KORUPSI DALAM BAKABA KARYA TAN AMBO SUNGAI MUSI DI HARIAN SINGGALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. salah satu wujud karya seni yang bermedium bahasa. Menurut Goldmann (1977:

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. rancangan penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. rasakan atau yang mereka alami. Menurut Damono (2003:2) karya sastra. selama ini tidak terlihat dan luput dari pengamatan.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.

ETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI. Norita ST., MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eko Fahryanto, 2014 Representasi korupsi dalam cerpen pilihan kompastahun 2010 dan 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

Etik UMB. Tindakan Korupsi Dan Penyebabnya. Ari Sulistyanto, S. Sos., M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai wujud gagasan seseorang yang pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu bentuk seni kreatif yang di dalamnya mengandung nilainilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra menjadi lahan yang sangat luas untuk diteliti atau

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. aspek-aspek kemasyarakatannya, baik yang berhubungan denga penciptanya, gambaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan budaya masing-masing. Ciri khas

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala problema kehidupannya tidak dapat terpisah-pisah. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara masyarakat satu dengan

Transkripsi:

KORUPSI DALAM BAKABA KARYA TAN AMBO SUNGAI MUSI DI HARIAN SINGGALANG (Tinjauan Sosiologi Sastra) SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora Pada Prodi Sastra Minangkabau Diajukan Oleh: WIDYA MUSTIKA 0810742006 PRODI SASTRA MINANGKABAU FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG JULI, 2012

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN 1.1...Latar Belakang... 1 1.2...Rum usan Masalah... 5 1.3...Tuju an Penelitian... 5 1.4...Land asan Teori... 5 1.5...Tinja uan Pustaka... 8 1.6...Meto de Penelitian... 9 1.7...Siste matika Penulisan... 10 BAB II BENTUK KORUPSI DALAM TEKS BAKABA KARYA TAN AMBO SUNGAI MUSI... 2.1 Deskripsi Korupsi 12... 2.2 Bentuk Korupsi 14...2.3 Akibat Korupsi 16... 2.4 Faktor Penyebab Korupsi 18

... 2.5 Bentuk Korupsi Dalam Bakaba 20 2.5.1 Uang Tarimo Kasih...27 2.5.2 Uang Tutuik Muluik...28 2.5.3 Uang Palicin...29 BAB III BENTUK KORUPSI DI REALITA SOSIAL 3.1 Penggelapan...31 3.2 Penyalahgunaan Jabatan...32 BAB IV HUBUNGAN BAKABA DENGAN REALITA MASYARAKAT 4.1 Bakaba Menggambarkan Realita Sosial...33 4.1.1 Lemahnya Penegakkan Hukum...33 4.1.2 Memudarnya Nilai-nilai Kepemimpinan...38 4.1.3 Menghilangnya Makna-makna Pancasila...49 4.2 Tabel Perbandingan Bakaba dengan Realita...52 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...57 5.2 Saran...58 Daftar Pustaka Lampiran

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Belakangan ini masalah korupsi menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat Indonesia, karena korupsi terjadi dari tingkat yang paling bawah sampai ke tingkat yang paling atas. Secara etimologi kata korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio/ corruptus. Kemudian dari bahasa Latin turun ke banyak bahasa Eropa seperti Inggris yaitu corruption dan corrupt, Prancis yaitu corruption, dan Belanda yaitu corruptie. Di Indonesia istilah korupsi diserap dari bahasa Belanda yaitu corruptie yang kemudian dibakukan menjadi sebuah kata korupsi (Andreae dalam Hamzah, 2007:4). Menurut Alatas (dalam Triandayani, 2002:1), bahwa korupsi merupakan suatu tindakan mengambil, menyelewengkan, menggelapkan uang negara atau uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Berdasarkan pemikiran di atas korupsi merupakan mengambil atau menikmati sesuatu yang bukan menjadi haknya dengan tujuan memperkaya dirinya sendiri atau kelompok. Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi adalah penyuapan, pemerasan, dan nepotisme. Suatu tindakan dapat dikategorikan sebagai tindak korupsi jika memenuhi karakteristik sebagai berikut: (a) korupsi selalu melibatkan lebih dari satu orang, (b) korupsi secara keseluruhan melibatkan kerahasiaan, kecuali jika sudah menyebar, (c) korupsi melibatkan elemen saling menguntungkan dan saling berkewajiban, (d) pihak-pihak yang melakukan korupsi biasanya bersembunyi di balik hukum, (e) setiap tindak korupsi melibatkan kebohongan/ kecurangan terhadap publik, (f) setiap tindakan korupsi merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan (Triandayani, 2002:2-3). Salah satu alasan penyebab terjadinya korupsi adalah kurangnya hasil pendapatan masyarakat. Sebagaimana pendapat Hamzah (2007:8) bahwa penyebab korupsi karena kurangnya gaji pegawai negeri dibandingkan dengan kebutuhan yang makin hari semakin meningkat. Dampak nyata dari tindakan korupsi di Indonesia adalah rusaknya mental generasi muda Indonesia dan kemiskinan bertambah banyak. Selain itu, korupsi juga

