ANALISIS VALUASI SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI STUDI KASUS PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Putu Lusyana Fitri Pertiwi Program Studi Manajemen Keuangan lusycimoli@gmail.com Stock is one of the tools that used to search for additional funding. Stocks always have movements or fluctuations are influenced by various factors. Investments in shares requires analysis to measure the value of shares, namely fundamental analysis and technical analysis. In addition, investors should analyze the stock before investing valuation to estimate the intrinsic price for a stock based on fundamentals of document. With the object of research is Manufacturing Industry Sector Consumer Goods and 3 method,those are Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, and Capital Asset Pricing Model Based on the background of the problem that could be formulated in this study is whether the estimated intrinsic value of the shares is computed using the approach Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, and Capital Asset Pricing Model will show the condition overvalued or undervalued when compared with the market price. Based on the calculations, the results showed the results for the intrinsic value of shares AISA after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained by Rp 430,03, RV obtained by the method of Rp 98.368.50, and the CAPM method obtained by Rp 444,08. Shares INDF after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 14.070,02, RV obtained by the method of Rp 16.100,00, and the CAPM method is obtained by Rp 1262,51. Shares MYOR after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 16.599,00, RV obtained by the method of Rp 5600.00, and the CAPM method obtained by Rp 291,72. Shares GGRM after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 13.508.00, RV obtained by the method of Rp 127,600, and the CAPM method obtained at 6355.13. Shares UNVR after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 12785.14, RV obtained by the method of Rp 626.60, and the CAPM method is obtained by Rp 4056.35. Shares KLBF after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE obtained for Rp 4294.59, RV obtained by the method of Rp 1926.00, and the CAPM method is obtained by Rp 465.68. Shares PYFA after analysis using several methods derived fair value as follows, using the FCFE earned Rp 9.96, with RV method obtained by Rp 462.00, and the CAPM method is obtained by Rp 7.82. Survey results revealed that more overvalued stocks happen mainly on the results of research using the CAPM Key words : valuasi saham, Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, Capital Assets Pricing Model
A. PENDAHULUAN Saham adalah salah satu alat yang digunakan untuk mencari tambahan dana. Saham selalu mengalami pergerakan atau fluktuasi yang dipengaruhi oleh beragam faktor. Fluktuasi harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori permintaan dan penawaran. Karena harga saham yang berfluktuatif, maka seorang investor yang berinvestasi dalam saham harus memperhatikan dan memantau perkembangan emiten tempat investor menanamkan dananya. Selain itu, investor harus mengetahui apakah harga saham dipasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Sebagai calon investor dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu saham tertentu, sebaiknya melakukan analisis saham terlebih dahulu. Tujuan dari melakukan analisis saham tersebut adalah untuk menentukan prospek, maupun tingkat resiko yang ada dalam saham tersebut. Maka dari itu seorang investor harus lebih aktif dalam menghitung rasio perusahaan dan pergerakan perusahaan bersangkutan. Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah harga saham yang ditawarkan terlalu tinggi (overvalued) atau terlalu murah (undervalued). Dengan mengetahui nilai instrinsik suatu saham dapat menghindarkan Berdasarkan uraian diatas dan mengacu pada penelitian Olga dan Krist (2008), penulis tertarik untuk melakukan penelitian sejenis yaitu melakukan penilaian harga wajar saham namun dengan beberapa tambahan metode perhitungan yang diaplikasikan pada analisis valuasi saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu menggunakan metode Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model. Berdasarkan
uraian latar belakang permasalahan diatas maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah estimasi nilai intrinsik saham dihitung dengan menggunakan pendekatan Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model akan mengalami kondisi overvalued atau undervalued apabila dibandingkan dengan harga saham yang telah beredar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga wajar suatu saham atau mengetahui nilai intrinsik dari saham perusahaan manufaktur industri barang konsumsi apabila dhitung dengan menggunakan beberapa metode pendekatan yaitu Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation, dan Capital Asset Pricing Model. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur untuk periode 2008, 2009, 2010 dan 2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel 7 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Teknik dari 37 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel yang dapat membantu proses valuasi saham yaitu Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation dan Capital Asset Pricing Model. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan dari objek penelitian, closing price dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan 2 pendekatan yaitu analisis fundamental yaitu analisis rasio perusahaan dan analisis teknikal
