PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA)

KATA PENGANTAR. Jepara, September Penyusun

Panduan Pembimbingan Akademik

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

U IVERSITAS AIRLA GGA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN Jl. ARIEF RAHMAN HAKIM NO.02 GRESIK,TELP(031) , Website :

Pasal 1 Pengertian. Pasal 2 Tujuan

Menimbang: Mengingat:

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 452 TAHUN 2013 TENTANG

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

2. sar IPB; Lampiran Salinan Keputusan Senat Akademik IPB

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 012A/SK/R/UI/2007

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 378/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERATURAN KERJA SAMA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PROGRAM BANTUAN KULIAH SISWA MISKIN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (LANJUTAN)

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BUNG HATTA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Nomor : 50/PL3/SNT/SK/2015 TENTANG PERATURAN PENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/U/2001 TENTANG GELAR DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TENTANG

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perguruan tinggi. Pendidikan di. Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di Perguruan

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

Menimbang : Mengingat :

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

PERATURAN KETUA STIKES MEGA REZKY MAKASSAR Nomor : /STIKes_MRM/V/2014. Tentang

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PERATURAN PENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA NOMOR : 2481/PL3/SK/2013

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

STANDAR 2 STANDAR ISI

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (PTAIN) TAHUN 2014

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Transkripsi:

Lampiran : Surat Keputusan Direktur PNJ Nomor : Tentang : Pedoman Pembimbingan Akademik PNJ PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI JAKARTA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2008 KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Nomor:./

Tentang: PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Menimbang: a. Bahwa untuk keseragamaan dalam pelaksanaan bimbingan akademik kepada mahasiswa di semua jurusan dalam lingkungan Politeknik Negeri Jakarta. b. Bahwa berdasarkan surat keputusan Direktur Politeknik Negeri Jakarta No 195/K7/SK/2007 tentang Peraturan Pendidikan Diploma III dan IV Politeknik Negeri Jakarta. c. Bahwa perlu ditetapkan Pedoman Pembimbingan Akademik dengan Surat Keputusan Direktur. Mengingat: 1. Undang-undang RI No 20 tahun 2003 2. Peraturan Pemerintah No 60 tahun 1999 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI a. Nomor: 015/O/1999 b. Nomor: 136/O/2002 c. Nomor: 23463/A2.3/KP/2003 4. Keputusan Direktur Jenderal DIKTI Nomor 28/DIKTI/Kep/2002 Menetapkan: MEMUTUSKAN Pertama: Menyatakan berlakunya Pedoman Pembimbingan Akademik Politeknik Negeri Jakarta sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini. 1

Kedua: Pedoman Pembimbingan Akademik tersebut pada ketetapan pertama berlaku bagi semua jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Jakarta. Ketiga: Sebagai penanggung jawab pelaksanaan peraturan pembimbingan akademik tersebut adalah Pembantu Direktur Bidang Akademik Keempat: Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan catatan akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan Surat Keputusan ini. Ditetapkan di : Depok Pada tanggal : September 2008 Direktur, Prof. DR. Ir. Johny Wahyuadi M Soedardono DEA 2

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran 1.2 Latar Belakang Pembimbingan Akademik 1.3 Kedudukan Pembimbingan Akademik 1.4 Tujuan Pembimbingan Akademik 1.5 Fungsi Pembimbingan Akademik 1.6 Nilai-nilai Pembimbingan Akademik BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK BAB IV PROSEDUR KEADMINISTRASIAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK BAB V EVALUASI KINERJA PA BAB VI KRITERIA PEMBIMBING AKADEMIK BAB VII KODE ETIK PEMBIMBING AKADEMIK BAB VIII PENUTUP 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran a. Salah satu tujuan nasional yang terdapat pada Pembukaan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Tujuan tersebut diamanatkan pula dalam Pasal 31 Undang- Undang Dasar 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. c. Dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. d. Dalam Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. e. Politeknik adalah lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, yaitu pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu yang jenjang pendidikannya maksimal setara dengan program sarjana. f. Selama mahasiswa menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Jakarta diberikan pembimbingan akademik. g. Pembimbingan akademik adalah proses pemberian bimbingan dan bantuan kepada individu atau kelompok mahasiswa agar dapat 4

menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungan kampus serta dapat meningkatkan diri dalam mengikuti kegiatan pendidikan. 1.2 Latar Belakang Pembimbingan Akademik a. Politeknik Negeri Jakarta sebagai perguruan tinggi, selain mempunyai karakter sebagaimana perguruan tinggi umumnya, juga mempunyai karakter yang berorientasi pada industri. b. Mahasiswa perlu memahami hubungan antar mata kuliah sehingga tepat dalam memilih studi kekhususan yang diminati. c. Mahasiswa berada pada fase usia dewasa muda yang ditandai oleh berbagai perubahan menuju kematangan biologis, intelektual, emosional, sikap, dan nilai. Pada fase ini, mahasiswa mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal negatif. d. Perbedaan mahasiswa dalam kecerdasan, bakat, sosial ekonomi, dan sebagainya dapat menghambat hubungannya dengan lingkungan. e. Permasalahan yang dihadapi mahasiswa antara lain strategi belajar, kejenuhan, dosen, teman belajar, buku/bahan belajar dapat membuat mahasiswa frustasi dan tidak jarang melakukan hal-hal yang merugikan diri, teman, dan lingkungan. 1.3 Kedudukan Pembimbingan Akademik a. Kedudukan pembimbingan akademik berkaitan dengan bidang akademik (Pembantu Direktur I) dan bidang kemahasiswaan (Pembantu Direktur III). b. Kaitan dengan bidang akademik dalam pembinaan yang berhubungan dengan kurikulum, evaluasi, dosen, dan penyelenggaraan kuliah. c. Kaitan dengan bidang kemahasiswaan dalam pembinaan yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler, beasiswa, pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), dan sebagainya. 5

d. Pembimbingan Akademik berupa bimbingan secara umum, dan konseling dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kedua bidang tersebut. 1.4 Tujuan Pembimbingan Akademik a. Setiap mahasiswa mempunyai dosen pembimbing akademik (PA) yang pengangkatannya ditetapkan dengan surat keputusan direktur atas usulan ketua jurusan. b. Pembimbingan akademik bertujuan membantu mahasiswa mencapai perkembangan yang optimal, baik akademik, psikologis, maupun sosial. c. Pembimbingan akademik merupakan pelayanan bimbingan dan konseling agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan akademis secara memadai dengan mencapai prestasi yang optimal. 1.5 Fungsi Pembimbingan Akademik a. Fungsi pencegahan; mengadakan pencegahan timbulnya masalah yang dapat menghambat perkembangan mahasiswa. b. Fungsi penyaluran; membimbing mahasiswa untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dan mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya. c. Fungsi penyesuaian; membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan peraturan akademik dan mengarahkan cara belajar. d. Fungsi perbaikan; melaksanakan fungsi-fungsi terdahulu yang telah dilaksanakan jika mahasiswa masih menemui masalah dalam kehidupan kampus. e. Fungsi pengembangan; melayani mahasiswa dalam mengembangkan pribadinya agar lebih terarah dan mantap dalam proses belajarnya. 1.6 Nilai-nilai Pembimbingan Akademik a. Rappor; hubungan yang ditandai dengan keselarasan, kesesuaian, dan kesatuan pendapat antara dosen PA dan mahasiswa. 6

b. Respek; dosen PA mengakui bahwa setiap individu merupakan kepribadian yang unik dan mempunyai nilai tersendiri untuk dijaga kerahasiannya. c. Akseptansi; dosen PA menerima mahasiswa apa adanya atau terbuka. d. Empati; dosen PA berusaha memahami perasaan, pikiran, dan keinginan mahasiswa. e. Rasa percaya; rasa saling percaya antara dosen PA dan mahasiswa. f. Tanggung jawab; mahasiswa bertanggung jawab atas keputusannya berdasarkan pertimbangan dari dosen PA. BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK 1. Dosen PA memberikan bimbingan dan motivasi, terutama pada awal semester, agar mahasiswa meraih indeks prestasi (IP) yang baik. 2. Dosen PA memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang memiliki tingkat kehadiran rendah untuk menghindari surat peringatan dan drop out (DO). 3. Dosen PA memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik rendah dan atau mendapatkan nilai yang rendah pada ujian tengah semester (UTS). 4. Dosen PA membantu mahasiswa untuk mengembangkan sikap dan perilaku belajar yang baik. Untuk itu dosen PA diharapkan dapat: a. menjadwalkan dan melaksanakan pertemuan berkala untuk mengetahui perkembangan mahasiswa dan membantu memecahkan masalahnya, b. membuat hubungan yang harmonis dengan mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. 5. Dosen PA membantu menyelesaikan masalah akademik berupa strategi belajar, penyerapan mata kuliah, komunikasi dengan dosen dan masalah 7

