UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU

dokumen-dokumen yang mirip
Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Proses pola asuh orangtua meliputi kedekatan orangtua dengan remaja,

ejournal Administrasi Negara Volume 4, Nomor 4, 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini


BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

Analisis Penguasaan Pengetahuan Hasil Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawinan Dalam Program Generasi Berencana Pada Remaja Di SMP Negeri 39 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENGORGANISASIAN PIK REMAJA YOLIN BOTUTIHE. Plt. Kasi. Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Provinsi Gorontalo

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

proses kaderisasi. Adanya dukungan kebijakan yang tidak diimbangi dukungan dana yang

BAB I PENDAHULUAN.

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 237,6 juta jiwa, sedangkan untuk jumlah remaja usia tahun sekitar 26,67

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA PALAPA DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA DI KELURAHAN DADI MULYA SAMARINDA.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang berusia tahun. Remaja adalah

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJA/MAHASISWA)

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka 237,641,326. Maka dengan tingginya jumlah penduduk di

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN AJANG KREATIVITAS REMAJA TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2016 DI KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A SOSIALISASI PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI SMA NEGERI 2 KEBUMEN Sabtu, 13 Juni 2015

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN PIK REMAJA/MAHASISWA DRS. ABD. HARIS ISMAIL. KABID. KS / PK BKKBN Provinsi Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu belakangan ini pemerintah lebih mengutamakan untuk

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

Tabel 17. KKP DAN REALISASI MENURUT TAHAPAN PIK-REMAJA (PKBR) PER KABUPATEN/KOTA S.D BULAN NOVEMBER 2011 TAHAPAN PIK REMAJA TUMBUH TEGAK TEGAR

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kelahian dibanding tahuin sebelumnya,namun ledakan

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

dalam Pulap:

BAB I PENDAHULUAN. selain jumlah sangat besar (menurut BPS tidak kurang dari 43,6 juta j iwa atau

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, akan tetapi teknologi informasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek) yang

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM GENERASI BERENCANA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia menghadapi banyak masalah berkaitan dengan bidang

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

IMPLEMENTASI PROGRAM BINA KELUARGA REMAJA OLEH BADAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA (BKBKS) DI KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Transkripsi:

ejournal llmu Administrasi Negara, 2014, 3 (2): 814-825 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU (Studi di Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau) Mellysa Machmudin ejournal Ilmu Administrasi Negara Volume 3, Nomor 2, 2014

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL Artikel ejournal dengan identitas sebagai berikut: Judul Pengarang : Upaya Kantor Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Dalam Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) Di Kabupaten Berau (Studi Di Kantor Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau) : Mellysa Machmudin NIM : 1002015121 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di ejournal Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unmul. Samarinda, 22 Mei 2014 Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. H. M. Gunthar Riady, M.Si Drs. M. Z. Arifin, M.Si NIP. 19500607 197603 1 002 NIP. 19570606 198203 1 001 Identitas terbitan untuk artikel di atas Bagian di bawah ini DIISI OLEH PROGRAM STUDI Nama Terbitan : ejournal Administrasi Negara KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA Volume : 3 Nomor : 2 Tahun : 2014 Halaman : 814 825 (Ganjil) Drs. M.Z. Arifin, M.Si NIP. 19570606 198203 1 001

ejournal llmu Administrasi Negara, 2014, 3 (2): 814-825 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU (Studi di Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau) Mellysa Machmudin 1 Abstrak Upaya Kantor Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana dalam Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau (Studi di Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dari Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau dan untuk mengetahui faktor penghambat yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (Genre) di Kabupaten Berau. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe) belum berjalan maksimal hal ini dikarenakan tidak aktifnya Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kabupaten Berau, selain itu pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe) masih terkendala terbatasnya dana pelatihan dan dana kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M), kurangnya tenaga pengelola Bina Keluarga Remaja (BKR) sehingga menyebabkan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu harus merangkap sebagai Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) serta terbatasnya ruang sekretariat Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). Kata Kunci : Program Generasi Berencana, Kabupaten Berau Pendahuluan Latar Belakang Sebagian dari remaja saat ini telah memasuki perilaku beresiko diantaranya kawin di usia muda, terlibat dalam perilaku seks pra nikah, menggunakan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: mellysamachmudin@gmail.com

