MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI KTP DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH E-BISNIS PENERAPAN E-KTP PADA MASYARAKAT INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sedangkan Prawirosentono (1999:2) mendefinisikan kinerja sebagai performance, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. KTP) adalah penelitian yang berjudul Kinerja Pelayanan Pembuatan KTP Elektronik

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa

KTP Elektronik ( e-ktp ) Bagi Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

Perancangan Sistem Keamanan Alternatif E-KTP Menggunakan Berbagai Algoritma Kriptografi

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

IMPLEMENTASI e-ktp DI KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. implisit terkandung didalam Pembukaan Undang-Undang 1945 alinea ke 4, yaitu:

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab, responsif, efektif dan efisien. e-government memanfaatkan

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perub

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 30 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan prima yangmempunyai sistem pelayanan

PELAKSANAAN PEMBUATAN KTP ELEKTRONIK (E-KTP) DITINJAU DARI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 DI

BAB II FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PEMALSUAN KARTU TANDA PENDUDUK. A. Perkembangan Pemalsuan Kartu Tanda Penduduk di Medan.

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG

Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Di Kota Pati

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESlA

BAB II. KERANGKA TEORITIS, HASIL PENELITIAN dan ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. penduduk resmi negara Indonesia yang berbasis NIK (Nomor Induk

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program kerja Kementerian Dalam Negeri adalah memperbaharui

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin penting, sebagai lembaga pelayanan publik menjamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. a. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu

SOSIALISASI KARTU IDENTITAS ANAK ( K I A ) KOTA MAGELANG TAHUN 2016

OPTIMALISASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PURBALINGGA EMAS

Oleh : Bayu Nurmantiyo ABSTRAK. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah merupakan salah satu bentuk penerapan E-goverment

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

Sejarah KTP di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN KTP ELEKTONIK (E-KTP) DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BANYUWANGI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesat dan mencakup konsekuensi bagi orang-orang yang tidak secara langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

TENTANG BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk. sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 16 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

Optimalisasi Teknologi Biometrics Dalam Program e-ktp Dengan Penambahan Data Struktur Gigi Dan Kartu Sakti Sebagai Alternatif Satu Kartu Multifungsi

INOVASI TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI JUDUL PENELITIAN :

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BUPATI BANYUMAS,

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI KTP DI INDONESIA Disusun untuk Menyelesaikan Tugas Tengah Semester I Dosen : Undang Syarifudin, SH.M.Kom. Disusun Oleh : Nama : Mukhamad Kamaludin Kelas : IF C NIM : 1211705125 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011 / 2012

KATA PENGANTAR Dampak berbagai Teknologi Informasi telah banyak kita rasakan dalam kehidupan sehari -hari. Berbagai kemudahan yang kita terima seperti kemudahan untuk memperoleh informasi melalui telefon seluler dan internet, kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debit dan kemudahan untuk mengambil uang melalui ATM adalah berkat kemajuan dan perkembangan teknologi. Untuk mengenali dan menggali potensi teknologi informasi, pembaca bisa membaca makalah ini yang berhubungan dengan perkembangan KTP. Makalah ini ditulis dengan maksud agar dapat digunakan oleh siapa saja,dengan harapan dapat membantu mempermudah pembaca dalam memahami mengenai teknologi informasi khususnya tentang perkembangan KTP, khususnya di Indonesia. Seperti yang kita ketahui perubahan bentuk KTP di Indonesia semakin menunjukkan kemajuannya. Adanya Perkembangan KTP sekarang, dikarenakan banyak penyalahgunaan KTP dengan menggandakannya, maka dari itu Pemerintah membuat teknologi baru dalam penerapan sistem KTP, yaitu dengan sistem sidik jari dan retina mata. KTP itu disebut Elektronik KTP. Akhir kata kami menyadari akan kemungkinan kekurangan dan juga kesalahan pada makalah ini. Untuk itulah kami mengharapkan saran dan koreksi dari pembaca, semoga kita dapat mengambil manfaat dalam isi makalah ini. Terima kasih Jatinangor, 12 Oktober 2011 Penulis. i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah... 1 2. Rumusan Masalah... 1 3. Tujuan Penelitian... 1 4. Ruang Lingkup Penelitian... 2 5. Manfaat Penelitian... 2 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengetian Elektronik KTP... 3 2. Fungsi dan Kegunaan E-KTP... 6 3. Perbedaan KTP Lama Sampai E-KTP... 6 4. Teknologi Elektronik KTP... 9 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan... 11 2. Saran... 11 DAFTAR PUSTAKA... 12 ii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua WNA yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP. Dewasa ini banyak penyalahgunaan KTP, seperti memalsukan KTP, menggandakan KTP dan disalahgunakan untuk korupsi untuk menghindari pajak dan lain sebagainya. Maka dari itu realisasikanlah E-KTP atau Elektronik KTP, yang teknologinya dapat menyelesaikan masalah masalah diatas. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah apa yang dimaksud elektronik KTP, fungsi dan kegunaan E-KTP, perbedaan KTP lama sampai E-KTP dan Teknologi apa saja yang digunakaan dalam pembuatan E-KTP. 3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan tentang elektronik KTP, fungsi dan kegunaan E-KTP, perbedaan KTP lama sampai E- KTP dan Teknologi apa saja yang digunakaan dalam pembuatan E-KTP. 1

