PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 8 TAHUN 2001 T E N T A N G

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 05 TAHUN 2001 T E N T A N G

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 );

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 06 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 10 TAHUN 2003 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PEMERINTAH KOTA MALANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ;

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KOTA BANJAR

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 18 TAHUN 2002 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEHNIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 91 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 3 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 3

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 6 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR : 06 TAHUN 1997

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA DUMAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAKASSAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2003

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN ACEH TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

BUPATI INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU

Perda Kab. Belitung No. 24 Tahun

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TARAKAN

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 8 TAHUN 2001 T E N T A N G PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTAPEKANBARU NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN/KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi pesatnya perkembangan pembangunan dan ilmu pengetahuan dewasa ini, agar lebih berdayaguna bagi penyelenggaraan pemerintah di kota Pekanbaru, diperlukan unit organisasi yang mampu melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan daerah, lingkungan hidup, pengawasan, kesatuan bangsa,kearsipan, pengolahan data dan informasi, pemberdayaan masyarakat, perlindungan masyarakat, dan polisi pamongpraja, serta informasi penyuluhan terpadu; b. bahwa untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan sebagaimana dimaksud huruf a, dibentuk Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru serta susunan organisasinya; c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut di atas, dipandang perlu ditetapkan dalam suatu peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang nomor 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19)jo. Undang-undang Nomor 19 Drt tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swantara Tingkat 1 Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165); 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pola Organisasi Dinas Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 tentang Pedoman Perangkat Daerah. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru M E M U T U S K A N Menetapkan : PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN/KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU BAB 1 KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Kota Pekanbaru; b. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pekanbaru; c. Walikota adalah Walikota Pekanbaru; d. Badan/Kantor adalah Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru; e. Kepala Badan/Kantor adalah Kepala Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru; f. Kelompok jabatan Fungsional adalah kelompok yang melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. BAB II PEMBENTUKAN PASAL 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk dan Tata Kerja Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. BAB III ORGANISASI Kedudukan, TugasPokok dan Fungsi PASAL 3

(1) Badan/Kantor adalah unsure pelaksana Pemerintah Kota di bidang perencanaan pembangunan Daerah, lingkungan hidup, pengawasan, kesatuan bangsa, kearsipan, pengolahan data dan informasi, pemberdayaan masyarakat, perlindungan masyarakat dan polisi pamong praja, serta informasi penyuluhan terpadu. (2) Badan/Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Badan/Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota. BAB IV BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) PASAL 4 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan. PASAL 5 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 4 Peraturan Daerah ini, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi : a. pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan; b. pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Linhkungan (AMDAL); c. Pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan; d. Penerapan dan pengawasan pelaksanaan Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) serta pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL; e. Penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan; f. Penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat; g. Melakukan urusan kesekretariatan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota. PASAL 6 (1) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat : - Sub Bagian Program; - Sub Bagian Umum; - Sub Bagian Hukum; c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan; - Sub Bidang Teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

- Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas; - Sub Bidang Evaluasi; d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; - Sub Bidang Pengendalian; - Sub Bidang Perizinan; e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan; - Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan; - Sub bidang Pemantauan; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan Daerah ini. BAB V BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PASAL 7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan daerah. PASAL 8 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 7 Peraturan Daerah ini, Bappeda mempunyai fungsi : a. Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang terdiri dari pola umum pembangunan daerah jangka panjang dan pola umum proyek Pembangunan Tahunan Daerah; b. Menyusun Rencana Pembangunan Tahunan Daerah; c. Menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana-rencanatersebut di atas yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi Riau untuk dimasukkan kedalam program Propinsi Riau dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan kedalam program Tahunan Nasional; d. Melakukan koordinasi perencanaan diantara dinas/satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Kota, instansi vertical kecamatan dan badan-badan lain yang berada dalam wilayah daerah; e. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama-sama dengan bagian Keuangan dengan koordinasi Sekretariat daerah; f. Melakukan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan di daerah; g. Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan pembangunan di daerah untuk penyempurnaan lebih lanjut; h. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah; i. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Walikota.