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) (NAPZA), serta terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) bagi remaja dan keluarga yang memiliki remaja yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dilaksanakan oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja (Dithanrem). Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluarga Berencana (SKPD KB) wilayah Kabupaten Berau yang bertugas mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau sesuai dengan Peraturan Bupati No. 3 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau yang tugasnya diselenggarakan oleh Seksi Advokasi dan Pengembangan Institusi terus berupaya mengembangkan program tersebut kepada remaja dan keluarga yang memiliki remaja di Kabupaten Berau agar semakin banyak remaja dan keluarga yang memiliki remaja mengetahui pentingnya menjadi Generasi Berencana. Upayaupaya strategis dan berbagai langkah terus dilakukan dengan maksud agar Program Generasi Berencana (GenRe) semakin dikenal luas oleh remaja dan keluarga sehingga permasalahan di atas dapat teratasi. Namun hingga saat ini masih banyak masyarakat khususnya remaja dan keluarga yang memiliki remaja yang tidak mengetahui apa itu Program Generasi Berencana (GenRe) dan tidak mengetahui atau bergabung di wadah Program Generasi Berencana (GenRe) yaitu Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Selain itu juga, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis mendapati bahwa masih adanya Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) yang tidak memilki ruang sekretariat, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) tersebut serta minimnya sumber daya manusia pengelola Bina Keluarga Remaja (BKR) yang membuat pengembangan program Generasi Berencana (GenRe) menjadi kurang optimal. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Upaya Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau? 2. Kendala apa saja yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau? 815

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 2, 2014: 814-825 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Upaya dari Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat atau kendala yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (Genre) di Kabupaten Berau. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis : Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial. 2. Manfaat Praktis Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah praktis yang berkaitan dengan Upaya Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dalam Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau. Kerangka Dasar Teori Kebijakan Publik Menurut Lasswell dan Kaplan dalam M. Solly Lubis (2007:9) mendefinisikan kebijakan itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Kebijakan itu tertuang dalam program yang diarahkan kepada pencapaian tujuan, nilai, dan praktek (a projected program of goals, values, and practices). Selanjutnya James E. Anderson dalam AG. Subarsono (2009:2) mendefinisikan kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badanbadan dan aparat pemerintah. Sedangkan menurut Muhlis Madani (2011:20) Kebijkan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu. Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu demi kepentingan masyarakat. Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) Untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, maka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengeluarkan suatu program untuk mempersiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Program tersebut kini dikenal dengan nama Program Generasi Berencana (GenRe). Program Generasi Berencana (GenRe) adalah suatu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/mahasiswa yang diarahkan untuk mencapai Tegar Remaja/Mahasiswa 816

