PROSES DAN JADWAL PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum; Memperhatikan

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PENYUSUNAN RBA BLU. Direktorat Pembinaan PK BLU Bimtek Penyusunan RBA BLU Jakarta, 29 Maret 2012

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH,

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

TENTANG - RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN FORMAT BARU RKA KL RUANG LINGKUP...

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK...

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Acuan Penyusunan...

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

POLA PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 115 TAHUN 2016 TENT ANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No.15 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PEMBIAYAAN DALAM APBN

1. Landasan Berpikir (1)

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

LATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

Arsip Nasional Republik Indonesia

MATRIK PERSANDINGAN REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

PROPOSAL KEGIATAN Rapat koordinasi Pimpinan Dekanat dan Tata Usaha

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT. Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran III PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL Tahun Anggaran 2011 Nomor :.../PMK.02/2011 Tanggal :...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 207/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri yang Diteruspinjamk

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN Tingkat Satker (Non BLU)

Manual Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke 02 Tanggal : 03 Februari 2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Revisi ke 01 Tanggal : 02 Mei 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Revisi ke : 04 Tanggal : 9 Oktober 2014

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2014

1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.

Transkripsi:

2013, No.99 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 HUN 2013 TENNG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHAN PROSES DAN JADWAL PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHAN ARUS PENYUSUNAN RENCANA BISNIS ANGGARAN PROSES DOKUMENSI KETERANGAN SRT ANALISA SWOT POLICY STEMENTS Matrix Factor External Matrix Factor Internal - Visi dan Misi BLU - Kebijakan lainnya - Sasaran Usaha BLU - Sasaran Usaha Unit yang terkait Tidak SASARAN USAHA STRATEGI USAHA USULAN RBA PER UNIT KERJA KOMITE ANGGARAN OK Ya PENYUSUNAN RBA PER PUSAT PERNGGUNG JAWABAN Daftar Isian Rencana Bisnis Anggaran Rencana Kerja SBU/Cabang Rencana Bisnis Anggaran tiap Pusat Pertanggung Jawaban - Strategi Corporate - Strategi Bisnis - Strategi Functional - Rincian RBA untuk setiap Unit Kerja/Pusat pertanggung jawaban - Anggaran - Waktu penyelesaian STOP

13 2013, No.99

2013, No.99 14 JADWAL PENYUSUNAN RBA NO KEGIAN JAN PEB MAR APRIL MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP 1. Pengarahan Direksi X mengenai policy statement 2. Pengiriman daftar isian rencana kerja dan anggaran ke setiap pusat pertanggungjawaban X 3. Pengembalian daftar X isian rencana kerja dan anggaran dari masingmasing pusat pertanggung jawaban kepada komite anggaran 4. Pembuatan draft RBA X 5. Rapat Kerja : X - Rapat Direksi dan Staf - Rapat Direksi - Rapat Direksi dan Dewan Pengawas 6. Penyampaian Draft RBA pagu indikatif X 7. Pembahasan dengan Kementerian Kesehatan X 8. Distribusi RBA ke Direktorat X 9. Sosialisasi RBA X 10. Pengiriman RBA Definitif X Pengisian dari lamanya waktu yang dibutuhkan dari masing-masing kegiatan sangat tergantung dari besar kecilnya Satuan Kerja BLU. MENTERI KESEHAN REPUBLIK INDONESIA, NAFSIAH MBOI

15 2013, No.99 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KESEHAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 HUN 2013 TENNG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHAN TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHAN Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu Satker BLU. Sistematika Penyusunan rencana Bisnis dan Anggaran badan Layanan Umum di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan adalah sebagai berikut: Halaman Judul Daftar Isi Daftar Tabel Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Lembar Pengesahan Direksi Lembar Pengesahan Dewan Pengawas Bab I Pendahuluan Bab II Kinerja BLU Tahun Berjalan dan RBA Tahun yang Akan Datang Bab III Penutup Lampiran-lampiran Uraian singkat setiap bagian: 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan memuat mengenai gambaran umum, visi dan misi BLU, budaya BLU, serta susunan pejabat pengelola dan dewan pengawas BLU. A. Gambaran Umum 1. Keterangan ringkas mengenai landasan hukum, keberadaan, sejarah berdirinya dan perkembangan Badan Layanan Umum (BLU) sampai saat ini serta peranannya bagi masyarakat. Landasan hukum yang dimaksud adalah keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang mendasari operasional BLU. 2. Karakteristik Bisnis BLU Keterangan ringkas mengenai kegiatan utama/pokok BLU (terutama yang menjadi layanan unggulan) dan upaya dalam menghadapi persaingan global.

