BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xxi. DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

T m3 Galian Tanah pondasi OH Rp 45, , OH Rp 85, , ,875.00

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

EBOOK PROPERTI POPULER

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BILL OF QUANTITY (BQ)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DINDING DINDING BATU BUATAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Revisi SNI T C. Daftar isi

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI SNI PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA GEDUNG KANTOR KEJARI M KEJAKSAAN NEGERI MAGETAN

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

BILL OF QUANTITY ( BQ )

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

ANALISA HARGA SATUAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

BAB III METODE PERENCANAAN. Proyek adalah Proyek Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Hotel Dhyanapura

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

DAFTAR SATUAN UPAH DAN BAHAN

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp.

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

Lampiran A...15 Bibliografi...16

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB V PONDASI TELAPAK

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Bangunan Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan fungsi utama bangunan. Fungsi bangunan gedung dapat dikelompokkan dalam fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan fungsi khusus. Penentuan klasifikasi bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, atau perubahan yang diperlukan pada bangunan gedung. 2.2 Definisi Bangunan Bangunan adalah semua sarana dan prasarana yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti hunia atau tempat tinggal. Bangunan juga biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikas. Yang di pelajari disistem informasi ini adalah perhitungan anggaran biaya pembangunan. 2.3 Definisi Rumah Tinggal Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, dan tempat awal pengembangan kehidupan dan 9

10 penghidupan keluarga dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. (UU No 4/1992 Pasal 1 ayat 1). Standar luas bangunan rumah tinggal mempunyai penentuan sesuai dengan tipe peruntukannya sebagai berikut: Tabel 2.1 Tipe Rumah Tipe Luas Bangunan Luas Lahan Khusus 400 m 2 1,000 m 2 A 250 m 2 600 m 2 B 120 m 2 350 m 2 C 70 m 2 200 m 2 D 50 m 2 120 m 2 E 36 m 2 100 m 2 Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung dalam tiap tipe rumah tinggal menyesuaikan dengan luas kebutuhan luas minimum tiap ruang dan fungsinya. Luas lahan disesuaikan dengan kondisi daerah/ketentuan yang diatur dalam RT/RW yang dituangkan dalam ketentuan masing-masing wilayah daerah. 2.4 Pembiayaan Pembangunan Bangunan Pembiayaan pembangunan bangunan gedung digolongkan pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan standar. Pembiayaan pembangunan bangunan gedung dituangkan dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponenkomponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan kegiatan pengelolaan proyek.

11 2.5 Definisi Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Secara umum perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut: RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan ) Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masingmasing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambargambar kontruksi bangunan. Sedangkan faktor non teknis berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam melakukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu anggaran biaya kasar atau taksiran dan anggaran biaya teliti. (Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan). 2.6 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain Desain merupakan proses pembuatan deskripsi atau gambaran dari suatu fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di dalam tahap prakontruksi. Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri

12 dari arsitek dan engineer) menginvestigasikan alternatif desain, material, dan sistem. Sedangkan pada tahap Detail Desain, tim desain mengevaluasi, memilih, menyelesaikan sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini. 2.7 Tahapan Perencanaan Perhitungan Anggaran Biaya Dalam Penyusunan RAB diperlukan jumlah volume per satuan pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar tahap pekerjaan serta syarat-syarat perhitungan pembangunan kontruksi yang berlaku. (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum) Daftar Bahan Daftar Jenis-Jenis Pekerjaan Koefisien Bahan Daftar Upah Gambar Rencana Koefisien Upah Daftar Volume Pekerjaan Daftar Alat Harga Bahan Harga Upah Harga Alat Harga Tiap Jenis Pekerjaan Rencana Anggaran Biaya per Kelompok Rencana Anggaran Biaya Total Gambar 2.1 Tahapan Analisis Satuan Pekerjaan A. Pengertian Anggaran Biaya Kasar Koefisien Alat Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahanbahan yang telah diuraikan termasuk data/catatan mengenai harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga

13 satuan pekerjaan. Yang dimaksut dengan ukuran pokok dalam penulisan disini adalah untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m 2, luas atap per m 2 atau sisi bangunan per m 3. B. Pengertian Menyusun Anggaran Biaya Teliti Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akan menghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkaplengkapnya. 2.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Rekapitulasi harga bangnan merupakan bagian dari perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan harga satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Sebelum membuat rekapitulasi harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap-tiap item pekerjaannya. Contoh Menurut Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani dalam buku Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun Rumah (2010:87), item analisa harga satuan yang merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan yaitu: 1. Pekerjaan persiapan: a. Pekerjaan pembersihan lahan b. Pekerjaaan pemasangan bowplank 2. Pekerjaan pondasi: a. Pekerjaan galian tanah b. Pekerjaan lantai kerja

14 c. Pekerjaan urukan pasir d. Pekerjaan pasangan batu kali e. Pekerjaan urugan tanah kembali 3. Pekerjaan dinding: a. Pekerjaan pasang dinding bata b. Pekerjaan plesteran c. Pekerjaan acian 4. Pekerjaan beton: a. Pekerjaan sloof b. Pekerjaan kolom c. Pekerjaan ring balok d. Pekerjaan lantai beton 5. Pekerjaan atap: a. Pekerjaan rangka atap b. Pekerjaan penutup atap c. Pekerjaan kerpus d. Pekerjaan lis plank 6. Pekerjaan plafond: a. Pekerjaan rangka plafond b. Pekerjaan plafond 7. Pekerjaan lantai: a. Pekerjaan urugan tanah b. Pekerjaan lantai kerja pekerjaan pasir urug c. Pekerjaan scred lantai

15 d. Pekerjaan lantai keramik Dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuannya masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan. 2.9 Time Schedule (Rencana Kerja) Pengendalian waktu atau penjadwalan yang merupakan pokok yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek dengan beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnya dapat dibayangkan sehingga penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapi akan berbeda dengan masalah pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatan yang sangat banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkin lagi diolah dalam pikiran angan-angan. Dalam penjadwalan dan pengontrolan diperlukan kegiatan yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Penjadwalan atau Time Schedule adalah mengatur rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dalam perancangan rencana kerja ini akan dilakukan setelah didapatkan perhitungan keseluruhan dari RAB. Kegiatan rencana kerja ini meliputi: - Kebutuhan tenaga kerja - Kebutuhan material atau bahan - Kebutuhan waktu - Transportasi atau pengangkutan Membangun penjadwalan proyek pembangunan rumah perlu adanya rekepitulasi dari perhitungan detail RAB untuk di dapatkan sub item pekerjaan. Dalam perhitungan penjadwalan proyek pembangunan rumah ini, menggunakan Kurva S sebagai peramalan penjadwalannya.

