ANALISIS VALUASI SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI STUDI KASUS PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Abstract. Keyword : Analysis of Fundamentals, Intrinsic, Price Earning Ratio, EPS, DPR, DPS, ROE. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal. Salah satu instrumen di pasar modal yang paling

Avitta Putri Wijaya Raden Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENERAPAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN METODE PRICE EARNINGS RATIO

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

ANALISIS NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN RELATIVE VALUATION TECHNIQUES

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

Kartika Sari Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM (Studi Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

ANALISIS PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA, TBK

Nur Ihwanul Fathoni Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ilona Cherie Darminto Devi Farah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fajar Yusuf Suhadak Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Abstract

PENDAHULUAN Pasar modal memiliki peranan penting guna menciptakan sebuah perekonomian yang baik serta sebagai alternatif penghimpun dana selain sistem

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB V PENUTUP. on Asset, Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Net

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, waran, dan right

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB IV PENUTUP yang diukur dengan metode Discounted Cash Flow berdasarkan

PENETAPAN HARGA INTRINSIK UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI DALAM SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang Dasar RI No.8 Tahun

BAB V PENUTUP. 1. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh positif tetapi tidak

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

PENERAPAN ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun )

ABSTRACT. Keywords: Fundamental Analysis, Dividend Discount Model, Price Earning Ratio, intrinsic value ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

ANALISIS VALUASI SAHAM PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK, PT GUDANG GARAM TBK, DAN PT UNILEVER TBK

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

III. METODOLOGI PENELITIAN

Ulfa Yulfita, Penilaian Harga Saham... PENILAIAN HARGA SAHAM SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB V PENUTUP. dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : indeks kompas 100 dengan kapitalisasi saham di atas Rp.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

ANALISIS FUNDAMENTAL MENGGUNAKAN PRICE EARNING RATIO (PER) UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB I PENDAHULUAN. emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan dengan kekayaan alam yang melimpah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

ANALISIS FUNDAMENTAL INTERNAL UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal kerja, ekspansi dan lain-lain dan sebagai tempat bagi investor

Transkripsi:

ANALISIS VALUASI SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI STUDI KASUS PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Putu Lusyana Fitri Pertiwi Program Studi Manajemen Keuangan lusycimoli@gmail.com Stock is one of the tools that used to search for additional funding. Stocks always have movements or fluctuations are influenced by various factors. Investments in shares requires analysis to measure the value of shares, namely fundamental analysis and technical analysis. In addition, investors should analyze the stock before investing valuation to estimate the intrinsic price for a stock based on fundamentals of document. With the object of research is Manufacturing Industry Sector Consumer Goods and 3 method,those are Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, and Capital Asset Pricing Model Based on the background of the problem that could be formulated in this study is whether the estimated intrinsic value of the shares is computed using the approach Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, and Capital Asset Pricing Model will show the condition overvalued or undervalued when compared with the market price. Based on the calculations, the results showed the results for the intrinsic value of shares AISA after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained by Rp 430,03, RV obtained by the method of Rp 98.368.50, and the CAPM method obtained by Rp 444,08. Shares INDF after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 14.070,02, RV obtained by the method of Rp 16.100,00, and the CAPM method is obtained by Rp 1262,51. Shares MYOR after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 16.599,00, RV obtained by the method of Rp 5600.00, and the CAPM method obtained by Rp 291,72. Shares GGRM after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 13.508.00, RV obtained by the method of Rp 127,600, and the CAPM method obtained at 6355.13. Shares UNVR after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 12785.14, RV obtained by the method of Rp 626.60, and the CAPM method is obtained by Rp 4056.35. Shares KLBF after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 4294.59, RV obtained by the method of Rp 1926.00, and the CAPM method is obtained by Rp 465.68. Shares PYFA after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE earned Rp 9.96, with RV method obtained by Rp 462.00, and the CAPM method is obtained by Rp 7.82. Survey results revealed that more overvalued stocks happen mainly on the results of research using the CAPM Key words : valuasi saham, Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, Capital Assets Pricing Model

A. PENDAHULUAN Saham adalah salah satu alat yang digunakan untuk mencari tambahan dana. Saham selalu mengalami pergerakan atau fluktuasi yang dipengaruhi oleh beragam faktor. Fluktuasi harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori permintaan dan penawaran. Karena harga saham yang berfluktuatif, maka seorang investor yang berinvestasi dalam saham harus memperhatikan dan memantau perkembangan emiten tempat investor menanamkan dananya. Selain itu, investor harus mengetahui apakah harga saham dipasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Sebagai calon investor dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu saham tertentu, sebaiknya melakukan analisis saham terlebih dahulu. Tujuan dari melakukan analisis saham tersebut adalah untuk menentukan prospek, maupun tingkat resiko yang ada dalam saham tersebut. Maka dari itu seorang investor harus lebih aktif dalam menghitung rasio perusahaan dan pergerakan perusahaan bersangkutan. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah harga saham yang ditawarkan terlalu tinggi (overvalued) atau terlalu murah (undervalued). Dengan mengetahui nilai instrinsik suatu saham dapat menghindarkan Berdasarkan uraian diatas dan mengacu pada penelitian Olga dan Krist (2008), penulis tertarik untuk melakukan penelitian sejenis yaitu melakukan penilaian harga wajar saham namun dengan beberapa tambahan metode perhitungan yang diaplikasikan pada analisis valuasi saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu menggunakan metode Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model. Berdasarkan