menimbulkan berbagai permasalahan dalam masyarakat seperti kacaunya sistem ekonomi dan sistem politik. Sebagai bentuk penyakit sosial masyarakat maka masalah korupsi juga terkandung di dalam karya sastra karena karya sastra merupakan hasil kesadaran kejiwaan masyarakat sebagai cerminan masyarakat, dokumen sosial budaya, serta sebagai sistem pemikiran yang dihadirkan pengarang dalam memahami sebuah realitas (Lathief, 2010:5). Karya sastra memiliki hubungan dengan realitas sosial atau karya sastra merupakan refleksi yang menggambarkan suatu kondisi masyarakat tertentu pada saat karya itu lahir. Masalahmasalah yang sering dibahas dalam sebuah karya sastra itu antara lain, penyimpangan perilaku masyarakat seperti korupsi yang nantinya akan mempengaruhi sistem dan lembaga masyarakat itu sendiri. Sistem sosial akan selalu bersinggungan langsung dengan segala lapisan masyarakat, sehingga penyimpangan dalam sistem sosial harus diperhatikan secara seksama, begitu juga dengan penyimpangan sistem sosial yang terjadi dalam masyarakat Minangkabau. Salah satu bentuk karya sastra yang menceritakan masalah korupsi adalah bakaba. Bakaba adalah sebuah istilah untuk karya sastra yang terbit secara berkesinambungan di sebuah media massa lokal yang ada di Sumatera Barat. Menurut Kamus Bahasa Minangkabau (2009:323), bakaba adalah memberi atau membawa kabar. Bakaba merupakan karya sastra yang banyak mengangkat masalah sosial dalam kehidupan masyarakat salah satunya masalah korupsi. Dalam penelitian ini penulis akan menjadikan teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi yang bertemakan korupsi sebagai objek penelitian. Teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi terdapat pada koran Harian Singgalang. Harian Singgalang adalah surat kabar harian yang terbit di Padang Sumatera Barat. Pada koran Harian Singgalang mempunyai rubrik yang memuat karya Tan Ambo Sungai Musi yang terdapat pada kolom Khasanah

bagian kiri yang terbit setiap hari Minggu yang diberi nama Bakaba. Pada rubrik ini Tan Ambo Sungai Musi banyak menggambarkan realita kehidupan masyarakat. Tan Ambo Sungai Musi adalah seorang penulis dari Minangkabau yang menetap di Palembang. Ia menulis di Harian Singgalang pada tahun 2009. Salah satu tulisannya yang menarik yaitu mengenai masalah korupsi pada tahun 2011. Pada tahun ini terdapat tiga tema korupsi yang ditulis oleh Tan Ambo Sungai Musi yakninya Dalam Tangsi Bisa Ka Bali pada tanggal 23 Januari 2011, Sadonyo Samo Dek Kada pada tanggal 5 Juni 2011, Dituduah Korupsi Lari Ka Lua Nagari pada tanggal 10 Juli 2011. Ketiga tema ini memiliki berbagai masalah sosial budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang akan mempengaruhi masyarakat. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh koruptor akan berpengaruh langsung kepada setiap elemen masyarakat seperti kacaunya sistem perekonomian. Melalui karya sastra bakaba ini masyarakat akan lebih mengetahui masalah yang paling hangat yang dibicarakan saat ini. Dalam karya sastra bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi ini tergambar persoalan korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara yang seharusnya memimpin dan memberikan panutan bagi rakyat. Hal ini bisa dilihat pada kutipan karya sastra bakaba di bawah ini: Baru-baru ko kalau didanga Heboh berita di media Di tivi jo surek kaba Pajabaik nagara batangka Terjemahan: Baru-baru ini jika didengar Ribut berita di media Di televisi dan surat kabar Pejabat negara bertengkar Melalui kutipan di atas bahwa pengarang ingin menyampaikan kritikan atau pesan sosial pada masyarakat karena perbuatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat membuat mereka bertengkar di media. Tindakan korupsi sangat bertentangan dengan UUD negara

