BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 1997 SERI D NO. 7

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR : 06 TAHUN 1997

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010

Perda No. 11/1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor PMD Kab upaten Dati II Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 1994

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANTUL NOMOR 9 TAHUN 1994 T E N T A N G

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR : 19 TAHUN 1995 T E N T A N G

DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 137

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1996 SERI : D NO : 10 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Badan. Pasal 93

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Inspektorat. Pasal 17

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

LAMPIRAN IV. b. menyusun dan mengkoordinasikan petunjuk teknis pelaksanaan. sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Badan. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 73

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2006

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2006 (SUDAH DICABUT )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

5 TAHUN 1995 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 16 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 25 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 25 TAHUN 2007 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA DILINGKUNGAN BADAN PMPD KABUPATEN MERANGIN

WALIKOTA TASIKMALAYA

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI MANDAILING NATAL

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

1 of 5 02/09/09 11:32

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2005 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 102

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Transkripsi:

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Badan Pasal 32 Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kupang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan Pemerintahan Kabupaten di Bidang Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan. Pasal 33 Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada pasal 32, Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup partisipasi masyarakat dan pemberdayaan perempuan; b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten; c. Pemberdayaan potensi dan masyarakat desa yang meliputi pemberdayaan Unit Daerah Kerja Pembangunan, pengembangan kawasan terpadu dan peningkatan motivasi kerja dan swadaya gotong royong masyarakat; d. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat desa yang meliputi perkreditan, produksi dan pemasaran, tenaga kerja dan sektor informal serta peningkatan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat; e. Pengembangan teknologi tepat guna dan upaya pemanfaatan sumberdaya Desa dan penataan pemukiman Desa f. Penyusunan pedoman, petunjuk teknis dan pengkoordinasian pelaksanaan pemberdayaan perempuan Bagian Kedua Kepala Badan Pasal 34 (1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan mengkoordinasikan dan melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dilingkungan Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 34, Kepala Badan Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana penjabaran kebijaksanaan, pengaturan pelaksanaan program dan pembinaan teknis di bidang partisipasi masyarakat dan Pemberdayaan perempuan; b. Pengkoordinasian kebijaksanaan usaha ekonomi Desa, pemanfaatan teknologi tepat guna, sumberdaya desa dan permukiman Desa dalam rangka pemberdayaan potensi desa dan masyarakat; c. Penilaian dan penyusunan laporan di bidang partisipasi masyarakat dan Pemberdayaan perempuan. Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha Pasal 35 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun program dan melaksanakan urusan ketatausahaan, surat menyurat, urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan, Urusan Rumah Tangga dan perlengkapan serta pengumpulan data dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 35, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tatalaksana; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga dan perlengkapan serta tata usaha dinas termasuk penataan arsip. Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan Pasal 36 Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola urusan surat menyurat, urusan Rumah Tangga badan, perlengkapan, urusan administrasi kepegawaian dan menyelesaikan urusan administrasi keuangan. Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan Pasal 37 Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan mempunyai tugas pokok pengumpulan, menghimpun, menganalisa serta menyusun rencana dan program pembangunan, pengkajian evaluasi dampak pelaksanaan kebijakan dibidang Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan, dan penyusunan pelaporan pelaksanaan tugas badan.

Bagian Keempat Bidang Pemberdayaan Perempuan Pasal 38 (1) Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan di Bidang Pemberdayaan Perempuan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 38, Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian Penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pemberdayaan perempuan; b. Pelaksanaan koordinasi program dan kegiatan serta kerja sama di Bidang Partisipasi dan Pemberdayaan Perempuan; c. Pelayanan dan pengolahan data dan informasi, advokasi dan penguatan kelembagaan perempuan; d. Pengkoordinasian dan pelaksanaan perlindungan hak-hak perempuan. Sub Bidang Partisipasi Dan Pemberdayaan Perempuan Pasal 39 Sub Bidang Partisipasi Dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pemberdayaan perempuan serta mempersiapkan pelaksanaan koordinasi program dan kegiatan serta kerjasama di bidang partisipasi dan pemberdayaan perempuan Sub Bidang Informasi, Advokasi Dan Penguatan Kelembagaan Perempuan Pasal 40 Sub Bidang Informasi Advokasi Dan Penguatan Kelembagaan Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan dan mengolah data serta melaksanakan pelayanan informasi, advokasi dan penguatan kelembagaan perempuan. Sub Bidang Perlindungan Hak- hak Perempuan Pasal 41

