Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations

dokumen-dokumen yang mirip
Adam Smith Sebuah Primer Bagian 4: Tentang Wealth of Nations. Upah bergantung pada pertumbuhan ekonomi

Adam Smith Sebuah Primer. Bagian 2: Tentang Wealth of Nations. Oleh: Eamonn Butler. Tema yang Luas

Adam Smith Sebuah Primer Bag. 6: Tentang Wealth of Nations. Sejarah lembaga ekonomi

BAB II. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Pola Kegiatan Ekonomi

Adam Smith Sebuah Primer Bag. 7: Tentang Wealth of Nations

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

Konflik Politik Karl Marx

Tugas Resume Hubungan Industrial

Chapter 5 Entrepreneurship Bab 50 How To Making Money

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral

Matematika Pernikahan

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Etika Bisnis dan Globalisasi

Jenis Sistem Ekonomi

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

Materi 2 Ekonomi Mikro

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tentu di

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

WAWASAN BARTER DALAM PENDIDIKAN EKONOMI

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Organizational Theory & Design

2. Teori Perdagangan Internasional Saat ini perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat untuk bidang ekonomi saja melainkan bermanfaat pula di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo, Jakarta, 2002, hal Angipora Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi revisi, cetakan keenam, Raja

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Kegiatan Ekonomi. FIKES Universitas Esa Unggul Prodi Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

LOGO. Konsep dasar ekonomi. Intan Silviana Mustikawati, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

PASAR FAKTOR PRODUKSI. 1. Faktor Produksi: segala sesuatu yang dibutuhkan oleh produsen sebagai input untuk memproduksi barang siap pakai

sepenuhnya mempengaruhi dinamika dalam sistem. Dengan demikian, pastinya terdapat perilaku politik yang lebih beragam pula.

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan pemikiran Ba>qir al-s{adr dan Taqiy al-di>n al-nabha>niy

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

2

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Presented by: M Anang Firmansyah

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB 1 RUANG LINGKUP BISNIS

Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis (Telaah Singkat Memahami Ekonomi Kapitalis)

REKREASI. "Segala sesuatu ada masanya. Page 1

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Teori Ekonomi Mikro Review 1-6

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah

Apakah Yesus Mengetahui Rencana Allah?

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ETIKA DI PANGSA PASAR

BAB I PENDAHULAN. Usaha yang semakin maju dan berkembang perusahaan akan mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai organisasinya maupun

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu bara, bijih besi, dan

Transkripsi:

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations Keuntungan Bersama yang diperoleh dari Perdagangan Ide utama Smith dari Bab II menjelaskan bagaimana pertukaran (perdagangan) materil menyebarkan keuntungan dari efesiensi produktif ini ke masyarakat. Menggunakan bakat mental atau berkhayal, dia menghayalkan, seseorang dalam sebuah bangsa primitif mungkin lebih baik dari yang lain dalam membuat anak panah, sementara yang lain lebih baik dalam mengolah logam. Dengan berspesialisasi, sang pembuat anak panah bisa memproduksi lebih, dan pandai besi memproduksi lebih banyak belati dari yang bisa dia gunakan. Sehingga mereka mempertukarkan anak panah untuk belati. Keduanya sekarang punya kombinasi yang berguna dari masing-masing alat dan masing-masing telah diuntungkan dari efisiensi rekan yang lain, yang menspesialisasi produksinya. Kecenderungan untuk bertukar-menukar barang dan berdagang, klaim Smith, adalah hal alamiah dan universal dari sifat manusia, karena memang kedua belah pihak diuntungkan. Tentu saja, pertukaran tidak akan terjadi jika keduanya merasa dirugikan oleh pertukaran ini. Dan ini adalah pemikiran yang sangat penting. Dalam dunia Smith, sebagaimana dunia kita, kebanyakan barang dipertukarkan dengan uang dan bukannya dipertukarkan dengan barang. Karena uang dianggap sebagai kekayaan, kelihatannya bahwa hanya penjual yang diuntungkan lewat proses ini. Tetapi Smith menunjukkan bahwa keuntungannya dialami satu sama lain. Dengan bertukar-menukar, kedua belah pihak mendapatkan benda yang mereka inginkan dengan usaha yang lebih sedikit dibandingkan jika mereka membuatnya untuk dirinya masing-masing. Masing-masing menjadi lebih kaya karena pertukaran. Kekayaan, dengan kata lain, bukanlah hal yang tetap, tetapi diciptakan lewat perdagangan manusia. Ini adalah ide yang menggemparkan pada waktu itu. Pemikiran penting yang lain adalah bahwa perdagangan tetap akan menguntungkan kedua belah pihak, walaupun masing-masing pihak mengajukan dan menerima penawaran seutuhnya atas dasar kepentingan diri dan tidak mempertimbangkan kesejahteraan pihak yang lain. Ini adalah hal yang menguntungkan karena memberikan ajakan bagi orang-orang untuk mengambil bagian dalam kegiatan yang kita sukai. Dalam kata-kata terkenal Smith: Bukanlah dari kebaikan hati tukang daging, pembuat bir, atau tukang roti, kita mengharapkan makan malam kita, tetapi dengan kesadaran akan kepentingan diri mereka.