16 Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) komulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu, dimina sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) komulatif biaya selama durasi proyek tersebut. Cara membuat Kurva S adalah: 1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan. 2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total pekerjaan dikalikan 100%. 3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas. 4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlahkan secara komulatif. 5. Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik dan waktu pada sumbu y. 6. Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat Kurva S. Grafik dari hasil pembuatan Kurva S dapat digunakan untuk melihat intensitas pekerjaan. Dengan adanya time schedule akan mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat di selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya (Purwito, Agus., 2009). 2.9.1 Perhitungan Prosentase Bobot Pekerjaan Prosentase bobot penjadwalan merupakan besarnya nilai prosentase dari total sub pekerjaan, yang akan digunakn untuk memperhitungkan lama waktu pekerjaan. Berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan waktu proses pembangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

17 Sub Total Pekerjaan Jumlah Total Rekapitulasi Prosentasi Bobot Pekerjaan 2.10 Macam-macam Bahan Bangunan Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam dan jika di eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang digunakan, antara lain: 1) Semen Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses ikatan. 2) Pasir Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton. Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm. Cara memilih pasir yang baik: a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam. b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam bentuk butiran. c. Pasir tidak mengandung bahan organic. d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dan sewaktu dikepal tidak ada lumpur yang tertinggal. 3) Kerikil Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa digunakan berdiameter antara 2 mm dan 75 mm. Cara memilih kerikil yang baik:

18 a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau rongga. b. Permukaan kerikil berbentuk tajam. c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar balok. d. Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lebar plat. e. ¾ jarak bersih antara tulangan. 4) Kapur Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak. Butiranbutiran harus bervariasi antara butiran halus dan kasar. Jika disaring dengan ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di tempat yang terlindung dari air. 5) Air Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih tidak mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya sebab bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan. 6) Baja Tulangan Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan tarik. Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir. 7) Batu Bata Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerahmerahan. Cara memilih batu bata yang baik:

19 a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki sudut tajam dan tidak pecah atau retak. b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya berdimensi panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm. c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata. 8) Kayu Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: a. Berat jenis d*0,6 digolongkan menjadi kayu ringan. b. Berat jenis d*0,8 digolongkan menjadi kayu sedang. c. Berat jenis d*1,0 digolongkan menjadi kayu berat. d. Berat jenis e*1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat. 2.11 Satuan Pekerjaan Satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit. Ukuran satuan ini akan berfungsi senagai ukuran dari tiap pekerjaan di setiap sub item dalam pekerjaan. Tabel 2.2 Satuan Pekerjaan Singkatan Kepanjangan Arti Cm Centimeter Satuan Panjang Kg Kilo Gram Satuan Berat M 1 Meter Panjang Satuan Panjang M 2 Meter Persegi Satuan Luas M 3 Meter Kubik Satuan Volume Unit Unit Satuan Jumlah Barang OH Orang Hari Satuan tenaga kerja per hari PC Portland Cement Semen Portland PP Pasir pasang Agregat halus ukuran 5 mm

20 2.12 Bangunan Tukang bangunan merupakan profesi ahli dalam melakukan pekerjaan pembangun proyek bangunan atau pembangunan rumah. sedangkan kuli bangunan merupakan asiten dari tukang atau orang yang membantu dalam pengerjaan tukang. Tukang dan kuli bangunan memiliki standar upah tersendiri. Perbedaan upah mereka ditentukan oleh pengalaman, kemampuan dan kebersihan dalam bekerja. Semakin lama pengalaman mereka, semakin bagus dan tinggi kemampuannya dan semakin bersih hasil pekerjaannya, otomatis akan menambah tinggi upah mereka. Setiap daerah memiliki standar sendiri dalam menentukan tinggi rendahnya upah, namun demikian perbedaannya tidaklah terlalu jauh. Untuk ukuran daerah Surabaya upah tukang bangunan berkisar antara 50 ribu - 60 ribu rupiah perhari. Dan kuli bangunan memiliki rentang upah antara 35 ribu - 50 ribu rupiah perhari. Upah tersebut adalah upah bersih mereka tanpa mendapat tambahan uang makan lagi. Adakalanya pemilik proyek menyediakan makan bagi tukang bangunan, lalu mengurangi jumlah upah yang dibayarkan kepada tukang bangunan. Adapun harga borong jasa tenaga kerja dengan hitungan Per M 2 Bangunan yang dikerjakan (Pemerintah Kota Surabaya, 2012). Tabel 2.3 Harga Rata-rata Jasa Pekerja Uraian Pekerja Satuan Harga Satuan Mandor O.H 60.000,00 Kepala Tukang Batu O.H 55.000,00 Tukang Batu O.H 50.000,00 Tenaga Kasar O.H 30.000,00 Kepala Tukang Kayu O.H 55.000,00 Tukang Kayu O.H 50.000,00 Pembantu Tukang O.H 40.000,00

