BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR 5f 57 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Tehnis daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, fungsi dan Tata Kerja Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 1

6. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul; 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Tehnis daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANTUL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Bantul; 2

2. Badan adalah Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul; 3. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul; 4. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul; 5. Sekretaris Badan adalah Sekretaris Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul; 6. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan ata ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 7. Unit Pelaksana Teknis adalah unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul. BAB II RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 2 Kepala Badan mempunyai tugas : a. memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana sesuai Ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 3 Sekretariat mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Sekretariat Badan untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditentukan; b. menyiapkan bahan kerja Sekretariat Badan; c. merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan kesekretariatan; d. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data rencana anggaran dan belanja kegiatan dari masing-masing unit kerja; e. menyelenggarakan urusan umum, surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, urusan hukum, urusan kepegawaian,urusan gaji pegawai, monitoring dan pelaporan, tata naskah Badan, organisasi dan tatalaksana; f. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, sarana dan prasarana serta perpustakaan Badan; g. menyelenggarakan kebutuhan naskah Badan yang diperlukan berdasarkan pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. memberikan saran dan atau pertimangan kepada Kepala Badan mengenai langkahatau tindakan yang diambil di bidang tugasnya; i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya; 3

k. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksnaan tugas Secretariat Badan. Pasal 5 Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan; b. menyiapkan bahan kerja Sub Bagian Umum; c. melaksanakan upaya penyelesaian hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Badan; d. melayani tata naskah Badan, humas, dan protocol, kearsipan, kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit kerja; e. mengelola kebersihan, ketertiban dan keamanan ruang kerja serta lingkungan Badan; f. menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu Badan; g. mengumpulkan, menelaah dan mendokumentasikan peraturan perundangundangan di bidang kepegawaian; h. menyiapkan pelaksanaan penilaian angka kredit pejabat fungional; i. menyiapkan pelaksanaan pembinaan pengembangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; j. mneyiapkan bahan dan memproses usulan mutasi kepegawaian; k. menyiapkan rencana kebutuhan pendidikan dan latihan untuk pengembangan pegawai; l. melaksanakan administrasi dan kearsipan pegawai; m. melaksanakan pengadaan dan pendistribusian kebutuhan rumah tangga Sekretariat; n. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan di bidang tugasnya; o. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Sekretariat Badan mengenai langkah atau tindakan yang diambil di bidang tugasnya; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya; q. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksnaan tugas. Pasal 6 Sub Bagian Keuangan Dan Aset mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan Dan Aset untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan; b. menyiapkan bahan kerja Sub Bagian Keuangan Dan Aset; c. mengurus dan melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. melaksanakan penatausahaan keuangan dengan system akuntansi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. melaksanakan administrasi penyetoran dan pelaporan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sesuai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran kepada pengelola keuangan atau pengadministrasi keuangan; h. mengadakan koordinasi pengadaan dan pendistribusian kebutuhan rumah tangga Badan; 4

i. melaksanakan administrasi, inventarisasi dan laporan pertanggungjawaban pengelolaan barang; j. menyimpan, memelihara, mendistribusikan dan mengusulkan penghapusan barang; k. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan di bidang tugasnya; l. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Sekretariat Badan mengenai langkah atau tindakan yang diambil di bidang tugasnya; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya; n. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan Dan Aset. Pasal 7 Sub Bagian Program mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan; b. menyiapkan bahan kerja Sub Bagian Program; c. menghimpun, menelaah, menganalisa, mengklasifikasi dan mendokumentasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan program dan Kegiatan Badan; d. merencanakan dan menyelenggarakan penelitian dalam rangka pengembangan program Badan; e. koordinasi penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan barang Badan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku; f. menyusun dan mengelola data base; g. mengkoordinasi penyusunan RKP dan RKA Badan; h. menyusun petnjuk pelaksanaan dan teknis Sub Bagian Program; i. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan di bidang tugasnya; j. memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan, mengenai langkah atau tindakan yang diambil di bidang tugasnya; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya; l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program. Bagian Ketiga Bidang Data dan Pengkajian Pasal 8 Bidang Data dan Pengkajian mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. menyiapkan bahan kerja c. menelaah dan menganalisa peraturan perundang-undangan di Bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; d. menyelenggarakan kebijakan teknis pengolahan, pengelolaan, pengkajian dan pengembangan data serta penyebarluasan informasi di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 5