Indonesia. Perbuatan korupsi menarik diteliti karena korupsi merupakan perbuatan yang akan merugikan negara. Berdasarkan penjelasan di atas, kajian masalah korupsi dalam teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi ini akan menggunakan pendekatan sosiologi sastra khususnya sosiologi karya. Alasan penulis mengangkat teks bakaba yang bertemakan korupsi sebagai objek penelitian karena pada saat sekarang ini masalah korupsi menjadi topik utama yang sering dibicarakan masyarakat. Pendekatan sosiologi karya dapat membahas karya sastra dengan menelaah atau melihat nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya. Selain itu, sosiologi karya melihat bagaimana sebuah karya sastra mencerminkan keadaan masyarakat yang melatarbelakangi lahirnya karya tersebut. Alasan penulis mengfokuskan pada sosiologi karya karena penulis ingin melihat realitas sosial yang ada dalam sebuah karya sastra yang dijadikan objek dalam penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini mengambil teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi yang bertemakan masalah korupsi. Berdasarkan latar belakang, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah bentuk korupsi dalam teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi? 2. Bagaimanakah hubungan teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi dengan realita masyarakat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan: 1. Menjelaskan bentuk korupsi dalam teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi. 2. Menjelaskan hubungan teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi dengan realita masyarakat. 1.4 Landasan Teori

Penelitian ini akan menggunakan teori sosiologi sastra. Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi artinya telaah objektif dan ilmiah tentang manusia dan masyarakat, telaah tentang lembaga dan proses sosial (Damono, 1979:7). Sosiologi merupakan suatu sistem ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mempelajari proses dalam masyarakat dan mencoba menemukan hukum-hukum yang menguasai proses tersebut. Sastra juga mempunyai objek yang sama dengan sosiologi yaitu manusia. Manusia yang hidup dalam masyarakat, bagaimana manusia sebagai individu maupun secara berkelompok berinteraksi dan berhubungan dengan individu dan kelompok lain, dan usaha manusia untuk mengubah masyarakat itu. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial (Damono, 1979:1). Sosiologi sastra adalah analisis karya sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, maka model analisis yang dapat dilakukan meliputi tiga macam sebagai berikut: pertama, menganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah terjadi. Pada umumnya disebut sebagai aspek ekstrinsik, model hubungan yang terjadi disebut refleksi. Kedua, menemukan hubungan antarstruktur, bukan aspek-aspek tertentu, dengan model hubungan yang bersifat dialektika. Ketiga, menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu, dilakukan oleh disiplin ilmu tertentu. Model analisis inilah yang pada umumnya menghasilkan penelitian karya sastra (Ratna, 2009: 339-340). Menurut (Endraswara, 2003:77) sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. Asumsi dasar penelitian sosiologi sastra adalah kelahiran karya sastra tidak dalam kekosongan sosial. Kehidupan sosial yang berhasil atau sukses yaitu mampu merefleksikan zamannya. Tujuan sosiologi sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat dan menjelaskan bahwa rekaan terinspirasi dari sebuah

kenyataan. Analisis sosiologi sastra memberikan perhatian yang besar terhadap fungsi-fungsi sastra. Konsekuensinya, secara timbal balik karya sastra seharusnya memberikan masukan dan manfaat kepada struktur sosial yang menghasilkannya (Ratna, 2003:11). Sosiologi dan sastra keduanya membicarakan objek yang sama, yang membedakan antara keduanya adalah sosiologi mengkaji secara objektif dan ilmiah, sedangkan sastra merupakan seni yang menyusup dan menembus permukaan kehidupan sosial dan menunjukkan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaan (Damono, 1979:8). Mengenai teori sosiologi sastra, Wellek dan Warren (1990:111) membuat klasifikasi yang singkat sebagai berikut: Pertama, sosiologi pengarang, membahas tentang latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra. Kedua, sosiologi karya sastra merupakan pendekatan yang menelaah karya sastra itu sendiri. Artinya menelaah atau melihat nilai-nilai sosial yang terdapat karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya serta hal-hal yang tersirat dalam karya sastra dan yang berkaitan dengan masalah sosial. Melihat sejauh mana sebuah karya sastra mencerminkan keadaan masyarakat yang melatari lahirnya karya itu. Ketiga, sosiologi pembaca yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Mengingat luasnya ruang lingkup sosiologi sastra, penelitian ini akan dibatasi pada sosiologi karya. Berdasarkan defenisi di atas sosiologi karya memusatkan perhatian pada masalah karya itu sendiri, seperti isi karya dan hal-hal yang tersirat dalam karya itu sendiri yang berkaitan dengan masalah sosial. Jadi, dari berbagai pemikiran di atas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan point pertama dari pemikiran Ratna (2009:339-340) dan pemikiran kedua dari Wellek dan Waren (1990:111) yakninya menghubungkan karya sastra dengan latar belakang sosial kemasyarakatan. 1.5 Tinjauan Kepustakaan