uraian latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah estimasi nilai intrinsik saham dihitung dengan menggunakan pendekatan Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model akan mengalami kondisi overvalued atau undervalued apabila dibandingkan dengan harga saham yang telah beredar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga wajar suatu saham atau mengetahui nilai intrinsik dari saham perusahaan manufaktur industri barang konsumsi apabila dhitung dengan menggunakan beberapa metode pendekatan yaitu Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur untuk periode 2008, 2009, 2010 dan 2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel 7 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Teknik dari 37 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel yang dapat membantu proses valuasi saham yaitu Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation dan Capital Asset Pricing Model. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan dari objek penelitian, closing price dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan 2 pendekatan yaitu analisis fundamental yaitu analisis rasio perusahaan dan analisis teknikal

dengan menggunakan 3 variabel diatas. dalam kondisi undervalued Sedangkan Berdasarkan C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan 3 metode, maka diperoleh hasil bahwa harga saham AISA setelah dalam kondisi overvalued, harga saham INDF setelah dilakukan undervalued, harga saham MYOR berada dalam kondisi undervalued, harga saham GGRM setelah dalam kondisi overvalued, harga saham UNVR setelah dilakukan overvalued, berikutnya harga saham KLBF setelah dilakukan undervalued dan yang terakhir harga saham PYFA setelah perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Relative Valuation dengan membandingkan hasil tersebut denga harga pasar adalah sebagai berikut. Harga saham AISA setelah dilakukan overvalued, harga saham INDF berada dalam kondisi undervalued, harga saham MYOR setelah dalam kondisi overvalued, harga saham GGRM setelah dilakukan undervalued, harga saham UNVR berada dalam kondisi overvalued, berikutnya harga saham KLBF berada dalam kondisi overvalued dan yang terakhir harga saham

PYFA berada dalam kondisi undervalued. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Capital Assets Pricing Model dengan membandingkan hasil tersebut dengan harga pasar diperoleh hasil bahwa ketujuh saham yang menjadi objek penelitian berada dalam kondisi overvalued. Sahamsaham yang digunakan sebagai objek penelitian adalah tujuh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, yang termasuk ke dalam perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang cukup tinggi, dimana perusahaan tersebut termasuk ke dalam 100 perusahaan tercatat di Indeks Kompas 100. Dimana harga saham setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan yang cukup pesat dari harga periode sebelumnya. D. SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan perhitungan dengan melakukan ketiga metode tersebut diperoleh kondisi saham dari ketujuh objek penelitian yang digunakan, lebih banyak berada dalam kondisi overvalued. Dimana hasil tersebut menunjukkan keadaan perusahaan sektor industri barang konsumsi memiliki kapitalisasi dan perkembangan yang cukup baik di pasar bursa. Saran yang dapat diberikan peneliti untuk kedepannya adalah, pada kondisi saham overvalued, secara teoritis direkomendasikan untuk menjual saham tersebut dengan tetap memperhatikan faktorfaktor lain dalam pengambilan keputusan investasi dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan analisis valuasi saham dengan menggunakan beberapa alat analisis yang lebih bervariatif.

DAFTAR PUSTAKA Asnawi Said Kelana dan Chandra Wijaya, (2010),Pengantar Valuasi, Penerbit : Salemba Empat,Jakarta. Bank Indonesia,Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2007-2011. Jakarta: Bank Indonesia, www.bi.go.id,(08 Januari 2013).,(2011), Laporan Tingkat Inflasi Tahun 2007-2011.Jakarta: Bank Indonesia,www.bi.go.id,(08 Januari 2013)., (2011), Suku Bunga Bank Indonesia Tahun 2006-2011.Jakarta: Bank Indonesia,www.bi.go.id,(08 Januari 2013). BAPEPAM, (2011). Laporan Tahunan Perekonomian Tahun 2011.Jakarta:BAPEPAM.www. bapepam.go.id,(08 Januari 2013). Brigham dan Houston (2006), Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Penerbit : Salemba Empat,Jakarta. Darma Putra, I Putu,( 2008), Analisis Valuasi Saham Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Unilever Tbk, 07 Nopember 2012. Faryanto Krist dan Olga A.A Wijaya, (2008), Analisis Nilai Layak Saham ELTY Dengan Metode Relati Valuation,http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. 15 Nopember 2012. Fahmi, Irham, (2012), Manajemen Investasi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Hartono Jogiyanto, (2007),Metodologi Penelitian Bisnis :Salah Kaprahdan Pengalaman pengalaman,penerbit: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hartono Jogiyanto, (2010),Teori Portofolio dan Analisis Investasi,Penerbit : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti,(1998), Dasar-dasar Manajemen Keuangan,Penerbit :UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Mardiana, Diana,(2007), Analisis Nilai Harga Saham Perdana PT. Bank DKI, 07 Nopember 2012. Porman, Tumbuan Andi, (2010),Menilai Harga Wajar Saham,Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Rahadjeng, Erna Retna, (2008), Metode Penilaian Harga Wajar Saham Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/ekono mi/article. 07 Nopember 2012. Rouf, Abdul,(2010),Analisis Pengaruh Variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham.19 Nopember 2012 Supomo Bambang dan Nur Indriantoro, (2009),Metode Penelitian Bisnis,Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Yahoo Finance, (2011), Indeks Harga Saham Gabungan Periode Tahun 2007-

2011,www.yahoofinance.com,(0 8 Januari 2013). Zainul, Agus, 2008,Penilaian Saham,http://pksm.mercubuana.ac.id. 09 Nopember 2012. www.idx.co.id www.bapepam.go.id