Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Faktur a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha b. penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha c. ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena d. ekspor BKP Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena e. ekspor JKP oleh Pengusaha Kena f. penyerahan aktiva Pasal 16D Saat Faktur Harus Dibuat a. saat penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP b. saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan/atau sebelum penyerahan JKP c. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan, atau d. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Faktur Gabungan Pengusaha Kena dapat membuat 1 Faktur meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan 1. kepada pembeli Barang Kena atau penerima Jasa Kena yang sama 2. selama 1 bulan kalender Faktur Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan 1
Persyaratan Faktur Memenuhi persyaratan formal Memenuhi persyaratan material Persyaratan Formal Faktur Paling sedikit harus memuat : 1. nama, alamat, dan NPWP penjual BKP/JKP 2. nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP 3. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga 4. PPN yang dipungut 5. PPnBM yang dipungut; 6. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur, dan 7. nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Persyaratan Material Faktur Faktur atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur memenuhi persyaratan material apabila berisi keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya mengenai 1. penyerahan BKP/JKP 2. ekspor BKP Berwujud, 3. ekspor BKP Tidak Berwujud, 4. ekspor JKP, 5. impor BKP, 6. atau pemanfaatan JKP dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean Dokumen Tertentu Dirjen dapat menetapkan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Alasan : dokumen sudah dikenal luas penjual BKP/JKP berada di luar daerah pabean terdapat dokumen tertentu dalam hal impor dan ekspor BKP Berwujud Ketentuan Pelaksanaan : Per Dirjen No. 10/PJ/2010 2
Jenis Dokumen Tertentu Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari Ditjen Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut; Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkanolehbulog/dolog untuk penyaluran tepung terigu; Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuatkan/ dikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan BBM/Non BBM Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi; Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill), atau Delivery Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri; Jenis Dokumen Tertentu Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhanan, Tanda pembayaran atau kuitansi listrik, Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pemberitahuan Ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud, untuk ekspor JKP/BKP Tidak Berwujud, Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan dilampiri dengan SSP, SSPCP, dan/atau bukti pungutan pajak oleh Ditjen Bea dan Cukai yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandenganpib tersebut, untuk impor BKP, dan SSP untuk pembayaran PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah Pabean Bentuk, Ukuran dan Pengadaan Faktur Bentuk dan ukuran formulir Faktur disesuaikan dengan kepentingan PKP dan dalam hal diperlukan dapat ditambahkan keterangan lain Pengadaan formulir Faktur dilakukan oleh Pengusaha Kena Faktur Penjualan yang memuat keterangan sesuai Pasal 13 Ayat (5) UU PPN, dan pengisiannya sesuai ketentuan, dipersamakan dengan Faktur Faktur Pengganti, Hilang dan Pembatalan Faktur Atas Faktur yang cacat, rusak, salah dalam pengisian, atau salah dalam penulisan, PKP dapat menerbitkan Faktur pengganti Atas Faktur yang hilang, PKP dapat membuat copy dari Faktur dan dibubuhi stempeldarikpp Dalam hal terdapat pembatalan transaksi penyerahan BKP dan/atau JKP yang Faktur nya telah diterbitkan, PKP penerbit harus melakukan pembatalan Faktur 3
