Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

dokumen-dokumen yang mirip
Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Pengelolaan Persediaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Operasional. Metode EOQ

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Bab 8 Manajemen Persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan INVENTORY

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persediaan (inventory) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

Persediaan. by R.A.H

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

INVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat

1.1 Latar Belakang Masalah

MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI

Transkripsi:

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Objektif: 12. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis persediaan. 13. Mahasiswa dapat menghitung biaya-biaya dalam persediaan. 14. Mahasiswa dapat memahami dan menguasai materi tentang manajemen persediaan. P7.1 Teori Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu atau barang-barang yang masih dalam proses produksi maupun bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Dapat dikatakan, tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan. Pentingnya persediaan sehingga menjadi salah satu pos aktiva lancar. Pengaturan persediaan akan berpengaruh terhadap berbagai fungsi bisnis seperti operation, marketing, dan financial. Tujuan inventory management adalah menyediakan persediaan yang dibutuhkan untuk proses operasi perusahaan dengan biaya yang minimum.jumlah yang disediakan tidak terlalu banyak agar investasi tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu sedikit agar jika terjadi kekurangan harga persediaan tidak terlalu mahal. Dengan demikian, definisi manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebutuhan pada perusahaan dengan sedemikian rupa, sehingga di satu pihak kebutuhan operasi perusahaan dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi perusahaan pada persediaan dapat ditekan secara optimal. Alasan - alasan perusahaan melakukan penyimpanan persediaan : Page 78

1. Penyimpanan persediaan diperlukan agar perusahaan dapat memenuhi pesanan dari para konsumen secara cepat dan tepat waktu 2. Untuk motif berjaga-jaga, terutama persediaan yang berkaitan dengan musiman 3. Untuk menekan harga pokok per-unit barang. Umumnya perusahaan sering melakukan pembelian barang dalam jumlah yang cukup besar dengan tujuan untuk mendapatkan harga yang murah Keuntungan manajemen persediaan diantaranya : 1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang minimal 2. Menghindari resiko kerusakan, kecurangan ataupun kecurian atas persediaan 3. Mengurangi investasi dalam sarana dan peralatan pergudangan 4. Menghindari kerugian yang timbul karena penurunan harga 5. Mengurangi biaya dengan mengadakan stok opname setiap tahun 6. Mengurangi resiko kehabisan bahan baku yang akan menhambat proses produksi Jenis jenis persediaan antara lain : 1. Raw Material, merupakan persediaan bahan mentah yang digunakan perusahaan sebagai langkah awal proses produksi. Misalnya : Besi yang digunakan dalam perusahaan penghasil baja, atau kapas yang digunakan dalam industri garmen. 2. Work-in-process, merupakan persediaan barang setengah jadi, atau barang yang masih di proses menuju barang jadi. 3. Finish goods, merupakan persediaan barang jadi yang siap untuk dijual. Ada berbagai jenis biaya yang berhubungan dengan manajemen persediaan, yaitu : 1. Carrying Cost, merupakan biaya penyimpanan persediaan yang terdiri atas biaya simpan (storage cost), biaya asuransi, biaya pajak, biaya kerusakan dan penyusutan, serta biaya modal. Biasanya biaya-biaya ini berkisar antara 20% - 40% dari nilai persediaan perusahaan. 2. Ordering Cost, merupakan biaya pemesanan persediaan yang terdiri dari biaya pesan, biaya penempatan, biaya upah, biaya telepon, biaya surat-menyurat dan biaya kerugian penjualan. 3. Set-up Cost, merupakan biaya penyiapan atau pemasangan persediaan yang terdiri dari biaya mesin yang menganggur, biaya persiapan tenaga kerja langsung, biaya penjadwalan, dan biaya ekspedisi. Page 79