Kita memenuhi kebutuhan kita, bukan dengan kemanusiaan mereka tetapi dengan cinta-diri mereka, dan tidak pernah menawarkan mereka kebutuhan kita tetapi keuntungan mereka. 1 Pernyataan cinta-diri atau kepentingan-diri, Smith tidak maksudkan sebagai ketamakan atau egois. Yang dia maksud menggunakan kata abad delapan-belas: bukan ingin mendapatkan untung dengan merugikan orang lain, tetapi sepenuhnya adalah memperhatikan secara seksama dan pantas kesejahteraan kita sendiri. Hal ini begitu alamiah dan penting bagi umat manusia sehingga dalam The Theory of Moral Sentiments, dia menyebutnya sebagai kebajikan. 2 Dalam buku yang sama, dia menekankan bahwa simpati (atau yang kita sebut, empati) pada orang lain adalah salah satu karakter manusia yang paling penting, dan keadilan (tidak melukai orang lain) adalah salah satu aturannya yang paling fundamental. Pasar yang lebih luas mendatangkan keuntungan yang lebih besar Keuntungan yang kita dapatkan dari pertukaranlah yang mendorong kita untuk berspesialisasi dan nantinya meningkatkan surplus yang bisa kita pertukarkan dengan orang lain. Sebagaimana luas spesialisasi tersebut berkembang bergantung pada seberapa luas pertukaran itu tercipta, kata Smith yaitu, seberapa luas pasar. 3 Hanya kota besar yang menyediakan cukup konsumen untuk tukang periuk, contohnya; sementara masyarakat yang tersebar mungkin tidak mampu menyokong bahkan spesialis seperti tukang kayu atau pandai batu, sehingga memaksa orang-orang untuk melakukan lebih banyak hal untuk diri mereka sendiri. Satu hal yang pastinya memperluas pasar adalah uang. 4 Hidup akan begitu repot jika pembuat bir yang sedang lapar selalu harus mencari tukang roti yang sedang kehausan. Itulah kenapa kita pada umumnya menggunakan uang sebagai perantara menukarkan kelebihan produk kita dengan uang, kemudian menukarkan uang kita kembali dengan produk yang kita inginkan. 1 Ibid., Buku I, bab II, hlm. 26-7, paragraf 12. 2 The Theory of Moral Sentiments, Bab. VI, Bagian I. 3 The Wealth of Nations, Buku I, Bab III. 4 Ibid., Buku I, Bab IV.

Index nilai Tetapi, entah itu dimediasi oleh uang atau tidak, apakah yang menentukan besaran nilai dari masing-masing produk yang berbeda ketika dipertukarkan? Inilah yang membingungkan Smith ketika sesuatu yang sangat tidak berguna (seperti berlian) punya nilai tukar yang begitu tinggi, ketika sesuatu yang sangat penting (seperti air) hampir tak ada nilai. Saat ini kita bisa dengan mudah menjawabnya menggunakan teori utilitas (nilai guna) marginal: karena berlian begitu langka, tambahan satu berlian membutuhkan harga yang tinggi; tetapi karena air begitu melimpah, tambahan satu cangkir sebenarnya tidak terlalu berguna bagi kita. Atau kita bisa memakai analisa permintaan dan penawaran. Sayangnya, alat yang pertama tadi belum ada dan, pada saat penulisan The Wealth of Nations, Smith belum menyempurnakan alat yang kedua, sehingga dia kesulitan mengindentifikasi apa yang yang membuat suatu produk memiliki nilai tertentu. Tampaknya alamiah baginya bahwa dalam masyarakat primitif, nilai awalnya pasti mencerminkan kerja yang dicurahkan dalam produksi barang tersebut. 5 Bukankah pada akhirnya, kita mencurahkan kesusahan dan masalah dalam menciptakan sebuah produk yang kita jual adalah agar kita bisa membebaskan diri kita dari kesusahan untuk menciptakan produk yang kita beli. TIdak ada gunanya bagi siapapun untuk membeli sesuatu yang bisa mereka ciptakan sendiri dengan sedikit usaha; jadi tingkat nilai tukar yang ideal harus mencerminkan jumlah usaha yang sama. Oleh karenanya jika bagi pemburu biasanya membutuhkan dua kali usaha kerja untuk memburu berang-berang dibandingkan memburu rusa, satu berang-berang secara alamiah mestinya ditukarkan atau bernilai dua rusa. 6 Tentu saja, selidik Smith, tidak semua kerja adalah sama. Ada proses produksi yang lebih sulit dikerjakan, memerlukan lebih banyak kepintaran, atau membutuhkan waktu pelatihan dan pengalaman yang lebih panjang. Tetapi faktor ini akan diperhitungkan dengan tawar-menawar dalam pasar. 7 Bagian ini dari The Wealth of Nations telah begitu banyak dikritisi sebagai teori nilai kerja, yang nantinya memungkinkan Karl Marx untuk mengklaim bahwa kerja dari pekerja telah secara terus-menerus dicuri oleh para bos-bos kapitalis. Jika demikian, pasti para bos ini tidak menciptakan hal baik bagi dunia. 5 Ibid., Buku I, Bab V. 6 Ibid., Buku I, Bab IV, hlm. 65, paragraf 1. 7 Ibid., Buku I, Bab I, hlm. 49, paragraf 4.