2013, No.99 16 3. Maksud dan Tujuan BLU Keterangan mengenai sesuatu yang hendak dicapai oleh BLU melalui upaya-upaya dengan kegiatan yang telah ditetapkan. 4. Kegiatan BLU Memuat ringkasan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BLU Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam satu tahun anggaran dan merupakan rencana kerja BLU untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, ditambah dengan kegiatankegiatan lain yang berhubungan dengan Pelayanan BLU. B. Visi dan Misi BLU 1. Visi adalah keterangan mengenai gambaran tentang kondisi BLU dimasa yang akan datang. 2. Misi adalah keterangan mengenai upaya yang akan dilakukan BLU dalam mencapai Visi atau tujuan jangka panjang BLU. Keterangan tersebut mencakup uraian tentang produk/jasa yang akan diberikan, sasaran pasar yang dituju, dan kesanggupan untuk meningkatkan mutu layanan. C. Budaya BLU Nilai-nilai budaya kerja yang diterapkan BLU dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. D.Susunan Pejabat Pengelola DAN Dewan Pengawas BLU 1. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang; 2. Uraian tugas Dewan Pengawas BLU; dan 3. Uraian pembagian tugas diantara masing-masing Pengelola BLU. 2. BAB II KINERJA BLU HUN BERJALAN DAN RBA HUN YANG AKAN DANG Kinerja BLU tahun berjalan dan RBA tahun yang akan datang memuat mengenai gambaran kondisi BLU, proses penilaian kinerja BLU, pencapaian kinerja dan targer kinerja BLU, informasi lainnya yang perlu disampaikan, ambang batas belanja BLU, prakiraan maju pendapatan dan prakiraan maju belanja. A. Gambaran Kondisi BLU Dalam gambaran umum ini diuraikan mengenai hasil kegiatan usaha tahun berjalan secara keseluruhan yang memuat penjelasan mengenai ringkasan pencapaian target-target kinerja. Uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun berjalan.

17 2013, No.99 Kondisi Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja Tahun Berjalan sebagai berikut: 1. Faktor Internal Faktor internal adalah kondisi internal BLU yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan BLU dalam mencapai tujuannya, yang meliputi: a. Pelayanan; b. Keuangan; c. Organisasi dan Sumber Daya Manusia; dan d. Sarana dan Prasarana. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah kondisi di luar BLU yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan BLU dalam mencapai tujuannya. Analisis kondisi eksternal tersebut menguraikan mengenai kondisi diluar BLU yang mungkin akan mempengaruhi target kinerja, dimana BLU tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan faktor eksternal yang dipengaruhi oleh : kebijakan atau produk hukum yang dikeluarkan pemerintah, bencana alam, kondisi perekenomian nasional/regional/global dan lain-lain. B. Proses Penilaian Kinerja BLU Dalam Pedoman Penyusunan RBA ini dicantumkan penilaian kinerja BLU Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu Indikator Kinerja Keuangan, Indikator Kinerja Operasional dan Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat. Penilaian tingkat kesehatan Satker BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan setiap tahun dilakukan oleh auditor eksternal. Penilaian Kinerja BLU disajikan dalam bentuk Hasil Penilaian Kinerja sedangkan rincian hasil perhitungannya disajikan dalam dokumen tersendiri. C. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU Bagian ini menguraikan pencapaian kinerja BLU tahun berjalan dan target kinerja yang akan dicapai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ini : 1. Pengukuran pencapaian kinerja tahun berjalan dilakukan dengan cara membandingkan target dengan perkiraan realisasi sampai dengan akhir tahun. 2. Uraian mengenai pencapaian tahun kinerja berjalan dirinci per unit kerja. Penentuan unit kerja disesuaikan dengan kebutuhan BLU dengan memperhatikan bahwa suatu unit kerja tersebut : a. Mendapatkan penugasan untuk mencapai target kinerja tertentu sebagai bagian dari pencapaian target BLU secara keseluruhan.

