PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN, KECAMATAN DAWAN, KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

Lidia Wati Yanti Ernalia Lilly Haslinda

JARAK KEHAMILAN BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA MULYASARI KABUPATEN CIANJUR

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG BALI 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein Dan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Dengan Taksiran Berat Janin

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI, VITAMIN C DAN BISKUIT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III ANEMIA DAN KURANG ENERGI KRONIS TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Lama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Fidyah Aminin 1) Atika Wulandari 1) Ria Pratidina Lestari 1) 1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang fidyahaminin@yahoo.com Abstract : The Effect of Chronic Energy Deficiency (CED) to Incidence of Anemia among Pregnant Women. Anemia in pregnancy is also associated to increasing of maternal morbidity. According to WHO about 40% maternal mortality in development country related to anemia in pregnancy and it almost caused by acute hemorrhage and Chronic Energy Deficiency (CED). According to the data of Tanjungpinang Public Health Office 2013 there are 6652 pregnant women suffering CED 21.9% and anemia 5.86%. The aim of its research is to know the effect of CED due to anemia in pregnant women in Tanjungpinang Health Center. This was an observational research, with a cross sectional study design. Sample study was 31 pregnant women with a probability sampling. The result showed that p value = 0,0002 (p< 0,05) that mean there was an effect of CED due to anemia in pregnant women in Tanjungpinang Health Center 2014. It is expected that Health provider to increase counseling to pregnant women about the advantages nutrition during pregnancy and to demonstrate how to cook a good food so that they can applied it in their daily life. Keywords : Chronic Energy Deficiency, Anemia, Pregnant Women Abstrak: Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Menurut WHO sekitar 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh perdarahan akut dan status gizi yang buruk. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 2013 tercatat 6.652 ibu hamil, dengan angka kejadian KEK sebanyak 21,19% dan anemia sebanyak 5,86%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekurangan energy kronis terhadap anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan probability sampling dengan 31 responden. Hasil uji statistik didapatkan p value=0.0002 (p 0.05), yang artinya ada Pengaruh Kekurangan Energy Kronis (KEK) terhadap kejadan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014.Setiap petugas kesehatan atau bidan hendaknya mengaplikasi pijat oksitosin kepada ibu post partum agara ibu tetap memberikan kolostrum pada bayinya segera setelah lahir. Kata Kunci : Kekurangan Energi Kronis, Anemia, Ibu Hamil Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kemiskinan pengetahuan dan informasi. Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60% (Prawirohardjo, 2006). Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia, lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang berkembang dari pada negara yang sudah maju (Prawirohardjo, 2009). Menurut WHO sekitar 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh perdarahan akut dan status gizi yang buruk. Ibu yang hamil dengan status gizi yang buruk dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi kronis (KEK). 167

168 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 167-172 Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram%, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Tingginya angka tersebut disebabkan antara lain oleh keadaan kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama kehamilan. Menurut penelitian Wijianto, dkk, ada hubungan yang bermakna antara resiko KEK dengan kejadian anemia pada ibu hamil.ibu hamil yang berisiko kekurangan energi kronis (KEK) berpeluang menderita anemia 2,76 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak beresiko, umur kehamilan trimester III berpeluang 1,92 kali lebih besar dibandingkan trisemester I dan II. (Rahmaniar, 2013). Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energy. Karena itu, kebutuhan energy dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energy dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolism tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tidak tumbuh sempurna. Kebutuhan wanita hamil akan meningkat dari biasanya dimana pertukaran dari hamper semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada trimester III. Karena peningkatan jumlah konsumsi, makan perlu ditambah terutama konsumsi pangan sumber energy untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Maka kurang mengkonsumsi kalori akan menyebabkan malnutrisi atau biasa disebut Kurang Energi Kronis (KEK). Kontribusi dan terjadinya KEK pada ibu hamil akan mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain dapat meningkatkan resiko terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan KEK memiliki resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan sehingga dapat mengakibatkan kelahiran BBLR. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 2013 tercatat 6.652 ibu hamil, dengan kejadian KEK 21,19% dan anemia 5,86%. Dari data diketahui ibu hamil yang menderita anemia terdapat disemua puskesmas di wilayah kota Tanjungpinang, dengan angka anemia tertinggi di terdapat di Puskesmas Kota Tanjungpinang (8,97%). Demikian pula data bulan Januari-Maret 2014 Puskesmas Kota Tanjungpinang terdapat bumil KEK terbanyak (15,42%). Data kunjungan bumil dan bumil dengan anemia, bulan Januari-Maret 2014 ternyata Puskesmas Kota Tanjungpinang merupakan Puskesmas dengan anemia terbanyak (27,27%). Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu kiranya dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) terhadap Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang tersebut. METODE Desain penelitian penelitian ini adalah quasi eksperiment.penelitian dilakukan di Posyandu Gelatik Kota Tanjungpinang Tanggal 12 Juni -3 Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kota Tanjungpinang pada bulan Juni tahun 2014 yang berjumlah 39 ibu hamil. Teknik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu peneliti memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi Purposive sampling, yaitu: a. Ibu hamil trimester 1 yang belum mendapatkan tablet Fe dan yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kota Tanjungpinang. b. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden c. Ibu hamil yang tidak sedang sakit atau sakit yang menyertai kehamilan (penyakit obstetrik). Teknik pengumpulan data dengan pengumpulan data melalui pengukuran hemoglobin dengan alat ukur hemoglobin easy touch dan pengukuran LILA dengan pita ukur LILA. Analisis data secara univariabel untuk melihat frekuensi dan distribusi variabel bebas, variabel terikat serta untuk melakukan pengkategorian serta analisis bivariabel untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan uji statistik t- test dependent (tingkat signifikansi 0,05).