Peruntukan Faktur Paling sedikitdibuat2 rangkap : Lembar 1 untuk pembeli BKP/JKP Lembar 2 untuk penjual BKP/JKP Dalam hal Faktur dibuat lebih dari yang ditetapkan maka harus dinyatakan secara jelas peruntukannya dalam lembar Faktur yang bersangkutan Pengisian Faktur Faktur harus diisi secara lengkap, jelas dan benar sesuai Pasal 13 ayat (5) UU PPN, serta ditandatangani oleh pejabat/kuasa yang ditunjuk PKP dapat menambahkan keterangan lain Faktur yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar, dan/atau tidak ditandatangani merupakan Faktur cacat Faktur cacat tidak dapat dikreditkan Tata cara pengisian keterangan pada Faktur ditetapkan dalam Lampiran II Per Dirjen No. 13/PJ/2010 Contoh Faktur Ketentuan Mengenai Nomor Seri Faktur Kode dan nomor seri Faktur terdiri dari 16 (enam belas) digit yaitu : 2(dua) digit kode transaksi, 1 (satu) digit kode status, dan 13 (tiga belas) digit nomor seri Faktur ; Nomor seri Faktur diberikan oleh DJP melalui permohonan dengan instrumen pengaman berupa kode aktivasi dan password; Identitas Penjual dan Pembeli, terutama alamatharus diisi dengan alamatsebenarnya atau sesungguhnya; Jenis Barang Kena atau Jasa kena harus diisi dengan keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya; Pemberitahuan PKP/pejabat/pegawai penandatangan Faktur, harus dilampiri dengan fotokopi kartu identitas yang sah dan dilegalisasi pejabat yang berwenang; PKP yang tidak menggunakan nomor seri Faktur dari DJP atau menggunakan nomor seri Faktur ganda akan menyebabkan Faktur yang diterbitkan merupakan Faktur tidak lengkap; Faktur tidak lengkap akan menyebabkan PKP pembeli tidak dapat mengkreditkan sebagai Masukan dan PKP Penjual dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4
Dianggap Tidak Menerbitkan Faktur PKP yang menerbitkan Faktur setelah melewati jangka waktu 3 bulan sejak saat Faktur seharusnya dibuat, dianggap tidak menerbitkan Faktur PKP yang menerima Faktur tidak dapat mengkreditkan PPN yang tercantum di dalamnya Sanksi Administrasi PKP dikenai sanksi administrasi Pasal 14 ayat (4) KUP dalam hal : menerbitkan Faktur tidak sesuai ketentuan Pasal 13 ayat (5) UU PPN atau tidak ditandatangani oleh pejabat/kuasa yang ditunjuk oleh PKP untuk menandatanganinya, dan/atau menerbitkan Faktur tidak sesuai dengan batas waktu Tidak Dikenakan Sanksi Administrasi Dalam hal Faktur tidak memuat keterangan mengenai : Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP, atau Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP dan nama dan tandatangan yang berhak menandatangani Faktur untuk PKP Pedagang Eceran Saat Penerbitan Faktur 1. Harga Jual kendaraan Bermotor Rp 165.000.000 termasuk PPN. Uang Muka diterima tanggal 10 Agustus 2011 sebesar Rp.55.000.000. Kendaraan akan diserahkan tanggal 20 September 2011 dengan kekurangan bayar sebesar Rp. 110.000.000,. PPN terutang dan harus dipungut : Pada saat diterima uang muka tanggal 10 Agustus 2000,sebesar 10/110 x Rp 55.000.000, = Rp 5.000.000, dan harus dilaporkan pada SPT Masa PPN bulan Agustus 2011. Pada saat penyerahan kendaraan tanggal 20 September 2000, sebesar 10/110 x Rp 110.000.000, = Rp 10.000.000, dan harus dilaporkan pada SPT Masa PPN bulan September 2011. 5
Saat Penerbitan Faktur Saat Penerbitan Faktur PT Bangsaku Adil Sejahtera (BAS) yang bergerak di bidang pembuatan sepatu, menjual dan mengirimkan 100 pasang sepatu kepada distributor seharga Rp5.000.000,00 pada tanggal 01 November 2010. 1. Tanggal terutangnya PPN adalah tanggal 1 November karena merupakan saat penyerahan barang kena pajak. 2. Maka faktur pajak keluaran harus dibuat pula oleh PT BAS pada tanggal yang sama yaitu tanggal 01 November 2010. PT ABC adalah PKP. Menyerahkan komputer pada PT CDE senilai Rp. 100 juta, dengan perjanjian: 1. Uang Muka diserahkan pada tanggal 5 Juni 2011 sebesar Rp. 10.000.000 2. Barang diserahkan pada tanggal 3 Juli 2011 3. Pelunasan Rp. 90.000.000 dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2011. Penerbitan Faktur Apabila Bertransaksi Dengan Pemungut PT ABC akan membuat faktur pajak pada tanggal: 1. Pada saat penyerahan uang muka. DPP Rp. 10.000.000 berarti PPN 10%, Rp. 1.000.000. 2. Pada saat penyerahan barang. DPP Rp. 90.000.000 berarti PPN 10%, Rp. 9.000.000 Pada tanggal 5 April 2011 PT Tapak Dewa menyerahkan sejumlah sepatu kepada Kementrian Keuangan dengan harga kontrak Rp. 50 juta. Surat tagihan pembayaran dimasukkan oleh PT TapakDewapadatanggal7 Mei 2011, dan pembayaran diterima pada tanggal 9 Juni 2011. Faktur pajak oleh PT Tapak Dewa dibuat pada saat penagihan yaitu pada tanggal 7 Mei 2011 6