e. melaksanakan identifikasi permasalahan dan penyiapan bahan pemecahan masalah di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; f. menyusun data base dan mengembangkan teknologi informasi di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; g. melaksanakan pengkajian, analisis, penelitian dan pengembangan program Badan; h. melaksanakan penyebarluasan informasi produk hukum dan rencana strategis di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan terkait kebijakan teknis pengolahan, pengelolaan, pengkajian, dan pengembangan data serta penyebarluasan di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang Pasal 9 Sub Bidang Pengolahan dan Pengelolaan Data mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Sub b. merumuskan kebijakan teknis dalam pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data yang berkaitan dengan keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. melaksanakan pemutakhiran, pengolahan dan pengelolaan data makro kependudukan; d. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data informasi gender dan anak; e. melaksanakan pemutakhiran serta pengolahan data keluarga dan anggota keluarga; f. melaksanakan system informasi menejemen kependudukan dan keluarga (SIDUGA); g. melaksanakan system informasi menejemen kemiskinan (SIM-K); h. menyiapkan bahan untuk penyajian data statistic; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 10 Sub Bidang Pengkajian Pengembangan dan Penyebarluasan Informasi mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Sub b. merumuskan kebijakan teknis berupa pengkajian, penelitian, pengembangan dan inovasi yang berkaitan dengan keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. menyebarluaskan informasi atas peraturan perundang-undangan atau produk hukum dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan keluarga berencana, keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; d. melaksanakan monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi dan supervise pelaksanaan program KB Nasional; 6

e. pelaksanaan analisis, pemanfaatan dan penyebarluasan data terpilah menurut jenis kelamin khusus perempuan dan anak; f. melaksanakan penyusunan model informasi data perempuan dan anak; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan penelitian terhadap permasalahanpermasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Bagian Keempat Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Pasal 11 Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. menyiapkan bahan kerja c. menelaah dan menganalisa peraturan perundang-undangan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera; d. menyelenggarakkan kebijakan teknis yang berkaitan dnegan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; e. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan teknis dengan instansi terkait; f. melaksanakan kerjasama dengan lembaga dan instasi teknis terkait dalam penyusunan dan pengembangan kebijakan operasional Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; g. menyusun pedoman pembinaan dan penyuluhan advokasi konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; h. menjamin ketersediaan sarana, alat, obat dan cara kontrasepsi dan pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan serta bagi peserta KB Mandiri; i. menyusun pedoman pembinaan penyuluhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; j. melaksanakan pembinaan dan penilaian lembaga pelayanan Keluarga Berencana; k. menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan Keluarga Berencana; l. menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; m. melaksanakan pembinaan terhadap penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; n. memberikan saran kepada Kepala Badan terkait kebijakan teknis pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang Pasal 12 Sub Bidang Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Sub b. merumuskan kebijakan teknis advokasi, komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi ; c. pelaksnaan promosi KKR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi; 7

d. penyediaan dukungan operasional penyuluhan KB dan operasional Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) program KB; e. pelaksanaan pemberdayaan dan pergerakan institusi masyarakat program KB dalam rangka kemandirian dan kesejahteraan keluarga; f. melaksanakan perlindungan dan penghapusan tindak kekerasan dalam keluarga, Kesehatan Reproduksi terhadap perempuan, anak dan remaja; g. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan lembaga pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; h. melaksanakan identifikasi, klasifikasi dan stratifikasi institusi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; i. melaksanakan rekruitmen, pelatihan dan pembinaan kader pengelola Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; j. melaksanakan pembinaan, bimbingan, pemantauan dan evaluasi kinerja institusi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 13 Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Sub b. merumuskan kebijakan teknis Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; c. merencanakan jumlah dan jenis tentang alat kontrasepsi, obat dan peralatan medis yang berkaitan dengan pelayanan Keluarga Berencana berdasarkan hasil pendataan; d. menyusun mekanisme atau prosedur pelayanan dan jenis pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; e. melaksanakan bimbingan dan penyuluhan alat-alat kontrasepsi yang aman; f. memberikan penyuluhan manfaat Keluarga Berencana bagi pasangan usia subur; g. penyelenggaraan dan fasilitasi upaya peningkatan kesadaran keluarga berkehidupan seksual yang aman dan memuaskan terbebas dari HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS); h. melaksanakan pemantauan terhadap kehamilan, umneetneed, partisipasi pria dan sasaran penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; i. menyelenggarakan kemitraan pelaksanaan KKR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baik sector pemerintah dan sector LSOM; j. melaksanakan pemanfaatan tenaga SDM pengelola, penyidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA; k. memberikan bantuan dan fasilitasi pelayanan Keluarga Berencana bagi kelompok masyarakat, keluarga miskin atau pra sejahtera dan keluarga rentan; l. menyiapkan sarana pelayanan dan memberikan pelayanan konseling kleuarga bagi pasangan usia subur, remaja dan lansia; m. melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; n. melaksanakan pembinaan pengembangan kualitas Keluarga Berencana; o. melaksanakan pemantauan tingkat drop out peserta KB; p. melaksanakan informed choice dan informed consent dalam program KB; 8