4. Ruang Lingkup Penelitian Materi tentang KTP adalah materi yang sangat luas dan kompleks, dan juga mempunyai banyak bahasan didalamnya, karena banyaknya bahasan didalamnya, untuk memudahkan pembaca memahami isi dari makalah ini sebenarnya. maka penulis melakukan pembatasan pembatasan dalam pembahasan atau biasa disebut dengan ruang lingkup. Ruang lingkup makalah kali ini adalah mencakup tentang apa itu elektronik KTP, fungsi dan kegunaan E-KTP, perbedaan KTP lama sampai dengan E-KTP dan Teknologi apa saja yang digunakaan dalam pembuatan E- KTP 5 Manfaat Penelitian Karena makalah ini adalah makalah Pengantar Teknologi Informasi tentang teknologi KTP di Indonesia, maka manfaaat manfaat yang akan di dapat pembaca adalah tentang tentang apa itu elektronik KTP, fungsi dan kegunaan E-KTP, perbedaan KTP lama sampai dengan E-KTP dan Teknologi yang digunakaan dalam pembuatan E-KTP 2

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Elektronik KTP E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup Nomor NIK yang ada di e-ktp nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang Adminduk) Autentikasi Kartu Identitas (e-id) biasanya menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia. Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari (fingerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah, dan bentuk gigi. Pada e-ktp, yang digunakan adalah sidik jari. Penggunaan sidik jari e-ktp lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut: Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-ktp karena alasan berikut: 3

1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain 2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores 3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-ktp diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut: 1. Identitas jati diri tunggal 2. Tidak dapat dipalsukan 3. Tidak dapat digandakan 4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada Struktur e-ktp terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-ktp sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-ktp dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya: 1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip 2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu 3. Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai spiral) 4. Printing,yaitu pencetakan kartu 5. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik 6. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman e-ktp dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text, microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet serta anti copy design. 4

Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan standar internasional NISTIR 7123 dan Machine Readable Travel Documents ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60 mm. Proyek e-ktp dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya digunakan untuk hal-hal berikut: 1. Menghindari pajak 2. Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota 3. Mengamankan korupsi 4. Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris. Kartu identitas elektronik telah banyak digunakan di negara-negara di Eropa antara lain Austria, Belgia, Estonia, Italia, Finlandia, Serbia, Spanyol dan Swedia, di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Maroko, dan di Asia yaitu India dan China. Mendagri Gamawan Fauzi membeberkan keunggulan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) yang akan diterapkan di Indonesia, dibandingkan dengan e-ktp yang diterapkan di RRC dan India. Gamawan menyebut, e-ktp di Indonesia lebih komprehensif. Di RRC, Kartu e-id tidak dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-id hanya dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah sistem UID (unique Identification), yang di Indonesia namanya NIK (Nomor Induk Kependudukan). Dengan demikian, KTP elektronik yang akan diterapkan di Indonesia merupakan gabungan e-id RRC dan UID India, karena KTP elektronik dilengkapi dengan biometrik dan chip, 5

2. Fungsi dan Kegunaan E-KTP Fungsi dan kegunaan Elektronik KTP adalah : 1. Sebagai identitas jati diri 2. Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya; 3. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. 3. Perbedaan KTP Lama Sampai E-KTP PERBEDAAN KTP LAMA, KTP NASIONAL DAN KTP ELEKTRONIK (E-KTP) KTP Lama (KTP Kabupaten) 1978 Karakteristik Teknologi Verifikasi / Validasi Blanko Kertas dan Laminasi plastik Photo di lekatkan (lem) Tanda Tangan/ Cap Jempol -Data Tercetak dengan komputer Stempel Asli Nomor Serial khusus Guilloche Patterns Pada Blanko Hanya untuk keperluan identitas diri Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst Berlaku di Tiap Kabupaten/Kota Gambar 6

KTP Nasional 2004 Karakteristik Teknologi Verifikasi / Validasi Photo dicetak pada kartu Bahan terbuat dari plastik Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst Tanda Tangan/Cap Jempol Nomor serial khusus - Data tercetak dengan komputer Berlaku Nasional Gulloche Pattrens pada kartu Hanya untuk Keperluan ID Tahan Lebih lama (tidak mudah lecek) Scannin photo dan tanda tangan/cap jempol Gambar KTP Elektronik / e-ktp (2011) Karakteristik Teknologi Verifikasi / Validasi Photo dicetak pada kartu Data terceteak dengan komputer -Berlaku Nasional Mampu menyimpan data Bahan terbuat dari PVC/PC Nomor Serial Khusus -Guilloche Patterns pada kartu Scanning photo dan tanda tangan/cap Jempol Pengawasan dan verifikasi pengesahan dari tingkat terendah RT/RW dst Multi Aplikasi -Diterima asecara International Tidak bisa di Palsukan 7