2013, No.99 18 b. Memiliki pejabat yang bertanggung jawab dalam mencapai target yang ditentukan. c. Memiliki alokasi dana. 3. Sejalan dengan restrukturisasi program dan kegiatan maka rumusan program dan kegiatan yang digunakan dalam RBA harus sesuai atau sama dengan rumusan program dan kegiatan yang ada dalam dokumen Renstra K/L, Renja K/L dan RKA-K/L. 4. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka penyusunan anggaran Satker BLU berdasarkan basis kas, yang berarti bahwa pendapatan diakui disaat kas diterima oleh Satker BLU, serta belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Satker BLU. 5. Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka perhitungan biaya layanan per unit kerja berdasarkan basis akrual, yang berarti biaya sudah diakui dan dicatat saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan saat kas telah dibayarkan atau belum oleh Satker BLU. Biaya ini antara lain biaya penyusutan dan biaya dibayar dimuka. Dalam hal BLU telah menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU, BLU dapat menggunakan standar biaya tersebut dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja. Namun apabila BLU belum menyusun standar biaya yang berdasarkan perhitungan akuntansi biaya, BLU menggunakan standar biaya yang diatur oleh Menteri Keuangan dalam perhitungan biaya layanan per unit kerja. Penyusunan biaya layanan per unit kerja tersebut harus didasarkan pada perhitungan biaya per layanan (unit cost per layanan). Oleh karena itu BLU terlebih dahulu wajib menyusun dan memiliki dokumen mengenai biaya per layanan (unit cost per layanan). 6. Beberapa tabel yang harus disajikan pada bagian ini sebagai berikut: a. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja; b. Rincian Belanja Per Unit Kerja; c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan e. Pendapatan dan Belanja Agregat; f. Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja g. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU Tabel Rincian Pendapatan Per Unit Kerja, Rincian Belanja Per Unit Kerja, dan Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU menjadi data masukan untuk pengisian Kertas Kerja RKA-K/L. 7. Adapun format tabel-tabel adalah sebagaimana contoh di bawah ini: a. Rincian Pendapatan Per Unit Kerja

19 2013, No.99 Kode Uraian Unit/ Kode/ Prgram/ Kegiatan/ Akun Pendapatan Target -1 Realisasi % s.d.... prognosa Target 1 2 3 4 5 6 I. Unit. unit) xxx.xx.xx Program. Program) Xxxx Kegiatan... Kegiatan) Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun) Xxxxxx 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU Xxxxxx 2. Pendapatan Hibah BLU Xxxxxx 3. Pendapatan Kerja Sama BLU Xxxxxx 4. Pendapatan BLU Lainnya Penerimaan RM/PHLN/PHDN/... (pendapatan selain PNBP BLU) Total Pendapatan Unit.. unit) II. Unit. unit) xxx.xx.xx Program. Program) Xxxx Kegiatan... Kegiatan) A. Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun) Xxxxxx 1. Pendapatan Jasa Layanan BLU Xxxxxx 2. Pendapatan Hibah BLU Xxxxxx 3. Pendapatan Kerja Sama BLU Xxxxxx 4. Pendapatan BLU Lainnya B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/... (pendapatan selain PNBP BLU) Total Pendapatan Unit.. unit)...dst TOL PENDAPAN BLU TOL PENERIMAAN RM/PHLN/PHDN/...

2013, No.99 20 Petunjuk pengisian Rincian Pendapatan Per Unit Kerja Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam Dokumen RKA- KL Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU/program dan kegiatan sesuai yang tercantum dalam RKA-KL. Kolom (3) Diisi target pendapatan unit kerja tahun berjalan Kolom (4) Diisi realisasi tahun berjalan Kolom (5) Diisi prosentase pencapaian pendapatan unit kerja tahun berjalan Kolom (6) Diisi target pendapatan unit kerja tahun yang akan datang b. Rincian Belanja Per Unit Kerja Kode Uraian Unit/Program/ IKU Program/ Kegiatan/IKK/ Output/Akun Belanja/Detil Belanja Target Volume Realisasi s.d.... -1 % Target Dana Realisasi s.d.... % SD **) Vol. Sat. Target SD **) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 I. Unit.... xxx.xx. xx unit) Program. Program) IKU Program : IKU Program) xxxx Kegiatan... Kegiatan) Indikator Kinerja Kegiatan.. IKK) xxxx.xx Output... Output) *) 99 sat 99 sat 99 sat xxxxxx A. Belanja BLU 1. Belanja Barang a. Belanja Gaji dan Tunjangan