PASAL 9 (1) Bappeda terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat : - Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan; - Sub Bagian Umum/Perlengkapan; - Sub Bagian Keuangan; - Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi; c. Bidang Penelitian; - Sub Bidang Penelitian; - Sub Bidang Pengembangan Sistem Perencanaan; - Sub Bidang Evaluasi; - Sub Bidang Agraria; d. Bidang Ekonomi; - Sub Bidang Pertanian; - Sub Bidang Industri Dan Perdagangan; - Sub Bidang Koperasi dan Dunia Usaha; e. Bidang Sosial Budaya; - Sub Bidang Perhubungan dan Pariwisata Seni Budaya; - Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Lingkungan; - Sub Bidang Transmigrasi dan Keluarga Berencana; - Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial; f. Bidang Fisik dan Prasarana; - Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Budaya; - Sub Bidang Pemukiman Pengembangan Wilayah; - Sub Bidang Pertambangan dan Energi; g. Bidang Perencanaan Daerah Bawahan; - Sub Bidang Kerjasama Pembangunan; - Sub Bidang Pengembangan Kawasan; - Sub Bidang Statistik dan Pelaporan; h. Bidang Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan organisasi Bappeda adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. BAB VI BADAN PENGAWASAN PASAL 10 Badan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan di lingkungan Pemerintah Kota berdasarkan kebijakan Walikota dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 11 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 10 Peraturan Daerah ini, Badan Pengawasan mempunyai fungsi : a. Pemeriksaan terhadap tugas Pemerintah Kota yang meliputi bidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pertanahan serta kegiatan rutin dan pembangunan; b. pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap tugas pemerintah kota; c. pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan dalam pelaksanaan tugas Pemerintah Kota; d. fasilitas pelaksanaan pengawasan di lingkungan Pemerintah Kota; e. pembinaan tenaga fungsional pengaasan. PASAL 12 (1) Badan Pengawasan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat : - Sub Bagian Penyusunan Program dan Laporan; - Sub Bagian Kepegawaian; - Sub Bagian Keuangan; - Sub Bagian Umum; c. Bidang Pemerintahan Umum, Aparatur dan Agraria; - Sub Bidang Pemerintahan Umum; - Sub Bidang Pemerintahan Daerah; - Sub Bidang Aparatur dan Kelembagaan; - Sub Bidang Agraria; d. Bidang Keuangan; - Sub Bidang Pengelola Keuangan Pusat; - Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran Daerah; - Sub Bidang Perhitungan Anggaran Daerah; e. Bidang Perlengkapan, Peralatan dan Kekayaan Daerah; - Sub Bidang Perlengkapan dan Peralatan Pusat; - Sub Bidang Perlengkapan dan Peralatan Daerah; - Sub Bidang Kekayaan Daerah; f. Bidang Perekonomian dan Usaha Daerah; - Sub Bidang Bdan Usaha Milik Daerah; - Sub Bidang Retribusi dan Pendapatan lain-lain; - Sub Bidang Pendapatan; g. Bidang Pembangunan; - Sub Bidang Pembangunan Propinsi dan Kota; - Sub Bidang Proyek Bantuan Pembangunan Kota; - Sub Bidang Pembangunan Kelurahan dan Pembangunan 5 tahun Nasional; h. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;

- Sub Bidang Kesatuan Bangsa; - Sub Bidang Perlindungan Masyarakat; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Badan Pengawasan adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. BAB VII KANTOR PUSAT PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI PASAL 13 Kantor pusat pengolahan data dan informasi mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data dan pembinaan system informasi secara elektronik berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan Walikota. PASAL 14 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 13 Peraturan Daerah ini, Kantor Pusat Pengolahan Data dan Informasi Mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana dan program dibidang pengolahan data elektronik; b. penyusunan dan analisis data serta penyiapan system aplikasi yang dibutuhkan; c. pengendalian data dari data masukan sampai data keluaran; d. pengendalian arus data masukan dan data keluaran, pengoperasian komputer, penyimpanan data, penyediaan dan pengamanan perangkat keras/lunak komputer; e. pemberian bimbingan dan pelayanan serta pengendalian komputerisasi kepada unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota; f. kerjasama teknik dengan pihak luar yang berhubungan dengan pengolahan data elektronik; g. pelaksanaan urusan ketatausahaan. PASAL 15 (1) Kantor Pusat Pengolahan Data dan Informasi terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Data Manajemen Sistem Informasi; d. Seksi Telematika; e. Seksi Pendayagunaan Sistem Informasi; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor Pusat Pengolahan Data dan Informasi adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB VIII KANTOR KESATUAN BANGSA PASAL 16 Kantor Kesatuan Bangsa mempunyai tugas menyelenggrakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesatuan bangsa serta tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah. PASAL 17 Untuk menyelanggarakan tugas tersebut pada PASAL 16 Peraturan Daerah ini Kantor Kesatuan Bangsa mempunyai fungsi: a. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas hubungan antar lembaga; b. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas kesatuan bangsa; c. perumusan dan penyiapan kebijakan pengkajian masalah strategis daerah; d. pengkoordinasian penyusunan kebijakan dan program di bidang kesatuan bangsa; e. fasilitas dan evaluasi pelaksanaan program kesatuan bangsa; f. pelaksanaan administrasi dan tata usaha Kantor Kesatuan Bangsa. PASAL 18 (1) Kantor Kesatuan Bangsa terdiri Dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Hubungan Antar Lembaga; d. Seksi Kesatuan Bangsa; e. Seksi Demokratis; f. Seksi Penanganan Masalah Aktual; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor Kesatuan Bangsa adalah sebagaimana tercantum pada lampiran peraturan daerah ini. BAB IX KANTOR PERLINDUNGAN MASYARAKAT PASAL 19 Kantor Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perlindungan masyarakat serta tugas pembantuan yang

