Sumber : Karl Kolmetz, et al, 2007, Optimization Design Column

dokumen-dokumen yang mirip
PEMILIHAN TIPE KOLOM PEMISAH. Asep Muhamad Samsudin

1) Menghitung laju uap dan cairan maksimum dan minimum 2) Mengumpulkan dan perkirakan sifat fisis campuran 3) Memilih jarak antar plat 4) Menetukan

PERFORMA KOLOM SIEVE TRAY DENGAN PACKING SERABUT PADA DISTILASI ETANOL-AIR

TINJAUAN TEORITIS PERANCANGAN KOLOM DISTILASI UNTUK PRA-RENCANA PABRIK SKALA INDUSTRI

packing HETP meningkat dengan beban (loading) dalam structured packing

PEMILIHAN TIPE KOLOM PEMISAH. Asep Muhamad Samsudin

TRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

Lebih Jauh tentang Absorpsi Gas dan Pembahasan CONTOH: Soal #2

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Fluidisasi adalah proses dimana benda partikel padatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

STUDI ABSORPSI CO2 MENGGUNAKAN KOLOM GELEMBUNG BERPANCARAN JET (JET BUBBLE COLUMN)

BAB I DISTILASI BATCH

Kajian Hidrodinamika Proses Absorbsi pada Valve Tray dengan Meninjau Viskositas Cairan

PERANCANGAN TRAY TOWER. Asep Muhamad Samsudin

Materi kuliah OTK 3 Sperisa Distantina EKSTRAKSI CAIR-CAIR

Kolom pemisahan. stripper. absorber. distilasi

BAB II LANDASAN TEORI

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BASIC OF SHORT CUT & RIGOROUS COLUMN DISTILLATION SIMULATION IN HYSYS. CREATED BY DENNY FIRMANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

E V A P O R A S I PENGUAPAN

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

Perancangan Kolom Distilasi. Abdul Wahid Surhim

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

KATA PENGANTAR. Penyusun

MENGUAP DAN MENDIDIH

DESAIN ALAT DISTILASI UNTUK MEMPEROLEH ETANOL DENGAN KADAR OPTIMUM

DISTILASI 08/03/2018 Nur Istianah-KP1-Distilasi-2015

KOLOM BERPACKING ( H E T P )

TUGAS PERANCANGAN ALAT PROSES PERANCANGAN TRAY MENARA DESTILASI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

MENENTUKAN SUHU MINIMAL PADA CONDENSOR DAN REBOILER DENGAN MENGGUNAKAN KESETIMBANGAN

OPTIMALISASI PEMISAHAN UAP AIR DALAM NATURAL GAS (GAS ALAM) Lilis Harmiyanto. SST* ) Abstrak

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Eksperimen Pengaruh Panjang Pipa Kapiler dan Variasi Beban Pendinginan pada Sistem Refrigerasi Cascade

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5/16/2013 SUHU / TEMPERATUR. This page was created using Nitro PDF SDK trial software. To purchase, go to

STRATEGI KONTROL KOLOM DISTILASI TUNGGAL SISTEM BINER METANOL-AIR

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

KINERJA SIEVE PLATE DISTILASI TERHADAP PENGARUH BAFFLE PADA SISTEM UDARA - AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. PERHITUNGAN STAGE CARA PENYEDERHANAAN (Simplified Calculation Methods)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UDARA PANAS DARI GAS BUANG ENGINE UNTUK ENERGI TAMBAHANDENGAN PENDEKATAN METODE BUBBLE. Oleh: Syaiful Arif

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & ANALISIS

SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:

B T A CH C H R EAC EA T C OR

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

Tugas khusus Adi Kunchoro

Prarancangan Pabrik Isooktan dari Diisobutene dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

II. DESKRIPSI PROSES

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT

Dimas bagas prakoso

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

PENERAPAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PENENTUAN KINERJA PENUKAR KALOR

Ruang Lingkup. 1. Pemilihan Tipe Kolom 2. Penentuan Kondisi operasi 3. Perancangan Tray Tower 4. Perancangan Packed Tower

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM ANGKAT INTEGRATED HOVERCRAFT KAPASITAS 150 KG MENGGUNAKAN MIXED FLOW FAN BERDAYA KAPASITAS 1200 PA

Transkripsi:

Sumber : Karl Kolmetz, et al, 2007, Optimization Design Column

Sumber : Karl Kolmetz, et al, 2007, Optimization Design Column

2. SIEVE TRAY JENIS TRAY

BUBBLE CUPS Beberapa jenis bubble cups Aliran uap melewati bubble cup

Perakitan dan gerakan uap

VALVE TRAY

SIEVE TRAY

Perbandingan tipe tray Sieve tray Valve tray BubbleBubble-cup tray Kapasitas Tinggi Tinggi-sangat tinggi sedang tinggi Efisiensi Tinggi Tinggi sedang tinggi Turndown Sekitar 2:1. umumny tdk cocok u operasi di bawah variabel beban Sktar 4:1-5:1. beberapa desain khusus mencapai 10:1 atau lebih Bagus, lebih baik daripada valve tray. Baik pada laju alir cairan rendah Entrainment sedang sedang Tinggi, sktr 3 xlebih tinggi daripada sieve tray Pressure drop sedang sedang tinggi Biaya Rendah 20% lebih tinggi dari sieve tray Tinggi, sktr 2-3 x biaya sieve tray Perawatan Rendah Sedang Relativ tinggi Fouling Tendency Rendah sedang Tinggi. Cenderung memngumpul padatan Efek korosi Rendah Sedang tinggi Aplikasi utama 1. 2. Pangsa pasar Sebagian besar kolom ketika TD tidak kritis Fouling tinggi dan potensi korosiv 25% Sumber: H. Z.Kister, Distillation Design, 1992. Mc Graw Hill. 1. 2. Sebagian besar kolom Menangani dimana TD penting 70% 1. 2. 5% U kondisi laju alir rendah Dimana leakege harus dimnimalkan