4. Shortage Cost, merupakan biaya kehabisan stok persediaan yang terdiri dari biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan pelanggan, biaya pemesanan khusus, selisih harga, biaya terganggunya operasi, dan biaya pengeluaran tambahan manajerial. Economic Order Quantity (EOQ) Model ini bisa disebut juga model kuantitas pesanan yang paling baik. EOQ merupakan pendekatan teknik terbaik yang secara eksplisit menghitung cara menentukan tingkat persediaan optimal, yaitu berapa kuantitas persediaan yang akan dipesan dengan harga minimum dan kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. EOQ juga merupakan suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan. Teknik ini juga merupakan penentuan jumlah pesanan paling ekonomis yang dapat dilakukan apabila persediaan bahan baku bergantung lebih pada satu pemasok sehingga perlu dipertimbangkan jumlah pembelian sesuai dengan kebutuhan proses produksi. Jumlah pembelian ekonomis adalah pembelian bahan atau barang untuk persediaan yang menyebabkan biaya persediaan pada periode yang direncanakan dapat diminimalkan. Asumsi asumsi dalam Model EOQ : 1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode 2. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu 3. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas safety stock 4. Harga konstan selama periode tersebut Rumus-Rumus yang berkaitan dengan EOQ Total biaya penyimpanan persediaan (carrying cost), bersifat variabel terhadap jumlah persediaan yang dibeli. Yang termasuk ke dalam carrying cost adalah biaya sewa gudang, biaya pemeliharaan barang dalam gudang, pajak, dan asuransi CC = C. P. A o Persediaan rata - rata ( A ) = Q / 2 = ( S / N ) / 2 Keterangan : Q = Kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan N = Frekuensi pemesanan C = Biaya penyimpanan P = Harga beli per unit Page 80

Jumlah pemesanan dalam satu periode, S / Q Total biaya pemesanan dalam satu periode (order cost), secara umum dianggap sebagai biaya tetap ( OC = F ), setiap kali perusahaan melakukan pemesanan maka terdapat biaya terkait yang disebut biaya pemesanan. Ordering cost bersifat variabel terhadap frekuensi pemesanan.yang termasuk kedalam ordering cost adalah biaya selama proses pesanan, biaya pengiriman permintaan, biaya penerimaan barang OC = F. ( S / Q ) Keterangan : Q = kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan F = Biaya tetap Total biaya persediaan, merupakan penjumlahan dari Ordering Cost dan Carrying Cost TC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q) EOQ (Economic Order Quantity) / Q EOQ = Atau EOQ = Keterangan : P = Harga beli per unit S = Penjualan tahunan F = Biaya tetap C = Biaya penyimpanan C/u = Biaya simpan perunit Reorder Point (titik pemesanan kembali), merupakan titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk mengisi persediaan. Titik Pemesanan Ulang = Waktu Tunggu x Tingkat Penggunaan Atau Reorder point : Safety stock xxx Kebutuhan selama lead time xxx + Reorder point xxx Page 81

Safety Stock ( Persediaan Pengaman ) Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan atau kelambatan produksi pengiriman / out off stock (kekurangan persediaan). Maka, Rumusnya = Persediaan awal = EOQ + Safety stock Persediaan rata rata = ( EOQ / 2 ) + Safety stock P7.2 Contoh Kasus Contoh Kasus 1 PT Anti Bangkrut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku kue. Perusahaan ini akan menjual 55000 kg tepung terigu. Biaya pemesanan sebesar Rp 20000, harga beli sebesar Rp 5000/kg, dan biaya penyimpanan sebesar 2% dari harga beli. Persediaan pengaman sebanyak 500 kg dan waktu pengiriman ke pelanggan memakan waktu selama 2 minggu. (1 tahun = 52 minggu). Tentukan: a. Tingkat persediaan optimal (EOQ) b. Titik pemesanan ulang (ROP) c. Biaya pemesanan pertahun (OC) d. Biaya penyimpanan persediaan pertahun (CC) e. Total biaya persediaan (TC) Diketahui : F = Rp 20.000,- S = 55000 kg C = 2 % = 0,02 P = Rp 5000,- Ditanya : a) EOQ? c) OC? e) TC? b) ROP? d) CC? Jawab : a. EOQ = = 4690 kg Analisis : Jadi besarnya tingkat persediaan optimal (EOQ) adalah sebanyak 4700 kg. b. Tingkat Penggunaan perminggu = 55000 kg / 52 = 1058 kg Page 82