21 2.13 Perhitung Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah Perhitungan perencanaan anggaran biaya membutuhkan ukuran sebagai input identifikasi besar ukuran kegiatan yang akan dikerjakan diperhitungan biaya yang dibutuhkan untuk membangun. Dalam menghitung anggaran biaya rumah, dibutuhkan perhitungan matematika sederhana dengan mengetahui luas dari suatu bidang, sisi/volume benda. Untuk formula perhitungan ini sebagai dasar dari perhitungan mengacu pada buku Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun Rumah (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani. 2010). 2.13.1 Pekerjaan Awal A. Pembongkaran Bangunan Lama Bangunan lama dalam pengerjaan pembangunan rumah, dan rumah tersebut akan dibangun ulang. Maka jika diperlukan pembongkaran sebuah rumah yang bisa dilakukan dengan cara menghancurkan total atau dengan memilah material yang masih layak pakai. Umumnya sebelum bangunan dihancurkan dan dirobohkan, dan beberapa material yang masih bisa digunakan kembali terlebih dahulu diselamatkan untuk dapat dipakain kembali. Tabel 2.4 Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama Uraian Kegiatan dan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Kebutuhan Jasa Tenaga Pekerja Mandor 0,01 O.H 60.000,00 600,00 Tenaga Kasar 0,2 O.H 30.000,00 6.000,00 Total 6.600,00 Untuk mengitung pembongkaran bangunan lama diperlukan rumusan perhitungan dari volume bangunan tersebut, yaitu: K = Pb x Lb x Tb

22 Keterangan: K: Keliling pembongkaran bangunan lama Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Tb: Tinggi banguna B. Pembersihan Lokasi Pekerjaan Pembersihan lokasi pengerjaan merupakan pekerjaan utama dalam mempersiapkan factor-faktor pendukung dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan pembangunan. Pembersihan lokasi ini dilakukan untuk menjaga kestabilan permukaan dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak terjadi penurunan permukaan tanah akibat pembebanan. Pembersihan ini meliputi sampah, rumput liar, dan akar pohon. Luas lahan yang dibersihkan sesuai dengan ukuran tanah yang akan difungsikan untuk pembangunan rumah. Tabel 2.5 Pembersihan Lokasi Pekerjaan Uraian Kegiatan dan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Kebutuhan Jasa Tenaga Pekerja Mandor 0,05 O.H 60.000,00 3.000,00 Pembantu Tukang 0,1 O.H 40.000,00 4.000,00 Total 7.000,00 Maka dapat dihitung dengan mengetahui berapa luas dari lahan lokasi yang akan dijadikan bangunan rumah, dengan rumus: L = P x L Keterangan: L: Luas pekerjaan pembersihan lahan P: Panjang lahan dan L: Lebar lahan

23 C. Bouwplank Gambar 2.2 Bowplank Setelah dilakukan pembersihan dan pengukuran pada luas tanah yang akan dibangun rumah, maka dibuatlah bouplank yang digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/20 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran panjang = 6 dan lebar = 7, maka ukuran bowplank adalah K = (6 + 2) x 2 + (7 + 2) x 2 = 34m. Dengan pengerjaan bouwplank mempunyai nilai pekerjaan per meternya yang akan dihitung dari table standar pemerintah per meternya: Tabel 2.6 Pekerjaan Bouwplank Per Titik Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00 Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00 5.000,00 Tenaga Kasar 0,0100 O.H 30.000,00 3.000,00 Kayu Meranti (Papan 0,0080 M 3 2.495.500,00 19.964,00 2/20) Kayu Meranti (Usuk 0,0120 M 3 3.335.000,00 40.020,00 5/7) Paku 0,0500 Kg 14.500,00 725,00 Total 69.529,00 Pemasangan bouwplank berdasarkan ukuran lahan tanah, yang dapat dihitung dengan rumus: K = (P + L) x 2

24 Keterngan: K: Keliling pemasangan bouwplank P: Panjang bangunan L: Lebar bangunan 2.13.2 Pekerjaan Tanah (Galian dan Urugan) Tahap pekerjaan tanah ini sebagai tahap dari sebelum pembuatan pondasi dari pembangunan rumah. Ditahap ini pekerjaan yang lakukan penggalian dan pengurukan sebagai infrastruktur pembangunan. Dalam pekerjaan tanah ini meliputi: A. Galian Tanah Fondasi Pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Pemasangan fondasi batu kali dengan memanfaatkan luas trapesium. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, kondisi tanah biasa umumnya digunakan kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = hasil dengan satuan m 3. Dalam pengerjaan galian dibutuhkan pekerja dengan upah koefisien per meternya sebagai berikut: Tabel 2.7 Upah Pekerja Penggalian Tanah Untuk Konstruksi Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Mandor 0,0250 O.H 60.000,00 1.500,00 Tenaga Kasar 0,7500 O.H 30.000,00 22.500,00 Total 24.000,00

25 Rumus yang digunakan untuk menghitung galian tanap untuk pondasi ini yaitu: V = ((Pb + Lb) x 2) x B x H Standar ketentuan untuk mendapatkan B: B = 0.99 m Standar ketentuan untuk mendapatkan H: H= 0.80 m Keterangan: V : Volume tanah galian total Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan B : lebar galian pondasi H : tinggi galian pondasi B. Urugan Tanah Kembali Tanah Galian Pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan dengan pekerjaan satuan m 3 dan upah pekerja untuk pengurukan kembali untuk konstruksi dapat dihitung dengan per meter pengurukannya kembali sebagai berikut: Tabel 2.8 Upah Pekerja Pengurugan Tanah Kembali untuk Konstruksi Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Mandor 0,0083 O.H 60.000,00 498,00 Tenaga Kasar 0,2500 O.H 30.000,00 7.500,00 Total 7.998,00 Urugan tanah kembalai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan juga sebagai landasan lantai kerja pondasi. Rumus perhitungannya yaitu:

26 V = ( 2 x ( Pb + Lb )) x 0.5 Keterangan: V : Volume tanah peninggian lantai pondasi Pb : Panjang bangunan Lb : Lebar bangunan 0.5 : Tebal urugan kembali (50cm) C. Urugan Pasir Dibawah Pondasi Pasir urug berada di atas permukaan tanah asli yang berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Lapisan pertama dalam pekerjaan pondasi adalah pasir urug yang didapatkan dengan tebal 5-10 cm sesuai dengan kondisi tanah. Tabel 2.9 Urugan Pasir Dibawah Pondasi Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Mandor 0,001 O.H 60.000,00 600,00 Tenaga Kasar 0,300 O.H 40.000,00 12.000,00 Pasir Urug 1,200 m 3 133.400,00 160.080,00 Total 172.680,00 pengurugan pasir dengan rumus: V= h x b x p h= 0.10 b= 1 p= ( Pb + Lb ) x 2 Keterangan: V : Volume Pondasi Bangunan h : tebal urugan

27 b : lebar urugan p : panjang urugan D. Urugan Pasir Dibawah Lantai Urugan pasir dibawah lantai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan juga sebagai landasan lantai kerja diatasnya. Tabel 2.10 Urugan Pasir Dibawah Lantai Uraian Pekerja Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Mandor 0,001 O.H 60.000,00 600,00 Tenaga Kasar 0,300 O.H 40.000,00 12.000,00 Pasir Urug 1,200 m 3 133.400,00 160.080,00 Total 172.680,00 Rumus perhitungannya yaitu: V = 0.04 x ( Pb x Lb ) Keterangan: V : Volume urugan pasir bawah lantai Pb : Panjang urugan Lb : Lebar urugan 0.04: Tebal urugan, dengan ukuran standar 4cm

28 2.13.3 Pekerjaan Struktur Beton dan Pondasi A. Jenis-Jenis Pondasi Gambar 2.3 Fondasi Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan dalam setiap pembangunan dari mulai yang tradisional sampai yang modern. Berikut merupakan beberapa jenis Pondasi yang beredar di dunia pembangunan: 1. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai) 2. Pondasi Tapak atau Cakar Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-4 Lantai) 3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat) 4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat) Berikut telah disebutkan macam-macam pondasi yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah bangunan khususnya di Indonesia. Maka selanjutnya akan beri pengertian untuk lebih dalam lagi tentang masing-masing jenis pondasi tersebut (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani: 2010).

29 1. Pondasi Batu Kali (Digunakan Untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai) Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1:3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani: 2010). Gambar 2.4 Fondasi Batu Kali Tabel 2.11 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0750 O.H 60.000,00 4.500,00 Tukang Batu 0,600 O.H 50.000,00 30.000,00 Pembantu Tukang 1,500 O.H 40.000,00 60.000,00 Semen portland (50kg) 1,013 Zak 55.800,00 143.888,00 Pasir Pasang 0,248 m 3 144.900,00 78.246,50 Batu Kali Belah 15/20 0,8100 m 3 163.300,00 179.630,00 cm Total 496.264,00

30 Dalam pemasangan pondasi batu kali ini dapat dirumuskan dengan: V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb) 3 Keterangan: V : Volume dalam memasang pondasi p : Panjang pondasi l : Lebar pondasi t : Tinggi pondasi Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah: Semen = (4,24 zak) x V Pasir Pasang = (0,4384 m 3 ) x V Split = (0,705 m 3 ) x V Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang Kawat ikat = 70,14 m/145 m = 0,484 kg 2. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (Baik Untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai) Gambar 2.5 Pondasi Tapak atau Ceker Ayam

31 Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof. Ir. Bambang Suhendro, Dr. harry Christady dan Ir. Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam. Tabel 2.12 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Cakar Ayam Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00 Tukang Batu 0,350 O.H 50.000,00 17.500,00 Tukang Kayu 1,040 O.H 50.000,00 52.500,00 Tukang Besi 1,050 O.H 50.000,00 52.500,00 Pembantu Tukang 3,900 O.H 40.000,00 156.000,00 Kayu Meranti (Papan 0,200 m 3 2.495.500,00 499.100,00 2/20) Paku 1,500 Kg 14.500,00 21.750,00 Minyak Bekisting 0,400 Ltr 4.800,00 1.920,00 Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00 Kawat Beton 2,250 Kg 23.000,00 51.750,00 Semen portland (40kg) 6,46 Zak 52.900,00 341.734.00 Pasir Beton 0,52 m 3 180.000,00 93.600,00 Splitz (batu pecah) 0,78 m 3 178.000,00 138.840,00 Total 496.264,00 Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan: V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb) 3 Keterangan: V : Volume dalam memasang pondasi p : Panjang pondasi l : Lebar pondasi

32 t : Tinggi pondasi Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah: Semen = (4,24 zak) x V Pasir Pasang = (0,4384 m 3 ) x V Split = (0,705 m 3 ) x V Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang Kawat ikat = 70,14 m/145 m = 0,484 kg 3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat) Gambar 2.6 Pondasi Sumuran Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang

33 dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm 2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras. Tabel 2.13 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Sumuran Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00 Tukang Batu 0,30 O.H 50.000,00 15.000,00 Pembantu Tukang 2,380 O.H 40.000,00 95.200,00 Batu Kali Belah 0,200 m 3 2.495.500,00 73.485,00 15/20 cm Semen portland 1,500 Kg 14.500,00 296.240,00 (40kg) Pasir Beton 0,400 Ltr 4.800,00 81.000,00 Splitz (batu pecah) 125 Kg 8.500,00 119.260,00 Total 684.685,00 Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan: V =(d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb) 5 Keterangan: V : Volume dalam memasang pondasi d : Diameter pondasi t : Tinggi pondasi Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:

34 Semen = (4,24 zak) x V Pasir Pasang = (0,4384 m 3 ) x V Split = (0,705 m 3 ) x V 4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat) Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren. Gambar 2.7 Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile Tabel 2.14 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile Mandor 0,075 O.H 60.000,00 4.500,00 Tukang Batu 0,400 O.H 50.000,00 20.000,00 Tukang Kayu 1 O.H 50.000,00 50.000,00 Tukang Besi 1 O.H 50.000,00 50.000,00 Pembantu Tukang 3,900 O.H 40.000,00 156.000,00 Kayu Meranti 0,200 m 3 2.495.500,00 499.100,00 (Papan 2/20) Paku 1,500 Kg 14.500,00 21.750,00 Minyak Bekisting 0,400 Ltr 4.800,00 1.920,00 Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00 Kawat Beton 2,1 Kg 23.000,00 48.300,00 Semen portland 6,46 Zak 52.900,00 341.734.00