Aminin, Pengaruh Kekurangan Energi Kronis dengan Anemia Bumil 169 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Analisis Univariat a. Kekurangan Energi Kronis (KEK) Kekurangan energi kronis responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kategori yaitu KEK dan tidak KEK. Hasil penelitian tentang distribusi frekuensi KEK dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kekurangan Energi Kronis No Kekurangan energi Kronis Jumlah % 1 KEK 18 58,1 2 Tidak KEK 13 41,9 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 1, diketahui dari 31 responden ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014 sebagian besar (58,1%) KEK dan sebagian kecil (41,9%) yang tidak KEK. b. Kejadian Anemia Kejadian anemia responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kategori yaitu anemia dan tidak anemia. Hasil penelitian tentang distribusi frekuensi kejadian anemia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Anemia No Kejadian Anemia Jumlah % 1 Anemia 19 61,3 2 Tidak anemia 12 38,7 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 2, diketahui dari 31 responden ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014 sebagian besar (61,3%) anemia dan sebagian kecil (38,7%) yang tidak anemia. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dengan uji chi-square pada convident interval 95%, α= 0,05. Untuk melihat kemaknaan antara variabel independen dan variabel dependen dilihat pada nilai p yang diperoleh. Apabila nilai p < 0,05 berarti ada hubungan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil N KEK Kejadian Anemia Jml o Anemia T. anemia n % n % n % 1 KEK 16 88,9 2 11,1 18 58,1 2 T. KEK 3 23,1 10 76,9 13 41,9 Jumlah 19 61,3 12 38,7 31 100 X 2 = 13,780 p = 0,001 Berdasarkan tabel 3, diketahui dari 31 responden terdapat dari 18 responden yang KEK terdapat 16 (88,9%) ibu hamil yang anemia dan 2 (11,1%) ibu hamil yang tidak anemia, dan dari 13 responden yang tidak KEK terdapat 3 (23,1%) ibu hamil yang anemia dan 10 (76,9%) ibu hamil yang tidak anemia. Hasil uji statistik dengan chi-square pada α = 0,05 diperoleh X 2 = 13,780 dan nilai p = 0,001. Secara statistik jika p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia. Hasil uji statistic independent t test didapatkan p value=0.0002 (p 0.05), yang artinya ada

170 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 167-172 Pengaruh Kekurangan Energy Kronis (KEK) terhadap kejadan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Pembahasan 1. Kekurangan Energi Kronis Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari 31 responden ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014 sebagian besar (58,1%) KEK dan sebagian kecil (41,9%) yang tidak KEK. Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan di mana status gizi seseorang buruk yang disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makronutrien yakni yang diperlukan banyak oleh tubuh dan mikronutrien yang diperlukan sedikit oleh tubuh. Kebutuhan wanita hamil meningkat dari biasanya dan peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama konsumsi pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin (Rahmaniar, 2013). Dari hasil penelitian, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami KEK karena disebabkan kurangnya asupan nutrisi yang mengandung gizi seimbang. Pada trimester I biasanya ibu hamil mengalami nausea (mual) ataupun emesis (muntah) yang menyebabkan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang atau bervariasi, sehingga absorbsi makanan didalam tubuh tidak berlangsung dengan baik yang dapat mempengaruhi dampak kesehatan ibu dan janin. pada awal trimester I hendaknya ibu hamil mengkonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi sering, dengan banyak mengkonsumsi buah-buahan/sayur-sayuran dan menghindari makanan yang dapat merangsang mual dan muntah agar absorbsi makanan yang dikonsumsi diserap dengan baik oleh tubuh. Selama kehamilan ibu hamil harus menjaga dan meningkatkan pasokan gizi yang diperlukan oleh ibu dan janin, dan peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama konsumsi pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. 2 Kejadian Anemia Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (61,3%) ibu hamil anemia dan sebagian kecil (38,7%) ibu hamil yang tidak anemia.ndalam kehamilan terjadi peningkatan volume plasma darah sehingga terjadi hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah merah lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan volume plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan volume darah tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%. Keadaan ini disebut sebagai anemia fisiologis atau pseudoanemia (Prawirohardjo, 2006). Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi dapat membantu menjaga pasokan zat besi yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin agar tubuh memiliki cukup zat besi dan folat dan konsumsi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi didalam tubuh. Jika mengalami anemia selama kehamilan, dapat diberikan suplemen zat besi atau tablet fe untuk mencegah terjadinya anemia yang berkelanjutan dan dilakukan pemeriksaan Hb pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia Dari hasil penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dalam kehamilan ataupun tidak mengkonsumsi tablet fe dapat berakibat terjadinya anemia yang berdampak buruk pada ibu dan janin. Pada ibu hamil trimester I biasanya terjadi hemodilusi (pengenceran darah), apabila pasokan zat besi didalam tubuh kurang maka ibu hamil beresiko mengalami anemia. pada ibu hamil trimester I yang belum mendapatkan tablet fe dikarenakan pada trimester I biasanya ibu mengalami mual dan muntah, yang mana pasokan zat besi hanya didapatkan dari makanan (hewani atau nabati). Oleh karena itu, Ibu hamil harus menjaga dan meningkatkan asupan nutrisi yang mengandung zat besi didalam makanan agar tidak mengalami resiko anemia dalam kehamilan.