21 2013, No.99 Kode Uraian Unit/Program/ IKU Program/ Kegiatan/IKK/ Output/Akun Belanja/Detil Belanja Target Volume Realisasi s.d.... -1 % Target Dana Realisasi s.d.... % SD **) Vol. Sat. Target 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 xxxxxx b.... xxxxxx xxxxxx xxxxxx 2. Belanja Modal a. Belanja Modal Tanah b.... B. Belanja RM/PHLN/PH DN/.... (Diisi uraian per akun) SD **) II. xxx.xx. xx Unit. Total Belanja Unit.. unit) Program... Program) IKU Program : IKU Program) xxxx Kegiatan... Kegiatan) Indikator Kinerja Kegiatan. IKK) xxxx.xx Output... Output) *) 99 sat 99 sat 99 sat A. Belanja BLU 1. Belanja Barang xxxxxx a. Belanja Gaji dan Tunjangan xxxxxx b.... 2. Belanja Modal xxxxxx a. Belanja Modal

2013, No.99 22 Kode Uraian Unit/Program/ IKU Program/ Kegiatan/IKK/ Output/Akun Belanja/Detil Belanja Target Volume Realisasi s.d.... -1 % Target Dana Realisasi s.d.... % SD **) Vol. Sat. Target 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tanah xxxxxx b.... SD **) B. Belanja RM/PHLN/PH DN/... xxxxxx. (Diisi uraian per akun) Total Belanja Unit.. dst... TOL BELANJA BLU Petunjuk pengisian Rincian Belanja Per Unit Kerja Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam Dokumen RKA- KL Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU/program dan kegiatan sesuai yang tercantum dalam RKA-KL. Kolom (3) Diisi target volume unit kerja tahun berjalan Kolom (4) Diisi realisasi volume unit kerja tahun berjalan Kolom (5) Diisi prosentase realisasi volume layanan unit kerja tahun berjalan Kolom (6) Diisi alokasi belanja unit kerja tahun berjalan Kolom (7) Diisi realisasi belanja per unit kerja tahun berjalan Kolom (8) Diisi prosentase realisasi belanja per unit kerja tahun berjalan Kolom (9) Diisi keterangan sumber dana Kolom (10) Diisi target volume unit kerja tahun yang akan datang Kolom (11) Diisi target alokasi belanja tahun yang akan datang Kolom (12) Diisi sumber dana alokasi (RM/PNBP) tahun yang akan datang RM RMP PNBP BLU PAGU SUMBER DANA (SD) **) -1 1 2 3 A. Berjalan B. Saldo Kas PLN HLN PDN HDN

23 2013, No.99 *) **) Apabila diperlukan, Output dapat dijabarkan/dirinci lebih lanjut dalam Sub Output. Sumber Dana (SD) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD mengikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan RKA K/L. c. Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan KODE PROGRAM/KEGIAN/SUMBER PENDAPAN RGET 1 2 3 xxx.xx.xx Program: Program) Xxxx Kegiatan: Kegiatan) Sumber Pendapatan: (Diisi sesuai kebutuhan) Xxxxxx Pendapatan Jasa Layanan Umum Xxxxxx Pendapatan Hibah BLU Xxxxxx Pendapatan Hasil Kerjasama BLU Xxxxxx Pendapatan BLU Lainnya... Jumlah Pendapatan d. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan per Program dan Kegiatan Kode Uraian Program/ IKU Program/ Kegiatan/ IKK/ Output/ Sumber Dana Belanja Pegawai Belanja Barang Alokasi Belanja Modal Bantuan Sosial Pengeluaran Pembiayaan Target/ Volume Satuan Unit Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 xxx.x x.xx Program. Program) IKU Program : 1. IKU Program) 2. IKU Program) Xxxx Kegiatan... Kegiatan) IKK : 1...