35 (40kg) Pasir Beton 0,52 m 3 180.000,00 93.600,00 Splitz (batu pecah) 0,78 m 3 178.000,00 138.840,00 Total 2.488.244,00 Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan: V = (d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb) 5 Keterangan: V : Volume dalam memasang pondasi d : Diameter pondasi t : Tinggi pondasi Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah: Semen = (4,24 zak) x V Pasir Pasang = (0,4384 m 3 ) x V Split = (0,705 m 3 ) x V Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang Kawat ikat B. Sloof = 70,14 m/145 m = 0,484 kg Sloof merupakan struktur bangunan yang terletak diatas pondasi bangunan yang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Sloof berfungsi sebagai perata beban yang diterima oleh pondasi. Selain itu, sloof juga berfungsi

36 sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah seperti gempa bumi. Cara menghitung volume sebagai berikut: volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = hasil dengan satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15-5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan adalah volume beton. Untuk menghitung dengan menggukur berdasarkan meter dari inputan yang akan dibuat maka akan didapatkan harga per meternya dari harga per meter uraian pekerjaan dibawah ini: Tabel 2.15 Pekerjaan Sloof Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Harga Satuan Jasa Tenaga Pekerja Mandor 0,283 O.H 60.000,00 16.980,00 Kepala Tukang Besi 0,323 O.H 55.000,00 17.765,00 Tukang Besi 0,275 O.H 50.000,00 13.750,00 Tukang Batu 0,275 O.H 50.000,00 13.750,00 Tukang Kayu 1,56 O.H 50.000,00 78.000,00 Pembantu Tukang 5,65 O.H 40.000,00 226.000,00 Semen portland (40kg) 8,4 Zak 52.900,00 444.360,00 Pasir Beton 0,54 m 3 180.000,00 97.200,00 Batu Pecah Mesin 1/2 0,81 m 3 310. 500,00 251.505,00 cm Besi Beton Polos 210 Kg 8.500,00 1.785.000,00 Kawat Beton 3 Kg 23.000,00 69.000,00

37 Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Harga Satuan Kayu Meranti Bekisting 0,27 m 3 2.070.000,00 558.900,00 Paku Usuk 2 Kg 17.100,00 34.200,00 Minyak Bekisting 0,6 Ltr 4.800,00 2.880,00 Total 3.609.290,00 Sloof berada di atas pondasi dengan ukuran standar 15/20 cm, yang terbuat dari campuran material semen, pasir pasang, kerikil(split) dengan tulangan besi beton. Cara meghitung volume pembuatan sloof yaitu: V= (0,15 x 0,20) x ((p + l) x 2) Keterangan: p: Panjang bangunan l: Lebar bangunan Setelah didapat volume dari sloof, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat sloof. Semen = (4,24 zak) x V Pasir pasang = (0,4384) x V Split = (0,705) x V Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang Besi d 6 mm = 680 x 0,75 = 510 m/11 m = 46,364 batang Kawat ikat C. Kolom = 2.213,4m/145m = 15,27 kg Kolom adalah tiang (pilar) penyangga yang terbuat dari beton yang bertulang besi. Kolom merupakan elemen tekan yang menumpu / menahan balok yang memikul beban-beban pada lantai. Sehingga kolom ini sangat berarti bagi struktur. Jika kolom runtuh, maka runtuh pulalah bangunan secara keseluruhan.

38 Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur dengan satuan m 3. Tabel 2.16 Pekerjaan Kolom Uraian Pekerjaan koefisien Satuan Harga Satuan Harga Jasa Tenaga Pekerja Mandor 0,009 O.H 60.000,00 540,00 Kepala Tukang Besi 0,006 O.H 55.000,00 330,00 Tukang Besi 0,02 O.H 50.000,00 1.750,00 Tukang Batu 0,02 O.H 50.000,00 1.750,00 Tukang Kayu 0,02 O.H 50.000,00 1.000,00 Tenaga Kasar 0,18 O.H 30.000,00 5.400,00 Semen portland 6,45 Zak 52.900,00 341.205,00 (40kg) Pasir Beton 0,52 m 3 180.000,00 93.600,00 Batu Pecah Mesin 1/2 0,78 m 3 310. 500,00 242.190,00 cm Besi Beton Polos 125 Kg 8.500,00 1.062.500,00 Kawat Beton 4,5 Kg 23.000,00 103.500,00 Kayu Meranti 0,7 m 3 2.070.000,00 1,449.000,00 Bekisting Paku Usuk 4 Kg 17.100,00 68.400,00 Minyak Bekisting 2 Ltr 4.800,00 9.600,00 Multiplex 120 x 240 x 3,5 Lembar 105.000,00 367,500.00 9 mm Total 3.746.765,00 Dimensi kolom pada rumah standar mempunyai ukuran 13x25 cm, dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20. Rumus dalam perhitungan kolom pembuatan rumah yaitu: V = (p x b x t) x n n = (Pb x Lb) / 3

39 Keterangan: V: Volume dalam memasang kolom p: Panjang kolom b: lebar kolom t: Tinggi kolom n: Jumlah kolom Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Setelah didapat jumlah kolom, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat kolom. Semen = (4,24 zak) x V Pasir pasang = (0,4384 m 3 ) x V Split = (0,705 m 3 ) x V Besi d 12 mm = 475,2 m/12 m = 39,60 batang Besi d 8 mm = 277,2 m/12 m = 23,10 batang Kawat ikat = 712,8 m/145 m = 4,92 kg 2.13.4 Pekerjaan Pasang dan Plesteran A. Pasang Bata Dinding Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan. Akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata, untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran

40 ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding. Tabel 2.17 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1Pc : 2Pp tebal 1Bata Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0300 O.H 60.000,00 1.800,00 Kepala Tukang Batu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00 Tukang Batu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00 Tenaga Kasar 0,6000 O.H 30.000,00 18.000,00 Semen PC (Portland 0,8700 Zak 55.800,00 48.546,00 Cement) 50 kg Pasir Pasang 0,0800 m 3 144.900,00 11.592,00 Batu Bata Merah uk 140,0000 Buah 600,00 84.000,00 22 x 11 x 4.5 cm Total 175.038,00 Tabel 2.18 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 3 Pp tebel 1 Bata Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0300 O.H 60.000,00 1.800,00 Kepala Tukang Batu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00 Tukang Batu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00 Tenaga Kasar 0,6000 O.H 30.000,00 18.000,00 Semen PC (Portland 0,6590 Zak 55.800,00 36.772,20 Cement) 50 kg Pasir Pasang 0,0910 m 3 144.900,00 13.185,90 Batu Bata Merah uk 140,0000 Buah 600,00 84.000,00 22 x 11 x 4.5 cm Total 164.858,10 Tabel 2.19 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 2 Pp tebal 1/2 Bata Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00 Kepala Tukang Batu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00 Tukang Batu 0,1000 O.H 50.000,00 5.000,00 Tenaga Kasar 0,3000 O.H 30.000,00 9.000,00

41 Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Satuan Harga Semen PC (Portland 0,3790 Zak 55.800,00 21.148,20 Cement) 50 kg Pasir Pasang 0,0380 m 3 144.900,00 5.506,20 Batu Bata Merah uk 70,0000 Buah 600,00 42.000,00 22 x 11 x 4.5 cm Total 164.858,10 Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan atau membentuk ruang dalam membangun rumah. Rumus yang dapat digunakan dalam mengitung pembangunan dinding pada rumah yaitu: K = P x T Keterangan: K: Keliling dalam memasang dinding P: Panjang keliling bangunan T: Tinggi bangunan Setelah didapat perhitungan dari pemasangan dinding, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat dinding rumah. Bata merah = (70 buah per meter) x K Pasir Pasang = (0,058 m 3 ) x K Semen = (0,08 zak) x K B. Plesteran Halus 1 Pc : 3 Ps Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik luar atau dalam bangunan dari pasangan bata merah atau batu cetak, yang berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap dinding.

42 Tabel 2.20 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00 Kepala Tukang Batu 0,0150 O.H 55.000,00 825,00 Tukang Batu 0,1500 O.H 50.000,00 7.500,00 Tenaga Kasar 0,3000 O.H 30.000,00 9.000,00 Semen PC (Portland 0,2045 Zak 55.800,00 11.409,98 Cement) 50 kg Pasir Pasang 0,0200 m 3 144.900,00 2.898,00 Total 32.532,98 Untuk menghasilkan tembok yang baik maka perlu memperhatikan proses pelaksanaan plesteran tembok ini, maka dapat dihitung dengan rumus: K= P x T x 0.02 Keterangan: K: Keliling dalam plesteran dinding 0.02: Tebal pemlesteran pada dinding P: Panjang dinding T: Tinggi dinding Setelah didapat perhitungan dari plesteran dinding, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat plesteran dinding. Semen = (0,0694 zak) x K Pasir pasang = (0,0136 m 3 ) x K C. Plamir Tembok Plamir merupakan pelapis dari dinding yang telah di lakukan pemlesteran pada dinding, plamir digunakan untuk menutup pori pada permukaan. Setelah melakukan pekerjaan plamir, baru dinding dapat di cat dengan baik.

43 Tabel 2.21 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,001 O.H 60.000,00 60,00 Kepala Tukang Cat 0,003 O.H 55.000,00 165,00 Tukang Cat 0,03 O.H 50.000,00 1.500,00 Tenaga Kasar 0,02 O.H 30.000,00 600,00 Plamir Tembok 0,1 Kg 104.100,00 10.100,00 Kertas Gosok no 150 0,5 Lembar 6.400,00 3.200,00 Total 19.935,00 plamir ini yaitu: Maka dapat dihitung dengan untuk mendapatkan volume pengerjaaan K= P x T Keterangan: K: Keliling dalam plesteran dinding P: Panjang dinding T: Tinggi dinding D. Ring Balk Ring balk atau yang disebuat ring balok adalah salah satu bagian dari struktur bangunan yang terletak diatas dinding bata. Ring balk berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan meratakan beban dari struktur diatasnya. Tabel 2.22 Pekerjaan Ring Balk Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Mandor 0,0150 O.H 60.000,00 900,00 Kepala Tukang Besi 0,0100 O.H 55.000,00 550,00 Tukang Besi 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00 Tukang Batu 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00 Tukang Kayu 0,0330 O.H 50.000,00 1.650,00

44 Uraian Kegiatan Koefisien Satuan Harga Harga Satuan Tenaga Kasar 0,2970 O.H 30.000,00 8.910,00 Semen portland (40kg) 3,61 Zak 52.900,00 423.200,00 Pasir Beton 0,4384 m 3 180.000,00 93.600,00 Batu Pecah Mesin 1/2 0,705 m 3 310.500,00 242.190,00 cm Besi Beton (polos/ulir) 35,236 Kg 8.500,00 1.287.500,00 Kawat Beton 13,497 Kg 23.000,00 69.000,00 Kayu meranti bekisting 0,0030 m 3 2.070.000,00 6.210,00 Paku Usuk 0,0200 Kg 17.100,00 342,00 Total 2.337.352,00 Bisa dihitung dengan mengukur meternya dengan biaya permeternya dengan melihat tabel perhitungan ring balk dibawah ini. K= (2 x (p + l)) x (0,13 x 0,13) Keterangan: K: Volume dalam memasang ring balk p: Panjang l: Lebar Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk. Semen = (3,61 zak) x K Pasir pasang = (0,4384 m 3 ) x K Split = (0,705 m 3 ) x K Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang Besi d 6 mm = 387,6 m/11 m = 35,236 batang Kawat ikat = 1.957 m/145 m = 13,497 kg