nonakademik berupa penyesuaian dengan lingkungan kampus, sosialisasi, keuangan keluarga, lingkungan keluarga, dan dari diri mahasiswa sendiri. 6. Dosen PA memberikan informasi kepada ketua jurusan untuk tindakan lebih lanjut tentang mahasiswa bimbingan yang mempunyai masalah akademik dan tidak mampu diselesaikannya. 7. Dosen PA memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi di bidang pendidikan, penelitian, seni dan budaya dengan target ikut serta dalam kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional. BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK 1. Pendekatan dalam pembimbingan akademik dapat bersifat: a. langsung (directive); memberikan dan mengarahkan mahasiswa untuk melaksanakan solusi dari dosen PA, b. tidak langsung (non-directive); dosen PA mendorong mahasiswa untuk menciptakan penyelesaian masalah sendiri, c. campuran (eklektik); dosen PA memilih pendekatan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi mahasiswa. 2. Program pelayanan untuk mahasiswa dapat berupa: a. pelayanan informasi akademik maupun nonakademik untuk mengembangkan diri, studi, dan karier, b. pemberian pelatihan kepada mahasiswa secara kelompok untuk mengembangkan diri, studi, dan karier, c. pelayanan bantuan pemecahan masalah, baik yang bersifat akademik, maupun nonakademik melalui konseling/konsultasi. 3. Setiap dosen PA membimbing satu kelas selama masa studi yang bersangkutan. 8

4. Pembimbingan akademik sekurang-kurangnya tiga kali dalam satu semester, baik secara individu atau kelompok, yang dilaksanakan di awal, tengah, dan akhir semester. 5. Sekretaris jurusan bidang akademik memberikan informasi tentang biodata, ketidakhadiran, daftar nilai dan hal-hal yang terkait dengan perkembangan akademik mahasiswa. 6. Pada setiap pembimbingan akademik, dosen PA mengisi formulir pembimbingan (terlampir). 7. Khusus untuk mahasiswa baru, perlu diberikan informasi tentang: a. sistem dan peraturan pendidikan politeknik, b. fasilitas pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa, c. beasiswa, d. pelayanan kesehatan, e. fasilitas minat dan bakat, serta yang lainnya. BAB IV PROSEDUR KEADMINISTRASIAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK 1. Ketua jurusan mengusulkan nama-nama pembimbing akademik kepada Direktur untuk diterbitkan surat keputusan. 2. Direktur menerbitkan surat keputusan penetapan PA. 3. PA melaksanakan pembimbingan akademik sesuai dengan ketentuan pada buku pedoman pembimbingan akademik. BAB V EVALUASI KINERJA PEMBIMBING AKADEMIK 1. Dosen PA wajib melaporkan kegiatan pembimbingan akademik secara tertulis kepada ketua jurusan pada akhir semester dengan menggunakan formulir pembimbingan. 9

2. Setiap dosen PA akan dievaluasi oleh ketua jurusan selanjutnya dilaporkan kepada direktur. B A B VI KRITERIA PEMBIMBING AKADEMIK 1. Pembimbing akademik adalah dosen tetap pada suatu jurusan yang telah berstatus pegawai negeri sipil. 2. Jika sub 1 tidak dapat dipenuhi, direktur mengambil kebijakan khusus untuk mengangkat dosen PA. BAB VII KODE ETIK PEMBIMBING AKADEMIK 1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat-istiadat, serta tidak bersikap diskriminatif. 2. Bersikap jujur, lugas, sopan, ramah, dan bertutur kata yang baik, serta tidak melanggar tata susila. 3. Berpenampilan serta berbusana rapi dan sopan. 4. Memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan tulus. 5. Menepati janji pembimbingan yang telah disepakati bersama. BAB VIII PENUTUP Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur dalam peraturan tersendiri. 10

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA FORMULIR PEMBIMBINGAN AKADEMIK Waktu (tgl/bln/th):. Kelas/semester Jurusan : : No. Nama Mahasiswa NIM Tanda tangan Keterangan 1 2 3 4 5 dst MATERI PEMBIMBINGAN PEMBIMBING AKADEMIK Catatan: formulir ini dapat dibuat sendiri NIP 11