Sub Bidang Perlindungan Hak- hak Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, peraturan-peraturan, data dan informasi serta menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dibidang perlindungan hak-hak perempuan. Bagian Kelima Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat Pasal 42 (1) Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyusun langkahlangkah kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG), sumber daya Desa berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta efektifitas pelaksanaan tugas. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 42, Bidang Pemanfaatan TTG, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat mempunyai fungsi : a. pengembangan pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemasyarakatannya; b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pendayagunaan tepat guna; c. pemberian bimbingan kemasyarakatan pemanfaatan teknologi tepat guna; d. pemberian bimbingan teknis dalam rangka pelaksanaan program kerja sama pemanfaatan studi dan pengkajian teknologi tepat guna; e. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan masyarakat desa dalam rangka pemanfaatan dan kelestarian sumber daya desa; f. Penyusunan petunjuk operasional dalam rangka pengembangan kerja sama rehabilitasi sumberdaya desa. Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Pasal 43 Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan pendayagunaan teknologi-teknologi pedesaan yang meliputi pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemasyarakatan teknologi tepat guna.

Sub Bidang Pembinaan Peningkatan Partisipasi Swadaya Dan Gotong Royong Masyarakat Desa Pasal 44 Sub Bidang Pembinaan Peningkatan Partisipasi Swadaya Dan Gotong Royong Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok mempersiapkan petunjuk dan pelaksanaan usaha peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab serta partisipasi mayarakat dalam pembangunan desa Bagian Keenam Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi Pasal 45 (1) Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi mempunyai tugas pokok menyusun langkah kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan penyusunan program pengembangan kawasan terpadu serta memberikan bimbingan motivasi kepada masyarakat dan pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi Desa berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta efektifitas pelaksanaan tugas. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 44, Bidang Pemberd. Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program Pengembangan Bimbingan Pemberdayaan Masyarakat Desa; b. Pemberian petunjuk teknis penerapan pola tata desa, pemantauan serta evaluasi tingkat perkembangan desa; c. Pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan program pengembangan kawasan terpadu; d. Pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan pembangunan desa terpadu; e. Pemberian bimbingan teknis dan motivasi terhadap kegiatan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, Lembaga Swadaya Masyarakat Desa lainnya, melakukan upaya-upaya bagi peningkatan Kesejahteraan keluarga Penyusunan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan pembangunan desa terpadu;

f. Penyusunan program dan bahan petunjuk teknis pelaksanaan serta mengevaluasi bantuan pembangunan desa; g. Penyusunan Pedoman dan petunjuk teknis pengembagan pengkreditan, lembaga desa dan tabungan masyarakat desa; h. Pengkoordinasian penyusunan program, Pedoman dan petunjuk pelaksanaan pengembangan sektor informal serta peningkatan peranan dan fungsi badan pembimbing dan pelindung koperasi unit desa dan koperasi serda Usaha kelurahan dalam rangka memasyarakatkan melindungi citra perkoperasian. Sub Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Pasal 46 Sub Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok mempersiapkan petunjuk operasional dan memberikan bimbingan teknis pengembangan sistem perencanaan pembangunan Desa, pengembangan SDM dan pola tata desa, menyusun program teknis desa miskin, terbelakang, terisolir, kritis minus pada penduduk kumuh terbelakang dan kawasan bencana alam melalui program pengembangan kawasan terpadu. Sub Bidang Usaha Ekonomi Desa Pasal 47 Sub Bidang Usaha Ekonomi Desa mempunyai tugas pokok menyusun petunjuk teknis dan melakukan pembinaan dalam rangka menumbuhkembangkan usaha ekonomi Desa, perkreditan dan industri rumah tangga, lembaga perekonomian Desa dan tabungan masyarakat Desa, memberikan pembinaan teknis dan bimbingan pengembangan tenaga kerja serta melaksanakan dan menyusun bahan bimbingan dalam rangka menumbuhkan kewira usahaan untuk penciptaan pengembangan sektor informal baik kualitas maupun kuantitas dalam memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam