Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

dokumen-dokumen yang mirip
pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi pada

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan, sehingga ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

menangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite)

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tercapainya beberapa perubahan kearah yang lebih baik untuk pengguna dengan

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama, utamanya mendapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memanfaatkan

STANDAR PELAYANAN Nomor : 02/Std-Ply/RSPR/VII/ Pelayanan Rekam Medis pasien IGD

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga masyarakat guna mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

1.1 Latar Belakang Masalah

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

Standar Prosedur Operasional (SPO) Registrasi Rawat Jalan Pasien Public. : Registrasi merupakan langkah awal untuk pendaftaran

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang perekonomian, politik, maupun ilmu pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 111 PROSES PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan penunjang medis, pelayanan farmasi dengan jumlah karyawan 207 orang, yang terdiri dari 12 tenaga medis, 114 tenaga paramedis perawatan, serta 81 tenaga non medis. Catatan medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna di lingkungan rumah sakit. Evaluasi pelayanan kesehatan merupakan suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu kegiatan serta merupakan persyaratan dasar untuk mengendalikan dan mempertahankan mutu pelayanan. Evaluasi ini berguna untuk kesinambungan pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan. Salah satu yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan adalah kompetensi teknik terkait dengan ketrampilan, kemampuan dan penampilan pemberi pelayanan. Evaluasi bisa dilakukan pada tiap level manajemen. Pada manajemen puncak, evaluasi pelayanan rawat jalan dilakukan dengan cara melihat laporan catatan medis tentang rasio kunjungan pasien baru dan lama, rasio kunjungan pasien unit pelayanan umum dan spesialis, jumlah pasien rujukan, jumlah kunjungan pasien menurut cara pembayaran, jumlah pendapatan dari hasil tindakan yang dilakukan oleh dokter, dari hasil tindakan yang dilakukan oleh tenaga paramedis serta pendapatan total dari pelayanan rawat jalan, jumlah kunjungan pasien per kelompok usia, jumlah kunjungan pasien per penyakit, jumlah dan jenis 1

Bab I Pendahuluan 2 obat yang telah dipakai. Apabila evaluasi pelayanan berdasarkan informasi tersebut dapat dilakukan maka pihak manajemen dapat mengetahui produktivitas pelayanan rawat jalan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan pelayanan rumah sakit. Pada level manajemen tengah, informasi yang dihasilkan dari pelayanan rawat jalan dapat digunakan oleh pemberi pelayanan klinis sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian tindakan medis pada pasien. Sedangkan pada level manajemen bawah akan menunjang kegiatan rutin dalam menghasilkan laporan data kegiatan pelayanan rawat jalan dari pasien, dan kecepatan pemberian pelayanan pada kegiatan rawat jalan sangat bermanfaat bagi pasien yang sedang berobat. 1.1 Latar Belakang Rawat jalan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit paru sidawangi cirebon, data pelayanan yang tercatat dalam formulir adalah bagian fakta dan alat komunikasi antar pemberi layanan yang mungkin belum memiliki arti sebelum sistem mengolahnya menjadi lebih berarti, yang akan menjadi bahan dasar penilaian mutu dan kebijakan makro serta mikro rumah sakit. Munculnya era personal computer (PC) memicu peningkatan produktivitas. Namun, tanpa adanya pengembangan dan pemanfaatan arsitektur komunikasi dan pengolah data yang memadai, mudah dipahami, diterapkan dan handal, nilai informasi yang dihasilkan bisa berkurang dan keputusan pun bisa tidak tepat karenanya. Pendaftaran pasien rawat jalan merupakan tempat pertama mendapatkan data bagi pasien rawat jalan, pada bagian ini dihasilkan data identitas pasien yang terdiri dari nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, umur, pekerjaan, status, agama, gol darah, nama ibu, nama ayah, alamat. Selain identitas didapatkan pula data ringkasan poliklinik yaitu tanggal datang, jenis kunjungan (baru/lama), jenis pasien (Umum, ASKES, JAMKESMAS).

Bab I Pendahuluan 3 Dalam pencarian data pasien kontrol petugas mencari pada rak arsip catatan medis sesuai dengan KIB, bila catatan medis pasien tidak ditemukan, petugas pendaftaran akan membuat catatan medis baru untuk pasien tersebut. Akibatnya, pada saat itu terdapat duplikasi catatan medis, hal ini dapat berakibat pada ketidaksinambungan informasi medis pasien tersebut karena riwayat kesehatan pasien yang terdahulu tidak terdapat dalam satu berkas catatan medis pasien. Bagi pasien lama yang kartu identitas berobatnya hilang (KIB), petugas meminta identitas pasien dan menyebutkan tahun pertama berobat, petugas akan mencari data pasien pada buku pendaftaran apabila tidak ada maka pasien harus melakukan proses pendaftaran baru, bila ada maka cetak KIB akibatnya proses pelayanan di pendaftaran sedikit terhambat. Sebagian catatan data diatas, selain pada berkas catatan medis juga dilakukan pada beberapa media yaitu buku register pasien rawat jalan dan kartu identitas berobat (KIB), pengisian data tersebut berlaku bagi pasien untuk kunjungan pertama (pasien baru) adapun untuk pasien lama petugas tidak perlu mengisikan data identitas pada berkas catatan medis dan kartu identitas berobat. Pengolahan data di rumah sakit paru provinsi jawa barat saat ini dilakukan dengan mencatat data identitas pasien, data riwayat klinik dan data penunjang medik menggunakan berkas catatan medis yang telah tercetak standar dan mengacu pada pedoman pelaporan rumah sakit yang dikeluarkan oleh direktorat jendral pelayanan medik departemen kesehatan republik indonesia. Keadaan ini mengakibatkan laporan yang dihasilkan bersifat kaku dan statis karena pada dasarnya untuk kepentingan pelaporan pihak departemen kesehatan, apabila manajemen memerlukan laporan selain yang tercatat pada laporan tadi, maka pencatatan harus dilakukan ulang dengan laporan yang berbeda. Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

Bab I Pendahuluan 4 dikorbankan didalam proses ini, pada dasarnya pemanfaatan sarana teknologi yang ada di rumah sakit paru provinsi jawa barat saat ini sangat mungkin dilakukan. Sebenarnya proses pelayanan di rumah sakit paru sidawangi cirebon sudah sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan departemen kesehatan, namun untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien khususnya pasien rawat jalan, dengan melihat kasus seperti di atas maka pihak rumah sakit mengajukan rancangan aplikasi pelayanan pasien rawat jalan secara terkomputerisasi. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, untuk membantu jalannya pelayanan pasien rawat jalan rumah sakit, maka permasalahan yang harus diselesaikan adalah : 1. Bagaimana menangani proses pendaftaran pasien baru dan pasien lama pada instalasi rawat jalan. 2. Bagaimana menghitung pembayaran (biaya pendaftaran pasien rawat jalan dan biaya dokter spesialis). 3. Bagaimana mencari berkas catatan medis di tempat penyimpanan dokumen dengan waktu yang relatif cepat. 4. Bagaimana membuat laporan kunjungan pasien per hari, laporan data pasien per usia dan laporan data pasien per wilayah (kecamatan, kabupaten kota, dan propinsi).. 1.3 Batasan Masalah Dengan adanya rumusan masalah diatas, maka untuk membatasi masalah pada pembuatan rancangan aplikasi ini meliputi hal-hal yang berkaitan langsung dengan pelayanan pasien rawat jalan antara lain : 1. Sistem hanya menangani pelayanan pendaftaran rawat jalan terhadap kelompok pasien umum 2. Proses pelayanan rawat jalan yang ditangani adalah bagian pendaftaran, kasir (pembayaran karcis pendaftaran dan biaya konsultasi dokter spesialis). 3. Batasan teknologi, pembuatan aplikasi menggunakan teknologi web dengan implementasi pada jaringan lokal (intranet).

Bab I Pendahuluan 5 1.4 Tujuan 1. Dapat menangani proses pendaftaran pasien baru dan pasien lama pada instalasi rawat jalan. 2. Dapat menghitung pembayaran (biaya pendaftaran pasien rawat jalan dan biaya dokter spesialis). 3. Dapat mencari berkas catatan medis di tempat penyimpanan dokumen dengan waktu yang relatif cepat. 4. Dapat membuat lapoaran kunjungan pasien per hari,laporan data pasien per usia, dan laporan data pasien per wilayah. 1.5 Sistematika Penyusunan Laporan Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika penyusunan laporan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai studi pustaka yang berhubungan dengan pengerjaan tugas akhir ini, yaitu rumah sakit, pelayanan rawat jalan, pemodelan sistem. BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Bab ini berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan rumah sakit meliputi sejarah rumah sakit, visi dan misi, struktur organisasi serta tugas dan fungsi. BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang konsep pelayanan rawat jalan. Sedangkan evaluasi sistem yaitu evaluasi berdasarkan hasil analisis dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan dan menghasilkan requirement system sebagai solusi masalah dari sistem yang ada.

Bab I Pendahuluan 6 BAB V PERANCANGAN Bab ini berisi tentang perancangan software yang di buat berdasarkan hasil analisis dan sesuai dengan usulan (requirement system) yang terdapat dalam evaluasi sistem. BAB VI IMPLEMENTASI Bab ini membahas mengenai proses implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dikerjakan sebelumnya. BAB VII PENUTUP Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan aplikasi pelayanan pasien rawat jalan, ketercapaian tujuan, disertai saran dari penyusun yang ditujukan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan pembelajaran yang sama atau pun hampir sama bagi mereka yang membutuhkan referensi mengenai pelayanan rawat jalan, dan lainnya yang berhubungan dengan kandungan dari laporan tugas akhir ini.