Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Seimbang pada Masa Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

Universitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN WANITA PRAMENOPAUSE TERHADAP SIKAP MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA SEKAR JAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT STATUS GIZI WANITA MENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN FISIK PADA MASA MENOPAUSE KOTA SEMARANG

Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang KB Pasca Persalinan di Puskesmas Jetis Kota, Yogyakarta

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

Karakteristik Dukun Bersalin Tentang Kemitraan dengan Bidan di Wilayah Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN SUPERMARKET CARREFOUR KIARACONDONG, BANDUNG TERHADAP BAHAN PANGAN ORGANIK

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

ABSTRAK. laktat pada masa kehamilan. Sedangkan pendidikan ataupun pekerjaan tidak memilki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuannya.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANG ANDROPAUSE DI DESA SAMBI BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

KOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Hubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI PUSKESMAS PEKANBARU

Transkripsi:

ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Seimbang pada Masa Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah Riska Pebrianti¹, Ika Lestiani² 1 Puskesmas Hantakan Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Hantakan, Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan 2 Akademi Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru Jl. Mistar Cokrokusumo, Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan Email: febriiriska@gmail.com Abstrak Wanita dianggap memasuki masa menopause jika wanita tersebut tidak mengalami menstruasi lagi dalam waktu 12 bulan tanpa disertai intervensi tertentu. Data dari wilyah kerja puskesmas Awang Besar Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2014 ada 463 orang wanita menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang masa menopause di wilayah kerja puskesmas Awang Besar kecamatan Barabai kabupaten Hulu sungai Tengah tahun 2014. Desain penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu menopause yang bersedia menjadi responden di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar kecamatan Barabai kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 463 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 83 responden. Hasil penelitian mayoritas responden pada rentang usia 48-55 tahun dan mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap gizi seimbang pada masa menopause yaitu sebanyak 47 orang responden (57,32%). Kesimpulan tingkat pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar kecamatan Barabai kabupaten Hulu Sungai Tengah masih kurang. Kata Kunci: gizi seimbang, menopause, pengetahuan Knowledge of Menopause Woman about Balanced Nutrition in Menopause Period at The Regional of Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah Abstract Women were considered menopausal if the woman does not menstruate again within 12 months without any particular intervention. Data from the working area of health centers Awang Besar Hulu Sungai Tengah in 2014 there are 463 menopausal womens. The purposes of this study was to know knowledge of menopause woman about balanced nutrition in menopause period at the regional of Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. This study was used descriptive with cross-sectional design. The population are menopause women who willing to become respondents in Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. Samples was obtained by simple random sampling technique which consisted of 83 respondents. The results showed that majority of respondents in the range aged 48-55 years and have less knowledge about nutrition balanced during menopause were 47 respondents (57.32%). In conclusion, there was less of knowledge about balanced nutrition in menopause period toward menopause woman in Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. Keywords: balanced nutrition, menopause, knowledge Info Artikel: Artikel dikirim pada 20 Januari 2016 Artikel diterima pada 24 Februari 2016 DOI : http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2016.4(1).49-53 Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Seimbang pada Masa Menopause 49

PENDAHULUAN Data WHO di negara Asia, pada tahun 2025 jumlah wanita yang menopause akan meningkat dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa, sedangkan menurut BPS tahun 2010 perkiraan kasar menunjukkan akan terdapat sekitar 30 40 juta wanita menopause dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240 250 juta jiwa pada tahun 2010(1). Menopause adalah suatu peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti, serta pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) yang berkurang, dan jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan(2). Menopause adalah sesuatu yang alami, untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, dengan cara pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Cara ini merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengonsumsi ekstra estrogen yang banyak tergantung pada sejumlah bahan pangan. Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen, senyawa tersebut disebut fi toestrogen(3). Penurunan kadar hormon estrogen dan hormon progesterone berpengaruh terhadap suasana hati yang buruk sehingga sangat penting mengonsumsi makanan yang menyediakan nutrisi essensial untuk kesehatan fungsi otak(4). Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkatkan kadar estrogen di dalam tubuh dibandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause(5). Data dari Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan tahun 2011 wanita yang mengalami menopause sekitar 266.801 orang. Menurut data dari wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2014 ada 463 orang wanita menopause(1). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan April tahun 2014 di wilayah kerja puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2014 dari 10 wanita menopause, terdapat 7 (70%) wanita menopause dengan tingkat pengetahuan yang rendah dan 2 (20%) wanita menopause berpengetahuan cukup dan 1 (10%) wanita menopause berpengetahuan baik. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause di wilayah kerja puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Secara umum tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause. Secara khusus untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menopause pada masa menopause, untuk mengetahui gizi seimbang ibu menopause pada masa menopause, dan untuk mengetahui gizi seimbang pada masa menopause berdasarkan tingkat pengetahuan dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2014. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif, bertujuan untuk melihat gambaran atau fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat(6). Penelitian ini menggambarkan secara objektif, yaitu suatu desain penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menopause di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 463 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi(7). Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin, didapatkan hasil akhir sampel sebanyak 82 orang responden. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Awang Besar Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 4 desa dan 1 kelurahan yaitu desa Awang besar, desa Kayu Bawang, desa Gambah, desa Pajukungan dan kelurahan Bukat dari tanggal 4 sampai 6 juni tahun 2014. 50 Riska Pebrianti, Ika Lestiani, 2016. JNKI, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016, 49-53

HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 wanita menopause yang berada di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar pada tahun 2014. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Ekonomi, Menerima Informasi, Tingkat Pengetahuan, dan IMT Wanita Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah Tahun 2014 Karakteristik f % Umur (Tahun) 48-55 65 79,27 56-60 9 10,98 >60 8 9,75 Ekonomi Rendah 58 70,73 Sedang 22 26,83 Tinggi 2 2,44 Menerima Informasi Tidak Pernah 70 85,37 Pernah 12 14,63 Tingkat pengetahuan Kurang 47 57,32 Cukup 23 28,05 Baik 12 14,63 IMT Kurang (IMT <18,5) 25 30,48 Normal (IMT 18,5-25,0) 30 36,59 Lebih (IMT >25,0) 27 32,93 Total 82 100 Sumber: Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 82 orang responden, umur terbanyak berada pada rentang 48-55 tahun yaitu sebanyak 65 orang (79,27%), tingkat ekonomi paling banyak adalah tingkat ekonomi rendah sebanyak 58 orang (70,73%), kategori menerima informasi paling banyak adalah tidak pernah menerima informasi sebanyak 70 orang (85,37%), untuk tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah dengan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang responden (57,32%), sedangkan tingkat pengetahuan responden paling sedikit dengan tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 12 orang responden (14,63%), indeks massa tubuh (IMT) terbanyak adalah dengan kategori normal yaitu sebanyak 30 orang responden (36,59%), sedangkan responden paling sedikit dengan kategori kurang yaitu berjumlah 25 orang responden (30,48%). Hasil penelitian Tabel 1 dapat digambarkan bahwa mayoritas berpengetahuan kurang hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dan satu sama lain saling memengaruhi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yeni, yang menyatakan bahwa dari 22 orang responden mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (54,5%)(8). Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Mufi dah, yang menyatakan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 31 orang (59,6%) dari total 52 orang responden(9). Pengetahuan Ibu menopause berdasarkan Status Gizi Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan dengan status gizi wanita menopause di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 82 orang responden, responden terbanyak berpengetahuan kurang dengan status gizi kurang yaitu sebanyak 23 orang responden (28,04%), sedangkan responden paling sedikit berpengetahuan baik dengan status gizi kurang yaitu sebanyak 2 orang responden (2,44%). Penelitian ini sesuai dengan teori Alimul, yang menyatakan bahwa seseorang dengan pengetahuan yang kurang tentang gizi seimbang akan berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan(10). Seseorang dengan pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi akan kesulitan dalam memilih menu makanan, karena hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi. Pengetahuan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan dengan Status Gizi Wanita Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah Tahun 2014 Pengetahuan Status Gizi Kurang % Normal % Lebih % Jumlah % Kurang 23 28,04 10 12,20 15 18,29 48 58,53 Cukup 0 0 16 19,52 7 8,54 23 28,06 Baik 2 2,44 4 4,88 5 6,09 11 13,41 Jumlah 25 12,19 30 53,66 27 34,15 82 100% Sumber: Data Primer Tahun 2014 Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Seimbang pada Masa Menopause 51