diberikan pemerintah. PASAL 20 Untuk menyelanggarakan tugas tersebut pada PASAL 19 Peraturan Daerah ini, Kantor Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan fasilitas pelaksanaan kesiagaan terhadap ancaman/bencana; b. perumusan kebijakan fasilitas pelaksanaan penyelamatan dari bencana; c. perumusan kebijakan fasilitas rehabilitasi akibat bencana; d. perumusan kebijakan fasilitas pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat; e. evaluasi pelaksanaan kebijakan fasilitas perlindungan masyarakat; f. pelaksanaan administrasi dan tata usaha Kantor Perlindungan masyarakat. PASAL 21 (1) Kantor Perlindungan Masyarakat terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Kesiagaan; d. Seksi Penanggulangan; e. Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Satuan Perlindungan Masyarakat; f. Kelompok Jabatan dan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor Perlindungan Masyarakat sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. BAB X KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PASAL 22 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan pembinaan keterampilan dan ketertiban wilayah masyarakat, serta menegakkan peraturan perundang-undangan Peraturan daerah dan Keputusan Walikota. PASAL 23 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 22 Peraturan daerah ini Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. Penyusunan pedoman kebijaksanaan pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban serta penegakan peraturan perundang-undangan, Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota;

b. Pelaksanaan pengembangan kapasitas personil Polisi Pamong Praja, penyuluhan, dokumentasi dan pelaporan; c. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah masyarakat dan peraturan perundang-undangan, Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota; d. Pelaksanaan pembinaan pengamanan operasi dan penertiban serta pengawalan dan kesamaptaan; e. Pelaksanaan urusan ketatausahaan. PASAL 24 (1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pembinaan Operasional; d. Seksi Pembinaan Pengembangan Kapasitas; e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor Polisi Pamong Praja adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini. BAB XI KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASAL 25 Kantor Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggrakan sebaian tugas Pemerintah Kota di bidang pemberdayaan masyarakat berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan Walikota. PASAL 26 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 25 Peraturan Daerah ini, Kantor Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas pelaksanaan ketahanan masyarakat; b. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas pelaksanaan social budaya masyarakat; c. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas pelaksanaan usaha ekonomi masyarakat; d. perumusan dan penyiapan kebijakan fasilitas pelaksanaan pemanfaatan sumberdaya alam; e. perumusan dan penyiapan kebijakan falitas pelaksanaan pemanfaatan teknologi tepat guna; f. pengkoordinasikan pentusunan program di bidang pemberdayaan masyarakat; g. fasilitas dan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat; h. pelaksanaan administrasi dan tata usaha Kantor Pemberdayaan Masyarakat.

PASAL 27 (1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Katahanan Masyarakat; d. Seksi Sosial Budaya Masyarakat; e. Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat; f. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Alam; g. Seksi Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor pemberdayaan Masyarakat adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. BAB XII KANTOR ARSIP DAERAH PASAL 28 Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam lingkup kearsipan daerah. PASAL 29 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 28 Peraturan Daerah ini, Kantor Arsip Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup kearsipan daerah; b. penyelenggaraan pembinaan bidang kearsipan; c. pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan dibidang kearsipan; d. pengolah dan pengelolaan arsip inaktif; e. akuisisi, pengelolaan dan pelestarian arsip statis; f. penyelenggaraan pelayanan informasi dan jaringan informasi arsip statis; g. pembinaan tenaga fungsional arsiparis di lingkungan Kota. PASAL 30 (1) Kantor Arsip Daerah terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi pembinaan Sistem dan SDM Kearsipan;