Pola Aliran Cairan Susunan aliran cairan di atas permkaan ray tergantung pada rasio aliran cairan terhadap aliran gas. Rancangan aliran ditunjukkan gamar disamping dimana susunan crossflow yang paling digunakan

Batasan/angkauan Operasi Tray Untuk rancangan aliran tray yg diberikan terdapat batasan tertentu bagi aliran gas dan cairan dimana operasi stabil diperoleh. Jangkauan operasi ditunjukkan gambar di samping untuk bubble cup tray. Wilayah operasi yang cocok dibatasai oleh area tertentu, dimana fenomena yang tidak diinginkan terjadi.

Batasan tertinggi adalah untuk laju alir uap diatur oleh kondisi flooding. Pada Flooding efisiensi plate turun tajam dan pressure drop meningkat. Flooding disebabkan oleh salah satu dari hal berikut (1) perpindahan cairan berlebih ke plat berikutnya dg entrainment (2) kembalinya cairan dalam domncomer Batasan terendah diatur oleh kondisi weeping. Weeping terjadi ketika aliran uap tidak cukum menjaga level cairan pada plate. Coning terjadi pada laju alir cairan rendah, dan istilah yg diberikan terhadap kondisi dimana uap mendorong cairan kembali dari lubang dan pancaran ke atas, dengan kontak cairan yg sedikit. Grafik kapasitas/perfomnce tipe sieve tray

Coning terjadi pada laju alir cairan rendah, dimana dorongan uap pada cairan yg kembali dari lubang dan keluar sebagai aliran kontinyu, konsekuensinya kehilangan efisiensi. Dumping/pulsating disebabkan laju alir uap rendah. Dengan laju alir cairan randah, uap melewati lobang dg sebentar-sebentar, meskipun dg laju alir yg lebih besar beberapa lubang membuang cairan daripada melewati uap. Pulsating dan dumping dikenal weeping, menyebabkan efisiensi yang rendah/miskin. Pada laju alir uap yang sangat besar, gelembung uap membawa cairan sebagai percikan atau tetesan menuju plat atas, memberikan entrainment berlebih. Dg laju alir cairan besar, titik dicapai dimana penurunan tekanan melewati plat sama dg ketinggian cairan di downcomer. Di luar titik ini cairan bertambah kuat dan membanjiri tray. Grafik kapasitas tipe bubble cup tray

Batasan Hidrolika Lainnya. Entrainmet: cairan ditransportasikan oleh uap ke plate atasnya. Cairan ini mengandung banyak komponen yang kurang volatildaripada cairan pada tray atasnya, Karenanya entrainment meniadakan proses trasfer massa, menurunkan efisiensi Pressure drop, Dalam distilasi vacuum, pressure drop berlebih meningkatkan keutuhan vacuum. Hal ini menyebabkan temperatur bottom berlebih, meningkatkan degradasi, polimerisasi, coking dan fouling. Pada pengisapan kompressor, pressure drop berlebih mningkatkan penggunaan energi kompressor Weeping. Adalah cairan yg turun melewati lubang-lubang kecil. Cairan turun melalui kontak singkat lubang kecil di wilayah kontak utama, menyebabkan penurunan efisiensi. Pada lantai tray ketinggian statis cairan cenderung mendorong cairan turun melalui lubang kecil. Pressure drop uap meniadakan ketinggian statis dan bertindak untuk menjaga cairan pada tray. Ketika ketinggan statics menanggulangi pressure drop, weeping terjadi. Turndown ratio. Adalah rasio operasi normal (desain) aliran/lewatan uap terhadap aliran/lewatan uap minimum yang diizinkan. Lewatan uap minimum yg diizinkan biasanya diatur oleh batasan weeping berlebihan, sementara operasi normal lewatan adalah margin aman yang jauh dari batasan flooding. Vapor Crossflow Chanelling. diinduksikan oleh gradien hidrolika pada tray. Terjadi 4 hal ini terjadi secara simultan: Tekanan absolut<70 psia, Laju alir tinggi (>6 gpm/in oulet wair), Rasio tinggi (>2,5 panjang arah aliran thd jarak tray), Low dry pressure drop.

Rezime Aliran pd Tray 1. 2. 3. 4. 5. Bubble Cellular foam Froth Spray Emulsion Dipengaruhi Oleh: 1. Tekanan 2. L/V Rasio 3. Fractional Hole Area 4. Hole Diameter

Effisiensi Tray Jenis Efisiensi Overall, rasio jumlah tahap teoritis terhadap jumlah tahap aktual, EOC = Nt/Na. Nt dihitung selama proses desain. Efisiensi Murphree, diterapkan untuk satu plat/tray. Rasio perubahan aktual pd komposisi rata-rata uap oleh plate yang diberikan terhadap perubahan pd komposisi rata-rata uap jika uap meninggalkan plate yang berada dlm kesetimbangan dg cairan yg meninggalkan plat. Efisiensi Point, sama dengan Murphree, kecuali bahwa efisiensi point berlaku terhadap lokasi tunggal pada tray yg diberikan.