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (11). Berdasarkan data Tabel 2, tingkat pengetahuan wanita menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar berada dalam kategori kurang. Tingkat pengetahuan yang rendah terhadap gizi seimbang dikarenakan tingkat pendidikan wanita menopause dalam penelitian ini rendah. Sesuai dengan teori, yaitu pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (12). Hal inilah yang menyebabkan wanita menopause dengan pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang rendah memiliki masalah dalam pemenuhan gizi seimbang pada masa menopause seperti dalam penerimaan informasi karena rasa keingintahuan mereka kurang terhadap pemenuhan gizi seimbang pada masa menopause dan dapat memengaruhi pola konsumsi makanan. Karena Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru (13). Tingkat ekonomi yang rendah juga berpengaruh terhadap penerimaan informasi wanita menopause tentang pemenuhan gizi seimbang pada masa menopause. Pada penelitian ini, sebanyak 58 orang responden (70,73%) memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari daripada mencari tahu bagaimana cara pemenuhan gizi seimbang pada masa menopause, dan hanya mementingkan bagaimana cara mengisi perut mereka daripada harus mencari tahu pemenuhan gizi seimbang yang dibutuhkan mereka setiap hari serta status ekonomi rendah juga menyebabkan mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan. Kurangnya informasi menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang pada masa menopause. Wanita menopause juga mengalami penurunan kadar hormone estrogen di dalam tubuhnya yang memengaruhi susunan saraf pusat atau otak yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan lupa akan kejadian yang pernah dialaminya. Hal inilah yang menyebabkan wanita menopause sukar memahami apa yang disampaikan dalam penerimaan informasi sehingga dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang masa menopause (14). Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu menopause, sehingga dibutuhkan kesadaran yang tinggi untuk memperoleh informasi karena semakin tinggi kesadaran untuk memperoleh informasi maka akan meningkatkan pengetahuan. Banyaknya informasi-informasi yang disajikan melalui media cetak, media eloktronik dan juga dari tenaga kesehatan diharapkan juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan khususnya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik. Pengetahuan yang baik tentang kebutuhan gizi pada masa menopause dapat mengurangi dampak negatif pada masa menopause, karena dengan semakin baiknya pengetahuan wanita menopause tersebut, ia akan mampu memilah makanan ataupun asupan gizi pada dirinya yang diperlukan ataupun yang tidak dan yang sehat ataupun tidak. Pemenuhan gizi seimbang seperti makan makanan yang sehat, rendah lemak, tinggi serat, banyak mengandung vitamin dan mineral apalagi menambah bahan makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kedelai dan pepaya. Karena pada masa ini wanita mengalami penurunan hormone estrogen, yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengetahuan dan informasi sangat penting kepada wanita menopause tentang pemenuhan gizi seimbang masa menopause sehingga ibu-ibu tersebut bisa menjalani masa tuanya dengan bahagia dan akhirnya dapat meningkatkan usia harapan hidup di Indonesia. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah mayoritas responden pada rentang usia 48-55 tahun dan mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap gizi seimbang pada masa menopause yaitu sebanyak 47 orang responden (57,32%), berpengetahuan cukup sebanyak 23 orang responden (28,05%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 12 orang responden (14,63%) dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang responden. Diharapkan kepada semua ibu menopause yang berpengetahuan kurang untuk meningkatkan pengetahuannya dengan cara mencari informasi yang lebih akurat tentang kesehatan khususnya tentang menopause baik dari ibu yang sudah berpengalaman, media cetak, dan tenaga kesehatan. Diharapkan kepada fasilitas kesehatan untuk semakin 52 Riska Pebrianti, Ika Lestiani, 2016. JNKI, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016, 49-53

meningkatkan pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi dengan cara memberikan penyuluhanpenyuluhan RUJUKAN 1. Badan Pusat Statistik. Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/Kota [Internet]. 2011 [cited 2014 Mar 12]. Available from: http:// www.datastatistikindonesia.com/component/ option,com_tabel/kat,1/ idtabel,116/itemid,165/ 2. Hidayat AA. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika; 2006. 3. Icesmi SK, Margareth ZH. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013. 4. Mulyati, Siti N. Menopause. y: Nuha Medika; 2013. 5. Proverawati A. Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. 6. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 7. Setiawan A, Saryono. Metodologi Penelitian Kebidanan. 3rd ed. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 8. Yeni M. Gambaran Pengetahuan Ibu Menopuase tentang Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013. Medan; 2013. 9. Mufidah DW. Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Menopause di Dusun Pandansari Desa Jururejo Kabupaten Ngawi Tahun 2013. Surakarta; 2013. 10. Hidayat AA. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 11. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat. revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. 12. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. 13. Mubarak WI. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011. 14. Kumalasari I, Andhyantoro I. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika; 2012. Pengetahuan Ibu Menopause tentang Gizi Seimbang pada Masa Menopause 53