Tetapi Smith sebenarnya tidak menuntun kita kepada teori nilai kerja. Dia sebenarnya sedang berusaha untuk memahami apa yang sekarang kita lihat sebagai salah satu tolak ukur ekonomi, biaya produksi total. Dalam masyarakat berburu, biaya ini seluruhnya terdiri dari kerja. Tetapi kita telah berevolusi jauh dari jaman ini; dan Smith melanjutkan dengan mengidentifikasi faktor produksi lainnya tanah dan modal yang telah dipakai dalam sistem ekonomi moderen. Ide ini sekali lagi telah menjadi konsep penting dalam ekonomi saat ini. Dan nantinya, Smith memperkenalkan penawaran dan permintaan, mempelajari bukan hanya bagaimana perimintaan dan penawaran ini mempengaruhi harga, tetapi juga bagaimana mereka menggerakkan seluruh sistem produksi dan distribusi. Ini adalah hal yang membuka khazanah baru dan dia menjelaskannya dalam beberapa bab, yang harus dibaca secara keseluruhan, dan yang menyelidiki bagaimana masyarakat meninggalkan jumlah kerja sebagia satu-satu-nya sumber nilai. 8 Tanah, kerja dan modal Untuk segala hal yang diproduksi pada zaman moderen ini, anda membutuhkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan, juga perlengkapan seperti peralatan dan mesin bagi mereka dan juga tempat untuk bekerja. Total biaya oleh karena itu bisa dibagi menjadi tiga faktor besar produksi, menurut Smith. 9 Tidak seperti pada ekonomi berburu, faktor ini dimiliki oleh orang-orang yang berbeda, yang oleh karenanya berhak mendapat bagian dari pendapatan berdasarkan apa yang diproduksinya Yaitu kerja untuk pekerja, tentu saja, ditunjukkan dalam upah. Juga ada modal (Smith sebut sebagai barang persediaan) yang disediakan oleh pengusaha, ditunjukkan dalam laba. Juga adanya penggunaan tanah, digambarkan sebagai sewa yang dibayarkan pada tuan tanah. Tanah, modal dan kerja oleh karenanya semuanya memberi sumbangsih bagi produksi, membuat pekerja, pengusaha, dan tuan tanah semuanya saling bergantung. Tetapi saling ketergantungan mereka lebih dari sekedar produksi; karena kebanyakan produksi ini adalah untuk saling dipertukarkan, mereka semuanya terlibat dalam penilaian dan pendistribusian dari produk ini juga. Smith menuntun kita secara perlahan pada kesadaran bahwa produksi, valuasi (penilaian) dan distribusi dari hasil kerja suatu bangsa tidak berada terpisah-pisah, tetapi semuanya terjadi secara bersamaan sebagai bagian yang saling berhubungan dalam 8 Ibid., Buku I, Bab V- XI. 9 Ibid., Buku I, Bab VI.

suatu sistem ekonomi yang berjalan, dimana semua orang adalah bagiannya. Ini juga adalah suatu inovasi teoritis yang luar biasa. Bagaimana pasar mengatur produksi Smith kemudian menjelaskan bagaimana sistem ini menuntun dan mengatur produksi. Harga pasar dengan mana produk dipertukarkan, kata dia, bisa lebih tinggi atau rendah dari total biaya produksi (yang dia sebut sebagai harga alamiah ), 10 bergantung pada permintaan dari produk tersebut (atau paling tidak, permintaan efektual (yang bisa terjadi) dari konsumen yang punya uang untuk membeli) dan berapa banyak yang disediakan di pasar. Jika harga pasar lebih tinggi dari total biaya produksi, mereka untung; jika lebih rendah, mereka rugi. Harga pasar tidak akan pernah tetap di bawah biaya produksi dalam jangka waktu lama; pembeli akan menarik diri, dari pada menderita rugi berkepanjangan. Tetapi juga tidak akan menjadi sangat tinggi. Karena ini akan menjadi peringatan bagi pesaing bahwa ada untung yang bisa dibuat; penawaran akan meningkat dan harga pasar akan tertarik untuk turun lagi. Sehingga tujuan dari industri adalah untuk memberikan jumlah yang setimbang (equilibrium) ke pasar. Tentu saja, persaingan bisa tidak sempurna. Peraturan bisa membatasi akses masuk ke pasar. Pelaku monopoli bisa memaksa harga naik dengan menjaga pasar tanpa stok barang yang cukup. Atau informasi yang tidak sempurna: contohnya, penemu sebuah proses produksi yang lebih murah bisa menikmati untung luar biasa pada beberapa tahun awal, sampai pesaingnya juga menemukannya. Jadi harga alami dan harga pasar bisa saling bersilangan. 10 Ibid., Buku I, Bab VII.