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) agar menjadi Tegar Keluarga demi terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Sasaran Program Generasi Berencana (GenRe) adalah : 1. Remaja, yaitu penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah 2. Mahasiswa yang belum menikah dan berusia tidak lebih dari 24 tahun 3. Keluarga yang memiliki anak remaja usia 10-24 tahun dan belum menikah 4. Masyarakat yang peduli remaja Melalui Seksi Advokasi dan Pengembangan Institusi, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana berupaya memberikan pemahaman dan informasi kepada remaja/mahasiswa dan keluarga remaja mengenai perencanaan kehidupan berkeluarga di Kabupaten Berau yang dituangkan ke dalam Program Generasi Berencana (GenRe). Substansi Program Generasi Berencana (GenRe) Substansi Program Generasi Berencana (GenRe) merupakan pokok-pokok materi dalam Program Generasi Berencana (GenRe) yang dijadikan acuan untuk memberikan informasi dalam penyuluhan dan konseling kepada remaja/mahasiswa. Substansi Program Generasi Berencana (GenRe) diantaranya ialah sebagai berikut : 1. Delapan Fungsi Keluarga 2. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 3. Tiga Resiko Dalam Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) 4. Keterampilan Hidup (Life Skills) 5. Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) 6. Gender Pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) Program Generasi Berencana (GenRe) dilaksanakan melalui pengembangan Pusat Informasi Koseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Hal ini sesuai dengan arah pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) yaitu melalui pendekatan dari, oleh dan untuk remaja melalui Pembentukan dan Pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan melalui keluarga yang memiliki remaja yaitu dengan dibentuk dan dikembangkannya Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Definisi Konsepsional Berdasarkan teori-teori yang ada, maka didapat bahwa definisi konsepsional dari penelitian Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) yaitu segala tindakan dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau dalam melaksanakan tugasnya untuk membantu remaja agar dapat 817

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 2, 2014: 814-825 melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi dengan pemberian informasi dan konseling melalui Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Metode Penelitian Untuk mengetahui upaya pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe) yang dilakukan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Ulber Silalahi (2009:77) penelitian kualitatif adalah suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah. Dalam penelitian ini yang menjadi acuan dalam analisis data digunakan analisis data model interaktif dari Mathew B. Milles dan A. Michael Huberman (dalam Tjetjep Rohendi Rohidi 2009:15-20) yang pelaksanaannya memiliki empat proses, yaitu: 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan. Fokus Penelitian Dari paparan di atas dan berdasarkan masalah yang diteliti serta tujuan penelitian maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Menjalin kemitraan dengan negeri dan swasta 2. Menumbuhkembangkan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Kelompok Bina Keluaga Remaja (BKR) 3. Meningkatkan kompetensi tenaga pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) 4. Faktor penghambat atau kendala yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Berau yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 193.831 Jiwa dengan luas wilayah Kabupaten Berau secara keseluruhan yaitu 34.127 Km² yang terdiri dari daratan 21.951,71 Km² dan lautan 11.962,42 Km². 818

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau Berdasarkan Peraturan Bupati Berau Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau mempunyai tugas pokok membantu dan mendukung Kepala Daerah dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, mengawasi dan mempertanggungjawabkan semua kegiatan serta mengadakan hubungan kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 3. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 5. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan dan rumah tangga. 6. Pembinaan kelompok jabatan fungsional. 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hasil Penelitian 1. Menjalin Kemitraan dengan Negeri dan Swasta Dalam pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe), Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana telah bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam mendukung pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe) khususnya pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). Kerjasama tersebut diantaranya dilaksanakan dengan organisasi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga maupun organisasi lainnya seperti Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ikatan Remaja Masjid (IRMA) dan perusahaan seperti Berau Coal. Kerjasama tersebut dilaksanakan dengan mengundang maupun melibatkan negeri dan swasta dalam kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) mereka juga mendapat penerimaan bantuan barang berupa baju kaos yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Namun dalam mendukung pengembangan Bina Keluarga Remaja (BKR) 819