2013, No.99 24 Kode Uraian Program/ IKU Program/ Kegiatan/ IKK/ Output/ Sumber Dana Belanja Pegawai Belanja Barang Alokasi Belanja Modal Bantuan Sosial Pengeluaran Pembiayaan Target/ Volume Satuan Unit Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IKK) 2... IKK) xxxx. xx Output... Output) **) 99 Sat Unit... 1. RM 99 Sat Unit... 2. RMP 3. PNBP 4. BLU 5. ***) dst. JUMLAH SUMBER DANA ***) RM RMP PNBP BLU A. Berjalan B. Saldo Kas PHLN HLN PDN HDN Catatan: *) Alokasi jenis belanja mengikuti ketentuan dalam penyusunan RKA K/L. Alokasi Pembiayaan dicantumkan apabila BLU menerima alokasi pembiayaan dari APBN. **) Apabila diperlukan, Output dapat dijabarkan/dirinci lebih lanjut dalam Suboutput. ***) Sumber Dana (SD) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD mengikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan RKA K/L.

25 2013, No.99 e. Pendapatan dan Belanja Agregrat Uraian Realisasi s.d.... 1 2 3 I. PENDAPAN BLU 1. Pendapatan Jasa Layanan... 2. Pendapatan Hibah... 3. Pendapatan Hasil Kerjasama... 4. Pendapatan Lainnya... II. BELANJA OPERASIONAL BLU A. BELANJA BARANG 1. Belanja Gaji dan Tunjangan 2. Belanja Barang 3. Belanja Jasa 4. Belanja Pemeliharaan 5. Belanja Perjalanan 6. Belanja Barang dan Jasa Lainnya B. BELANJA RM/PHLN/PHDN/.. (diluar belanja modal) 1. Belanja Pegawai... 2. Belanja Barang... 3. Belanja Lainnya III. BELANJA MODAL 1. Belanja Modal BLU... 2. Belanja Modal RM/PHLN/PHDN/..... IV. Surplus/(Defisit) (I-II) V. Penggunaan Saldo Kas BLU VI. Surplus/(Defisit) Sebelum Penerimaan RM/PHLN/PHDN/.. (IV+V) VII. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/.. (II.B+III.2) VIII. Surplus (Defisit) Setelah Penerimaan Dari RM/PHLN/PHDN/.. (VI+VII) IX. TOL ANGGARAN PENDAPAN (I+VII) X. TOL ANGGARAN BELANJA (II+III) f. Biaya Layanan per Unit Kerja BLU menguraikan keseluruhan biaya yang timbul dalam satu tahun anggaran berdasarkan basis akrual. Klasifikasi biaya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik BLU. Paling kurang dikelompokkan menjadi : 1) Biaya Langsung Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya

2013, No.99 26 pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU. 2) Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk administrasi dan biaya yang bersifat umum dan tidak terkait secara langsung dengan kegiatan pelayanan BLU. Biaya ini antara lain meliputi biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya pemeliharaan, biaya langganan daya dan jasa, biaya promosi, biaya bunga dan biaya administrasi bank. D. Informasi lainnya yang perlu disampaikan Informasi lainnya meliputi, antara lain, informasi mengenai tingkat kesehatan BLU, akreditasi, pencapaian kinerja non keuangan lainnya (berupa perolehan ISO, dsb), dan informasi lainnya E. Ambang Batas Belanja BLU 1. RBA menganut Pola Anggaran Fleksibel (flexible budget) yaitu belanja BLU dapat melampaui atau di bawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan. 2. Belanja BLU yang melampaui pagu anggaran dapat dilakukan dalam suatu angka persentase terhadap pagu anggaran (ambang batas). 3. Dalam menghitung ambang batas belanja, BLU harus mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional, antara lain trend naik / turun realisasi anggaran BLU tahun sebelumnya, realisasi/ prognosa tahun anggaran berjalan, dan target anggaran BLU tahun yang akan datang. 4. Penghitungan ambang batas BLU hanya untuk belanja yang didanai dari PNBP BLU tahun anggaran berjalan. 5. Satker BLU dapat melakukan belanja melampaui pagu anggaran sampai dengan ambang batas mendahului pengesahan revisi DIPA. 6. Contoh penetapan ambang batas : Berdasarkan laporan keuangan pada Satker BLU A, diperoleh data sebagai berikut: a. 2 tahun sebelumnya (-3) Pagu 100 M, Realisasi belanja adalah 110 M. b. 1 tahun sebelumnya (-2) pagu 110 M, Realisasi belanja adalah 123 M. c. sampai dengan akhir tahun berjalan (-1) pagu 123 M, perkiraan realisasi belanja 135.