45 2.13.5 Pekerjaan Rangka Atap A. Pembuatan Kuda-Kuda Gambar 2.8 Rangka Atap Rumah Pada saat ini kuda-kuda seringkali dibuat dari material beton bertulang. Apabila kuda-kuda jenis ini digunakan maka perhitungan volumenya didasarkan hitungan dengan satuan m 3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Tabel 2.23 Pekerjaan Kuda-kuda Atap Kayu Jati (Bentang Max.6 meter) Mandor 0,2000 O.H 60.000,00 12.000,00 Kepala Tukang 1,2000 O.H 55.000,00 66.000,00 Kayu Tukang Kayu 12,0000 O.H 50.000,00 600.000,00 Tenaga Kasar 4,0000 O.H 30.000,00 120.000,00 Kayu Jati (balok 1,1000 m 3 14.640.000,00 16.104.000,00 6/12) Besi plat strip + Baut 15,0000 Kg 13.700,00 205.500,00 Mur Paku Klem (No. 4) 5,6000 Doz 5.800,00 32.480,00 Total 17.139.980,00 Pembangunan pemasangan kuda-kuda atap rumah ini, ada beberapa pemilihan bahan kayu yang membedakan kualitas kayu dan beda dari segi harga. Jika menggunakan kayu Kayu Kamper (Balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7 meter dengan harga Rp. 6.325.000,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah

46 Rp. 7.360.980,00. Namun jika menggunakan dengan bahan material kayu Kayu Meranti (balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7 meter dengan harga Rp. 3.984.750,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah Rp. 5.020.730,00. Ada juga rangka atap dengan menggunakan bahan garvalume, dengan harga table dibawah ini: Tabel 2.24 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter) Mandor 0,003 O.H 60.000,00 180,00 Kepala Tukang besi 0,006 O.H 55.000,00 330,00 Tukang besi 0,100 O.H 50.000,00 5.000,00 Pembantu tukang 0, 06 O.H 40.000,00 2.400,00 Rangka Galvalume uk 1,1000 m 3 237,400,00 237.400,00 0.8mm Total 269.050,00 Menghitung kebutuhan kuda-kuda, untuk yang menggunakan kayu dibutuhkan 2 kuda-kuda. Dan untuk penggunaan galvalume mengunakan kudakuda disetiap 3 meter, dan dapat dihitung dengan rumus: K= (2 x (2 x (p + l)) x cos30) x (p / 3) Kemudian dicari berapa banyak jumlah batang galvalume(6m per batang) yang dibutuhkan: J= K / 6 Keterangan: K: Keliling dalam memasang kuda-kuda J: Jumlah kebutuhan batang rangka p: Panjang bangunan l: Lebar bangunan

47 Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk. Galvalume = K / 6 B. Pembuatan Nok dan Gording Gording merupakan balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam. Dan nok atau bubungan Merupakan sisi atap yang teratas, selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan. Dibutuhkan 2 buah untuk menunjang kuda-kuda kayu dalam kebutuhan nok dan gording ini. Tabel 2.25 Pembuatan Gording Mandor 0,1200 O.H 60.000,00 7.200,00 Kepala Tukang Kayu 0,7200 O.H 55.000,00 39.600,00 Tukang Kayu 7,2000 O.H 50.000,00 360.000,00 Pembantu tukang 2,4000 O.H 40.000,00 96.000,00 Kayu Kamper 1,1000 m 3 5.635.000,00 6.198.500,00 Paku Reng 0,2000 Kg 17.900,00 3.580,00 Besi plat strip 15,0000 Kg 13.700,00 205.500,00 Total 6.910.380,00 C. Pasang Reng dan Usuk Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap dari genteng dan lainnya. Fungsi reng dan usuk adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih terikat. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai, semakin besar dimensi genteng. Reng yang digunakan ada dua macam ukuran yaitu 2/3 atau ¾, tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya

48 menggunakan ukuran ¾, perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m 2. Tabel 2.26 Pasang Reng dan Usuk Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 550,00 Tukang Kayu 0,1000 O.H 50.000,00 5.000,00 Pembantu tukang 0,1000 O.H 40.000,00 4.000,00 Kayu kamper reng 3/5 0,0072 m 3 6.000.000,00 43.200,00 Kayu Kamper Usuk 0,0140 m 3 5.635.000,00 78.890,00 (5/7) Paku Reng 0,2500 Kg 17.900,00 4.475,00 Total 136.415,00 Tabel 2.27 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter) Mandor 0,005 O.H 60.000,00 300,00 Kepala Tukang besi 0,01 O.H 55.000,00 550,00 Tukang besi 0,12 O.H 50.000,00 6.000,00 Pembantu tukang 0, 1 O.H 40.000,00 4.000,00 Rangka Galvalume 1,1000 m 2 215,800,00 237.380,00 Total 248.230,00 Dalam menghitung kebutuhan reng dan usuk dapat dirumuskan, yaitu: l = (Lb / 2 / cos30) x 2 p = diisikan panjang bangunan K = (2 x (p + l)) x 2 La = (K x l ) + 1 dan Pa = (K x p ) + 2 0.8 3 Keterangan: K: Keliling dalam memasang kuda-kuda p: Panjang bangunan l: Lebar bangunan

49 La: Jumlah kebutuhan titik batang rangka Pa: Jumlah kebutuhan titik batang rangka Setelah didapat perhitungan dari rangka atap, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat rangka atap, yang panajang kayu atau galvalume dengan panjang 6 m. Galvalume = L / 6 dan P / 6 D. Listplank Lisplang berfungsi untuk mengunci susunan usuk, agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi usuk yang berjajar dibawah susunan genteng atau bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang. Tabel 2.28 Pemasangan Listplank Kayu Kamper 2 / 20 cm Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00 Kepala Tukang Kayu 0,0200 O.H 55.000,00 1.100,00 Tukang Kayu 0,2000 O.H 50.000,00 10.000,00 Pembantu tukang 0,1000 O.H 40.000,00 4.000,00 Kayu Kamper (papan 0,0108 m 3 8.000.000,00 86.400,00 2/20) Paku Reng 0,1000 Kg 17.900,00 1.790,00 Total 103.590,00 Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung: K= 2 x (Pb + Lb) Keterangan: K: Volume dalam memasang listplank Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan

50 E. Pasang Genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m 2. Biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. Tabel 2.29 Pemasangan Genteng Jawa (Soka) Mandor 0,0080 O.H 60.000,00 480,00 Kepala Tukang Kayu 0,0080 O.H 55.000,00 440,00 Tukang Kayu 0,0750 O.H 50.000,00 3.750,00 Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00 Genteng Flam Pres 25,0000 Buah 1.980,00 49.500,00 Jawa Total 243.170,00 Tabel 2.30 Pemasangan Genteng Karang Pilang / Wisma Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 480,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 55.000,00 440,00 Tukang Kayu 0,1000 O.H 50.000,00 3.750,00 Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00 Genteng Flam Pres 25,0000 Buah 6.400,00 160.000,00 Jawa Total 170.670,00 Tabel 2.31 Pemasangan Atap Sirap Asbes Tebal 4 mm Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00 Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00 Tukang Kayu 0,2500 O.H 50.000,00 12.500,00 Pembantu tukang 0,2000 O.H 40.000,00 8.000,00 Sirap Asbes 4 mm 3,3000 Lembar 17.000,00 56.100,00 Skrup 3,3000 Buah 3.700,00 11.100,00 Total 88.385,00

51 Tabel 2.32 Pemasangan Atap Seng Gelombang BJLS 40 Mandor 0,0050 O.H 60.000,00 300,00 Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00 Tukang Kayu 0,0700 O.H 50.000,00 3.500,00 Pembantu tukang 0,0060 O.H 40.000,00 240,00 Sirap Asbes 4 mm 1,0000 Lembar 47.000,00 47.000,00 Skrup 4,0000 Buah 3.700,00 14.800,00 Total 88.385,00 Tabel 2.33 Pemasangan Atap Fiber Glass (180x90) Mandor 0,0070 O.H 60.000,00 420,00 Kepala Tukang Kayu 0,0070 O.H 55.000,00 385,00 Tukang Kayu 0,0670 O.H 50.000,00 3.350,00 Pembantu tukang 0,1400 O.H 40.000,00 5.600,00 Fiber Glass 0,6790 Lembar 28.650,00 19.453,35 Paku Seng Payung 0,0500 Buah 14.500,00 725,00 Total 29.933,35 Tabel 2.34 Pemasangan Atap Genteng Galvalume (m 2 ) Mandor 0,0080 O.H 60.000,00 480,00 Kepala Tukang Kayu 0,0080 O.H 55.000,00 440,00 Tukang Kayu 0,0750 O.H 50.000,00 3.750,00 Pembantu tukang 0,1500 O.H 40.000,00 6.000,00 Genteng Galvalume 2,6500 Lembar 46.400,00 122.960,00 Paku Asbes Skrup 4 5,3000 Buah 3.700,00 19.610,00 Total 153.240,00 Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda, berikut merupakan rumus untuk menghitung kebutuhan genting atap.

52 L = Pb x (Lb / 2 / cos30) x 2 Keterangan: L: Luas dalam memasang genting Pb: Panjang bangunan Lb: Lebar bangunan Coz(30): Derajat kemiringan dari atap Setelah didapat perhitungan dari genting, maka dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pemasangan genting. Genting = (14,6) x L = jumlah genting yang dibutuhkan F. Talang Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal. Tabel 2.35 Pemasangan Talang Tukang Kayu 0,150 O.H 50.000,00 3.750,00 Pembantu tukang 0,400 O.H 40.000,00 6.000,00 Seng plat BJLS 1,00 m 2 31.000,00 31.000,00 Paku 0,02 Kg 11.000,00 165,00 Papan Kayu Borneo 0,01 m 3 4.909.695,00 47.133,07 Flincote / meni besi 0,25 Kg 14.500,00 3.625,00 Total 91.673,07 Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung: P= 2 x Pb Keterangan: P: Panjang dalam memasang talang Pb: Panjang bangunan

53 2.13.6 Pekerjaan Lantai dan keramik A. Pasang Keramik Lantai Utama Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dengan satuan m 2. Volume penutup lantai dihitung berdasarkan luas ruangan, termasuk juga luasan yang akan dipasangi plin. Plin pada umumnya dipasang dengan setinggi 10 cm yang terrletak disekeliling ruangan. Fungsi utamanya dari plin adalah untuk melindungi dinding agar tidak basah pada saat lantai dipel. Tabel 2.36 Pemasangan Tekel Mandor 0,0350 O.H 60.000,00 2.100,00 Kepala Tukang Batu 0,0350 O.H 55.000,00 1.925,00 Tukang Batu 0,3500 O.H 50.000,00 17.500,00 Pembantu tukang 0,7000 O.H 30.000,00 21.000,00 Total 42.525,00 Dari data jasa pekerjaa diatas, merupak harga dari pekerjaan pemasangan tekel. Untuk material bahan keramik yang dibutuhkan mempunyai harga dan ukuran yang berbeda-beda, yang dapat dilihat dari table dibawah ini: Tabel 2.37 Tekel Keramik dengan ukuran 20x20 cm Semen PC (Portland 0,2080 Zak 55.800,00 11.606,40 Cement) 50 kg Semen Berwarna 1,6200 Kg 8.000,00 12.960,00 Yiyitan Pasir Pasang 0,0450 m 3 144.900,00 6.520,50 Tegel Keramik 20 x 1,0600 m 2 45.500,00 48.230,00 20 Cm (bermotif) Total 79.316,90 Tabel 2.38 Tekel Keramik Waffel 30x30 cm Semen PC (Portland 0,0200 Zak 55.800,00 1.116,00 Cement) 50 kg Semen Berwarna Yiyitan 1,5000 Kg 8.000,00 12.000,00