-65,7 <0,001 Pre Test CD4 373,9 127,1 Post Test CD4 401,9 152,2 Placebo 54,5 70,0 21,7-87,2 <0,001 Pre test CD4+ 438,3 163,3 Post Test CD4+ 492,8 196,2 Hasil Paired T Test Nilai P Antara placebo dan ekstrak diperoleh signifikansi 0,000 (p<0,05) dengan Mean Ekstrak adalah 28,0 dan interval kepercayaan (IK) adalah 95% -9,7-65,7. Hasil untuk placebo nilai Mean adalah 54,5 dengan IK 95% 21,7-87,2. Hasil menunjukkan p<0,05 dan IK tidak melewati Nol, maka terdapat perbedaan Mean yang bermakna antara pre test dan post test selama pemberian ektrak kulit buah manggis dan placebo selama 30 hari. Nilai Mean Antara pre test dan post memiliki nilai perbedaan yang lebih besar maka hasil tersebut artinya terdapat perbedaan Mean yang Bermakna. Hasil Paired Sample corelation untuk kelompok ekstrak adalah 0,850 yang artinya terdapat korelasi yang sangat kuat untuk peningkatan limfosit T CD4+ sebelum dan sesudah

47 perlakuan. Kelompok placebo memiliki nilai korelasi 0,940 yang artinya korelasi yang kuat untuk pemberian placebo pada pretest dan posttest (Lampiran 4). Gambar 7. Boxplot kelompok ektrak dan placebo Nilai statistik pretest kelompok ekstrak pada badan Boxplot menunjukkan nilai median 380, jangkauan interkuartil 181. Nilai maksimum 590, nilai minimum 44. Analisis posttest kelompok ekstrak menunjukkan peningkatan nilai median 383, jangkauan interkuartil 203, nilai maksimum 655, nilai minimum 43. Kelompok ekstrak pretest dan posttest sebaran data tidak simetris, tapi menjulur ke arah kiri (negatively skewness). Analisis pretest kelompok placebo memiliki nilai median 401, jangkauan interkuartil 242. Nilai maksimum 745, nilai minimum 191. Analisis posttest menunjukkan nilai median 450, Jangkauan interkuartil 280, nilai maksimum 901, nilai minimum 194. Terdapat outlier dibagian bawah boxplot. kelompok placebo pretest dan posttest sebaran data tidak simetris, tapi menjulur ke arah kanan (positive skewness).

48 Tabel 10.Analisa Jumlah Limfosit T CD4+ pretest dan posttest antara kedua kelompok N Median (minimum-maximum) P Pretest Perlakuan 20 389,5 (44-590) 0.052 Placebo 20 401 (191-745) Posttest Perlakuan 20 383 (43-655) 0.718 Placebo 20 450 (194-901) Uji Beda Mann Whitney Hasil Analisis Mann Whitney Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok EKBM dan placebo dengan nilai P pretest adalah p=0,052 sedangkan p=0,718. Karena nilai p>0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok pretetst dan posttest antara kedua kelompok (setara). Grafik 1. Pengaruh Efektifitas Ekstrak kulit manggis dan Placebo pada jumlah Limfosit T CD4+ 5.4. Kadar sitokin IL-2 Uji normalitas menggunakan Shaphiro wilk, dari hasil uji tersebut didapatkan hasil pretest dan post test untuk kelompok EKBM dengan kadar IL-2 memiliki nilai p<0,05 sedangkan untuk kelompok placebo baik untuk pre test dan post test memiliki kadar IL-2

49 dengan nilai p>0,05. Karena nilai p<0,05 atau P<α, dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi data adalah data tidak normal, maka uji hipotesis dilanjutkan dengan Wilcoxon. Tabel 11. Hasil Analisis Wilcoxon terhadap IL-2 antara kelompok EKBM dan placebo N Median (minimum-maximum) Rerata ±s.b Perlakuan Pre Test 15,90 (0,08-133,40) 26,7±32,9 20 Post Test 9,96 (3,42-96,17) 22,1±26,5 Placebo Pre Test 20,50 (3,41-56,88) 22,9±14,3 20 Post Test 11,78 (0,05-43,19) 13,7±10,7 p 0.260 0,008 Tabel Ranks diketahui pada kelompok EKBM jumlah peningkatan kadar IL-2 dengan jumlah 7 pasien dan 12 pasien mengalami penurunan kadar IL-2. Nilai Z sebesar - 1,127 dengan P Value 0,260 atau P>0.05 yang artinya Jadi kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan penurunan kadar IL-2 terhadap kelompok EKBM. Kelompok placebo mengalami peningkatan kadar IL-2 dengan jumlah 3 pasien dan mengalami penurunan kadar IL-2 dengan jumlah 17 pasien. Nilai Z dari kelompok placebo adalah -2,65 dengan P value 0,008 dengan p <0,05 menunjukkan berbeda bermakna (signifikan) penurunan kadar IL-2. Tabel 12. Analisis Kadar IL-2 pretest dan posttest Antara kedua kelompok N Median (minimum-maximum) p Pretest Perlakuan 20 15,90 (0,08-133,40) 0.744 Placebo 20 20,50 (3,41-56,88) Posttest Perlakuan 20 9,96 (3,42-96,17) 0.203 Placebo 20 11,78 (0,05-43,19) Uji Beda Mann Whitney