d. Seksi Pengolahan dan Layanan Arsip Inaktif; e. Seksi Pengolahan dan Layanan Arsip Statis; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Kantor arsip Daerah adalah sebagaimana tercantum pada lampiran Peraturan Daerah ini. BAB XIII KANTOR PUSAT INFORMASI PENYULUHAN TERPADU (KPIPT) PASAL 31 Kantor Pusat informasi Penyuluhan Terpadu mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan umum pemerintah di bidang informasi dan penyuluhan pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan, social, bahaya narkoba dan lain-lain. PASAL 32 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada PASAL 31 Peraturan Daerah ini, Kantor Pusat Informasi Penyuluhan Terpadu mempunyai fungsi : a. pengkajian, perencanaan, koordinasi, perumusan kebijakan teknis di bidang penyuluhan, informasi dan komunikasi penyuluhan terpadu b. penyediaan data dan rekomendasi penyuluhan terpadu c. pelayanan teknis di bidang penyuluhan, informasi dan komunikasi pembangunan penyuluhan terpadu. PASAL 33 (1) Kantor Pusat Informasi Penyuluhan Terpadu terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan Informasi dan Komunikasi; d. Seksi Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan; e. Seksi Pengembangan Program dan Program Penyuluhan; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan Organisasi Kantor Pusat Informasi Penyuluhan Terpadu adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini. BAB XIV Kelompok Jabatan Fungsional PASAL 34 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan/

Kantor sesuai dengan bidang keahlian. PASAL 35 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada PASAL 34 Peraturan Daerah ini terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai lelompok sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) pada PASAL ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota dan bertanggung jawab kepada kepala. (3) Jumlah jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) pada PASAL ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja/ (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PASAL ini diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XV TATA KERJA PASAL 36 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan/Kantor, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian dan Kepala Seksi melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing organisasi maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. PASAL 37 (1) Kepala Badan/Kantor berkewajiban melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan yang ditetapkan. (2) Kepala Badan/Kantor berkjewajiban memberikan petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsure pembantu dan unsure pelaksana yang berada di bawahnya. (3) Setiap unit kerja di lingkungan Badan/Kantor wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya. (4) Kepala Badan/Kantor wajib menyampaikan laporan pelaksanan tugas secara berkalaada Walikota dengan tembusan kepada Gubernur Riau dan Menteri Dalam Negeri. BAB XVI KEPEGAWAIAN PASAL 38 Pengangkatan pemindahan dan pemberhentian serta susunan kepegawaian Badan/Kantor diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVII PEMBIAYAAN

PASAL 39 Sumber-sumber pembiayaan Badan/Kantor dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekanbaru, subsidi, atau bantuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Riau serta bantuan dari lembaga lain yang sah. BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP PASAL 40 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan, dan Tata Kerja Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut oleh Walikota. PASAL 41 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kota Pekanbaru. Ditetapkan di Pekanbaru Pada tanggal 11 Mei 2001 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Nomor : 10 tahun 2001 Seri : C Nomor 6 Tanggal : 14 Mei 2001 Walikota Pekanbaru Cap/dto H. OESMAN EFFENDI APAN, SH Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Drs. H. HERMAN ABDULLAH Pembina Utama Muda NIP. 420004733

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 5 TAHUN2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN/KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU I. PENJELASAN UMUM Bahwa dalam menghadapi pesatnya perkembangan pembangunan dan ilmu pengetahuan dewasa ini, agar lebih berdayaguna dan berhasilguna bagi penyelenggaraan pemerintahan di Kota Pekanbaru, diperlukan unit organisasi yang mampu melaksanakan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan daerah, lingkungan hidup, pengawasan, kesatuan bangsa, kearsipan,pengolahan data dan informasi, pemberdayaan masyarakat, perlindungan masyarakat, polisi pamong praja dan informasi penyuluhan terpadu. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menyelenggarakan tugas tersebut di Kota Pekanbaru agar lebih efektif dan efisien dalam mengatasi permasalah dibidang tersebut di atas dipandang perlu dibentuk Badan/Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL PASAL 1 : Menjelaskan beberapa istilah dan arti yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian tentang istilah-istilah tersebut, sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman pengertian. PASAL 2 s/d PASAL 41 : Cukup Jelas