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Bagian Kelima Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Pasal 14 Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja b. menyiapkan bahan kerja bidang; c. menelaah dan menganalisa peraturan perundang-undangan di bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; d. menyelenggarakn kebijakan teknis yang berkaitan dengan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga; e. menyususn kebijakan dan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga dengan prioritas pemberdaaan keluarga miskin; f. melaksanakan penyerasian penetapan criteria pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; g. menyelenggarakan kebijakan teknis operasional dan pelaksanaan program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas dengan pembangunan di bidang ekonomi, social, budaya dan lingkungan di daerah; h. menyusun pedoman pembinaan pengembangan dan peningkatan kualitas keluarga sejahtera; i. menyusun pedoman sebagai bahan penetapan klasifikasi dan profil kualitas keluarga sejahtera; j. menyusun program kebijakan pemberdayaan keluarga miskin atau prasejahtera dan keluarga rentan; k. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pemberian bantuan terhadap usaha-usaha masyarakat di bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga; l. melaksanakan pemberdayaan dan pembinaan usaha ekonomi keluarga dan kelompok usaha ekonomi keluarga; m. memfasilitasi penyelenggaraan dukungan operasioanl penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program; n. menyiapkan pedoman teknis program pengembangan kualitas lingkungan keluarga dan pengelolaan pembangunan keluarga sejahtera; o. melaksanakan pembinaan dan pemantapan ketahanan keluarga; p. penyusunan pedoman pembinaan dan penyuluhan keluarga sejahtera; q. memberikan saran dan poertimbangan kepada Kepala Badan terkait kebijakan teknis pengembangan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 15 Sub Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sub b. merumuskan kebijakan teknis dalam pembinaan ketahanan keluarga; c. melaksanakan perlindungan dan penghapusan tindak kekerasan dalam keluarga, tehadap perempuan, anak dan remaja; 9

d. menyusun bahan pembinaan tumbuh kembang anak sesuai dnegan pedoman yang berlaku; e. melaksanakan dan melayani konseling pemberdayaan keluarga, balita, keluarga remaja, keluarga lansia dan keluarga rentan; f. melaksankan pembinaan dan penyuluhan program peningkatan kualitas keluarga dan kualitas lingkungan keluarga; g. melaksanakan penyuluhan untuk menumbuh kembangkan kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia; h. memfasilitasi sarana pembelajaran bagi kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia; i. melaksanakan fasilitasi dan sarana pembelajaran bagi kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia; j. melaksanakan pendataan, pencatatan dan pelaporan kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia; k. melaksanakan pembinaan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang fungsi keluarga dalam rangka peningkatan harmonis keluarga; l. melaksankan pengembangan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; m. melaksanakan pembinaan terhadap pos pelayanan terpadu; n. melaksanakan pembinaan terhadap pos pemberdayaan keluarga; o. melaksanakan pelatihan ketrampilan bagi keluarga termasuk keluarga miskin, keluarga pra sejahtera, dan keluarga rentan; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 16 Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sub b. merumuskan kebijakan teknis dalam Pemberdayaan Ekonomi keluarga; c. melaksanakan pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kewirausahaan dan menejemen usaha bagi keluarga miskin, keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I,dalam kelompok usaha; d. melaksanakan kemitraan untuk aksesibilitas permodalan, tehnologi, dan mmenejemen serta pemasaran guna peningkatan produktifitas dan pemasaran kelompok usaha keluarga; e. melaksanakan pembinaan dam pendampingan untuk menumbuh kembangkan kelompok usaha ekonomi keluarga; f. melaksanakan penyuluhan dan pelayanan konseling peningkatan ekonomi keluarga; g. melaksanakn pendataan, klasifikasi dan stratifikasi kelompok usaha ekonomi keluarga; h. melaksankan pembinaan dan penyuluhan lembaga keuangan mikro di pedesaan; i. menyalurkan bantuan modal, sarana, dan prasarana usah ekonomi produktif keluarga termasuk keluarga miskin, keluarga pra sejahtera, dan keluarga rentan; j. melaksanakan pelatihan ketrampilan usaha bagi pendamping, kader dan anggota kelompok termasuk keluarga miskin, keluarga pra sejahtera, dan keluarga rentan; k. melaksanakan bimbingan dan fasilitas temu mitra usaha mikro di pedesaan; 10