50 Hasil Analisa Mann Whitney menunjukkan nilai pretest kedua kelompok memiliki P=0,744 dan nilai posttest P=0,203. Hasil tersebut menunjukkan nilai p>0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar IL-2 untuk pretest dan posttest (setara). Gambar 8. Boxplot pengaruh IL-2 pada kelompok Ekstrak dan Placebo Terlihat dari boxplot bahwa pretest ekstrak menunjukkan nilai median 15, jangkauan interkuartil 27. Nilai maksimum 133, nilai minimum 0,08. Analisis posttest menunjukkan nilai median 9, Jangkauan interkuartil 16, nilai maksimum 96, nilai minimum 3. Kelompok placebo pretest menunjukkan nilai median 20, jangkauan interkuartil 16. Nilai maksimum 56, nilai minimum 3.kelompok placebo posttest menunjukkan nilai median 11, jangkauan interkuartil 11, nilai maksimum 43, nilai minimum 0,05. Boxplot kelompok ekstrak dan placebo memperlihatkan outlier dibagian atas boxplot. kelompok ekstrak pretest dan posttest sebaran data tidak simetris, tapi menjulur ke arah kanan (positive skewness).

51 Grafik 2. Pengaruh Efektifitas Ekstrak kulit manggis dan Placebo pada Kadar IL-2 Grafik 2 menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dan placebo mengalami penurunan kadar IL-2 baik pada pretest maupun posttest. 5.5. Analisis Korelasi Limfosit T CD4+ dan kadar IL-2 Hasil dari korelasi (r) didapat antara pemeriksaan pretest Limfosit T CD4+ dan kadar IL-2 untuk kelompok ekstrak adalah r (-0,174), yang artinya bahwa arah korelasi negatif dan terjadi hubungan yang sangat lemah antara antara pemberian ekstrak untuk CD4 dan IL-2. Sedangkan untuk kelompok pretest Placebo memiliki nilai r yang lebih rendah yaitu 0,025 yang artinya korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Pada kelompok Pretest adalah P>0,05 dengan ekstrak P=0,464 dan Placebo P=0,917 tidak terdapat korelasi signifikan antara variabel yang dihubungkan. Tabel 13. Hasil Analisis Spearman pretest dan posttest Jumlah Limfosit CD4+ dan Kadar IL-2 PRE TEST EKSTRAK PLACEBO Korelasi Pretest Limfoit T R -0,174 0,025 CD4+ dan IL-2 P 0,464 0,917 N 20 20 POST TEST EKSTRAK PLACEBO KORELASI POST TEST LIMFOSIT CD4 DAN IL-2 R -0,295 0,036 P 0,207 0,880 N 20 20

52 Analisis korelasi Posttest Limfosit T CD4+ dan IL-2 pada kelompok ekstrak memiliki nilai r yang paling tinggi yaitu r (-0,295) yang artinya korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah. Sedangkan untuk kelompok Placebo memiliki nilai korelasi (r) yang lebih rendah yaitu 0,036 yang artinya korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah atau hubungan yang lemah antara IL2 dan CD4+. Nilai P pada kelompok Pretest adalah P>0,05 dengan ekstrak P=0,207 dan Placebo P=0,880 tidak terdapat korelasi bermakna antara variabel yang dihubungkan Tabel 14. Korelasi Spearman Jumlah Limfosit T CD4+ dan Kadar IL-2 Korelasi jumlah Limfosit T CD4+ dan EKSTRAK IL-2 Ekstrak R -0,249 P 0,121 N 20 Placebo R -0,018 P 0,912 N 20 Tabel 14 menunjukkan kelompok ekstrak nilai korelasi (r) -0,249 yang artinya korelasi yang lemah antara jumlah limfosit T CD4+ dan kadar IL-2 dengan arah korelasi negatif. Nilai P=0,121 atau P>0.05 yaitu tidak terdapat korelasi yang bermakna antara jumlah limfosit T CD4 dan kadar IL-2 pada kelompok ekstrak. Kelompok placebo menunjukkan nilai korelasi (r) -0,018 yang artinya korelasi yang sangat lemah antara jumlah limfosit T CD4+ dan kadar IL-2 dengan arah korelasi negatif. Nilai P=0,912 atau P>0,05 yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara jumlah limfosit T CD4 dan kadar IL-2 pada kelompok placebo.