Aminin, Pengaruh Kekurangan Energi Kronis dengan Anemia Bumil 171 2. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Hasil penelitian diketahui dari 31 responden ibu hamil di Puskesmas Kota Tanjungpinang tahun 2014 pada kelompok KEK, kejadian anemia lebih besar (88,9%) dibandingkan dengan yang tidak anemia (11,1%), pada kelompok tidak KEK, kejadian anemia lebih kecil (23,1%) dibandingkan dengan yang tidak anemia (76,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan KEK lebih banyak yang anemia dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK. Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p=0,001, dengan demikian secara statistik terdapat hubungan bermakna antara kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rahmaniar tahun 2013 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah malnutrisi atau kekurangan energi kronis (Rahmaniar, 2013). Pada kenyataannya, ibu hamil yang KEK cenderung lebih banyak mengalami anemia dibandingkan tidak terjadi anemia. ini disebabkan karena pola konsumsi dan absorbsi makanan yang tidak seimbang selama kehamilan. Nutrisi sangat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Jika ibu hamil selama kehamilannya tidak mengkonsumsi gizi seimbang, baik makronutrien maupun mikronutrien maka ibu hamil beresiko mengalami gangguan gizi atau dapat terjadinya kekurangan energi kronis yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia. Ibu hamil yang tidak KEK, cenderung lebih kecil tidak mengalami anemia dibandingkan mengalami anemia. Ibu hamil yang tidak KEK biasanya lebih menjaga pasokan nutrisi yang di konsumsi selama kehamilannya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, baik makronutrien maupun mikronutrien, disertai konsumsi Vitamin C sehingga ibu hamil kemungkinan kecil mengalami anemia. Namun pada trimester I biasanya ibu hamil mengalami mual dan muntah, yang apabila mengkonsumsi vitamin C dapat meningkatkan asam lambung, oleh karena itu untuk membantu penyerapan zat besi disertai dengan konsumsi air putih. Jika ibu hamil yang tidak KEK mengalami anemia, kemungkinan disebabkan cara menjaga zat besi didalam makanan tidak disertai dengan konsumsi makanan ataupun konsumsi air putih yang dapat membantu penyerapan zat besi, karena apabila konsumsi kafein dapat menghambat penyerapan zat besi. Hasil penelitian ini sesuai dengan Rahmaniar (2013) menyatakan bahwa bila ibu mengalami resiko KEK selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. KEK pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Memperhatikan hasil penelitan ini, peneliti berpendapat bahwa KEK disebabkan karena kekurangan gizi (kalori dan protein) yang telah berlangsung lama atau menahun. Mengkonsumsi makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien merupakan salah satu pencegahan terjadinya anemia selain dari pemberian dan konsumsi suplemen tablet Fe. Pada trimester I, ibu hamil biasanya mengalami mual dan muntah sehingga ibu hamil tidak diberikan tablet fe. Asupan zat besi bisa didapatkan dari makanan (hewani atau nabati) yang mengandung zat besi untuk meningkatkan kadar Hb dalam darah. Ibu hamil trimester I hendaknya mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang atau bervariasi untuk meningkatkan asupan nutrisi didalam tubuh, dan untuk meningkatkan zat besi didapatkan melalui konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori., serta meningkatkan ketersediaan makanan yang mengandung zat besi untuk dimakan dengan memberitahukan makanan yang dapat memacu dan menghindari pangan yang dapat menghambat penyerapan zat besi didalam tubuh.

172 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 2,Oktober 2014, hlm 167-172 SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpullkan bahwa: 1. Sebagian besar (58,1%) ibu hamil KEK dan (61,3%) ibu hamil anemia. DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2. Terdapat hubungan antara kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 3. Ada pengaruh kekurangan energi kronis (KEK) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil Rahmaniar, A. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan KEK (Tampa Padang, Sulawesi Barat). Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol. 2 : 98-103