Penelitian mengenai bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi belum pernah dilakukan oleh penulis lainnya tetapi untuk mendukung penelitian ini ada beberapa penelitian mengenai korupsi diantaranya: Pertama, Konflik Batin Tokoh Aku Dalam Novel Korupsi Karya Pramoedya Ananta Toer (Ibrahim, 2003) yang disajikan dalam bentuk skripsi. Di dalam penelitianya ia membahas bagaimana konflik batin tokoh aku dalam novel korupsi karya Pramoedya Ananta Toer. Di dalam novel korupsi, aku adalah kepala keluarga yang melakukan korupsi karena tidak tahan lagi karena kemiskinan yang terjadi di dalam keluarganya. Kedua, Analisis Perwatakan Tokoh Dalam Novel Orang-orang Proyek Karya Ahmad Tohari (Marjiyanti, 2004) yang disajikan dalam bentuk skripsi. Di dalam penelitiannya ia membahas perwatakan tokoh-tokoh dalam novel orang-orang karya Ahmad Tohari ditinjau dari aspek psikoanalisis. Di dalam analisisnya ini menceritakan sekelompok orang yang menggunakan dana pembuatan jembatan untuk kepentingan pribadi. Ketiga, Korupsi Dalam Novel Ladang Perminus Karya Ramadhan K.H (Delindra R, 2011) yang disajikan dalam bentuk skripsi. Di dalam penelitiannya ia membahas apa penyebab praktik korupsi yang terjadi dalam novel Ladang Perminus dan apa dampak dari praktik korupsi tersebut bagi masyarakat yang ada dalam novel Ladang Perminus. Dari tinjauan pustaka di atas dapat dilihat bahwa penelitian yang mengkaji tentang masalah korupsi adalah penelitian Delindra R yang berjudul Korupsi dalam Novel Ladang Perminus Karya Ramadhan K.H. Walaupun penelitian Delindra R sama dengan penelitian yang penulis lakukan tetapi ada perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan Delindra R. Perbedaan pertama terdapat pada objek, Delindra R mengkaji masalah korupsi dalam novel Ladang Perminus karya Ramadhan K.H sedangkan penulis mengkaji teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi yang menceritakan korupsi yang terbit di Koran Harian Singgalang. Perbedaan selanjutnya, Delindra R mengkaji apa penyebab praktik korupsi dalam novel

Ladang Perminus karya Ramadhan K.H dan apa dampak yang terjadi pada masyarakat dalam novel tersebut, sedangkan penelitian penulis melihat bentuk korupsi dalam teks bakaba dan apa kaitan teks bakaba dengan realitas masyarakat. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana data yang didapat dari membaca berulang-ulang. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tertulis atau lisan dari orang-orang (Moleong, 2007:3). Sebuah metode penelitian di dalamnya tercakup metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyajian data. a. Metode pengumpulan data Data yang didapatkan dengan cara melakukan studi kepustakaan dan mencari bahanbahan yang mendukung penelitian. Data yang didapatkan terdiri dari dua kategori yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui teks bakaba koran Harian Singgalang, sedangkan data sekunder didapatkan berupa bahan-bahan pustaka yang relevan yang mendukung penelitian ini. b. Metode analisis data Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra khususnya sosiologi karya sehingga masalah-masalah yang diajukan dapat terpecahkan dan tujuan penelitian ini dapat tercapai. c. Metode penyajian data Penelitian ini disajikan dalam bentuk data deskriptif yaitu dengan cara menjelaskan pemecahan masalah berdasarkan data-data dan menganalisis data. d. Kesimpulan Menyimpulkan hasil penelitian dari segala data yang telah dianalisis.

1.7. Sistematika Penulisan Penelitian ini disajikan dalam empat bab, yang terdiri dari: Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang bentuk korupsi dalam teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi. Bab III berisikan tentang hubungan teks bakaba karya Tan Ambo Sungai Musi dengan realita masyarakat yang sebenarnya. Bab IV berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.