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 2, 2014: 814-825 sampai saat ini belum adanya jalinan kerjasama yang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan kegiatan dalam Bina Keluarga Remaja (BKR) yang masih belum berjalan atau tidak aktif. 2. Menumbuhkembangkan Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) 1) Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) tahap Tumbuh, Tegak, Tegar Untuk menumbuhkan serta mengembangkan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M), Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau melaksanakan kegiatan-kegiatan di kalangan remaja dan mahasiswa. Kegiatan tersebut diantaranya ialah Pemilihan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) Unggulan, Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe), Jambore Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun dimulai dari tingkat Kabupaten, lalu tingkat Provinsi dan kemudian tingkat Nasional. Sebelum dilaksanakan di tingkat Provinsi, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana terlebih dahulu menyelenggarakan kegiatan tersebut di Kabupaten Berau untuk memilih perwakilan dari Kabupaten Berau yang akan diikutsertakan di tingkat Provinsi. Dan apabila di tingkat Provinsi menang, maka akan mewakili Provinsi Kaltim di tingkat Nasional. 2) Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kabupaten Berau hingga saat ini telah melaksanakan pemilihan Kader dan masih dalam tahap pembentukan sehingga belum memiliki stratifikasi kelompok. Bina Keluarga Remaja (BKR) Kabupaten Berau juga belum mempunyai prestasi di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. Menurut pengakuan dari Kepala Seksi Advokasi dan Pengembangan Institusi selaku Pengelola Program Generasi Berencana (GenRe) menyebutkan bahwa adanya perintah untuk melakukan pendataan kepada keluarga yang memiliki remaja. Hal berbeda diungkapkan Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) yang mengatakan bahwa hingga saat ini Bina Keluarga Remaja (BKR) Mayang Merah masih vakum dan tidak ada kegiatan yang berjalan selain itu juga belum dilaksanakannya pendataan kepada keluarga yang memiliki remaja. Hal ini berarti Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam upaya pengembangan Bina Keluarga Remaja (BKR) meskipun Bina Keluarga Remaja (BKR) Mayang Merah sendiri telah cukup lama berdiri yaitu pada tanggal 22 Mei 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Lurah Tanjung Redeb Nomor 3 Tahun 2013. Ini berarti hampir setahun Bina Keluarga Remaja (BKR) dibentuk namun belum ada satu pun kegiatan yang aktif hingga saat ini. Hal ini 820

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) menunjukkan bahwa tidak berfungsinya Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai salah satu wadah dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) dikarenakan kurangnya perhatian dan pengawasan Pengelola Program Generasi Berencana (GenRe) terhadap pengembangan Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kabupaten Berau. 3. Meningkatkan Kompetensi Tenaga Pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) Pelatihan dilaksanakan oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana kepada pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) Kabupaten Berau yang akan menjadi Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya. Pelatihan dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Berau kepada Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya dengan mendatangkan narasumber atau pemateri dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi yang sebelumnya telah dilatih oleh Direktorat Bina Ketahanan Remaja (DITHANREM) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. Sedangkan bagi Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) Kabupaten Berau diberikan pelatihan dengan diikutsertakan pelatihan di Samarinda karena narasumber atau pemateri yang hanya terbatas sampai di Samarinda. Namun menurut informasi dari Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) bahwa pelatihan yang diadakan di Samarinda hanya diikuti oleh beliau sebagai formalitas saja, namun pengetahuan dan wawasan mengenai Program Generasi Berencana (GenRe) sendiri tidak beliau mengerti dan pahami. Hal ini membuat pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) tidak berjalan maksimal karena hanya pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) yang mengerti dan menguasai tentang Program Generasi Berencana (GenRe) sedangkan Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) sendiri tidak memahami tentang Program Generasi Berencana (GenRe). 4. Faktor Penghambat atau Kendala yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau Dalam pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) ditemukan adanya kendala-kendala atau hambatan yang timbul. Kendala tersebut berasal dari pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Kendala tersebut ialah sebagai berikut: 1) Terbatasnya dana untuk pelatihan bagi pengelola Pusat Informasi Konseling (PIK) khususnya Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya maupun dana bagi kegiatan pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R). Dana yang dimiliki Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana untuk melaksanakan pelatihan sangat terbatas sehingga hanya dapat menjangkau Pusat Informasi Konseling (PIK) yang terdekat saja. Hal ini 821

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 2, 2014: 814-825 dikarenakan biaya transportasi yang besar untuk mendatangkan Pengelola Pusat Informasi Konseling (PIK) tersebut. Diakui salah satu pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) di Kabupaten Berau bahwa minimnya dana menjadi salah satu faktor yang menghambat mereka dalam menjalankan kegiatan untuk mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe). Hal ini membuat mereka harus benarbenar memanfaatkan dana yang tersedia untuk kegiatan Pusat Informasi Konseling (PIK). Dana yang terbatas tersebut harus dikelola dan digunakan dengan seefisien mungkin agar dana tersebut mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan Pusat Informasi Konseling (PIK). 2) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola Bina Keluarga Remaja (BKR) yang menyebabkan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu harus merangkap sebagai Kader Bina Keluarga Remaja (BKR). Dengan adanya Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) yang juga merupakan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu tentu akan menyulitkan Kader tersebut untuk fokus dalam menjalankan kegiatan di Bina Keluarga Remaja (BKR) karena juga harus menjalankan kegiatan di Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. Terlebih lagi Kader Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu tersebut merupakan ibu rumah tangga yang juga memiliki kesibukan lain di luar kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. 3) Terbatasnya sarana ruang sekretariat Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). Keterbatasan ruang sekretariat ini dirasa cukup menghambat kegiatan dalam kepengurusan Pusat Informasi Konseling (PIK) terutama ruang sekretariat Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) yang masih memakai ruang Bimbingan Konseling (BK) di sekolah. Hal ini dikarenakan ruang Bimbingan Konseling (BK) yang juga dipakai ruang sekretariat Pusat Informasi Konseling (PIK) sehingga membuat remaja atau siswa yang ingin datang ke Pusat Informasi Konseling (PIK) dan melakukan konseling pada Konselor merasa kurang nyaman dan kurang leluasa karena adanya guru Bimbingan Konseling (BK). Selain itu juga adanya Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) yang tidak mempunyai ruang sekretariat yang membuat kegiatan dalam kepengurusan Pusat Informasi Konseling (PIK) nya menjadi terhambat karena masing-masing pengelola Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) harus bergantian tempat pertemuan yang memakai rumah mereka dan tidak adanya kepastian untuk pertemuan bagi pengelola Pusat Informasi Konseling (PIK) sehingga diakui pengelola Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) bahwa kegiatan Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) menjadi kurang optimal. Ini membuat pelaksanaan Pogram Generasi Berencana (GenRe) lewat wadah Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) menjadi kurang maksimal. 822

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis menarik kesimpulan dari permasalahan sebagai berikut : 1. Menjalin Kemitraan dengan Negeri dan Swasta Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana telah bekerjasama dengan negeri dan swasta dalam mendukung pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe). Sejauh ini kerjasama tersebut berjalan dengan baik karena baik negeri maupun swasta sangat mendukung pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe). Hal ini dibuktikan dengan kehadiran, keterlibatan maupun bantuan materi terhadap kegiatan dalam mendukung Program Generasi Berencana (GenRe) khususnya pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). 2. Menumbuhkembangkan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Kelompok Bina Keluaga Remaja (BKR). 1) Menumbuhkembangkan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) Untuk menumbuhkembangkan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) maka dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat memotivasi pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) agar terus meningkatkan kualitas Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) serta meningkatkan pengetahuan pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) maupun kegiatan dengan tujuan mempromosikan Program GenRe. Kegiatan ini berjalan cukup baik karena rutin dilaksanakan setiap tahun serta diikuti oleh Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) Kabupaten Berau baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional meskipun kegiatan yang dilaksanakan masih terbatas jumlahnya. 2) Menumbuhkembangkan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Bina Keluarga Remaja (BKR) yang hingga sekarang masih vakum meskipun telah cukup lama dibentuk. Belum dilakukannya pendataan keluarga serta tidak ada kegiatan yang berjalan membuat Bina Keluarga Remaja (BKR) tidak berfungsi dalam mendukung pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe). 3. Meningkatkan kompetensi tenaga pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan Bina Keluarga Berencana (BKR). Dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan Pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) khususnya Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya maupun Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) dilaksanakan pelatihan mengenai Substansi Program Generasi Berencana (GenRe). Pelatihan yang dilaksanakan kepada Pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) berjalan cukup baik karena berhasil meningkatkan kompetensi Pengelola Pusat Informasi Konseling 823

ejournal Ilmu Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 2, 2014: 814-825 Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) sedangkan pelatihan yang dilaksanakan bagi Kader Bina Keluarga Remaja (BKR) kurang berhasil dalam meningkatkan kompetensi Kadernya. 4. Kendala yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam Mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) di Kabupaten Berau yaitu : 1) Terbatasnya dana untuk pelatihan pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R), hal ini menyebabkan pelatihan hanya dapat menjangkau Pusat Informasi Konseling (PIK) terdekat saja. 2) Terbatasnya dana untuk kegiatan pengembangan Pusat Informasi Konseling (PIK) membuat dana tersebut harus dikelola dan digunakan dengan seefisien mungkin agar dana tersebut mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan Pusat Informasi Konseling (PIK). 3) Kurangnya tenaga pengelola Bina Keluarga Remaja (BKR) sehingga menyebabkan Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu harus merangkap sebagai Kader Bina Keluarga Remaja (BKR). Hal ini tentu akan menyulitkan Kader tersebut untuk fokus dalam menjalankan kegiatan di Bina Keluarga Remaja (BKR) karena juga harus menjalankan kegiatan di Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu. 4) Terbatasnya jumlah ruang sekretariat Pusat Informasi Konseling (PIK) di Kabupaten Berau menyebabkan terhambatnya kegiatan Pusat Informasi Konseling (PIK) karena Pusat Informasi Konseling (PIK) harus memakai ruangan Bimbingan Konseling (BK) disekolah maupun Pusat Informasi Konseling (PIK) yang pertemuannya diadakan di rumah pengelolanya. Hal ini membuat kegiatan Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) menjadi kurang maksimal. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, diantaranya : 1. Diharapkan agar Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dapat menambah atau menunjuk masyarakat lain sebagai Kader bagi Bina Keluarga Remaja (BKR) sehingga Kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu tidak harus merangkap sebagai Kader Bina Keluarga Remaja (BKR). 2. Diharapkan agar Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dapat mengupayakan tersedianya ruang sekretariat bagi Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) agar kegiatan dalam Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dapat berjalan dengan lancar. 824

Upaya Mengembangkan Program Generasi Berencana di Kabupaten Berau (M. Machmudin) Daftar Pustaka Lubis M, Solly, 2007. Kebijakan Publik, CV Mandar Maju, Bandung. Madani, Muhlis, 2011. Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta. Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman, Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi, 2009. Analisis Data Kualitatif, UI Press, Jakarta. Silalahi, Ulber, 2009. Metode Penelitian Sosial, PT Refika Aditama, Bandung. Subarsono, AG, 2009. Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Dokumen-Dokumen: Grand Design Program Pembinaan Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK R/M) Pedoman Pengelolaan Bina Keluarga Remaja (BKR) Peraturan Bupati Berau Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau Rencana Strategis Tahun 2011-2015 Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Berau Surat Keputusan Lurah Tanjung Redeb Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Mayang Merah Kelurahan Tanjung Redeb Tahun 2013 Sumber Internet: Berau Dalam Angka 2013 http://beraukab.bps.go.id (diakses 04 Februari 2014) Diklat Teknis TOT Pengelola PIK R/M dan BKR bagi Mitra Kerja. http://ceria.bkkbn.go.id (diakses 25 November 2013) Materi GenRe http://ceria.bkkbn.go.id (diakses 23 Desember 2013) Materi Pegangan Kader Tentang Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Remaja, http://ceria.bkkbn.go.id (diakses 25 November 2013) 825