dengan menggunakan 3 variabel diatas. dalam kondisi undervalued Sedangkan Berdasarkan C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan 3 metode, maka diperoleh hasil bahwa harga saham AISA setelah dalam kondisi overvalued, harga saham INDF setelah dilakukan undervalued, harga saham MYOR berada dalam kondisi undervalued, harga saham GGRM setelah dalam kondisi overvalued, harga saham UNVR setelah dilakukan overvalued, berikutnya harga saham KLBF setelah dilakukan undervalued dan yang terakhir harga saham PYFA setelah perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Relative Valuation dengan membandingkan hasil tersebut denga harga pasar adalah sebagai berikut. Harga saham AISA setelah dilakukan overvalued, harga saham INDF berada dalam kondisi undervalued, harga saham MYOR setelah dalam kondisi overvalued, harga saham GGRM setelah dilakukan undervalued, harga saham UNVR berada dalam kondisi overvalued, berikutnya harga saham KLBF berada dalam kondisi overvalued dan yang terakhir harga saham
PYFA berada dalam kondisi undervalued. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Capital Assets Pricing Model dengan membandingkan hasil tersebut dengan harga pasar diperoleh hasil bahwa ketujuh saham yang menjadi objek penelitian berada dalam kondisi overvalued. Sahamsaham yang digunakan sebagai objek penelitian adalah tujuh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, yang termasuk ke dalam perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang cukup tinggi, dimana perusahaan tersebut termasuk ke dalam 100 perusahaan tercatat di Indeks Kompas 100. Dimana harga saham setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan yang cukup pesat dari harga periode sebelumnya. D. SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan perhitungan dengan melakukan ketiga metode tersebut diperoleh kondisi saham dari ketujuh objek penelitian yang digunakan, lebih banyak berada dalam kondisi overvalued. Dimana hasil tersebut menunjukkan keadaan perusahaan sektor industri barang konsumsi memiliki kapitalisasi dan perkembangan yang cukup baik di pasar bursa. Saran yang dapat diberikan peneliti untuk kedepannya adalah, pada kondisi saham overvalued, secara teoritis direkomendasikan untuk menjual saham tersebut dengan tetap memperhatikan faktorfaktor lain dalam pengambilan keputusan investasi dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan analisis valuasi saham dengan menggunakan beberapa alat analisis yang lebih bervariatif.
DAFTAR PUSTAKA Asnawi Said Kelana dan Chandra Wijaya, (2010),Pengantar Valuasi, Penerbit : Salemba Empat,Jakarta. Bank Indonesia,Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2007-2011. Jakarta: Bank Indonesia, www.bi.go.id,(08 Januari 2013).,(2011), Laporan Tingkat Inflasi Tahun 2007-2011.Jakarta: Bank Indonesia,www.bi.go.id,(08 Januari 2013)., (2011), Suku Bunga Bank Indonesia Tahun 2006-2011.Jakarta: Bank Indonesia,www.bi.go.id,(08 Januari 2013). BAPEPAM, (2011). Laporan Tahunan Perekonomian Tahun 2011.Jakarta:BAPEPAM.www. bapepam.go.id,(08 Januari 2013). Brigham dan Houston (2006), Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Penerbit : Salemba Empat,Jakarta. Darma Putra, I Putu,( 2008), Analisis Valuasi Saham Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Unilever Tbk, 07 Nopember 2012. Faryanto Krist dan Olga A.A Wijaya, (2008), Analisis Nilai Layak Saham ELTY Dengan Metode Relati Valuation,http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. 15 Nopember 2012. Fahmi, Irham, (2012), Manajemen Investasi, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Hartono Jogiyanto, (2007),Metodologi Penelitian Bisnis :Salah Kaprahdan Pengalaman pengalaman,penerbit: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hartono Jogiyanto, (2010),Teori Portofolio dan Analisis Investasi,Penerbit : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti,(1998), Dasar-dasar Manajemen Keuangan,Penerbit :UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Mardiana, Diana,(2007), Analisis Nilai Harga Saham Perdana PT. Bank DKI, 07 Nopember 2012. Porman, Tumbuan Andi, (2010),Menilai Harga Wajar Saham,Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Rahadjeng, Erna Retna, (2008), Metode Penilaian Harga Wajar Saham Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/ekono mi/article. 07 Nopember 2012. Rouf, Abdul,(2010),Analisis Pengaruh Variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham.19 Nopember 2012 Supomo Bambang dan Nur Indriantoro, (2009),Metode Penelitian Bisnis,Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Yahoo Finance, (2011), Indeks Harga Saham Gabungan Periode Tahun 2007-
2011,www.yahoofinance.com,(0 8 Januari 2013). Zainul, Agus, 2008,Penilaian Saham,http://pksm.mercubuana.ac.id. 09 Nopember 2012. www.idx.co.id www.bapepam.go.id