l. melaksanakan bimbingan dan fasilitas pengembangan alat teknologi tepat guna; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Bagian Keenam Bidang Pemberdayaan Perempuan Pasal 17 Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja b. menyiapkan bahan kerja c. menelaah dan menganalisa peraturan perundang-undangan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; d. melaksanakan kebijakan teknis dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; e. menyusun kebijakan pelaksanaan PUG serta melakukan koordinasi, fasilitasi dan mediasi pelaksanaan PUG; f. menyusun kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak yang terkait dengan bidang pembangunan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan social budaya; g. menyusun kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; h. melaksankan pengawasan atas pelaksanaan hak-hak perempuan dan anak; i. menyelenggarakan pengarustamaan gender; j. menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan organisasi perempuan dan lembaga yang perduli terhadap perempuan; k. melaksanakan koordinasi dan evaluasi program Pemberdayaan Perempuan; l. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang terkait kebijakan teknis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 18 Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Perempuan mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sub b. merumuskan kebijakan teknis dalam Pengembangan Partisipasi Perempuan; c. melaksanakan koordinasi dan pengintergrasikan upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dalam kebijakan pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum, dan HAM, politik, lingkungan dan social budaya; d. melaksanakan pengembangan kelembagaan/organisasi perempuan; e. menyelenggarakan fasilitasi dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, PSW, lembaga penelitian dan pengembangan dan lembaga non pemerintah; f. memfasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintah, PSW, lembaga penelitian dan pengembangan lembaga non pemerintah; g. memfasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja lembaga masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan PUG, kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; h. melaksanakan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsive gender dan pengembangan materi KIE PUG; i. menyelenggarakan penyuluhan, sosialisasi, advokasi dan pelatihan pengarusutamaan gender; j. membangun networking (jejaring kerja) antar lembaga; 11

k. memfasilitasi terhadap organisasi peduli perempuan; l. melaksanakan sarasehan/forum komunikasi/ workshop antar lembaga / organisasi instansi terkait; m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program seksi Pengembangan Partisipasi Perempuan ; n. menyelenggarakan koordinasi antar lembaga/organisasi dan instansi terkaitdalam bidang Pemberdayaan Perempuan; o. melaksanakan sarasehan, workshop, penyuluhan dan pendampingan terhadap partisipasi perempuan; p. memfasilitasi terhadap organisasi peduli perempuan dan membangun jejaring kerja antar lembaga peduli perempuan; q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Pasal 19 Sub Bidang Perlindungan Hak-Hak Perempuan dan Anak mempunyai tugas : a. melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sub b. merumuskan kebijakan teknis dalam Perlindungan Hak-Hak Perempuan dan Anak; c. melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi Hak-Hak Perempuan dan Anak dalam usaha penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak; d. menyelenggarakan koordinasi terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban tindak kekerasan; e. melaksanakan fasilitasi pengintegrasian kebijakan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat; f. melaksanakan kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan perlindungan anak; g. menyelenggarakan koordinasi antar lembaga/organisasi dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap Hak-Hak Perempuan dan Anak; h. menyelenggarakan fasilitas peningkatan kesejahteraan dan keadilan gender; i. melaksanakan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga; j. meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan perempuan dan anak; k. meningkatkan akses perempuan terhadap informasi, pengambilan keputusan; pendidikan, kesehatan; ekonomi, social dan hak-hak perempuan; l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Pasal 20 Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis akan diatur dalam Perturan Bupati Tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 21 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas : 12

a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya; b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya; c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang dimabil sesuai bidangnya; e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan. BAB III FUNGSI Pasal 2 Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang keluarga sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang keluarga sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang keluarga sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; d. pelaksanaan kesekretariatan Badan; e. pelaksanaan program kebijakan daerah dalam pengentasan kemiskinan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV TATA KERJA Pasal 22 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi berkewajiban menjadi teladan dan memimpin bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan, petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 24 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala dan tepat waktu kepada atasan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai salah satu bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan. (3) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 25 13

(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan suatu organisasi mengadakan rapat berkala. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan. Pasal 26 Hubungan kerja antara pimpinan satuan organisasi dengan kelompok Jabatan Fungsional diatur oleh Kepala Badan. BAB V URAIAN TUGAS Pasal 27 Uraian tugas masing-masing satuan organisasi dan personilnya diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturanbupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul. Ditetapkan di Bantul, pada tanggal 13 Desember 2007 BUPATI BANTUL, Dimuat dalam Berita Daerah Kabupaten Bantul Nomor 74 Tahun 2007 Tanggal 13 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL, M. IDHAM SAMAWI Drs. GENDUT SUDARTO, KD, BSc, MMA (Pembina Utama Muda, IV/c) NIP. 490017858 14

15