Data dibaca/ditulis dengan card Reader Terdapat microchips sebagai media penyimpan data Menyimpan data finger print biometric sebagai satu uniq identificaton personal Mampu menampung seluruh data personal yang diperlukan dalam multi aplikasi Hanya satu kartu untuk satu orang Satu orang satu kartu (menggantikan kartu lain) Tingkat kepercayaan terhadap keabsahan kartu sangat tinggi 8

4. Teknologi Elektronik KTP 4.1 Teknologi PVC Olivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik. 4.2 Teknologi Microchip Microchip adalah semikonduktor kecil yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui sifat tertentu listrik. Dalam beberapa kasus, kata-kata microchip dan rangkaian terpadu dapat bergantian. Microchip ini berada di jantung alat elektronik yang banyak dikenal saat ini, termasuk komputer, ponsel dan bahkan oven microwave. Microchip pertama kali ditemukan oleh Robert Noyce dan Jack Kilby pada tahun 1958. Walaupun keduanya bekerja untuk perusahaan yang berbeda dan datang pada penemuan dari sudut yang sedikit berbeda, kedua perusahaan memutuskan memiliki bagian dari keseluruhan jawaban dan memutuskan untuk menyeberang lisensi penemuan mereka untuk menindaklanjuti sebuah teknologi yang akan merevolusi industri elektronik. microchip itu, setelah dipertunjukan pada tahun 1958, pertama kali tersedia secara komersial pada tahun 1961. Teknologi ini kuno, dibandingkan dengan standar saat ini. Microchip pertama terdiri satu transistor, tiga resistor dan satu kapasitor. microchip Hari ini umumnya menyimpan lebih dari 125 juta transistor dalam sebuah ruang yang lebih kecil dari satu keping uang AS. 9

Pengembangan microchip kecil telah menyebabkan banyak manfaat lain. Saat ini, penggunaan microchip tidak hanya dimasukkan ke dalam alat elektronik. Microchip juga dimasukkan ke dalam organisme biologis. Gambar 1. Microchip Langkah Pembuatan Microchip Microchip dibuat dalam susunan/lapisan (wafer) yang terdiri dari silikon murni 99,9%. silikon ini terbuat dari pasir pantai biasa. Chip dibuat dalam lingkungan yang sangat bersih- udaranya1000 kali lebih murni daripada rumah sakit. Lapisan-lapisan silikon diproduksi oleh perusahaan spesialis dan dikirim ke produsen chip untuk diproses. Susunan Silicon terdiri dari 4 lapisan. Sebuah mask yang dibuat selama tahap desain mendefinisikan pola sirkuit. Sebuah topeng ditempatkan di atas wafer, di bawah sinar UV. Pola berulang kali diproyeksikan pada wafer, lampu hanya dapat mencapai wafer melalui bukaan. Lampu UV bereaksi dengan photoresist untuk menciptakan pola sirkuit. Impurities kemudian ditanamkan ke area wafer untuk mengubah sifat listrik bagian tertentu. Ini disebut doping. kontak listrik dibentuk dengan masking dan etching wafer untuk menyediakan link antara lapisan yang berbeda. Beberapa lapisan logam diterapkan untuk membentuk sambungan listrik antara lapisan chip itu. Chip akhir ditempatkan di sebuah casing pelindung yang berisi kawat untuk menghubungkannya dengan papan sirkuit komputer. 10

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Setelah kita ketahui berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai Elektronik KTP, dapat disimpulkan bahwa: 1. E-KTP dari bahan PVC yang tidak tembus pandang dan tahan lama. 2. Terdapat Microchip sebagai penyimpan data. 3. Menyimpan data finger print biometric sebagai satu uniq identificaton personal, 4. Mampu menampung seluruh data personal yang diperlukan dalam multi aplikasi 5. E-KTP tidak dapat dipalsukan atau digandakan 6. Seiring berjalannya waktu teknologi KTP Semakin canggih dengan adanya teknologi baru. 2. Saran Dari pembahasan diatas dapat kami sarankan bahwa kita harus berterima kasih kepada pemerintah yang mau memperbaiki keterpurukan teknologi di Indonesia. Dan jika teman teman memiliki kritik atau saran yang membangun, kami tunggu kritik dan sarannya. 11

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/kartu_tanda_penduduk http://id.wikipedia.org/wiki/e-ktp http://islamwiki.blogspot.com/2011/03/cara-membuat microchip.html#ixzz1bkhqdmre http://id.wikipedia.org/wiki/pvc http://www.zeitnews.org/images/stories/microchip.jpg 12