27 2013, No.99 F. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja Pada bagian ini diuraikan mengenai prakiraan maju 3 (tiga) tahun kedepan untuk belanja dan volume masing-masing output beserta prakiraan maju 3 (tiga) tahun kedepan untuk target pendapatan. Perhitungan prakiraan maju sebagai pagu indikasi awal tahun anggaran berikutnya harus memperhatikan output prioritas yang dinyatakan tetap berlanjut sesuai dengan dokumen RPJMN atau RKP yang masih berlaku. 1. Prakiraan Maju Pendapatan BLU Kode Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan/Kode Akun -1 +1 +2 1 2 3 4 5 6 7 xxx.xx.xx Program: Program dalam RKA-K/L) Xxxx Kegiatan: Kegiatan/Unit Kerja/ Instalasi) 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap 3. Penunjang 4. dst, catatan : i. Untuk BLU lainnya menyesuaikan dengan kegiatan sesuai dengan fungsinya masing-masing ii. Pengisian program dan kegiatan didapatkan dari penjumlahan pendapatan jasa layanan, pendapatan hasil kerja sama dan pendapatan BLU lainnya. Sumber Pendapatan: (Diisi sesuai target yang ditetapkan) Xxxxxx 1. Pendapatan Jasa Layanan Xxxxxx 2. Pendapatan Hibah BLU Xxxxxx 3. Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU Xxxxxx 4. Pendapatan BLU Lainnya Jumlah Pendapatan Keterangan : Jumlah pendapatan terdiri dari total (1+2+3+4) 2. Prakiraan Maju Belanja BLU +3 Kode Program/Kegiatan/Output -1 +1 +2 +3 1 2 3 4 5 6 7 xxx.xx.xx Program: Program) Xxxx Kegiatan: Kegiatan) xxxx.xx Output: 99 99 99 Output) 99 sat 99 sat sat sat sat Volume Output

2013, No.99 28 Pagu Belanja Target Pendapatan 1 2 3-1 +1 +2 +3 3. BAB III PENUTUP Penutup memuat mengenai kesimpulan dan penjelasan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan BLU. A. Kesimpulan berisikan tentang seluruh rangkaian pembahasan dari babbab sebelumnya serta hasil-hasil yang telah dicapai dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan serta upaya pemecahan masalah yang dihadapi dan mencoba memberikan saransaran yang dipandang perlu. B. Penjelasan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan BLU antara lain: 1. Penghapusan piutang; 2. Penghapusan persediaan; 3. Penghapusan Aset tetap; 4. Penghapusan Aset lain-lain; 5. Pemberian pinjaman; 6. Kerjasama dengan pihak ketiga; dan 7. Pembayaran atas transaksi tahun sebelumnya harus di audit terlebih dahulu. MENTERI KESEHAN REPUBLIK INDONESIA, NAFSIAH MBOI

29 2013, No.99

2013, No.99 30 KOP SURAT SURAT PERNYAAN NGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) NOMOR : Kode dan Nama Satuan Kerja : Diisi kode satuan kerja sesuai dengan aplikasi RKA-K/L dan nama/nomenklatur satuan kerja) Kode dan Nama Kegiatan : (diisi kode kegiatan dengan aplikasi RKA-K/L dan nama/nomenklatur kegiatan) Yang bertanda tangan di bawah ini, saya selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Satker BLU..(diisi nama Satker BLU), menyatakan bahwa saya bertanggug jawab penuh atas standar biaya dan satuan biaya yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Satker BLU..(diisi nama Satker BLU). Perhitungan standar biaya dan satuan biaya tersebut telah dilakukan secara professional, efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Standar biaya tersebut telah ditetapkan oleh Pimpinan BLU dan disusun berdasarkan perhitungan akuntansi biaya yang dihasilkan dari sistem akuntansi biaya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. (Diisi kota kedudukan Satker BLU dan tanggal dibuat pernyataan) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (Diisi nama PA/KPA yang bertanggung jawab) NIP/NRP. (Diisi sesuai NIP/NRP PA/KPA yang bertanggung jawab