Titik pemesanan ulang = Waktu Tunggu x Tingkat Penggunaan = 2 minggu x 1058 kg = 2115 kg Analisis, maka perusahaan haris melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan masih 2115 kg. c. Biaya pemesanan pertahun (OC) = F x ( S / Q ) = 20000 x (55000/4700) = 20000 x 12 kali = Rp 240.000,- Analisis : Jadi, biaya pemesanan pertahunnya sebesar Rp 240.000 d. Biaya penyimpanan persediaan pertahun (CC) = C x P x A = 0,02 x 5000 x (4690/2) = 100 x 2345 = Rp 234.500,- Analisis : Jadi, biaya penyimpanan persediaan pertahunnya sebesar Rp 234.500,- e. Total Biaya Persediaan (TC) = OC + CC = Rp 240.000 + Rp 234.500 = Rp 474.500,- Analisis : Jadi, total biaya persediaan seluruhnya adalah sebesar Rp 474.500,- Contoh Kasus 2 Perusahaan ADHAY mempunyai kebiasaan melakukan pemesanan persediaan. Biaya simpan pertahunnya sebesar Rp 5,- dan rata-rata persediaan yang dimiliki sebanyak 60 unit. Data penjualan yang direncanakan adalah sebanyak 800 unit, jika memesan kembali maka biaya pesan sebesar Rp 20,- per pesanan. Berapa unit yang harus dipesan yang harus dipesan perusahaan agar biaya persediaan minumum? Berapa kali frekuensi pemesanan yang harus dilakukan? Berapakah ordering cost? Diketahui : S = 800 unit F = Rp 20,- C/u = Rp 5,- Ditanya: a) EOQ? b) Fekuensi pemesanan? c) Ordering cost? Jawab : Page 83

a) EOQ = = = = 80 unit Analisis : Maka jumlah persediaan yang harus dipesan oleh perusahaan ADHAY adalah sebesar 80 unit. b) Karena perusahaan merencanakan penjualan sebesar 800 unit, maka frekuensi pemesanan yang paling ekonomis = = 10 kali Analisis : Maka frekuensi pemesanan yang paling ekonomis adalah 10 kali pemesanan. c) Ordering cost (OC) = F x ( S / Q ) = 20 x (800/80) = 20 x 10 = Rp 200,- Analisis : Maka besarnya Ordering cost adalah sebesar Rp 200 Contoh Kasus 3 PT SUKAUANG memproyeksi penjualan pada tahun 2012 adalah sebesar 25000 unit dengan harga perunitnya Rp 15000. Untuk memproduksi 1 unit barang jadi dibutuhkan 5 kg bahan baku dengan harga Rp 2000 per kg. Bahan baku sudah dipesan 1 minggu sebelumnya dengan biaya pesannya sebesar Rp 120000 dan biaya simpan sebesar Rp 250. Persediaan pengaman sebesar 1400 kg. Hitunglah EOQ dan Reorder Point? (1 tahun = 50 minggu) Diketahui : S = Kebutuhan persediaan = permintaan tahunan = 25000 x 5 kg = 125000 kg F = Biaya pesan (OC) = Rp 120.000,- c/u = Rp 250,- safety stock = 1400 kg Ditanya : a) EOQ? b) Reorder point? Jawab : a) EOQ = Page 84

= = = 10.954 unit Analisis : Maka, besarnya EOQ adalah sebanyak 10.954 unit b) Reorder point : Safety stock = 1400 kg = 1400 kg Kebutuhan selama lead time = 1/50 x 125000 kg = 2500 kg + Reorder point = 3900 kg Analisis, maka perusahaan haris melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan masih 3900 kg. SOFTWARE!!! 1. Klik Open File Excel Aplikasi Manajemen Persediaan. 2. Jika sudah Terbuka dan muncul security Warning, klik option, Lalu Pilih pilihan Enable this content. 3. Klik "MULAI" untuk mengisikan data 4. Isikan semua data yang dibutuhkan Page 85

Page 86

P7.3 Latihan 1. PT Mutiara Kasih membutuhkan bahan baku sebanyak 6000 unit per tahun. Biaya untuk penyimpanan per unitnya sebesar Rp 10.000. Biaya pemesanan setiap kali pengadaan barang sebesar Rp 300.000. Lead time dalam pemesanan barang selama 7 hari dan kebutuhan barang per hari sebanyak 25 unit. a. Hitunglah EOQ! b. Berapakah persediaan rata-rata dalam unit? c. Berapa total biaya penyimpanan persediaan barang pada perusahaan tersebut? d. Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan untuk pengadaan barang pada satu tahun! e. Berapa total biaya pemesanan persediaan barang pada perusahaan tersebut? f. Hitunglah total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan untuk barang tersebut selama satu tahun? g. Tentukanlah reorder pointnya! 2. Perusahaan Griya Sempurna memiliki permintaan komponen yang akan dirakit sebanyak 450.000 unit per 300 hari kerja per tahun secara konstan. Biaya penyimpanan sebesar Rp 100 per komponen per tahun. Biaya pemesanan Rp 45.000 per order, dan supplier membutuhkan 3 minggu (15 hari kerja) untuk pengiriman. a. Tentukanlah titik pemesanan kembali (kuantitas dimana pesanan harus dilakukan)! b. Hitunglah EOQ! Page 87

c. Berapakah kali perusahaan melakukan pemesanan barang dalam satu tahun? d. Berapakah total biaya pemesanan persediaan barang pada perusahaan tersebut? e. Berapa total biaya penyimpanan persediaan barang pada perusahaan tersebut? f. Hitunglah biaya tahunan total pada EOQ? 3. Perusahaan Damai Sejahtera yang bergerak dibidang industri meubel, membutuhkan persediaan bahan dalam setahun sebesar 2500 unit. Harga beli per unit Rp 150 dengan biaya penyimpanan 20%. Dan ongkos sekali pesan sebesar Rp 1500. Persediaan pengaman 100 unit dengan waktu pengiriman 10 hari. Kebutuhan persediaan per hari sebanyak 40 unit. a. Hitunglah EOQ! b. Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam satu periode? c. Berapa total biaya persediaan yang dikeluarkan dalam satu periode pada perusahaan Damai Sejahtera? d. Tentukanlah reorder point perusahaan tersebut! e. Hitunglah besarnya jumlah barang yang ada di gudang setelah ditetapkan safety stock! Kunci Jawaban 1. a. EOQ = 600 unit b. Persediaan rata-rata = 300 unit c. CC = Rp 3.000.000 d. Jumlah pemesanan = 10 kali e. OC = Rp 3.000.000 f. TC = Rp 6.000.000 g. ROP = 175 unit 2. a. ROP = 22.500 unit b. EOQ = 30000 unit c. Jumlah pemesanan =15 kali d. OC = Rp. 15.000.000 e. TC = Rp. 15.000.000 f. AC = Rp. 3.000.000 Page 88

3. a. EOQ = 500 unit b. Jumlah Pemesanan = 5 kali c. AC = Rp 15.000 d. ROP = 400 unit e. Jumlah barang yang ada di gudang setelah ditetapkan safety stock = 600 unit P7.4 Daftar Pustaka Ambarwati, Sri Dwi. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Graha Ilmu dion.staff.gunadarma.ac.id/.../manajemen+persediaan.doc Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Operasi (Edisi Ketiga). Jakarta : PT Grasindo. http://desie_ris.staff.gunadarma.ac.id/downloads/folder/0.1 http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=8&submit.x=12&submit.y=16&qual=high&s ubmitval=next&fname=%2fjiunkpe%2fs1%2feakt%2f2004%2fjiunkpens-s1-2004-32499075-3500-containers-chapter2.pdf http://eko_hartanto.staff.gunadarma.ac.id/downloads/folder/0.1 http://kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/downloads/folder/0.2 http://www.scribd.com/doc/45728953/manajemen-keuangan http://www.scribd.com/doc/52200411/7/jenis-jenis-persediaan jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/.../manajemen+persediaan.p... luluk.staff.gunadarma.ac.id/.../manajemen+persediaan.doc Miswanto, Eko Widodo. 1998. Manajemen Keuangan 1. Jakarta : Universitas Gunadarma. Sjahrial, Dermawan. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media Sugiono, Arif. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta : PT Grasindo Page 89